Kamu masih ingat nggak perasaan ketika proses awal membangun bisnis? Pasti terasa sangat excited, bukan? Semangat tersebut tentu diperlukan supaya pebisnis bisa terus mengembangkan bisnisnya dan tidak patah ketika ditempa masalah.
Tentunya, hampir semua pebisnis memahami bahwa proses mengembangkan bisnis tidak mudah. Ada banyak tantangan di sepanjang perjalanan memajukan bisnis.
Terlebih lagi, hampir semua hal dalam hidup ini memiliki siklus, termasuk motivasi. Pertanyaannya, bagaimana cara agar pemilik usaha tetap bersemangat membangun dan mengelola bisnis?
Sadari Bahwa Motivasi Tidak Bertahan dengan Sendirinya
Ironis memang, langkah pertama untuk tetap termotivasi ialah menyadari bahwa motivasi tidak bisa bertahan lama. Motivasi selalu terkait dengan kata kerja aktif, misalnya mendorong dan menstimulasi.
Dengan kata lain, semangat atau motivasi perlu dipelihara. Jadi, tidak perlu panik ketika kamu merasa kurang bersemangat karena kondisi tersebut sangat wajar.
Dalam kondisi tersebut, kamu bisa coba mengingat kembali alasan-alasan yang pernah membuatmu sangat bersemangat memulai bisnis tersebut.
Kembangkan Network-mu
Kamu mungkin sudah tahu, wirausaha atau pebisnis tidak bisa membangun bisnis yang maju dari dalam ‘buble’-nya sendiri. Koneksi dengan konsumen, vendor, karyawan, bahkan wirausaha lain merupakan hal vital bagi kemajuan bisnis.
Tak hanya itu, koneksi tersebut juga bisa menjadi sumber motivasi dalam mengelola bisnis. Proses membangun network dapat memberikan suntikan energi tersendiri bagi para pebisnis.
Salah satu elemen penting dalam membangun koneksi ialah seseorang hanya bisa ‘menerima’ sebanyak yang ‘diberikannya’. Karena itu, kamu perlu banyak berbagi saran dan ide untuk bisa menerima hal serupa.
Fokus pada Goal
Bukan rahasia lagi, goal merupakan elemen esensial baik dalam hidup maupun bisnis. Memiliki goal yang jelas tidak hanya memberikan target serta parameter pencapaian, tetapi juga memberikan motivasi internal bagi pemilik usaha.
Sudahkah kamu menentukan goal yang jelas dalam bisnismu? Tanpa goal yang jelas, kamu mungkin sulit tetap bersemangat sebab kamu sulit melihat arah bisnismu.
Baca juga: 4 Langkah yang Perlu Dilakukan UMKM dalam Menentukan Target
Perlu diingat juga, goal bukanlah sesuatu yang saklek. Target bisnis bersifat fleksibel yang selalu dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi pasar terkini.
Rayakan Pencapaian, Belajar dari Kesalahan
Lihat kembali target dan goal-mu, apakah kamu sudah mencapainya? Bila goal-mu sudah tercapai, apakah kamu sudah merayakannya?
Sebaliknya, jika kamu belum mencapai goal tersebut, apakah kamu sudah menganalisis dan mempelajari alasannya? Kalau kamu sudah menemukan penyebabnya, segera lakukan penyesuaian.
Banyak pebisnis yang lupa merayakan pencapaian dan belajar dari kesalahan. Padahal, pencapaian sekecil apa pun layak dirayakan. Perayaan pencapaian-pencapaian kecil justru menjadi bahan bakar untuk mendorongmu mencapai pencapaian yang lebih besar.
Begitu pula dengan kesalahan, kekeliruan-kekeliruan yang menghambat perkembangan bisnis pun bisa memberi motivasi untuk pebisnis mengupayakan pengelolaan bisnisnya lebih baik lagi.
Identifikasi Keunggulan Bisnismu
Ketika kamu meluncurkan bisnis, kamu mungkin memasarkan produk yang sudah ada atau menawarkan produk baru untuk mengisi ceruk pasar yang kosong. Umumnya, pebisnis yakin bahwa bisnisnya merupakan solusi untuk masalah konsumen yang tidak dapat dipecahkan oleh bisnis lain.
Mari kita ambil contoh Uber dan Netflix. Bisnis-bisnis ini mendisrupsi sektor transportasi dan film. Mereka menemukan cara revolusioner dan mengguncang metode tradisional di sektor terkait. Dengan melakukan itu, perusahaan-perusahaan tersebut memecahkan masalah yang bahkan tidak disadari oleh pasar.
Bisnis yang kamu bangun mungkin bukan Tesla berikutnya, tetapi bukan berarti tidak dapat mendisrupsi sektor industri tertentu, walaupun dalam cakupan komunitas bisnis lokal.
Kamu mungkin menemukan paradigma layanan pelanggan yang baru atau cara mengoptimalkan teknologi yang belum dilakukan oleh bisnis lain.
Sayangnya, kamu tidak dapat menjadi inovatif tanpa motivasi dan sebaliknya. Jika kamu tidak termotivasi, bisnismu mungkin hanya akan mencapai status quo.
Jadi, kenali dengan baik keunggulan bisnismu supaya kamu lebih termotivasi. Makin kamu bersemangat, energimu untuk menemukan hal-hal inovatif pun akan cenderung makin besar.
Baca juga: Alasan Penting Perlunya Ada Inovasi Bisnis pada UMKM
Akhir kata, kita paham bahwa motivasi adalah kekuatan yang mendorong manusia bertindak. Meskipun naik dan turun secara alami, semangat atau motivasi dalam membangun bisnis perlu terus dijaga secara konsisten.
Pasalnya, kekurangan motivasi berarti minimnya energi untuk berupaya dan bila situasi ini terjadi berkepanjangan, risikonya bagi bisnis tentu mematikan.
Untuk menjaga motivasi, biasanya pemilik usaha perlu memiliki ruang serta tidak terlalu disibukkan oleh aktivitas bisnis harian yang bersifat rutin. Maka dari itu, manfaatkan teknologi yang bisa memudahkan pengelolaan bisnismu.
Kabar baiknya, ada majoo yang siap membantu para pengusaha dalam pengelolaan bisnisnya. Mau kelola bisnis dengan lebih mudah, efektif, dan efisien? Yuk, pakai majoo sekarang!