Apa Itu Dropshipper dan Bagaimana Cara Menjadi Dropshipper?

Penulis Akidna Rahma
23 December 2021

article thumbnail
Berbicara bisnis online, Indonesia disebut-sebut akan menjadi pasar e-commerce terbesar di Asia. Wajar saja bila para ahli ekonomi memprediksi bahwa pendapatan dari bisnis online akan mencapai 20% pendapatan negara.


Karena itu, bisnis online dianggap salah satu sektor paling strategis saat ini. Adapun skema bisnis dropship dengan modal dan risiko minimal menjadi salah satu opsi bisnis online yang sangat potensial.


Hal ini sama sekali tidak mengherankan sebab dropshipper adalah profesi yang dapat dijalankan oleh siapa saja, asal kamu memahami e-commerce dan gigih mempromosikan produk.


Nah, apabila kamu tertarik dengan metode bisnis dropship, simak artikel ini sebelum mulai menjalankan bisnisnya!


Apa itu dropshipper?

Beberapa tahun belakangan ini, bisnis dropship memang menjadi metode bisnis online yang cukup populer. Pelaku bisnis dropship dikenal dengan sebutan dropshipper.


Arti dropship sendiri merupakan jenis bisnis di mana produk yang dijual tidak distok, tetapi dibeli langsung dari pihak ketiga, baik produsen maupun distributor besar, dan dikirimkan langsung kepada konsumen.


Berdasarkan pengertian tersebut, dropshipper adalah seseorang yang menjual produk milik pihak lain, tanpa harus menyetok dan mengirimkan pesanan sebab proses pengiriman dilakukan oleh pihak ketiga, yaitu produsen atau pemasok besar.


Dengan kata lain, kamu hanya bertugas membuka toko online dan mempromosikan produk. Sementara itu, proses produksi, pengemasan, sampai pengiriman akan diselesaikan oleh pihak produsen. Sederhana, bukan?


Karena cara kerja yang sederhana inilah cukup banyak orang tertarik untuk menjadi dropshipper. Sebelum menekuni bisnis ini lebih dalam, tentu kamu perlu memahami terlebih dahulu cara menjadi dropshipper pemula, termasuk karakteristik dari metode ini.


Keuntungan menjalankan bisnis dropship

Jika tidak menguntungkan, tentu tak akan banyak orang yang tertarik menjadi dropshipper. Dibandingkan metode bisnis lain, sebetulnya apa saja sih keuntungan menjalankan bisnis dropship? Simak penjelasannya di bawah ini!


Tidak membutuhkan modal besar

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bisnis ini tidak memberikan syarat pembelian produk di awal sebagai stok. Karena itu, kamu dapat memulai bisnis ini dengan berapa saja nominal modal yang kamu miliki.


Pembelian akan kamu lakukan ketika sudah ada permintaan dari konsumen. Itu pun biasanya pembeli disyaratkan untuk melunasi transaksi terlebih dahulu sebelum permintaan diproses.


Berbicara pengelolaan produk atau pengiriman, seperti yang sudah diketahui, sepenuhnya ditanggung oleh pihak pemilik produk. Jadi, modal yang dibutuhkan sebagai dropshipper memang sangat minimal.


Baca juga: Memahami Teori Struktur Modal dalam Operasional Bisnis


Risiko pun minimal

Apabila kamu menyetok produk terlebih dahulu, lalu menjualnya, tentu ada risiko produk tidak diminati pasar. Sebagai contoh, akibat adanya perubahan tren pasar. 


Kalaupun produk diterima dengan baik oleh pasar, kamu tetap harus menanggung risiko adanya kerusakan stok produk yang akan dijual.


Sementara itu, risiko-risiko tersebut tidak akan perlu dihadapi oleh seorang dropshipper sebab tidak perlu membeli produk di awal. Dengan kata lain, risiko yang dihadapi dalam bisnis dropship relatif rendah.


Ada banyak keuntungan menjalankan bisnis dropship.


Tidak membutuhkan gudang

Berhubung dalam bisnis dropship tidak perlu membeli stok produk, kamu tidak harus menyiapkan gudang penyimpanan. Tidak ada gudang penyimpanan berarti tidak perlu ada staf ataupun sistem untuk mengelola inventori. Secara tidak langsung, hal ini juga menekan biaya operasional.


Sistem bisnis sederhana

Bukan rahasia lagi, mengelola bisnis tidaklah mudah. Kabar baiknya, menjalankan bisnis dropship tidak harus membangun sistem bisnis yang rumit. Asalkan kamu dapat memilih partner bisnis yang tepat dengan sistem yang sudah berjalan, bisnis dropship cenderung berkembang.


Kalau begitu, apa sih yang perlu kamu lakukan?


Sebagai dropshipper, kamu perlu jeli melihat peluang produk tertentu yang populer dan diminati pasar. Selain itu, tentu kamu perlu mempunyai selling skill yang baik.


Dapat menjual beragam produk

Kelebihan lain menjalankan bisnis dropship adalah kamu leluasa menjual beragam produk. Kamu bisa saja menjual produk perlengkapan bayi sampai produk elektronik. Semua produk tinggal kamu pajang di toko online milikmu.


Meskipun begitu, kamu tetap perlu mempertimbangkan strategi bisnis serta kepercayaan pembeli. Apakah pembeli menjadi kurang yakin bila kamu menjual produk yang terlalu berbeda kategorinya? Jika iya, pertimbangkan untuk menjual produk-produk yang masih berkaitan.


