Apa Itu Balanced Scorecard? Apa Fungsinya bagi Bisnis?

Ditulis oleh Akidna Rahma

article thumbnail

Apa itu balanced scorecard? Mengapa sistem ini dibutuhkan oleh bisnis?

Apa itu balanced scorecard? Bagi pelaku usaha yang mungkin hanya sekadar menjalankan bisnis tanpa begitu memedulikan beragam strategi yang bisa digunakan untuk mengembangkan bisnisnya, balanced scorecard mungkin saja menjadi satu istilah yang masih asing dan sulit untuk dipahami.

Wajar saja, karena balanced scorecard adalah sebuah sistem yang digunakan untuk memastikan keputusan strategis yang dijalankan oleh seseorang sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Sistem ini dapat dikatakan sudah baik apabila keputusan yang diambil mempertimbangkan keempat perspektif yang ada; perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses internal, dan perspektif pertumbuhan.

4 Perspektif Balanced Scorecard

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, balanced scorecard dapat digunakan untuk membantu pelaku usaha dalam memastikan strategi bisnis yang ingin dijalankan dapat dilakukan secara maksimal. Untuk memastikannya, ada 4 perspektif balanced scorecard yang perlu dipertimbangkan.

  1. Perspektif Keuangan

Dalam bisnis apa pun, di bidang usaha yang bagaimana pun, memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya tentu saja menjadi tujuan akhir yang perlu dicapai. Oleh karena itu, perspektif keuangan menjadi salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dengan baik dalam merancang suatu strategi bisnis.

Pastikan untuk selalu melihat sebuah strategi bisnis melalui sudut pandang keuangan; karena dengan melakukannya, pelaku usaha dapat memastikan bahwa ketika dijalankan, strategi bisnis dapat mencapai keuntungan yang ditarget secara optimal.

Sebagai contoh penyusunan strategi bisnis yang memastikan aspek keuangan dalam 4 perspektif balanced scorecard ini adalah dengan menjadikan keuntungan material tersebut sebagai objektif dari strategi. Misalnya saja, pelaku usaha dapat menarget adanya peningkatan keuntungan hingga 20% dari periode pembukuan sebelumnya.

Dengan adanya objektif tersebut, pelaku usaha dapat membuat rancangan strategi bisnis yang tepat untuk memastikan tujuan tersebut tercapai. Kira-kira, apa saja yang bisa dilakukan dan diterapkan dalam bisnis agar keuntungan dapat meningkat hingga 20%?

Dari logika berpikir tersebut, pelaku usaha dapat memutuskan apakah membuka cabang baru di tempat yang berbeda merupakan keputusan bisnis yang tepat atau mungkin ada strategi lain yang dapat lebih menjamin adanya peningkatan keuntungan sesuai objektif tersebut?

  1. Perspektif Pelanggan

Perspektif berikutnya yang perlu dipertimbangkan dalam balanced scorecard adalah perspektif pelanggan.

Apabila dalam penyusunan strategi bisnis yang dilihat hanya perspektif keuangannya saja, bisa saja pelaku usaha yang menerapkan strategi bisnis tersebut memperbesar margin keuntungan bisnisnya. Namun, bukan tidak mungkin strategi tersebut hanya akan membuat bisnis mengalami keuntungan besar selama sesaat saja karena seluruh pelanggan setia yang dimiliki akhirnya memilih untuk berpaling pada kompetitor.

Tentunya tak ada pelaku usaha yang menginginkan hal tersebut terjadi, bukan? Karena dibandingkan keuntungan besar yang hanya datang sesaat saja, seorang pelaku usaha dituntut untuk memiliki pandangan yang jauh ke depan agar bisnisnya dapat memiliki keberlanjutan yang panjang.

Kunci dalam keberlanjutan bisnis ada pada pelanggan yang terus datang dan kembali melakukan transaksi atau pembelian, sesuatu yang tidak mungkin tercapai jika pelaku usaha menerapkan strategi bisnis secara asal tanpa memperhatikan kepuasan pelanggan.

Misalnya saja strategi untuk membuka cabang di daerah lain untuk meningkatkan keuntungan hingga 20% jika dibandingkan dengan periode pembukuan sebelumnya. Meski mungkin bisa dipastikan bahwa dengan membuka tempat usaha yang baru di daerah yang berbeda bisa saja meningkatkan keuntungan, apa yang terjadi pada pelanggan yang saat ini dimiliki?

