Pada perkembangan teknologi yang masif ini, informasi menjadi satu aset yang penting dalam proses pengambilan keputusan.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita menggunakan informasi hanya untuk kepentingan pribadi. Sedangkan di dalam lingkup bisnis, sejumlah informasi sangat dibutuhkan untuk mengambil keputusan yang berpengaruh terhadap perusahaan yang dikelola.
Kumpulan dari informasi dalam jumlah besar ini seringkali disebut dengan big data. Lalu, apa itu big data dan apa pengaruhnya dalam dunia bisnis kamu? Simak penjelasan lebih lanjutnya di bawah ini.
Definisi Big Data
Big data adalah istilah yang menggambarkan volume data yang besar dan sulit dikelola, baik yang terstruktur maupun tidak terstruktur. Big data juga dikenal sebagai kumpulan data yang besar dan kompleks yang terus bertambah setiap waktu.
Secara sederhana, big data adalah pengumpulan dan penggunaan informasi dari berbagai sumber untuk membuat sebuah keputusan.
Bisa dibilang big data merupakan suatu konsep mengenai kemampuan untuk mengumpulkan, menganalisa, dan mengolah jumlah data yang besar dan datang setiap harinya.
Jenis Big Data
Jenis big data terbagi menjadi tiga dan memiliki bentuk, fungsi, dan teknik pemrosesan yang berbeda. Ketiga jenis itu, yakni:
1. Data Terstruktur
Data jenis ini mengacu pada data yang telah tersimpan secara berurutan dan sistematis. Umumnya, data ini disusun dalam bentuk excel atau spreadsheet.
Jenis data terstruktur jauh lebih mudah diakses dan dianalisis karena berasal dari berbagai macam database yang menggunakan algoritma mesin pencari sederhana.
Data terstruktur yang dibuat mencakup seluruh data yang terjadi pada setiap aktivitas yang menggunakan internet. Contohnya adalah ketika seseorang masuk ke dalam tautan di internet atau situs e-commerce, penjualan perusahaan, data diri karyawan atau data pelanggan.
Nah, aktivitas itulah yang menjadi sebuah data dan dapat kamu gunakan untuk mengetahui semua perilaku dan aktivitas konsumen.
2. Data Tidak Terstruktur
Selanjutnya adalah data tidak terstruktur. Data ini memiliki bentuk yang tidak sistematis dan teratur, serta tidak memiliki format yang jelas dalam penyimpanannya,
Sehingga, sulit untuk membaca dan menganalisis data jenis ini. Umumnya, data tidak terstruktur memiliki beberapa sumber dan kombinasi data seperti, gambar, teks, video, dan lain-lain. Maka dari itu, untuk menganalisisnya, kamu perlu melakukan pengolahan data secara manual.
Contoh data tidak terstruktur yang sering kita temui pada salah satu media sosial, seperti gambar postingan, komentar, jumlah pengikut, jumlah like, dan aktivitas digital lain yang dalam aku penggunanya.
3. Data Semi Terstruktur
Pada jenis data ini, area data yang terstruktur dan tidak terstruktur tampak samar. Hal ini disebabkan karena, sebagian besar data semi terstruktur terlihat seperti data tidak terstruktur.
Jenis data ini belum diklasifikasikan, namun tetap mengandung informasi yang penting. Misalnya, dokumen dengan kata kunci yang bisa digunakan untuk mengolah dokumen dengan mudah. Adapun contoh data yang termasuk ke dalam jenis data ini adalah json, CSV, dan xml.
Baca juga: Bagaimana Usaha Kecil Manfaatkan Big Data? Inilah Contohnya!
Konsep Big Data
Big data memiliki konsep untuk mengumpulkan seluruh data yang dihasilkan dan kemudian mengolahnya dengan tepat agar menghasilkan sebuah nilai diharapkan.
Konsep big data terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
a. Integrasi Data
Integrasi data merupakan suatu proses untuk mengumpulkan data yang telah dibuat yang akan menjadi big data. Data tersebut akan tercatat pada sistem untuk kemudian menjadi materi untuk masuk ke proses selanjutnya.
Contohnya, data website pada toko online yang berasal dari pendaftaran akun baru, daftar wishlist, dan lain sebagainya.
b. Pengolahan Data
Seluruh data yang dihasilkan harus bisa dikelola dengan benar, baik saat proses penyimpanan maupun saat data akan diakses kembali. Maka dari itu, kamu membutuhkan ruang penyimpanan yang besar serta bisa diakses kapan saja dan dimana saja.
