Dari namanya, bisa kamu definisikan bahwa advance payment adalah pembayaran di muka atau pembayaran yang dilakukan di awal transaksi. Namun, dalam praktiknya, metode pembayaran di muka itu ada banyak sekali, lho. Advance payment ini metode yang seperti apa, ya?
Dalam transaksi bisnis, advance payment adalah metode pembayaran yang seringkali digunakan oleh para importir di awal transaksi, saat barang belum dikirim oleh pihak eksportir.
Lantas, pakai mata uang yang mana? Mata uang yang digunakan dalam advance payment biasanya ditetapkan berdasar pada pada kesepakatan dari pihak importir dan eksportir, bisa menggunakan mata uang negara eksportir maupun mata uang negara importir.
Advance Payment Adalah …
Seperti pembahasan di awal tadi, pengertian advance payment adalah pembayaran di muka atau di awal transaksi, sebelum barang dikirim oleh penjual atau eksportir.
Advance payment bisa berupa pembayaran penuh atau sebagian. Jadi, bisa dilakukan secara full payment atau membayar seluruh tagihan yang dibebankan, atau partial payment, yaitu hanya membayar beberapa persen dari total pembayaran terlebih dahulu. Jika pembayaran sudah dilakukan, perusahaan yang bertugas untuk melakukan ekspor akan mengirimkan barang dagangannya.
Selain advance payment, beberapa pembayaran lainnya yang dilakukan, seperti harga barang, biaya asuransi, ongkos pengangkutan, dan biaya lainnya akan dibayar oleh pihak importir setelah eksportir selesai melakukan pengiriman barang.
Tidak sedikit orang yang menyatakan bahwa metode advance payment adalah cara yang cukup rawan untuk dilakukan, namun juga menguntungkan. Lantaran itulah, diperlukan adanya kesepakatan pasti yang dengan baik antara pihak pembeli dan penjual.
Baca Juga: Down Payment adalah: Definisi dan Cara Kerjanya
Bagaimana Cara Membayar Advance Payment?
Umumnya, advance payment dilakukan secara tunai atau melalui Telegraphic Transfer (T/T). Telegraphic Transfer konsepnya sama seperti transfer antar bank pada umumnya, namun antar negara.
Berapa yang Harus Dibayarkan Sebagai Advance Payment?
Besaran uang yang harus dibayarkan sebagai advance payment bervariasi sesuai kesepakatan dengan pihak importir. Kesepakatan umum biasanya adalah 25%-75% atau 30%-70%. Ada juga yang sepakat besaran pembayaran 50%-50%.
Bahkan, kamu juga dapat meminta 100% uang muka kepada importir untuk memastikan transaksi ekspor menjadi jauh lebih aman.
Namun, ini biasanya dapat terjadi jika eksportir dan importir sudah menjalin kerjasama perdagangan yang cukup lama sebelumnya atau sudah menjadi perusahaan eksportir yang cukup ternama dengan keunggulan produk yang sangat menjual.
Besaran pembayaran ini tergantung dari negosiasi yang dilakukan. Umumnya, untuk perusahaan yang baru pertama kali melakukan ekspor impor, pembayaran yang dilakukan sebesar 50%.
Bagaimana Pelunasannya?
Pelunasan advance payment dalam ekspor dapat dilakukan dengan berbagai kesepakatan dengan importir, antara lain:
- Importir melunasi pada saat barang sudah siap dikirimkan.
- Importir melunasi ketika barang sudah diberangkatkan dengan kapal dibuktikan dengan dokumen Bill of Lading (B/L).
- Importir melunasi saat sudah menerima segala dokumen ekspor yang dibutuhkan. Importir sudah menerima barang yang dikirimkan. Cara ini agak dihindari karena risikonya cukup tinggi.
Baca Juga: Mengenal Apa yang Dimaksud Ekspor dan Eksportir
Contoh Advance Payment
Berikut satu contoh advance payment sebagai ilustrasi pembayaran transaksi.