Apakah pelanggan yang tadinya hanya dapat menemui produk atau jasa yang dipasarkan di satu tempat saja akan suka apabila mereka memiliki pilihan tempat usaha lain yang bisa dikunjungi untuk memperoleh produk atau jasa yang sama?

Apakah tenaga kerja perlu ditambah agar pelanggan yang sudah ada saat ini tetap mendapatkan pelayanan terbaik, karena bagaimanapun juga, membuka cabang usaha yang baru tentu akan membuat pelaku usaha harus membagi perhatian. Strategi apa yang tidak hanya dapat meningkatkan keuntungan hingga 20%, tetapi tanpa membuat pelanggan yang sudah ada sekarang kabung ke tempat lain?

  1. Perspektif Proses Internal

Contoh balanced scorecard yang diterapkan dengan tepat umumnya tidak hanya mempertimbangkan suatu strategi bisnis dari perspektif keuangan atau perspektif pelanggan saja, tetapi juga memperhatikan proses internal yang terjadi ketika strategi bisnis tersebut diimplementasikan.

Namun, sebenarnya apa, sih, yang dilihat dalam perspektif ini? Yang dimaksud dengan perspektif proses internal dalam balanced scorecard adalah setiap proses yang perlu dilakukan untuk mencapai objektif yang ingin dicapai dalam penyusunan strategi bisnis.

Jika strategi yang ingin dijalankan adalah membuka cabang usaha baru di daerah yang berbeda untuk mencapai peningkatan keuntungan hingga 20%, tetapi juga tanpa meninggalkan pelayanan terbaik yang saat ini diberikan kepada pelanggan yang sudah ada, apa saja yang dibutuhkan dan perlu untuk dilakukan? Pemikiran tersebutlah yang menjadi dasar dari perspektif proses internal.

Apakah perlu menetapkan SOP baru untuk memastikan karyawan yang ada dapat tetap memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan yang memang sudah loyal, meski di saat bersamaan juga perlu melayani tambahan pelanggan baru akibat dibukanya saluran pendapatan yang baru? SOP seperti apa yang bisa ditetapkan untuk menjamin hal tersebut?

Atau, apabila pembuatan SOP yang baru dirasa belum dapat menjawab permasalahan yang mungkin ditimbulkan dengan membuka tempat usaha baru di daerah yang baru, apakah ada strategi lain yang dapat diterapkan? Mungkinkah masalah dapat terpecahkan jika tenaga kerja yang ada saat ini ditambah dengan gaya atau karakter yang lebih sesuai dengan demografi di tempat usaha yang baru?

Bagaimanapun juga, setiap menjalankan bisnis dalam bentuk apa pun, akan selalu ada yang disebut dengan operasional harian. Bagaimana caranya agar operasional harian tersebut dapat mempermudah pencapaian objektif melalui strategi bisnis yang diimplementasikan.

Tanpa melihat suatu strategi bisnis dari perspektif proses internal yang dimilikinya, bisa jadi strategi bisnis yang tadinya dirancang untuk membuat usaha yang dijalankan semakin besar dan berkembang justru akan menghancurkan usaha itu sendiri. Oleh karena itu,  memperhatikan perspektif proses internal melalui balanced scorecard adalah sesuatu yang sifatnya sangat krusial, sebab perspektif ini juga dapat memberikan dampak yang tak kalah signifikan.

Balanced scorecard adalah sistem yang patut dipertimbangkan dalam strategi bisnis

  1.  Perspektif Pertumbuhan

Sementara itu, perspektif terakhir dari 4 perspektif balanced scorecard yang perlu diperhatikan dengan baik adalah perspektif pertumbuhan.

Apabila perspektif proses internal dapat diukur dengan sesuatu yang sifatnya fisik; misalnya saja tambahan tenaga kerja yang dapat dihitung dengan ukuran unit, dan SOP bisa diwujudkan secara fisik dalam bentuk dokumen. Sementara perspektif pertumbuhan bisa lebih abstrak lagi.