Biasanya, penggunaan website dengan layanan hosting yang sesuai akan dipilih untuk memenuhi kebutuhan aktivitas data bagi suatu perusahaan. Nantinya, data pada website tersebut akan dipilah ke dalam sistem penyimpanan supaya mudah ditemukan ketika membutuhkannya.
c. Analisis Data
Terakhir adalah analisa data, yaitu semua data yang telah disimpan dan dikelompokkan sesuai jenisnya dapat kamu gunakan untuk kebutuhan selanjutnya.
Misalnya saja riwayat belanja toko online yang ada di tokomu, data ini bisa menjadi informasi produk apa saja yang dicari dan layak kita tawarkan ketika konsumen tersebut sedang berbelanja.
Dengan begitu, produk-produk yang akan ditawarkan bisa relevan dengan apa yang konsumen itu butuhkan.
Karakteristik Big Data
Sebuah data dapat disebut dengan big data apabila memenuhi karakteristik big data itu sendiri. Lalu, apa saja karakteristiknya?
1. Volume
Sesuai dengan namanya, karakteristik dari big data adalah jumlah data yang sangat besar baik secara keseluruhan maupun berdasarkan platform yang mengelolanya, termasuk transaksi, perangkat pintar, video, peralatan industri, gambar, audio, media sosial, dan lain sebagainya.
2. Velocity
Selain volume, kecepatan atau velocity big data adalah suatu kecepatan data saat data tersebut diterima dan bahkan saat data akan langsung digunakan. Proses ini dapat berlangsung secara instan dan real time dengan bantuan koneksi internet.
3. Variety
Variety yang dimaksud adalah berbagai jenis data yang tersedia. Jenis data tradisional biasanya lebih terstruktur dan numerik. Namun, dengan perkembangan data yang terjadi, ada puka data yang belum memiliki struktur, seperti email, audio, video, dan data transaksi keuangan.
4. Veracity
Veracity atau kebenaran data merupakan tingkat akurasi dari informasi yang diberikan oleh sebuah set data. Dengan tingkat kebenaran data yang baik, maka keputusan yang diambil dengan mengolah data tersebut akan menghasilkan data yang maksimal.
5. Value
Yang terakhir adalah value. Value atau nilai adalah makna suatu data setelah data tersebut melalui proses pengolahan. Suatu data akan dianggap bernilai apabila informasi yang diperoleh dari hasil pengolahan tersebut dapat membantu seseorang untuk mengambil keputusan bisnis yang baik.
Baca juga: Memahami Kaitan Big Data dengan CRM
Tantangan Big Data
Big data memang memberi banyak kemudahan, bukan berarti tidak ada tantangan dalam proses penggunaanya. Beberapa tantangan yang mungkin akan dialami adalah sebagai berikut.
1. Kekurangan SDM yang Ahli
Kita membutuhkan tenaga ahli profesional yang dapat mengolah big data. Namun, dengan kondisi teknologi yang selalu berkembang, belum banyak tenaga ahli yang dapat mengelolanya secara maksimal.
2. Sistem yang Harus Selalu Diperbaharui
Selalu melakukan pembaharuan pada big data merupakan hal yang wajib dilakukan. Pasalnya, data yang dihasilkan akan selalu berkembang dan menimbulkan data-data yang sudah tidak relevan. Alhasil, akurasi pada data tersebut menjadi berkurang.
Tidak dapat dimungkiri, ketika melakukan pembaharuan data secara rutin, kamu membutuhkan kecepatan dan ruang untuk menyimpan data yang tidak sedikit pula.
3. Pengelolaan yang Cukup Rumit
Banyaknya data tentu membuat proses pengelolaannya menjadi rumit. Perkembangan big data yang cepat juga menjadi kendala. Sehingga rentan terjadi kerusakan data, duplikasi data, dan lainnya.
4. Keamanan Data Privasi yang Rentan
Semakin banyak data yang bisa diakses oleh para penggunanya memberi potensi keamanan yang mungkin akan ditimbulkan, seperti aksi cyber crime. Sehingga, untuk memberi keamanan dan perlindungan dari data tersebut, kamu perlu menggunakan layanan hosting dengan fitur keamanan yang dapat diandalkan.
