Setiap pemilik usaha tentu ingin mengetahui cara meningkatkan penjualan bisnisnya, kan? Tidak apa-apa, tak perlu malu. Justru aneh sekali, lho, jika ada orang yang memutuskan untuk memulai sebuah bisnis, tetapi sama sekali tidak berminat untuk meningkatkan angka penjualan, kan?
Pasalnya, seperti kebanyakan kegiatan ekonomi lainnya, menjalankan usaha secara mandiri jelas dilakukan dengan prinsip ekonomi yang paling utama, yaitu memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dengan beban yang sekecil mungkin.
Nah, agar dapat selalu berpegangan pada prinsip tersebut, meningkatkan angka penjualan jelas menjadi sesuatu yang patut untuk diupayakan. Bagaimana tidak? Angka penjualan yang tinggi sama artinya dengan besarnya omzet yang dicatatkan; dan semakin tinggi omzet, keuntungan yang akan diperoleh pun juga lebih tinggi.
Bagi pemilik usaha yang pernah atau bahkan sering bertanya-tanya, “Apa, sih, yang bisa dilakukan untuk meningkatkan penjualan?”, langsung saja simak penjelasan berikut secara saksama!
5 Cara Meningkatkan Penjualan Bisnis
Bagaimana strategi penjualan yang baik? Jawabannya cukup sederhana, strategi penjualan yang baik adalah strategi yang dapat memastikan adanya penjualan yang sukses dengan beban pengeluaran yang minimal. Untuk dapat melakukannya, kegiatan penjualan pun perlu direncanakan dengan baik pada setiap tahapannya.
Pertanyaan berikutnya yang muncul pun menjadi lebih jelas, apa saja langkah-langkah meningkatkan penjualan? Setidaknya ada lima tahapan yang harus dilakukan untuk memastikan bisnis dapat terus berkembang dengan angka penjualan yang naik, mulai dari mengenali produk dan jasa yang ingin dijual hingga layanan yang bisa ditawarkan untuk purnajual.
Tertarik untuk mengetahui langkah-langkah konkretnya? Yuk, simak penjabarannya berikut:
-
Langkah Satu: Kenali Produk dan Jasa
Agar angka penjualan dapat terus ditingkatkan, baik secara langsung maupun melalui tahapan yang dilalui secara berkala, tentu kita perlu mengetahui terlebih dahulu karakter dari produk atau jasa yang ingin kita jual.
Dalam tahapan ini, pemilik usaha dapat melakukan beragam riset untuk mengenali bisnisnya sendiri, mulai dari riset produk untuk mengetahui seberapa besar kebutuhan pasar terhadap produk atau jasa yang ingin kita jual atau pengembangan serta penyesuaian yang perlu dilakukan, hingga riset pasar yang dapat membantu kita mengukur seberapa sukses bisnis kita dapat diterima oleh pelanggan.
Tanpa mengetahui dengan pasti apa yang sebenarnya ingin kita jual, sulit rasanya untuk menentukan strategi terbaik yang bisa diterapkan. Ingat, untuk produk dan jasa yang berbeda, strategi maupun pendekatan yang perlu dilakukan terhadap pelanggan bisa berbeda, lho! Menjual makanan hewan peliharaan, misalnya saja, jelas tak bisa dilakukan dengan strategi yang sama seperti saat menjual alat-alat kecantikan, kan?
Dengan situasi tersebut, memahami karakteristik bisnis yang kita jalankan sudah sepatutnya menjadi langkah pertama yang perlu dilakukan sebelum menjalankan langkah-langkah berikutnya!
Baca juga: Riset Pasar adalah Persiapan Bisnis Terbaik! Apa Benar?
-
Langkah Dua: Tentukan Segmen Target
Jangan pernah lupa bahwa produk serta jasa yang sudah kita siapkan mungkin tidak bisa digunakan atau dibutuhkan oleh semua orang. Sama seperti produk atau jasa itu sendiri, segmen pasar yang ingin kita sasar pun memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, setelah mengetahui sifat dari produk atau jasa yang ingin kita jual, langkah berikutnya yang perlu dilakukan adalah melihat kembali siapa yang paling mungkin membeli produk atau jasa tersebut.
Pahami selalu jika setiap produk memiliki segmen pasarnya sendiri. Tidak mungkin, kan, kita mengharapkan angka penjualan yang tinggi dari segmen pasar yang tidak tertarik dengan hewan peliharaan apabila produk yang kita tawarkan adalah makanan hewan peliharaan?
Meningkatkan penjualan bukan berarti harus bisa menjual suatu barang ke semua segmen pasar, lho! Karena sekalipun hal ini mungkin saja bisa dilakukan, beban pengeluaran yang harus kita siapan pun akan lebih besar. Dibanding demikian, bukankah lebih baik kita menyasar segmen pasar tertentu yang memang tertarik dengan produk kita?
-
Langkah Tiga: Temukan Kegiatan Pemasaran Terbaik
Jika diperhatikan dengan baik, iklan-iklan untuk kosmetik dan peralatan kecantikan lainnya lebih sering menggunakan model berjenis kelamin perempuan. Apabila dilihat dengan lebih saksama, tone warna yang digunakan pun juga cenderung cerah, berbeda dengan iklan untuk produk serupa yang ditujukan bagi pelanggan laki-laki.
Mengapa bisa demikian? Mudah saja, tergantung produk atau jasa yang ingin dijual serta segmen pasar yang ditargetkan, kegiatan pemasaran yang dilakukan pun bisa jauh berbeda satu sama lain.
Kegiatan pemasaran untuk toko offline, misalnya saja, bisa saja berkebalikan dengan cara meningkatkan penjualan di marketplace. Bahkan, bentuk kegiatan pemasaran yang sebaiknya dilakukan pun bisa berbeda-beda, mulai dari beriklan, memberikan potongan harga istimewa, atau bentuk promo lainnya.
Untuk tahapan yang satu ini, proses uji coba atau trial and error dapat dieksplorasi dan diterapkan dengan cermat. Coba tanyakan pada diri sendiri, “kegiatan pemasaran yang bagaimana, sih, yang paling berhasil mendorong angka penjualan bisnis?”
-
Langkah Empat: Jaga Kualitas Layanan
Setelah memastikan kegiatan pemasaran sudah dipikirkan secara saksama untuk mendorong angka penjualan, tahapan selanjutnya yang perlu diperhatikan terdapat pada proses jual beli itu sendiri.
Kualitas layanan tidak hanya penting dalam cara meningkatkan penjualan toko fisik saja, tetapi juga untuk penjualan online. Bagaimanapun juga, baik dilakukan secara offline maupun online, kegiatan ini mengharuskan kita untuk berhadapan langsung dengan pelanggan.
Apabila kita mampu memberikan layanan dengan kualitas terbaik, sudah barag tentu pelanggan pun akan tertarik untuk melakukan pembelian ulang di lain hari, dan target peningkatan penjualan pun akan semakin mudah tercapai.
Memiliki SOP yang jelas akan sangat dibutuhkan dalam tahapan ini, misalnya saja mengatur bagaimana karyawan toko maupun admin toko online harus berbicara terhadap pelanggan. Standar penjualan yang jelas perlu ditegakkan agar setiap pelanggan dapat merasakan pengalaman berbelanja yang menyenangkan.
Baca juga: Menjadi Customer Service yang Baik? Ini Tipsnya!
-
Langkah Lima: Pertahankan Tingkat Kepuasan Pelanggan
Pelanggan yang puas adalah kunci utama dalam memastikan bisnis dapat bertahan, bahkan semakin maju dan berkembang. Pasalnya, ketika pelanggan merasa puas dengan pengalaman berbelanja yang pernah dilakukannya, besar kemungkinan pelanggan tersebut akan kembali dan bukannya pindah ke pihak kompetitor di lain hari.
Sebaliknya, pelanggan yang merasa tidak puas dengan pengalaman yang diperolehnya saat berbelanja, besar kemungkinan tidak akan melakukan pembelian ulang di lain hari. Artinya, potensi kerugian pun semakin besar karena kita akan kehilangan pelanggan tersebut, kan?
Tak perlu cemas, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menjaga tingkat kepuasan pelanggan, kok! Namun, dari sekian banyak cara tersebut, kuncinya tetap satu, yaitu seberapa besar kita peduli dengan pelanggan yang kita miliki.
Sebagai contoh, dalam cara meningkatkan penjualan online, misalnya saja, pemilik usaha kerap mengucapkan terima kasih kepada pelanggan yang sudah melakukan pembelian, dan bahkan meminta mereka agar berkenan meninggalkan ulasan untuk mengetahui seberapa puas mereka dengan pengalaman berbelanja yang sudah dilakukannya.
Dengan melakukan hal tersebut, pemilik usaha pun dapat secara tepat mengetahui apa saja yang bisa dilakukannya untuk memastikan layanan terbaik bagi pelanggan dengan harapan dapat mendorong angka penjualan!