Tidak terbatas tempat dan waktu

Layaknya berbagai bisnis online lain, usaha dropship juga dapat dikelola dari mana saja. Asalkan terdapat jaringan internet, kamu selalu bisa melayani permintaan pelanggan. 


Di samping itu, berbeda dengan toko offline, kamu tidak terikat jam operasional buka toko. Kamu dapat lebih fleksibel mengelola toko online, terlebih jika terdapat fitur notifikasi serta tracking.


Cara menjadi dropshipper yang sukses 

Dalam bisnis dropship, marketing serta customer service yang baik merupakan kunci. Bila kamu termasuk orang yang kreatif dan senang berinteraksi dengan orang lain, seharusnya hal ini bukanlah persoalan. Sebaliknya, justru kegiatan bisnis dropshipping mungkin akan terasa menyenangkan.


Meskipun demikian, sebaiknya kamu memadukan kreativitas dengan strategi eksekusi yang terarah. Jadi, pengelolaan bisnis pun lebih efektif, efisien, serta tentu saja menguntungkan.


Untuk mencapai hal tersebut, simaklah beberapa cara menjadi dropshipper berikut ini.


1. Cari produk serta supplier yang tepat

Bisa dikatakan, produk serta supplier yang tepat merupakan syarat jika ingin bisnis dropship maju. Produk yang tepat akan memungkinkan kamu menjangkau banyak konsumen sebab produknya diminati.


Sementara itu, partner supplier yang tepat akan melancarkan aktivitas bisnis. Akan tetapi, perlu diakui tidak mudah untuk menentukan produk dan supplier yang tepat. Di bawah ini beberapa poin yang dapat kamu pertimbangkan.


  • Pertimbangkan produk yang memiliki satu niche

Jika kamu menjual produk dengan niche yang terlalu beragam, terdapat risiko membuat kamu tidak fokus. Citra toko pun tidak akan sebaik toko yang khusus menjual produk tertentu saja.


  • Cari produk yang tahan lama

Produk yang awet akan meminimalkan risiko rusak saat pengiriman. Salah satu triknya, hindari memilih menjual produk yang pecah belah. Pasalnya, jenis produk tersebut sulit dikirimkan, membutuhkan biaya kirim yang tidak sedikit, serta risiko rusaknya pun besar.

 

  • Utamakan produk dengan permintaan tinggi

Permintaan pasar tentu perlu menjadi pertimbangan utama. Pilihlah produk yang permintaan pasarnya tinggi. Memilih produk yang sedang tren dapat menjadi salah satu strategi untuk menarik konsumen. 


Namun, kamu tidak bisa hanya menggantungkan omzet terhadap produk yang sedang tren sebab popularitasnya di pasaran mungkin tidak terlalu lama.


Baca Juga: ​​Memilih Nama Toko yang Menarik Agar Online Shop Cepat Maju


Di samping produk, kesuksesan bisnis dropship juga sangat tergantung pada relasi yang baik dengan supplier. Maka dari itu, pastikan kamu dapat menjaga hubungan baik dengan pemasok agar bisnis selalu lancar.


2. Miliki nilai jual yang unik

Tidak sedikit pemilik usaha yang percaya bahwa menjual produk dengan harga murah merupakan jaminan produk akan laris manis di pasaran. Padahal, hal ini tidak selalu benar.


Dalam jangka panjang, strategi bisnis dengan membanting harga produk hanya akan menyulitkan kamu. Alasannya, kamu akan harus menjaring konsumen lebih banyak.


Sudah menjadi rahasia umum, mendapatkan konsumen baru jauh lebih sulit dibandingkan dengan mempertahankan pelanggan lama. Konon, omzet yang diperoleh dari menjual kepada konsumen baru hanya sekitar 5%-20%. Sementara itu, penjualan kepada pelanggan lama dapat mencapai 60%-70%.


Karena itu, kamu perlu menambahkan nilai jual yang unik pada produk yang dijual. Dengan adanya nilai tambah ini, kamu akan lebih leluasa menentukan harga jual di atas rata-rata.


3. Lakukan branding

Branding dan bisnis ibarat dua hal yang saling berikatan, tidak bisa dipisahkan. Berkat branding, sebuah bisnis akan diingat oleh konsumen. Branding pula yang membuat bisnis bisa menarik pelanggan dan terlihat berbeda dari bisnis lainnya.


Hal ini tidak hanya berlaku di bisnis yang memiliki produk sendiri. Branding juga merupakan salah satu cara menjadi dropshipper yang sukses. Tanpa adanya pembentukan citra brand, bisnis dropship milikmu akan mudah dilupakan.


Jika kamu ingin memasarkan produk secara optimal, tentunya melakukan branding saja tidak cukup. Kamu perlu mempelajari aspek-aspek pemasaran secara mendalam.


Baca juga: Berbagai Aspek Pemasaran yang Perlu Diketahui Pemilik Usaha


KesimpulanDari penjelasan di atas, terlihat bahwa bisnis dropship lebih fleksibel sekaligus dapat dijalankan dengan modal minimal. Bagi kamu yang menginginkan pendapatan dari bisnis online, metode dropship dapat menjadi pertimbangan.


Dalam praktiknya, kamu dapat memanfaatkan aplikasi POS supaya toko online yang tersebar di berbagai platform bisa terkelola dengan baik.

 

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo