Jika kamu bergelut di dunia bisnis internasional pasti sudah tidak asing dengan yang namanya bea impor. Bea impor merupakan pajak yang dikenakan pada barang-barang yang masuk ke wilayah suatu negara. Hal ini memiliki beberapa manfaat, salah satunya untuk keamanan dan ketertiban industri. Tarif bea impor berbeda-beda di setiap negara.
Hal ini disesuaikan dengan aturan yang berlaku di negara tersebut. Untuk itu, kamu perlu untuk memahami manfaat serta bagaimana cara menghitung bea impor yang tepat guna kelancaran dan keamanan dalam pengiriman barang.
Pengertian Bea Impor
Bea Impor adalah pajak yang dikenakan oleh pemerintah suatu negara terhadap barang-barang yang diimpor ke wilayah negara tersebut. Bea impor diberlakukan sebagai sumber pendapatan bagi negara dan juga sebagai pengamanan industri dalam negeri dari persaingan barang impor yang dapat merugikan produsen dalam negeri.
Bea impor biasanya dihitung berdasarkan nilai barang yang diimpor, dan jenis serta tarif bea impor dapat berbeda-beda tergantung pada jenis barang yang diimpor, negara asal barang, serta perjanjian-perjanjian perdagangan internasional yang telah disepakati.
Jenis-Jenis Bea Impor
Bea impor memiliki beberapa jenis. Jenis-jenis ini tergantung pada jenis barang yang diimpor. Adapun jenis-jenis bea impor adalah sebagai berikut:
Bea Masuk (BM)
Bea Masuk adalah jenis bea impor yang paling umum dikenakan oleh pemerintah suatu negara. Bea Masuk dikenakan pada barang-barang yang diimpor dan besarnya bea masuk tergantung pada jenis barang yang diimpor dan tarif bea masuk yang ditetapkan.
Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan pada nilai barang yang diimpor. PPN dikenakan pada nilai barang impor setelah dikenakan bea masuk.
Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) adalah pajak yang dikenakan pada barang-barang mewah yang diimpor, seperti mobil mewah, kapal pesiar, dan sejenisnya.
Bea Cukai
Bea Cukai adalah bea impor yang dikenakan pada barang-barang tertentu, seperti alkohol, tembakau, dan barang-barang yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat.
Bea Keluar
Bea Keluar adalah bea impor yang dikenakan pada barang-barang yang diekspor dari suatu negara. Besarnya bea keluar tergantung pada jenis barang yang diekspor.
Tarif Bea Masuk Berdasarkan Jenis Barang
Tarif bea masuk dapat berbeda-beda tergantung pada jenis barang yang diimpor. Pemerintah suatu negara dapat menetapkan tarif bea impor yang lebih tinggi pada jenis barang tertentu untuk melindungi industri dalam negeri.
Tarif Preferensi
Tarif Preferensi adalah tarif bea masuk yang lebih rendah yang diberikan kepada negara-negara tertentu dalam rangka meningkatkan hubungan perdagangan dengan negara-negara tersebut. Tarif preferensi dapat diberikan dalam rangka perjanjian perdagangan internasional.
Untuk memudahkan kamu dalam mengelola bea impor dalam bisnis atau perusahaan, gunakan aplikasi akuntansi majoo. Aplikasi ini merupakan aplikasi pendukung bisnis terbaik bagi wirausaha dan memiliki fitur yang lengkap berguna untuk mengelola semua kegiatan yang berhubungan dengan keuangan.
Beberapa fitur yang tersedia pada aplikasi ini yaitu kas dan bank, biaya dan pengeluaran, faktur penjualan, buku besar, hingga laporan keuangan secara rinci dan akurat. Dengan mengetahui semua informasi keuangan ini kamu akan lebih mudah untuk menghitung bea impor yang dikenakan pada bisnis kamu.
Segera Upgrade bisnis kamu sekarang juga dengan beralih ke aplikasi Akuntansi Majoo. Mudahkan dalam menghitung bea impor dan bantu dalam kelancaran bisnis.
Baca Juga: PIB (Pemberitahuan Impor Barang): Contoh, Jenis, Fungsi
Fungsi Bea Impor
Diberlakukannya bea impor memiliki beberapa fungsi bagi negara. Fungsi ini sangat penting untuk mengatur semua barang-barang yang masuk ke dalam suatu negara. Adapun fungsi dari bea impor adalah sebagai berikut:
Sumber pendapatan negara
Bea impor berfungsi sebagai sumber pendapatan bagi negara, sehingga dapat digunakan untuk membiayai berbagai program pembangunan dan kegiatan pemerintah lainnya.