Cara Meningkatkan Penjualan Online
Melalui tahapan-tahapan yang sudah dijelaskan sebelumnya, cara meningkatkan penjualan online sebenarnya dapat dilakukan dengan mudah. Bagaimanapun juga, langkah-langkah di atas memegang konsep yang umum dan dapat diterapkan untuk segala situasi, kan?
Dengan mengenali produk yang ingin dijual, pemilik usaha dapat memperkirakan apa saja kebutuhan yang perlu disiapkan untuk melakukan penjualan secara online. Ingat, berbeda dengan berjualan secara langsung di tempat usaha fisik, penjualan online membutuhkan jasa ekspedisi untuk memastikan barang dapat diterima dengan selamat oleh pelanggan.
Langkah-langkah selanjutnya kurang lebih akan sama, baik segmen pasar yang ingin ditargetkan, kegiatan pemasaran yang ingin dilakukan, serta kualitas layanan yang harus diberikan, seluruhnya perlu diperhatikan dengan baik dan dipikirkan penyesuaiannya agar dapat dilakukan secara online.
Fokus untuk penjualan online sesungguhnya ada pada tahapan kelima, yaitu menjaga tingkat kepuasan pelanggan. Pasalnya, dalam penjualan online pelanggan mudah sekali mencari produk atau jasa serupa yang ditawarkan oleh pihak kompetitor, sehingga retensi harus diutamakan agar angka penjualan pun dapat ditingkatkan.
Baca juga: Review 5 Toko Online Terbaik dan Terpopuler di Indonesia
Cara Meningkatkan Penjualan Toko
Tak jauh berbeda, cara meningkatkan penjualan toko pun dapat dilakukan dengan langkah-langkah yang sama. Hanya saja, apabila dalam penjualan online kita perlu lebih berfokus pada retensi dengan menjaga tingkat kepuasan pelanggan, untuk penjualan offline di toko, pemilik usaha perlu lebih fokus untuk menjaga kualitas layanan.
Mengapa bisa demikian? Sederhana saja, dalam proses jual beli secara offline di toko fisik, bentuk interaksi yang harus dilakukan dengan pelanggan menjadi lebih beragam, mulai dari sebelum, saat, maupun setelah transaksi. Artinya, apabila kita tidak dapat menjaga kualitas layanan, akan ada lebih banyak sumber ketidakpuasan yang dirasakan oleh pelanggan.
Jangan lupa juga bahwa berjualan di toko mengharuskan kita untuk bertatap muka dengan pelanggan. Oleh karena itu, kualitas layanan pun menjadi penting karena pelanggan dapat langsung menilai layanan yang diperolehnya.
Tak heran, kan, mengapa dalam penjualan offline senyum dan sapa terhadap pelanggan kerap masuk ke dalam standar operasional?
Cara Meningkatkan Penjualan di Marketplace
Bagaimana, sih, cara meningkatkan penjualan di marketplace? Tak perlu bingung, pada dasarnya tahapan-tahapan yang perlu dilakukan kurang lebih akan serupa, hanya saja untuk marketplace kita akan menemukan perbedaan pada saluran penjualan yang digunakan.
Dalam marketplace, ada banyak batasan yang perlu dipatuhi oleh pemilik usaha dalam berjualan. Misalnya saja, kita tidak dapat dengan mudah menentukan segmen pasar yang ingin ditarget karena setiap marketplace memiliki segmen penggunanya masing-masing, kan?
Oleh karena itu, saat berjualan di marketplace yang harus kita upayakan adalah kegiatan promosi yang dapat dilakukan di luar platform marketplace itu sendiri. Manfaatkan beragam saluran pemasaraan yang ada untuk memastikan adanya peningkatan pada angka penjualan.
Mungkin pemilik usaha memang tidak dapat berbuat banyak ketika dihadapkan pada syarat dan ketentuan penggunaan marketplace, tetapi untuk kegiatan pemasaran yang dilakukan di luar platform tersebut, pemilik usaha masih dapat mengupayakan kegiatan pemasarannya yang terbaik, lho!
Mengetahui cara meningkatkan penjualan saja sebenarnya masih belum cukup apabila tidak dibarengi dengan pengelolaan bisnis yang baik. Agar upaya-upaya yang dilakukan untuk mendorong angka penjualan tidak sia-sia, gunakan aplikasi majoo yang mampu membantu mempermudah pengelolaan bisnis sehingga tingkat kepuasan pelanggan pun selalu terjaga!
Yuk, segera berlangganan layanan aplikasi majoo!
Baca juga: Marketplace adalah: Mengenal Marketplace dan Contohnya