Bisnis Adalah: Pengertian, Manfaat, dan Tujuan

Ditulis oleh Andiana Moedasir

article thumbnail

Bila sudah mengetahui pengertian dan karakter bisnis, kamu bisa mengetahui manfaat bisnis. 

“Lagi jalanin bisnis apa sekarang?” atau “Saya sudah lama resign dan sedang mencoba bisnis baru,” sering kita dengar dalam dua tahun terakhir. Bisnis adalah kata yang sering didengar, apalagi di era pandemi belakangan ini.

Suatu era dengan banyak sekali pekerja kantoran terkena PHK, para sarjana susah mendapat kerja, atau para ibu rumah tangga dipaksa menjadi tulang punggung keluarga.

Kata “bisnis” menjadi sebuah harapan baru, untuk skala sekecil usaha rumahan sampai usaha pabrikan. Berapa pun besarnya sebuah bisnis, ia dimaknai sebagai usaha mendapatkan “cuan”.

Namun, jika kita gali dari dasarnya, sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan bisnis? Apa saja jenisnya? Apa tujuan dan fungsinya? Serta pertanyaan lainnya. Mari kita kupas satu per satu, ya, Majoopreneurs.

Baca Juga: Apa Itu Perusahaan Manufaktur? Apa yang Perlu Diperhatikan?

Pengertian Bisnis

Bisnis memiliki cukup banyak definisi. Namun, jika kamu telaah satu per satu, ada benang merah atau kata yang selalu berulang setiap kali para ahli mendefinisikannya.

Bisnis = Produksi

KBBI jilid IV. Bisnis adalah kata benda yang berarti usaha komersial dalam dunia perdagangan; bidang usaha; usaha dagang.

Prof. Norman Richard Owens. Bisnis adalah perusahaan yang terlibat dalam produksi dan distribusi barang untuk dijual di pasar. Atau pemberian layanan dengan harga tertentu.

Jeff Madura. Bisnis adalah perusahaan yang menyediakan produk atau layanan yang diinginkan oleh pelanggan. 

Bisnis = Keuntungan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bisnis adalah kegiatan dengan menggunakan modal tertentu untuk memperoleh laba, seperti industri, perdagangan, dan pengangkutan.

R. Dicksee. Bisnis adalah suatu bentuk aktivitas yang utamanya bertujuan untuk memperoleh keuntungan bagi pihak yang mengusahakannya.

Hughes dan Kapoor. Bisnis adalah suatu kegiatan individu yang terorganisasi. Bertujuan untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna. Pada akhirnya akan mendapatkan laba (keuntungan) dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

Lewis H. Haney. Bisnis adalah aktivitas manusia yang terdeteksi untuk menghasilkan atau memperoleh kekayaan melalui pembelian atau penjualan barang.

R.W. Babson. Bisnis adalah aktivitas manusia yang berkaitan dengan produksi dan distribusi barang, jasa, dan gagasan dengan tujuan memperoleh laba.

B.O. Wheeler. Bisnis adalah institusi yang dioperasikan untuk menyediakan barang dan jasa kepada masyarakat di bawah insentif keuntungan.

Bisnis = Profit/Non-profit

Brown dan Pretello. Bisnis adalah lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Mencakup berbagai usaha yang dilakukan pemerintah maupun swasta, yang menghasilkan laba maupun tidak.

Masih banyak lagi barisan para ahli yang membuat definisi bisnis. Namun, jika kita simpulkan ada kata yang selalu sama di dalam definisi tersebut, yakni: usaha/kegiatan, orang/instansi/badan, produk/jasa, laba/keuntungan.

Dari sini bisa kita simpulkan secara sederhana bahwa bisnis merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan perorangan atau pun badan. 

Bisnis ditujukan untuk memperoleh keuntungan atau pun tidak, melalui diproduksinya sebuah barang atau jasa. Bisnis dilakukan demi pemenuhan kebutuhan bersama.

Mudah dimengerti, bukan?

Karakter Bisnis

Apa yang dimaksud dengan konsep bisnis? Apakah seluruh kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh pendapatan dapat dianggap sebagai kegiatan bisnis? Sebenarnya tidak juga, lho! Tidak semua kegiatan adalah bisnis. Karena itulah, sebuah kegiatan dikatakan sebagai sebuah bisnis jika memenuhi kriteria sebagai berikut:

  • Kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan berkesinambungan.
  • Bertujuan mendapatkan keuntungan. Pada organisasi non-profit, keuntungan bisa dalam bentuk lain yang bukan uang.
  • Dilakukan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
  • Menciptakan permintaan dan menyediakan kebutuhan manusia.
  • Bentuk kegiatannya bisa jadi merupakan produksi, mendistribusikan, ataupun membeli dan menjual produk dan jasa kepada konsumen.
  • Membutuhkan modal.
  • Memiliki risiko yang harus mampu diantisipasi.