Perlindungan industri dalam negeri
Dengan adanya bea impor, produk-produk impor menjadi lebih mahal dan tidak kompetitif produk-produk dalam negeri, sehingga dapat memberikan perlindungan terhadap industri dalam negeri dan mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Pengaturan Persaingan Usaha
Bea impor juga berfungsi sebagai alat pengaturan persaingan usaha, sehingga tidak ada perusahaan atau produk yang mendominasi pasar secara tidak sehat.
Pengendalian Inflasi
Bea impor dapat digunakan sebagai alat untuk mengendalikan inflasi, terutama jika produk impor yang dikenakan bea impor merupakan produk yang memiliki kontribusi besar terhadap inflasi.
Pengamanan Kesehatan dan Keselamatan Masyarakat
Bea impor dapat berguna untuk memastikan bahwa produk impor yang masuk ke dalam negara telah memenuhi standar kesehatan, keselamatan, dan lingkungan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Perlindungan Kepentingan Nasional
Bea impor juga dapat digunakan untuk melindungi kepentingan nasional, seperti melarang atau membatasi impor produk yang dapat membahayakan keamanan nasional.
Baca Juga: CIF adalah Penting Bagi Pelaku Ekspor Impor, Apa Iya?
Cara Menghitung Bea Impor
Penting bagi kamu untuk mengetahui bagaimana cara yang tepat dalam menghitung bea impor suatu barang. Hal ini supaya kamu dapat menerapkan strategi dalam proses pengiriman barang dari luar negeri. Berikut beberapa cara dalam menghitung bea impor:
Mengetahui Nilai CIF
Nilai CIF (Cost, Insurance, Freight) adalah nilai barang impor ditambah biaya asuransi dan biaya pengiriman dari negara asal ke negara tujuan. Untuk menghitung nilai CIF, perlu diketahui terlebih dahulu nilai FOB (Free on Board) barang impor dan biaya asuransi dan biaya pengiriman. Nilai CIF dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
Nilai FOB dapat diperoleh dari invoice atau kontrak jual beli barang impor.
Biaya asuransi diperoleh dari perusahaan asuransi yang menangani asuransi barang impor.
Biaya pengiriman ini dapat diperoleh dari perusahaan pengiriman barang atau agen pengiriman barang.
Menghitung Nilai Bea Masuk (BM)
Langkah selanjutnya dalam menghitung bea impor adalah dengan menghitung nilai bea masuk. Setelah nilai CIF dan tarif Bea Masuk diketahui, maka nilai BM dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
Keterangan:
Tarif Bea Masuk adalah persentase tarif Bea Masuk yang telah ditetapkan untuk jenis barang impor yang akan diimpor
Nilai Barang Impor adalah nilai FOB (Free on Board) barang impor
Biaya Asuransi adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengasuransikan barang impor selama dalam perjalanan dari negara asal ke negara tujuan
Biaya Pengiriman adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengirimkan barang impor dari negara asal ke negara tujuan
Menghitung Nilai (PPN)
Untuk menghitung nilai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada barang impor, kamu dapat menggunakan rumus berikut ini:
Menghitung Nilai (PPnBM)
Untuk menghitung nilai Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) pada barang impor, berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti:
Menjumlahkan biaya
Jumlahkan nilai PPnBM dengan nilai CIF, BM, PPN, dan biaya impor lainnya (jika ada) untuk mendapatkan total biaya impor.
Contoh kasus:
Untuk memudahkan kamu dalam memahami bea impor, kamu dapat melihat contohnya berikut ini:
Misalkan ada barang impor berupa sepatu olahraga sebanyak 1.000 pasang dengan nilai FOB sebesar US$10/pasang, biaya asuransi sebesar US$1.000, dan biaya pengiriman sebesar US$2.000. Tarif Bea Masuk untuk sepatu olahraga di negara tersebut adalah 20%.
Hitung nilai CIF (Cost, Insurance, Freight) barang impor
Nilai CIF = Nilai FOB + Biaya Asuransi + Biaya Pengiriman
Nilai CIF = US$10/pasang x 1.000 pasang + US$1.000 + US$2.000
Nilai CIF = US$13.000
Hitung nilai Bea Masuk (BM)
BM = Tarif Bea Masuk x (Nilai Barang Impor + Biaya Asuransi + Biaya Pengiriman)
BM = 20% x (US$10/pasang x 1.000 pasang + US$1.000 + US$2.000)
BM = 20% x US$13.000
BM = US$2.600
Hitung nilai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Jika tarif PPN sebesar 10% dan tarif PPnBM sebesar 30%, maka:
• PPN = 10% x (Nilai Barang Impor + Biaya Asuransi + Biaya Pengiriman + BM)
• PPN = 10% x (US$10/pasang x 1.000 pasang + US$1.000 + US$2.000 + US$2.600)
• PPN = 10% x US$16.600
• PPN = US$1.660
• PPnBM = 30% x BM
• PPnBM = 30% x US$2.600
• PPnBM = US$780
Hitung Total Biaya Impor
Total biaya impor = Nilai CIF + BM + PPN + PPnBM
Total biaya impor = US$13.000 + US$2.600 + US$1.660 + US$780
Total biaya impor = US$18.040
Jadi, dengan asumsi tarif Bea Masuk sebesar 20%, tarif PPN sebesar 10%, dan tarif PPnBM sebesar 30%, maka total bea impor untuk 1.000 pasang sepatu olahraga adalah US$18.040.
Penting untuk diingat bahwa perhitungan ini hanya merupakan contoh dan besarnya nilai Bea Masuk dan pajak impor lainnya dapat berbeda-beda tergantung pada jenis barang impor dan tarif yang berlaku di negara tersebut.
Cara Pembayaran Bea Impor
Pembayaran Bea Impor harus dilakukan sebelum barang impor diberikan izin masuk ke dalam suatu negara. Untuk melakukan pembayaran bea impor kamu dapat melihat cara berikut ini:
Pembebasan Bea Impor
Barang impor yang dapat diberikan pembebasan bea impor adalah barang yang dinyatakan bebas bea oleh pemerintah atau barang yang diimpor oleh badan-badan tertentu seperti negara, organisasi internasional, atau badan amal.
Secara Tunai
Pembayaran Bea Impor dapat dilakukan secara tunai dengan mengikuti prosedur pembayaran yang berlaku.
Dokumen Pembebasan
Pembayaran Bea Impor dapat dilakukan dengan menggunakan dokumen pembebasan seperti surat keterangan bebas bea, surat izin impor, atau surat keterangan impor.
Jaminan
Pembayaran Bea Impor dapat dilakukan dengan menggunakan jaminan berupa uang tunai atau surat jaminan bank. Jaminan tersebut akan dikembalikan setelah proses impor selesai dan barang impor telah dikeluarkan dari pelabuhan.
Menggunakan Fasilitas Kredit
Pembayaran Bea Impor juga dapat dilakukan dengan menggunakan fasilitas kredit dari bank atau lembaga keuangan lainnya. Fasilitas kredit tersebut dapat berupa letter of credit (L/C), bank guarantee, atau jaminan lainnya.
Perlu diingat bahwa proses pembayaran Bea Impor dapat berbeda-beda di setiap negara, tergantung pada kebijakan dan peraturan yang berlaku di negara tersebut. Oleh karena itu, sebelum melakukan impor barang, sebaiknya periksa terlebih dahulu cara pembayaran Bea Impor yang berlaku dan persyaratan yang harus dipenuhi.
Dari penjelasan diatas bisa kita simpulkan bahwa Bea Impor adalah pajak yang dikenakan atas barang-barang yang diimpor ke dalam suatu negara. Jenis-jenis Bea Impor yang ada antara lain Bea Masuk (BM), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).
Untuk menghitung besarnya Bea Impor, perlu diketahui nilai CIF (Cost, Insurance, and Freight) dan tarif Bea Impor yang berlaku. Pembayaran Bea Impor dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti pembebasan, pembayaran tunai, pembayaran dengan dokumen pembebasan, pembayaran dengan jaminan, atau menggunakan fasilitas kredit.
Dalam proses impor barang, penting untuk memperhatikan aturan dan persyaratan yang berlaku di negara tersebut untuk menghindari masalah dan sanksi dari pihak berwenang.
Sumber:
https://bcsurakarta.beacukai.go.id/artikel/cara-menghitung-bea-masuk-dan-pajak-dalam-rangka-impor-barang-kiriman-dari-luar-negeri/
https://www.google.com/amp/s/pakgiman.com/menghitung-bea-masuk/amp/
https://www.google.com/amp/s/www.pajak.com/pajak/definisi-dan-cara-perhitungan-bea-masuk-barang-impor/amp/
https://mekari.com/blog/pajak-impor/
https://www.freepik.com