PT Bahagia Sejahtera membeli produk garmen dari Hongkong. Pihak manajemen PT Bahagia Sejahtera melakukan negosiasi dengan pihak penjual garmen mengenai pembayaran.
PT Bahagia Sejahtera sepakat dengan pihak penjual bahwa advance payment dilakukan sebesar 25% : 75%.
Jadi, saat PT Bahagia Sejahtera melakukan order, mereka wajib membayar 25% terlebih dahulu, kemudian saat produk garmen yang dibeli sudah diterima, pembayaran sisanya sebesar 75% dilakukan.
Kelebihan dan Kekurangan Advance Payment
Advance payment adalah pembayaran di muka yang dilakukan pada awal melakukan order. Tentunya, ada kelebihan dan kekurangan advance payment yang menyebabkan metode ini dipilih oleh para importir dan eksportir?
Apa saja sih kelebihan dan kekurangan advance payment tersebut?
Kelebihan Advance Payment
Metode advance payment dipilih pastinya bukan tanpa alasan, ya. Pada dasarnya, sistem pembayaran ini memang dapat memberikan keuntungan untuk eksportir karena berbagai macam hal, antara lain:
Eksportir Menerima Pembayaran Terlebih Dahulu
Advance payment dilakukan sebelum perusahaan mengirimkan barang. Jadi, tentu saja pihak eksportir akan lebih diuntungkan. Dana hasil dari ekspor tersebut dapat digunakan untuk menggerakkan roda bisnis lainnya, padahal barang yang dipesan belum dilakukan pengiriman.
Dana Dapat Dialokasikan untuk Keperluan Lain
Umumnya, metode advance payment ini dilakukan setelah kesepakatan antara eksportir dan importir terjadi. Lantaran itulah, bila pembayaran sudah dilakukan, dana ini bisa digunakan atau dialokasikan untuk keperluan lainnya, misalnya sebagai modal kerja produksi barang.
Keamanan Terjamin
Jika pihak importir sudah melakukan pembayaran, pihak eksportir tentu saja memiliki posisi sangat aman, karena uang pembayaran sudah diterima. Baik itu pembayaran penuh 100% maupun beberapa persen terlebih dahulu. Melakukan pembayaran dengan metode advance payment adalah cara yang lebih baik untuk keberlangsungan bisnis dibandingkan dengan sistem pembayaran invoice.
Kekurangan Advance Payment
Dari beberapa kelebihan advance payment tadi, terlihat bahwa keuntungan memang lebih banyak diperoleh pihak eksportir, sedangkan pihak importir harus berusaha untuk memperkecil risiko-risiko yang akan muncul.
Risiko itulah yang menjadi kekurangan dari metode advance payment. Apa saja kekurangannya?
- Barang tidak dikirim oleh pihak eksportir, sehingga pembeli tidak akan pernah menerima barang.
- Barang tidak sesuai dengan order. Alasannya bisa karena jumlah yang kurang sesuai atau mutunya yang kurang bagus.
- Barang diterima dalam waktu yang lama.
- Adanya kemungkinan larangan ekspor.
Pertimbangan Melakukan Advance Payment
Setelah mengetahui beberapa kelebihan dan kekurangan advance payment tadi, mungkin akan timbul pertanyaan, mengapa metode advance payment masih tetap dipilih dan dilakukan dalam kegiatan ekspor dan impor?
Ada berbagai macam pertimbangan yang menyebabkan metode advance payment masih dilakukan hingga saat ini, yaitu:
Nilai Transaksi
Jika kamu adalah pihak pembeli, kamu bisa memperhatikan nilai transaksi barang tersebut termasuk besar atau kecil. Apabila ternyata nilai transaksi barang termasuk dalam jumlah yang kecil, pembayaran dengan metode ini tidak menjadi sebuah masalah.
Adanya Kepercayaan antara Pihak Importir dan Eksportir
Jika sudah ada saling percaya antara pihak importir dan eksportir, metode advance payment adalah cara pembayaran yang aman.. Apalagi bila ternyata perusahaan selalu melakukan order atau repeat order, pembayaran dengan menggunakan sistem ini tidak akan menjadi hambatan.