Manfaat Big Data pada Bisnis
Setelah kamu mengetahui jenis, konsep, dan karakteristik dari sebuah big data. Kamu juga perlu memahami apa saja manfaat yang ditimbulkan dari penggunaan big data bagi penggunanya. Empat manfaat tersebut antara lain:
1. Meningkatkan Inovasi
Dengan menggunakan big data, kamu dapat mengenali minat konsumen, bisa dilihat melalui jenis produk atau dengan banyaknya transaksi pada suatu produk.
Setelah itu, kamu bisa menggunakan data tersebut untuk membuat inovasi produk baru yang sesuai dengan tren dan kebutuhan yang banyak dicari oleh konsumen.
Misalnya, ketika banyak konsumen yang lebih suka menggunakan metode pembayaran melalui transfer atau kartu kredit ketika melakukan pembelanjaan.
Dapat disimpulkan bahwa, saat sedang berbelanja, konsumen sangat menginginkan adanya kemudahan dalam melakukan pembayarannya.
2. Merancang UX untuk yang User-Friendly
Interaksi yang banyak dilakukan oleh konsumen melalui aplikasi atau website bisa menentukan tingkat penjualan produknya. Dengan adanya big data, akan membantu kamu menyimpan riwayat belanja dari konsumen yang datang.
Kemudian, data tersebut bisa kamu analisis untuk membuat interaksi yang lebih menyenangkan.
Contohnya saja ketika banyak konsumen yang meninggalkan website pada halaman produk. Maka kamu bisa mempelajari kualitas dari halaman produk tersebut, baik secara tampilan, kecepatan, dan kemudahannya untuk mengakses halaman tersebut.
Selanjutnya, kamu bisa meningkatkan dan memperbaikinya agar proses belanja yang dilakukan oleh konsumen bisa cepat dan lebih mudah
3. Pengembangan Produk Lebih Mudah
Big data dapat membantu perusahaan untuk mengembangkan produk yang memiliki nilai dan kualitas lebih baik serta sesuai dengan kebutuhan konsumen, sehingga proses penjualan dapat ditingkatkan lagi.
Contohnya saja jika produk yang kamu pasarkan memiliki kemasan ekonomis yang lebih menarik perhatian. Maka, kamu bisa memproduksinya lebih banyak lagi.
Begitu pula sebaliknya, jika suatu produk memiliki nilai jual yang rendah, maka kamu bisa menganalisa penyebabnya dari data yang ada. Kemudian mengambil keputusan apakah akan memperbaikinya atau menghentikan produksinya.
4. Menghindari Risiko Manipulasi Data
Tidak hanya ketiga manfaat yang sudah disebutkan di atas, ternyata big data juga memiliki peran terhadap masalah keamanan. Dengan kondisi data yang besar, kamu bisa mengidentifikasi pola data yang tidak sesuai dengan data yang seharusnya dan dinilai bisa merugikan bisnis yang kamu kelola.
Misalnya, apabila terjadi angka pengeluaran pembelian bahan baku yang lebih tinggi dari seharusnya. Nah, di sini kamu bisa menggunakan big data untuk mendapatkan informasinya dengan cepat. Apakah ada peningkatan pembelian bahan baku atau ada kenaikan harga pada bahan baku tersebut.
Sehingga, dari sini kamu bisa mengevaluasi dan mencegah terjadinya manipulasi data karena seluruh datanya tercatat dan dapat diakses dengan mudah.
Baca juga: Menilik Pentingnya Big Data untuk Usaha Kecil
Kesimpulan
Seperti yang telah disampaikan di atas bahwa, big data adalah kumpulan data yang besar dan kompleks dan bertambah setiap waktu yang dihasilkan dari aktivitas internet, baik untuk tujuan pribadi maupun bisnis.
Dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan secara online, membuat pertumbuhan dari data tersebut semakin pesat. Karakteristik dari big data yang semakin besar ini membutuhkan pengelolaan yang tepat pula agar menghasilkan data yang akurat.
Penggunaan big data tentu sangat bermanfaat bagi penggunanya. Sebagian besar perusahaan menggunakan big data untuk mengidentifikasi nilai dari para konsumen. Di sisi lain, penggunaan big data juga mampu membantu meningkatkan pemasaran dan membuatnya lebih efektif.
Jika kesulitan untuk mengolahnya, kamu manfaatkan software yang sesuai untuk menganalisis data tersebut.