Bagaimana Cara Menghitung Laba Kotor Perusahaan Dagang?!

Ditulis oleh Ajar Pamungkas

article thumbnail

Tahukah kamu bagaimana cara menghitung laba kotor perusahaan dagang? Karena tak semua pelaku usaha berangkat dari latar belakang bisnis atau akuntansi, sebenarnya wajar-wajar saja apabila tak mengerti beberapa perhitungan akuntansi, sekalipun yang mendasar semacam ini.

Pun demikian, bukan berarti kita bisa terus-menerus tidak tahu, lho. Selama kita masih menekuni bidang bisnis yang dijalankan, cepat atau lambat kita pun perlu mempelajari perhitungan-perhitungan semacam ini. Siapa tahu, kan, di kemudian hari bisnis kita berkembang sangat pesat sekali sehingga skala operasionalnya pun berubah menjadi perusahaan?

Wah, kalau sudah begitu, tentu kita sendiri yang akan rugi jika tidak pernah mau mempelajari perhitungan-perhitungan ini, kan? Jadi, yuk, kita pelajari bersama-sama!

Pentingnya Mengenal Perhitungan Laba Kotor

Apa, sih, sebenarnya yang dimaksud dengan perhitungan laba kotor itu? Secara sederhana, laba kotor atau pendapatan kotor merupakan besarnya keuntungan yang kita peroleh sebelum dipotong pajak dan juga bunga atas utang.

Nah, sekalipun belum bisa dibilang sebagai pendapatan akhir atau pendapatan bersih, laba kotor cukup penting dalam menjalankan operasional bisnis karena umumnya dari laba kotor inilah kita dapat menentukan performa bisnis yang dikelola dalam menghasilkan keuntungan.

Selain itu, laba kotor juga dapat menjadi alat bantu untuk mengukur apakah pengelolaan persediaan barang yang kita lakukan sudah efisien atau belum. Dengan kata lain, mengetahui perhitungan laba kotor dapat membantu pelaku usaha untuk mengambil keputusan-keputusan bisnis yang strategis, termasuk strategi untuk mengefisiensikan sumber daya yang dimiliki.

Nah, karena ada banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan mengetahui laba kotor, yuk, langsung saja kita bahas lebih dalam serba-serbi terkait laba kotor ini, terutama dalam pengelolaan operasional perusahaan dagang.

Baca Juga: Cara Menghitung Laba Rugi Bisnis dengan Laporan Laba Rugi

Mencari Laba Kotor dalam Perusahaan Dagang

Karena laba kotor merupakan salah satu instrumen yang penting untuk mengukur performa bisnis dan juga menjadi dasar pengambilan keputusan bisnis, penting bagi pelaku usaha untuk mencari laba kotor dalam perusahaan dagang.

Dengan mengetahui laba kotor yang dimiliki, pelaku usaha dapat memperkirakan seberapa baik performa penjualan barang atau jasa yang menjadi komoditas bisnisnya. Apabila performanya masih belum baik, kita juga dapat menelaah lagi nilai laba kotor ini untuk mengetahui ruang-ruang pengembangan yang bisa dilakukan.

Pelaku usaha yang mampu menghitung atau mencari laba kotor dalam perusahaan dagang yang dikelolanya dapat menyusun strategis bisnis yang lebih baik untuk periode berikutnya, sehingga pengembangan bisnis pun lebih mudah dicapai lagi. 

  • Bagaimana Perusahaan Dagang Mendapatkan Laba Kotor

Ketika ditanya bagaimana perusahaan dagang mendapatkan laba kotor, jawabannya sebenarnya cukup mudah, yaitu dari hasil penjualan yang berhasil dicatatkan dalam periode berjalan.

Pasalnya, sebagai sebuah perusahaan dagang, artinya satu-satunya sumber pendapatan yang diperoleh berasal dari hasil penjualan produk atau komoditas bisnis yang dimiliki. Oleh karena itu, pendapatan kotor ini pun diperoleh melalui penjualan yang dilakukan. Dengan kata lain, semakin banyak penjualan yang terjadi, pendapatan kotor yang bisa dicatatkan pun akan lebih besar.

Berbeda dengan penghitungan harta, laba kotor perusahaan dagang hanya dihitung dari hasil penjualan saja, sementara aset-aset yang belum terjual, belum bisa dicatatkan sebagai pendapatan kotornya. Hanya saja, pelaku usaha bisa memilih untuk mengakui pendapatan kotor berdasarkan waktu penjualan.

Maksudnya, laba kotor bisa diakui ketika penjualan terjadi maupun ketika arus kas direalisasikan. Jika laba kotor diakui ketika penjualan terjadi, penjualan yang diselesaikan secara mengangsur atau ketika penjual tidak menerima secara langsung hasil penjualan, tetap dapat dicatatkan sebagai laba kotor.

Sebaliknya, apabila laba kotor diakui ketika terjadi realisasi arus kas, laba kotor tidak akan dihitung dengan memasukkan pendapatan penjualan berbentuk piutang, sehingga hanya dihitung berdasarkan angka penjualan yang dibayarkan secara penuh saja. Tidak sulit, kan, memahami bagaimana perusahaan dagang mendapatkan laba kotor?

Baca Juga: Gross Profit: Dari Rumus Hingga Cara Menghitung Gross Profit 

  • Usaha Dagang Dikatakan Sehat Mendapat Laba Kotor Berapa Persen?

Seperti yang sempat dibahas sebelumnya, laba kotor dapat digunakan untuk mengukur performa bisnis. Pertanyaannya, usaha dagang dikatakan sehat mendapat laba kotor berapa persen, sih?

Pada dasarnya, margin laba kotor yang ideal untuk setiap bisnis akan berbeda-beda. Untuk bisnis ritel, misalnya saja, perusahaan dikatakan memiliki performa yang sehat apabila margin pendapatan kotornya mencapai angka 53%, berbeda jauh dengan bisnis otomotif yang sudah bisa dikatakan sehat apabila berhasil mencatatkan laba kotor sebesar 14% saja.

Namun, secara umum, margin laba kotor bisa dikatakan sehat apabila mencapai angka 10% dari total pendapatan kotor yang diterima. Misalnya saja apabila pada suatu waktu, sebuah perusahaan dagang mencatatkan hasil penjualan sebesar Rp10.000.000, perusahaan tersebut bisa dikatakan sehat ketika laba kotornya mencapai setidaknya Rp1.000.000.

Margin laba kotor ini berbanding terbalik dengan harga pokok penjualan atau ongkos produksi yang dikeluarkan untuk menyediakan produk tersebut. Semakin besar harga pokok penjualan yang dimilikinya, semakin kecil pula margin laba kotor yang bisa dicatatkan.

Baca Juga: Profit Adalah? Kenali Definisi dan Pentingnya Dalam Bisnis!

Bagaimana Cara Menghitung Laba Kotor Perusahaan Dagang?

Sudah mulai memahami serba-serbi terkait laba kotor perusahaan dagang? Pertanyaan berikutnya tentu saja bagaimana cara menghitung laba kotor perusahaan dagang, kan?

Dari penjelasan di atas, mungkin kamu sudah mulai mengerti komponen apa saja yang perlu dihitung untuk mencari laba kotor sebuah perusahaan dagang, kan? Ya, betul sekali, cara menghitung laba kotor perusahaan dagang sebenarnya tidak terlalu sulit, karena kita hanya perlu menghitung besarnya nilai penjualan yang diperoleh dan juga besarnya harga pokok penjualan.

Apabila yang dicari adalah laba kotor, artinya kita tidak perlu memperhitungkan komponen biaya lainnya seperti pembayaran gaji karyawan, sewa tempat usaha, pajak, atau biaya-biaya lain yang tak berhubungan secara langsung dengan proses penyediaan produk hingga siap untuk dijual.

Kadang kala, seluruh hasil penjualan baik yang diselesaikan langsung maupun dengan mengangsur dapat menjadi nilai laba kotor yang dicatatkan karena kecilnya harga pokok penjualan yang dimiliki, tetapi tergantung dari sifat bisnisnya sendiri, terkadang harga pokok penjualan per produk cukup besar, sehingga margin keuntungannya pun sangat kecil.

Baca Juga: Menghitung Gross margin Untuk Menilai Efektivitas Bisnis

  • Rumus Laba Kotor Perusahaan Dagang

Agar dapat menemukan laba kotor dengan mudah, kita bisa menggunakan rumus laba kotor perusahaan dagang yang cukup sederhana. Coba perhatikan rumus berikut:

Laba kotor = Pendapatan - HPP

Mudah sekali, kan? Pada dasarnya laba kotor perusahaan dagang bisa ditemukan dengan mencari selisih antara hasil penjualan dengan harga pokok penjualan yang dimilikinya. Inilah kemudian yang membuat harga pokok penjualan nilainya berbanding terbalik dengan margin laba kotor.

Untuk menemukan margin laba kotor sendiri, kita bisa menggunakan rumus berikut:

Margin laba kotor = (laba kotor / pendapatan) x 100%

Misalnya saja suatu perusahaan menjual 100 makanan ringan dengan harga Rp10.000 per item, dan harga pokok penjualan 100 produk makanan ringan tersebut adalah Rp500.000, artinya laba kotornya adalah Rp500.000, karena total pendapatan penjualannya adalah Rp10.000 x 100 item, menjadi Rp1.000.000, dan ketika dikurangi HPP sebesar Rp500.000, kita akan mendapatkan laba kotor sebesar Rp500.000.

Selanjutnya kita dapat menerapkan rumus margin laba kotor untuk mengetahui bahwa perusahaan tersebut memiliki margin yang cukup sehat, yakni 50% dari total pendapatan yang diterima.

Bagaimana? Cara menghitung laba kotor perusahaan dagang ini sama sekali tidak sulit, kan? Apabila ingin yang lebih mudah lagi, gunakan aplikasi majoo yang telah dilengkapi fitur keuangan yang andal dalam mencatat setiap transaksi secara tepat, akurat, dan otomatis.

Ayo, segera berlangganan seluruh kemudahan dari aplikasi majoo!

Sumber: https://amartha.com/blog/usaha-mikro-ukm/tips-bisnis/cara-menghitung-laba-kotor-dengan-akurat-wajib-tahu/

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo