Apa Itu Aset Produktif? Aset Produktif adalah …

Penulis Ajar Pamungkas
20 August 2022

article thumbnail

Aset produktif adalah jenis aset yang dapat memberikan keuntungan hanya dengan memilikinya.

Meski pada dasarnya aset produktif adalah salah satu bentuk kekayaan, akan tetapi aset yang tergolong produktif dapat memberikan banyak sekali keuntungan bagi orang yang memilikinya. Inilah yang kemudian membuat banyak orang memilih untuk mengumpulkan jenis aset yang satu ini.

Namun, sebenarnya apa pengertian yang dimilikinya? Mengapa banyak orang cenderung memilih untuk memiliki jenis aset yang satu ini? Kita bahas bersama-sama, yuk!

Apa yang Dimaksud dengan Aset Produktif?

Secara singkat, apa yang dimaksud dengan aset produktif? Sederhananya, aset produktif adalah segala bentuk kekayaan yang dapat menghasilkan uang ketika dimiliki.

Karakteristik ini ditandai dengan nilainya yang cenderung meningkat dari waktu ke waktu, sehingga harga jual kembali yang dimilikinya akan lebih besar dibandingkan dengan harga beli yang dikeluarkan saat memperolehnya. Dengan kata lain, semakin lama aset jenis ini disimpan, nilai keuntungan yang akan diterima pun menjadi lebih besar.

Dengan karakteristiknya yang demikian, tidak heran jika banyak orang yang berlomba-lomba untuk mengumpulkannya, kan?

Baca juga: Apa yang Membedakan Aset Lancar dan Aset Tidak Lancar?

Apa Perbedaan antara Aset Produktif dengan Aset Konsumtif?

Jika ada aset produktif, tentu ada juga yang disebut dengan aset konsumtif. Sesuai dengan nama yang dimilikinya, karakteristik pembedanya pun sesungguhnya cukup jelas.

Apabila aset produktif adalah jenis kekayaan yang nilainya cenderung meningkat dari waktu ke waktu, aset konsumtif memiliki karakter yang sebaliknya, yaitu nilainya cenderung turun dari waktu ke waktu. Tidak berarti aset yang tergolong produktif tidak mengalami penyusutan nilai, lho! Hanya saja besarnya penyusutan yang dialami masih lebih rendah jika dibandingkan dengan pertambahan nilainya.

Agar lebih mudah, coba perhatikan handphone yang tergolong sebagai aset konsumtif. Harga jual saat kita mencoba menjual kembali handphone yang kita miliki pasti di bawah harga beli saat kita mencoba untuk memperolehnya pertama kali, kan?

Manfaat Mengumpulkan Aset Produktif

Jika dilihat dari pertambahan nilainya yang cenderung meningkat sepanjang waktu, aset yang tergolong produktif memang sangat menguntungkan. Namun, sebenarnya apa saja, sih, manfaat lain yang bisa kita terima dengan mengumpulkan kekayaan yang tergolong sebagai aset produktif?

  • Memiliki Passive Income

Passive income atau pendapatan pasif adalah jenis kekayaan yang kita peroleh tanpa perlu melakukan apa pun. Sudah jelas, ketika kita memiliki aset produktif, artinya kita juga akan secara otomatis memperoleh pendapatan pasif ini.

Mengapa bisa demikian? Tanpa melakukan apa pun, hanya dengan memilikinya saja, kita berpotensi untuk menjual kembali aset yang kita miliki dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan saat kita membelinya. Selisih harga ini merupakan keuntungan pasif yang kita terima hanya dengan memiliki aset tersebut.

Di samping itu, umumnya aset dengan jenis ini juga dapat disewakan atau dipinjamkan tanpa memindahtangankan status kepemilikannya. Biaya yang terima dari sewa tersebut juga dapat menjadi pendapatan pasif karena pada dasarnya kita tidak melakukan apa pun, cukup mengumpulkan biaya sewanya saja sesuai dengan waktu jatuh tempo.

Baca juga: Menghitung Efisiensi Aset dengan Rumus Return on Asset

  • Menjadi Tabungan Cadangan

Manfaat lain yang bisa kita terima dengan memiliki aset produktif adalah adanya tabungan cadangan yang tidak mudah untuk dicairkan. Salah satu kekurangan jenis aset yang satu ini memang terdapat pada tingkat likuiditasnya yang tergolong rendah, artinya kita tidak bisa menjual aset ini dengan cepat.

Namun, kekurangan tersebut justru dapat menjadi manfaat ketika kita memang bertujuan untuk menabung. Dengan pertambahan nilai yang cenderung meningkat seiring waktu serta sulitnya mencairkan jenis aset ini menjadi uang tunai, mau tak mau kita harus menyimpan aset tersebut dalam waktu yang lebih lama, dan sebagai gantinya keuntungan yang lebih besar pun dapat diperoleh.

Sebenarnya aset ini tetap dapat dicairkan dengan cepat, akan tetapi apabila kita memaksa untuk melakukannya, besar kemungkinan harga jualnya akan lebih rendah dari biaya yang kita keluarkan saat memilikinya. Oleh karena itu aset jenis ini sebenarnya kurang tepat dimiliki bila tujuannya adalah untuk memutar uang, tetapi akan sangat bermanfaat sekali jika difungsikan sebagai cadangan tabungan yang tidak ingin dicairkan dalam jangka waktu yang cepat.

Salah satu contoh aset produktif adalah rumah dan tanah, bagaimana dengan emas?

Beberapa Contoh Aset Produktif

Sebenarnya apa saja contoh aset produktif? Apa pun yang dapat menghasilkan uang untukmu saat kamu memilikinya dapat menjadi aset produktif, misalnya saja rumah, emas, atau tanah. Mengapa bisa demikian? Mari kita jabarkan satu per satu asalannya!

  • Rumah

Mengapa memiliki rumah dianggap dapat menghasilkan keuntungan? Alasannya cukup sederhana, sebenarnya, karena rumah termasuk sebagai aset yang tingkat kelangkaannya terus meningkat seiring bertambahnya jumlah populasi manusia, harga jual kembalinya pun akan jauh lebih tinggi dibandingkan saat kita membelinya.

Benar, memang, saat kita memiliki dan menempati suatu rumah, ada biaya perbaikan yang harus dikeluarkan dari waktu ke waktu seperti memperbaiki genteng yang bocor, mengecat ulang tembok yang mulai mengelupas, dan lain sebagainya.

Namun, tenang saja, karena biaya-biaya yang sudah kita keluarkan tersebut dapat dibebankan pada pembeli saat kita bermaksud untuk menjual rumah tersebut. Dengan demikian, praktis tidak ada biaya yang kita hitung sebagai pengeluaran. Karena alasan inilah, memiliki rumah kerap dianggap sebagai investasi sekalipun kita tetap menempatinya.

Apabila kita tidak menempati rumah yang sudah kita beli pun kita tetap dapat menyewakan atau mengontrakkannya. Dengan cara ini, kita pun bisa memperoleh pendapatan pasif dari uang sewa atau kontrak tersebut, kan?

Hanya saja, satu hal yang perlu diingat, rumah bukanlah jenis aset yang dapat dengan mudah dicairkan. Jadi potensi keuntungan yang dimilikinya bisa jadi kerugian apabila sewaktu-waktu kita membutuhkan uang dengan cepat.

Baca juga: Dalam Keuangan, Benarkah Prepaid Expense adalah Aset Bisnis?

  • Tanah

Sama seperti rumah, harga tanah juga cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Oleh karena itulah tanah juga digolongkan sebagai aset produktif karena kita dapat memperoleh keuntungan saat menjualnya dengan harga jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga belinya.

Selain itu, tanah juga dapat disewakan untuk berbagai keperluan, sehingga kita pun bisa memperoleh pendapatan pasif hanya dengan memilikinya. Ditambah lagi, berbeda dengan memiliki sebuah rumah, tidak banyak biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk memelihara tanah, sehingga untuk alasan yang satu ini, tanah bisa menjadi bentuk investasi yang lebih baik jika dibandingkan dengan rumah.

Salah satu keuntungan lain yang bisa diperoleh dengan memiliki tanah adalah jaminan ketersediaan lahan hunian jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Tentu manfaat ini hanya bisa dirasakan apabila tanah yang dimiliki bukanlah lahan basah yang hanya bisa difungsikan sebagai lahan pertanian atau perkebunan saja, ya!

  • Emas

Contoh aset produktif yang berikutnya adalah emas. Menariknya, dibandingkan dengan rumah dan tanah, emas sebenarnya memiliki harga yang kurang stabil.

Apabila harga jual kembali untuk tanah dan rumah bisa dipastikan lebih tinggi dari harga belinya, hal yang sama mungkin tidak terjadi untuk emas, khususnya ketika sedang terjadi inflasi. Dalam keadaan inflasi, kebutuhan uang tunai pun akan meningkat drastis, sehingga ketika emas dijual dalam keadaan inflasi, bisa jadi harga jualnya akan lebih rendah dari harga belinya.

Pola ini sebenarnya bisa kita amati menjelang lebaran ketika banyak orang membutuhkan uang tunai dibandingkan dengan aset yang sulit untuk dicairkan. Di waktu-waktu seperti ini, umumnya harga emas akan mengalami penurunan. Pun demikian, selepas lebaran harganya cenderung akan meningkat kembali sehingga masih tepat dijadikan sebagai aset produktif.

Di samping contoh-contoh di atas, berlangganan layanan aplikasi majoo juga dapat menjadi bentuk investasi yang lain, lho! Karena jika kita lihat kembali, aset produktif adalah aset yang dapat memberikan keuntungan saat dimiliki, hal yang sama juga berlaku untuk aplikasi majoo.

Dengan berlangganan aplikasi majoo, selain dapat lebih lancar dalam memberikan layanan kepada pelanggan, pemilik usaha juga dapat mengelola seluruh bisnis yang dimilikinya dengan jauh lebih mudah. Menarik sekali, kan? Makanya, langsung saja berlangganan layanan aplikasi majoo!

Baca juga: Tips Memaksimalkan Keuntungan Investasi Emas

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Frequently Asked Question

Apa pun yang dapat menghasilkan uang untukmu saat kamu memilikinya dapat menjadi aset produktif, misalnya saja rumah, emas, atau tanah.
Sederhananya, aset produktif adalah segala bentuk kekayaan yang dapat menghasilkan uang ketika dimiliki.
Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo