Kita semua memahami bahwa bisnis sudah makin dituntut untuk memanfaatkan platform online jika ingin terus bertahan dan berkembang. Nah, sebagian di antara kamu mungkin sudah mempertimbangkan membuka toko online dalam beberapa waktu belakangan, tetapi bingung dari mana harus memulainya.
Biasanya, kebingungan tersebut dialami oleh pemilik usaha yang belum mempunyai pengalaman bisnis online sebelumnya. Namun, tidak perlu khawatir lagi sebab kami telah menyiapkan tips membuka online store, terutama untuk pemula. Selamat menyimak!
Tentukan niche bisnismu
Pada prinsipnya, di tahap ini kamu menentukan produk apa yang akan dijual dan kepada siapa produk tersebut akan dijual. Kebanyakan pemilik usaha yang baru memulai bisnisnya tidak mempertimbangkan terkait niche atau ceruk pasar secara mendalam.
Padahal, niche berdampak signifikan terhadap bisnis, seperti terhadap angka penjualan, seberapa besar upaya dan investasi yang perlu dialirkan untuk customer support, serta potensi memiliki pelanggan setia.
Karena itu, menentukan ceruk pasar menjadi salah satu hal esensial yang perlu kamu lakukan sebelum membuka toko online. Niche dapat ditentukan dengan mempertimbangkan tiga hal, yaitu harga, audiens, serta peluang pasar.
Sebagian besar pemilik usaha mungkin memahami konsep sederhana terkait ketiga komponen tersebut. Jika kamu menjual produk dengan harga ekonomis, peluang produk dibeli oleh banyak konsumen lebih besar. Akan tetapi, nilai pesanan rata-rata atau average order value (AOV) yang kamu dapat kecil.
Sebaliknya, produk yang dilabel dengan harga cukup tinggi mungkin hanya akan menarik sedikit konsumen. Di sisi lain, AOV dari total pesanan akan lebih besar. Hal ini tentu berpengaruh signifikan terhadap strategi penjualan yang akan diterapkan.
Baca juga: Jenis-jenis Sales yang Meningkatkan Pendapatan Bisnis
Dropshipping atau memiliki stok produk sendiri
Apabila kamu sudah mengetahui produk yang akan dijual serta target pasarnya, pertimbangkan opsi dropshipping sebelum memutuskan produksi atau membeli stok sendiri.
Metode dropshipping memang sangat populer belakangan ini. Bahkan, cara ini dianggap sebagai trik simpel dalam menjalankan bisnis di marketplace. Bagaimana tidak, kamu tidak perlu memiliki modal besar, tidak perlu mempunyai stok sendiri, tidak ada biaya manajemen gudang, serta tidak perlu repot memilih serta mengemas produk.
Meskipun begitu, dropshipping pun mempunyai tantangan tersendiri. Sebagai contoh, kamu tidak memiliki kontrol atas pemenuhan pesanan. Jika antrean pesanan produsen panjang, konsumen yang memesan di toko milikmu akan menunggu lama. Tentu saja kekecewaan konsumen ditujukan pada tokomu.
Kebijakan return pun akan menjadi persoalan dalam metode dropship. Sementara itu, jika kamu memilih menyediakan produk sendiri, baik sebagai reseller maupun produsen secara langsung, ada beberapa hal yang perlu kamu siapkan.
Salah satu tuntutan utamanya adalah kamu perlu memiliki cukup modal untuk menyediakan stok, mengelola inventori, serta serangkaian proses operasional lainnya. Terlepas dari tantangan tersebut, kamu pun punya kesempatan memastikan pengalaman konsumen sempurna jika kamu mempunyai stok sendiri.
Baca juga: Membuka Potensi Pendapatan Baru dengan Model Usaha Dropship
Tentukan nama yang tepat untuk toko online
Untuk bisnis yang memiliki bisnis offline, kebanyakan nama toko di marketplace disesuaikan dengan brand yang sudah dibangun sebelumnya. Namun, jika kamu baru pertama kali membuka bisnis dan langsung memutuskan membuka online store, tentukanlah nama yang tepat untuk tokomu.
Dalam penentuan nama toko, pertimbangkanlah poin-poin berikut ini.
- Pilihlah nama yang mudah dilafalkan
- Cari nama yang memiliki signature sehingga konsumen langsung mengetahui tokomu menjual apa
- Pastikan nama tersebut tidak mencatut brand yang sudah ada
- Dapatkan nama yang domain-nya masih tersedia supaya kamu mudah jika ingin membuat situs resmi suatu hari nanti
- Hindari nama yang terlalu panjang atau merujuk kepada satu produk tertentu
Miliki unique selling proposition
Produk yang akan dijual sudah siap, kepada siapa produk tersebut dijual sudah diketahui, dan kamu juga sudah siap dengan nama yang menarik bagi konsumen. Pertanyaan selanjutnya, apa yang membedakan produk dari tokomu dengan produk serupa lain yang sudah tersedia di marketplace atau platform penjualan online lainnya?
Untuk mengetahuinya, kamu perlu mengidentifikasi cara pesaing menjalankan bisnisnya. Lalu, lakukanlah bisnismu dengan lebih baik. Dengan begitu, kamu jadi memiliki poin unik yang ditawarkan kepada konsumen.
Sebagai contoh, bisnis lain mungkin memiliki kebijakan return yang rumit. Kamu hadir dengan kemudahan pengembalian produk.
Pasarkan tokomu!
Kamu hampir mencapai titik akhir dalam proses memulai sebuah toko online. Kini waktunya rencana pemasaran untuk toko milikmu. Kamu bisa memasarkan tokomu dengan berbagai cara, mulai dari memasang iklan hingga menyewa jasa influencer.
Sayangnya, cara-cara tersebut membutuhkan dana yang bukan saja tidak sedikit, melainkan belum tentu tersedia. Apalagi tokomu baru saja akan dibuka. Maka dari itu, tidak ada salahnya untuk mulai menyebarkan informasi tentang tokomu melalui media sosial.
Nantinya, kamu selalu punya opsi untuk meningkatkan strategi pemasaran yang sesuai dengan resource serta hasil yang kamu inginkan. Kamu pun dapat mengandalkan testimoni konsumen. Namun, jika ingin pengunjung bercerita mungkin kamu perlu menariknya dengan aneka loyalty program.
Jangan lupa untuk memanfaatkan aplikasi POS yang memudahkan kamu mengelola loyalty program tersebut. Lebih dari itu, sistem POS yang tepat akan memudahkan kamu mengelola keseluruhan operasional online store secara umum.