Dalam balanced scorecard yang dimaksud dengan perspektif pertumbuhan adalah komponen-komponen pendukung yang memastikan operasional dapat berjalan. Setidaknya, ada tiga hal yang termasuk dalam perspektif ini:

  1. Sumber daya manusia

  2. Sumber daya informasi

  3. Sumber daya organisasi

Sebagai contoh, keterampilan yang dimiliki oleh karyawan tercakup dalam sumber daya manusia yang penting sekali untuk dipertimbangkan dalam menyusun strategi bisnis. Jangan-jangan, kemampuan yang saat ini dimiliki oleh karyawan belum mampu untuk menangani pembukaan tempat usaha di daerah yang baru sehingga perlu ada pengembangan kapasitas terlebih dahulu.

Apabila karyawan tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan dalam menjalankan operasional bisnis, tentu akan mudah menjadi hambatan untuk mengimplementasikan strategi bisnis yang cakupannya lebih besar lagi.

Dengan alasan tersebut, tak jarang saat menyusun strategi bisnis, seorang pelaku usaha harus berhenti sejenak dan melihat secara internal apakah ada pertumbuhan yang diperlukan agar strategi tersebut dapat dijalankan atau tidak.

Sementara untuk sumber daya informasi, jangan berpikir bahwa yang dimaksud informasi di sini adalah informasi seperti pada umumnya, karena yang tercakup di sini sebenarnya adalah informasi pendukung seperti data pelanggan, data keuangan, sistem perlindungan data, dan segala macamnya.

Tentu saja kumpulan data yang dimiliki oleh pelaku usaha menjadi sesuatu yang sangat krusial untuk dipertimbangkan ketika penyusunan strategi. Apakah membuka tempat usaha di daerah yang baru merupakan keputusan yang tepat? Apakah ada data yang bisa mendukung keputusan itu, misalnya saja ada data bahwa banyak pelanggan yang tertarik dengan produk atau jasa yang ditawarkan di situ.

Jika memang tidak ada data pendukung, ada baiknya strategi yang disusun dipikirkan kembali atau coba divalidasi kembali dengan mencari terlebih dahulu data yang diperlukan agar implementasi strategi yang disusun juga dapat terlaksana dengan baik.

Sementara itu, yang dimaksud dengan sumber daya organisasi adalah budaya yang ada pada tempat usaha yang dijalankan. Karena, bagaimana pun juga budaya di sebuah tempat usaha juga menentukan bagaimana operasional bisnis dijalankan.

Fungsi Balanced Scorecard dalam Bisnis

Setelah mengetahui apa itu Balanced Scorecard, tentu sudah terbayang, bukan, apa fungsi dari sistem yang satu ini?

Ada beberapa fungsi yang bisa diperoleh pelaku usaha yang menjalankan sistem balanced scorecard; salah satunya adalah memberi struktur pada strategi bisnis yang sedang disusun.

Apabila strategi yang disusun tidak memiliki struktur yang jelas, besar kemungkinan dalam mengimplementasikannya pun bisa jadi justru akan berantakan. Apabila implementasi strategi melenceng dari yang sudah ditetapkan sebelumnya, pelaku usaha jelas akan sulit untuk mencapai target yang sudah ditentukan di awal saat merancang strategi tersebut.

Balanced scorecard juga akan sangat membantu bagi pelaku usaha yang bisnisnya sudah sangat besar sehingga membutuhkan banyak divisi untuk mencakup seluruh beban kerja yang ada. Mengapa demikian? Karena setiap divisi atau departemen yang ada dapat mengacu pada 4 perspektif balanced scorecard.

Setiap divisi dapat tetap menjalankan fungsinya masing-masing dalam menunaikan beban kerja, tetapi tetap mengacu pada perspektif yang sama, sehingga pemahaman yang dimiliki terkait setiap jenis beban kerja yang berbeda tetap mengacu pada tujuan bersama.

Memahami fungsi dari balanced scorecard dapat membantu pelaku usaha untuk memahami pula pentingnya menggunakan 4 perspektif balanced scorecard dalam menyusun strategi bisnis. Setiap fungsi yang ada, pada dasarnya bertujuan untuk membantu meningkatkan keuntungan bisnis.

Jika pelaku usaha ingin memanfaatkan perspektif-perspektif yang digunakan dalam balanced scorecard, tak ada salahnya untuk menggunakan aplikasi majoo yang dapat menyajikan hasil pengolahan data yang lebih mudah untuk dianalisis lebih lanjut. Strategi bisnis yang dirancang pun dapat lebih maksimal dalam menghasilkan keuntungan bisnis!

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
whatsapp logo