Jika kriteria tersebut dipenuhi, maka sebuah kegiatan dapat dikatakan sebagai bisnis. Nah, umumnya, karakteristik yang telah disebutkan di atas tersebut dapat disusun menjadi sebuah rancangan bisnis yang menjelaskan bagaimana bisnis tersebut akan dilakukan, apa yang ingin dicapai, bagaimana cara mencapainya, dan segala macamnya sesuai dengan kriteria yang ada.

Rancangan yang telah dibuat itu dapat disebut sebagai konsep bisnis.

Baca Juga: PT adalah: Menilik Pengertian dan Cara Membuat Perseroan Terbatas

Manfaat Bisnis

Belum dikatakan bisnis, jika usaha atau kegiatan yang kamu lakukan tidak memiliki fungsi berikut ini:

Fungsi bentuk (form utility). 

Fungsi bisnis dilihat dari segi pembuataan produk/jasa. Bisnis ada untuk menciptakan atau mengkreasikan barang/jasa yang tadinya tidak ada menjadi ada. Atau dari yang awalnya tidak bernilai menjadi bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Misalnya: perusahaan tekstil menghasilkan kain. Kain digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pakaian.

Fungsi tempat (place utility)

Fungsi bisnis untuk menyebarkan barang/jasa. Bisnis ada sebagai aktivitas untuk mendistribusikan barang/jasa ke tempat yang dibutuhkan masyarakat.

Misalnya: perusahaan logistik yang mendistribusikan kain dari pabrik tekstil ke toko-toko kain atau konveksi yang mudah diakses masyarakat.

Fungsi waktu (time utility). 

Fungsi bisnis untuk mengatur waktu usaha. Bisnis ada untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat yang berkenaan dengan waktu.

Misalnya: perusahaan jasa travel saat jadwal pemberangkatan haji.

Fungsi kepemilikan (possessive utility). 

Fungsi bisnis untuk mengubah kepemilikan. Bisnis ada untuk membantu proses serah terima kepemilikan.

Misalnya: perusahaan yang terlibat dalam jual-beli rumah.

Jika sudah melakukan fungsi di atas, maka apa pun kegiatanmu maka sah dikatakan kamu sedang menjalani sebuah bisnis. Oleh karena itu, tak perlu kaget atau kebingungan saat mendapati pertanyaan fungsi bisnis apa saja? Coba jelaskan saja kembali setiap fungsi yang dapat membuat suatu bisnis disebut bisnis.

Tujuan Bisnis

Apa maksud dan tujuan dari bisnis? Mengapa seseorang tertarik untuk memulai suatu bisnis dan bahkan menekuni dalam jangka panjang hingga mengupayakan segala sesuatu agar bisnisnya dapat terus bertahan?

Tujuan seorang pebisnis dalam melakukan usahanya demi mencari profit memang bermacam-macam. Berikut ini adalah beberapa tujuan bisnis:

  • Memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya dari kegiatan bisnis.
  • Membantu pengadaan barang ataupun jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
  • Membuka lapangan pekerjaan dan kesempatan kerja bagi masyarakat.
  • Menunjukkan eksistensi, kebanggaan, dan pencapaian pemilik dan karyawan dalam jangka panjang.
  • Meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Sebenarnya, apapun tujuan bisnis kamu adalah sah-sah saja. Selama segala kegiatan atau usaha yang dilakukan tidak melanggar norma, beretika, dan mengikuti kaidah perundang-undangan yang berlaku.

Etika Bisnis

Bisnis yang baik adalah yang memiliki etika. Karenanya muncullah istilah “etika bisnis” dalam dunia usaha.

Definisi dalam buku “Business & Society-Ethics and Stakeholder Management” menyatakan bahwa etika bisnis adalah disiplin yang berkaitan dengan baik buruknya suatu tugas dan kewajiban moral dalam konteks bisnis.

Etika bisnis rupanya lebih luas dari pada ketentuan yang diatur oleh undang-undang. Karena dalam kegiatan atau kegiatan bisnis kamu akan sering menemukan grey area yang tidak diatur oleh ketentuan hukum, demikian menurut Bartens.