Importir Sangat Membutuhkan Barang
Ada kalanya, beberapa pihak importir membutuhkan barang yang memang langka dan agak susah untuk ditemukan. Untuk barang-barang yang langka dan hanya dimiliki oleh perusahaan tertentu, rasanya tidak akan menjadi masalah jika ingin melakukan pembayaran terlebih dulu.
Kenapa? Karena ada sebagian perusahaan yang memiliki aturan, pembayaran di muka harus dilakukan terlebih dahulu, jika tidak melakukan pembayaran, proses order tidak akan diproses.
Di sinilah, kepercayaan juga diperlukan. Jangan sampai hanya karena kurang percaya dengan sebuah perusahaan, padahal kamu membutuhkan barang tersebut, proses produksi menjadi terhambat.
Keyakinan pada Kredibilitas Perusahaan
Sama dengan kepercayaan yang tadi sudah dibahas. Sebagai pihak yang melakukan impor, tentu saja harus yakin dengan perusahaan yang dipilih. Namun, jika ternyata pihak importir kurang meyakini kredibilitas perusahaan mereka, sebaiknya hindari melakukan pembayaran dengan metode advance payment.
Importir Adalah Anak Perusahaan Eksportir
Jika ini yang terjadi, importir ternyata adalah anak perusahaan dari eksportir, tentunya metode pembayaran apapun yang digunakan akan menjadi aman-aman saja.
Cara Meminimalisir Risiko Advance Payment
Sekarang, kamu sudah mengerti bahwa advance payment adalah pembayaran di muka yang memang memiliki kekurangan dan kelebihan.
Kekurangan yang ada pada metode ini tentunya memiliki risiko yang bisa merugikan perusahaan atau bisnis yang kamu jalankan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meminimalisir risiko metode pembayaran dengan menggunakan advance payment.
Pertama, kamu bisa meminta jaminan yang berasal dari pihak penjual mengenai kepastian pengiriman barang. Apapun yang terjadi, bisa dipastikan bahwa barang akan dikirimkan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.
Sebenarnya, metode pembayaran dan kegiatan jual beli sudah memiliki payung hukum sendiri. Jadi, saat kamu melakukan suatu kegiatan jual beli dengan proses advance payment sesungguhnya ini tidak menjadi sebuah masalah.
Kedua, kamu bisa meminta standby L/C dari pihak eksportir. Standby LC merupakan jaminan pembayaran. Jaminan pembayaran ini biasanya dikeluarkan oleh bank.
Ketiga, agar bisa meminimalisir risiko yang mungkin muncul dari metode advance payment, mintalah kepada pihak eksportir untuk melakukan partial payment atau pembayaran sebagian dari jumlah keseluruhan.
Usahakan untuk sepakat melakukan pembayaran dengan perhitungan 25%-75% atau 30%-70%, dan sebagainya.
Baca Juga: Apa itu Payment? Begini Penjelasan Lengkapnya!
Kesimpulan
Advance payment adalah pembayaran di muka atau di awal transaksi yang sering digunakan sebagai metode pembayaran dalam perdagangan ekspor-impor.
Melakukan pembayaran dengan advance payment memang bisa menghadirkan keuntungan tersendiri. Namun, tetap saja ada risikonya. Jadi, pastikan kamu sudah mengenal arti advance payment terlebih dahulu agar tidak sampai mengalami kerugian.
Jika ternyata saat ini kamu sedang menjalankan bisnis ekspor-impor, penjelasan tadi mungkin akan sangat membantu.
Jangan lupa, bila proses transaksi dengan menggunakan advance payment sudah berjalan lancar, pastikan untuk selalu mencatat semua transaksinya, ya!
Pencatatan transaksi yang detail dan rapi pastinya akan berpengaruh pada laporan keuangan bisnismu. Kamu juga bisa memaksimalkan pencatatan tersebut dengan berlangganan aplikasi keuangan seperti majoo yang memiliki berbagai fitur menarik. Demi bisnis yang lancar dan lebih maju, sebaiknya kamu berlangganan majoo mulai dari sekarang. Sepakat?