Berikut ini adalah etika bisnis yang harus kamu jaga jika menjalankan sebuah usaha.

Prinsip Otonomi

Mampu mengambil keputusan dan bertindak sesuai dengan kesadarannya sendiri.

Prinsip Kejujuran

Memenuhi perjanjian antar sesama pengelola bisnis maupun semua yang terlibat didalamnya. Tidak ada niat dan usaha menipu.

Prinsip Keadilan 

Memperlakukan semua pelaku bisnis secara setara tanpa adanya asas perbedaan kasta maupun jenis dari bisnis yang dilakoni.

Prinsip Saling Menguntungkan 

Semua keputusan bisnis, sekecil apa pun, harus mampu menguntungkan semua pihak. Tak hanya antar pelaku bisnis, melainkan juga mencakup internal perusahaan sampai kepada konsumen.

Prinsip Integritas Moral 

Setiap anggota dari sebuah usaha harus menjaga nama baik perusahaannya. Pelaku bisnis harus mengelola dan menjalankan usahanya dengan sebaik-baiknya agar kepercayaan konsumen atau pihak lain terhadap perusahaan tetap terjaga.

Tanpa adanya kesadaran menjalankan usaha dengan etika bisnis yang baik, maka lambat laun usahamu akan meredup. Karenanya penting sekali untuk menjunjung tinggi dan menjaga etika bisnis di setiap langkah usahamu.

Usaha laundry adalah salah satu contoh bisnis yang bisa dipilih di zaman serba digital ini. 

Klasifikasi Bisnis

Jika kamu ingin memulai sebuah bisnis, maka perlu diputuskan dari awal tentang jenis bisnis apa yang ingin kamu jalankan. Apa saja jenis bisnis? Untuk memudahkannya, simak saja pilihan bisnis dari klasifikasi berikut ini.

Layanan (service)

Bisnis ini berfokus pada kegiatan melayani. Keuntungan bisnis diperoleh dari sejumlah dana yang diberikan oleh pelanggan atas layanan yang kamu berikan.

Itu sebabnya, kepuasan pelanggan setelah dilayani menjadi tujuan utama dari bisnis. Biasanya, bisnis jenis ini membutuhkan serangkaian kemampuan atau keterampilan.

Contoh: Usaha menawarkan jasa antar paket, bisnis bimbingan belajar, membuka tempat refleksi, dan sebagainya.

Pengadaan (merchandising)

Bisnis yang menyediakan barang dari pabrik (produsen) ke penjual grosiran/agen. Atau dari agen ke toko-toko kecil yang langsung dibeli konsumen. Biasa disebut dengan bisnis ritel.

Bisnis ritel ini tidak ada proses produksi, tetapi hanya usaha menjual kembali. Keuntungan bisnis diperoleh dari selisih harga dari penjualan dengan harga lebih tinggi.

Contoh: Usaha jual air minum dalam bentuk galon, agen gas, warung kelontong, dan sebagainya.

Produksi (manufaktur)

Bisnis yang membuat atau menciptakan barang dari bahan mentah menjadi barang yang bernilai lebih tinggi. Biasa disebut dengan bisnis manufaktur.

Keuntungan diperoleh dari proses penjualan barang yang dibutuhkan masyarakat. Nilai barang yang dijual lebih tinggi dibandingkan menjual bahan mentah.

Contoh: pabrik pengolahan kelapa sawit menjadi minyak goreng, usaha rumahan membuat nugget atau frozen food, usaha membuat tas dari kulit, dan sebagainya.

Hibrida

Bisnis yang melibatkan aktivitas produksi, pengiriman, dan pelayanan. Bisnis ini kegiatannya dari hulu ke hilir.

Keuntungan diperoleh dari proses penambahan nilai dari proses produksi, pendistribusian produk, hingga imbal jasa dari layanan yang diberikan.

Contoh: Usaha yang dilakukan produsen spring bed. Membuat tempat tidur dari bahan-bahan seperti kain, busa, pegas, dan lain-lain. 

Kemudian menyediakan jasa pengantaran sampai ke rumah. Setelah diterima konsumen, bisnis ini juga menyediakan jasa cuci tempat tidur ataupun perbaikan.

Bentuk Kepemilikan Bisnis

Setelah kamu memutuskan ingin menekuni satu jenis bisnis, hal yang perlu dipikirkan adalah bentuk kepemilikannya. Apakah ingin dimiliki sendiri atau berbagi?

Untuk lebih jelasnya, mari kita pelajari beberapa bentuk kepemilikan bisnis.

Perusahaan perseorangan

Bisnis ini milik satu orang saja. Pemilik perusahaan yang memegang kendali penuh terhadap kelangsungan perusahaan. Begitu pun dengan modal, hanya berasal dari pemiliknya.

Persekutuan

Bisnis yang dimiliki oleh 2 orang atau lebih sesuai dengan kesepakatan. Tentu saja, laba dari bisnis ini harus dibagi sesuai jumlah pemilik.

Perseroan

Bisnis yang kepemilikan perusahaannya dipegang oleh beberapa orang, namun dalam pengoperasiannya diawasi oleh dewan direktur.

Koperasi 

Bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi. Tujuannya untuk mensejahterakan anggota. Kegiatannya sesuai dengan prinsip koperasi. Setiap anggota berhak mendapat bagi hasil dari laba.

Baca Juga: Definisi Perencanaan Usaha dan Manfaatnya Bagi Pebisnis

Contoh Bisnis

Ada beberapa contoh bisnis UMKM yang bisa kamu pilih untuk mulai dipraktikkan. Silakan pilih yang paling sesuai dengan minatmu, Majoopreneurs. 

Street Food

Street food sudah menjadi tren di negara tetangga seperti Thailand, Korea, Filipina, dan Taiwan. Konsepnya adalah berjualan makanan dan/atau minuman di sebuah gerobak dan dilakukan di pinggir jalan. 

Biasanya ada sebuah lahan atau tepi jalan yang sudah diatur menjadi lokasi street food di berbagai daerah. Berapa pun banyaknya gerobak jajanan yang ada di sebuah area street food tersebut, masyarakat akan memadatinya. 

Laundry

Bisnis laundry sudah ada sejak akhir tahun 1990an dan hingga kini semakin banyak orang yang memilih memercayakan dan membersihkan pakaiannya kepada jasa laundry. 

Di zaman sekarang hal ini semakin sering terlihat dilakukan banyak orang karena mereka kian sibuk, namun ingin selalu memiliki pakaian yang selalu bersih dan harum. 

Fotografer Produk

Kamu tentunya sudah sering melihat media sosial saat ini menjadi andalan banyak usaha untuk menjual produk. 

Hal paling penting untuk menarik minat para pengguna internet agar tertarik dengan produk yang ditawarkan, biasanya pemilik usaha membutuhkan foto-foto produk yang menunjukkan keunggulannya.

Jika kamu memiliki hobi fotografi dan ingin menambah penghasilan dari kegiatan tersebut, menjadi fotografer khusus produk bisa menjadi peluang usaha saat ini. 

Tugas seorang fotografer produk adalah membidik produk dengan sudut pandang yang menonjolkan keunggulan produk. 

Usaha Jasa Antar Produk

Usaha antar jasa dapat menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Hal ini disebabkan karena semakin menjamurnya toko online dan kebiasaan masyarakat yang berbelanja online.

Kamu bisa memanfaatkan kegiatan jual beli dalam jaringan ini dengan membangun usaha jasa antar paket. Untuk pertama, wilayahnya hadir di dekat domisili kamu dulu. Kemudian setelah berkembang, kamu bisa mendirikan cabang di kota lain.

Kesimpulan

Begitulah penjelasan singkat mengenai dasar-dasar bisnis. Kesimpulannya, bisnis memang merupakan sebuah aktivitas yang melibatkan barang atau jasa dengan imbalan keuntungan.

Jika kamu sudah memahami esensi dari bisnis, tahu mengenai karakteristik, jenis, dan etikanya, maka langkah selanjutnya adalah membuat perencanaan bisnis.

Namun yang jauh lebih penting adalah melandasi semua perencanaan bisnismu dengan tujuan bisnis yang baik. Tak melulu soal cuan, perintisan sebuah bisnis juga perkara niat baik dan nilai-nilai yang ingin kamu sebarkan sebanyak produk/jasa yang kamu hasilkan, bukan?

Dengan tujuan dan perencanaan bisnis yang kuat, segala risiko jadi bisa diantisipasi dan diminimalisasi. Usaha yang baik, berawal dari niat baik. Dan segala yang baik akan membuahkan hasil yang tak mengecewakan.

Jangan lupa untuk terus membaca artikel yang majoo suguhkan untukmu, agar bisnis pilihanmu dapat berkembang sesuai harapan. 

Selamat berbisnis, Majoopreneurs!

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo