Ada yang bilang bahwa riset pasar adalah salah satu hal yang paling pertama harus dilakukan oleh pemilik usaha ketika ingin memulai usaha, mengambil keputusan bisnis tertentu, atau saat akan meluncurkan produk baru. Anggapan ini tentu tak sepenuhnya salah, tetapi juga bukan kewajiban atau standar yang baku dalam mengelola bisnis.
Ada banyak sekali manfaat yang ditawarkan oleh kegiatan riset pasar atau yang juga lebih dikenal dengan istilah market research ini. Namun, tak ada salahnya untuk memahami aktivitas ini dengan lebih baik, agar manfaat yang dimilikinya tidak justru menjadi hambatan dalam menjalankan bisnis.
Apa, sih, yang dimaksud dengan riset pasar itu? Mari kita ulas bersama-sama!
Pengertian dan Contoh Riset Pemasaran
Riset pemasaran umumnya dilakukan oleh Divisi Penelitian dan Pengembangan untuk mengetahui terlebih dahulu seberapa baik penerimaan pasar terhadap produk atau jasa yang ingin diluncurkan sebelum produk tersebut benar-benar dijual bebas di pasaran.
Dengan kata lain, riset pasar ini bukanlah suatu aktivitas wajib yang harus dilakukan oleh setiap pemilik usaha karena tentunya tak setiap bisnis yang dijalankan memiliki tim khusus untuk melakukan penelitian dan pengembangan, kan? Namun, idealnya riset pasar ini memang harus dilakukan untuk memastikan arah pengembangan bisnis benar-benar sesuai dan dapat memenuhi kebutuhan pasar.
Ada beberapa contoh riset pemasaran yang bisa dilakukan oleh pemilik usaha, mulai dari mengeluarkan survei yang diedarkan untuk diisi oleh sampel pasar yang sudah ditentukan, hingga membuat sebuah FGD (Focus Group DIscussion) untuk mendemonstrasikan rencana produk atau jasa yang akan diluncurkan kepada kelompok kecil, kemudian meminta umpan balik dari peserta FGD.
Selain dua contoh riset pemasaran tersebut, masih ada beragam bentuk riset pasar yang sebenarnya bisa dilakukan. Tergantung dari cara operasional bisnis dijalankan, variasi riset pasar ini pun bisa banyak sekali macamnya. Namun, seperti apa pun bentuk riset yang dilakukan, umumnya riset pasar akan tetap memiliki ruang lingkup serta tujuan yang jelas.
Baca juga: Menilik Lebih Dalam Apa Itu Komunikasi Pemasaran
Ruang Lingkup dari Riset Pasar adalah …?
Bicara tentang riset atau penelitian, mungkin yang pertama kali terbayang adalah sebuah kegiatan analisis super rumit yang tak bisa dilakukan dengan sembarangan. Dalam melakukan riset pasar, bayangan tersebut sama sekali tidak salah, tetapi di sisi lain juga tidak sepenuhnya benar.
Riset pasar dapat dilakukan secara sederhana dan tidak terlalu rumit atau membingungkan. Umumnya, situasi tersebut dapat dicapai dengan memberikan batasan yang jelas terkait topik-topik yang akan dicakup dalam analisis riset atau dengan menentukan ruang lingkup dari riset pasar yang ingin dilakukan.
Dengan kata lain, ruang lingkup dari riset pasar adalah batasan yang harus dipatuhi untuk memastikan riset tidak dilakukan dengan cakupan yang terlalu luas sehingga menambah kompleksitas di dalamnya.
Ada banyak sekali batasan yang bisa diterapkan untuk memastikan riset pasar yang dilakukan tetap terarah, misalnya saja harga jual yang akan ditetapkan untuk produk, fitur-fitur atau nilai tambah yang harus dimiliki produk, cara promosi serta distribusi, dan juga kebutuhan konsumen. Dengan adanya batasan-batasan tertentu, riset pasar pun tidak akan dimulai dengan tangan kosong, tetapi sudah ada ekspektasi hasil yang ingin dicapai.
Baca juga: Marketing Plan: Pengertian, Contoh, dan Cara Membuatnya
Tujuan Riset Pasar adalah …?
Seperti yang sudah dijabarkan di atas, pelaksanaan riset pasar umumnya dilakukan dengan ruang lingkup yang jelas sehingga tujuan riset juga dapat tercapai secara tepat dan riset yang dilakukan juga tidak melebar ketika menemukan wawasan atau insight menarik dalam pelaksanaannya.
Ada beberapa tujuan riset pasar yang bisa dicapai oleh pemilik usaha. Terkadang, dalam satu kegiatan riset pasar, hanya satu tujuan saja yang difokuskan untuk dicapai. Namun, tak jarang pula seluruh tujuan tersebut berusaha dicapai dalam satu kali kegiatan riset sehingga hasil dari riset yang dilakukan dapat langsung diterapkan saat meluncurkan produk maupun layanan jasa yang baru.
Tujuan yang bisa diperoleh dari kegiatan riset pasar sangat berkaitan dengan ruang lingkup dari riset itu sendiri, sehingga tak jarang riset pasar dilakukan dengan menetapkan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai, kemudian dari tujuan tersebut diturunkan menjadi ruang lingkup yang akan membatasi pelaksanaan riset pasar.
Apa saja, ya, tujuan yang dimaksud tersebut?
Baca juga: Menjaga Kepuasan Pelanggan, Kunci Pertahankan Bisnis!
1. Menentukan Kesesuaian Produk dengan Kebutuhan Pasar
Dalam meluncurkan suatu produk, jasa, atau lini bisnis yang baru, pertanyaan paling utamanya adalah, “Apakah produk yang baru ini memang ada pasarnya?”
Oleh karena itu, tujuan riset pasar yang paling ingin dicapai oleh pemilik usaha umumnya adalah mencari tahu kebutuhan pasar yang ada saat ini, sehingga bisnis dapat mengeluarkan produk baru yang memang sesuai dengan kebutuhan tersebut. Apabila produk yang diluncurkan memang sesuai dengan kebutuhan pasar, tentu potensi produksi tersebut untuk terjual pun juga akan lebih besar.
Baik melalui demonstrasi, kuesioner, survei, maupun FGD, riset pasar sebaiknya dilakukan dengan semaksimal mungkin untuk menggali kebutuhan mendasar pelanggan yang mungkin bisa dipenuhi oleh produk baru yang nantinya akan diluncurkan. Ketika pasar bisa merasa relevan dengan suatu produk dan merasa produk tersebut dapat dimaksimalkan untuk kebutuhan sehari-harinya, pasar akan cenderung untuk menerima produk tersebut dibanding produk lain yang tidak bisa menjawab kebutuhan yang dimilikinya.
Dari riset ini, pemilik usaha dapat memutuskan untuk melanjutkan pengembangan produk baru, baik dengan penyesuaian pengembangan maupun tidak, atau bahkan sepenuhnya menghentikan proses pengembangan apabila diketahui bahwa persepsi sampel pasar yang dipilih terhadap rancangan produk tidak sesuai dengan harapan.
Dengan demikian, pemilik usaha juga dapat menghindari kerugian akibat tingginya biaya produksi, distribusi, dan pemasaran yang tidak sepadan dengan proyeksi keberhasilan produk tersebut di pasaran. Atau, sebaliknya, pemilik usaha mengetahui kualitas apa yang perlu ditingkatkan lagi dalam pengembangan produk agar dapat menjawab kebutuhan pasar dengan lebih baik.
2. Menentukan Harga Terbaik untuk Produk
Pasar terdiri dari berbagai segmen dengan daya beli yang berbeda-beda, sehingga ada kemungkinan harga yang nantinya ditetapkan untuk produk atau jasa baru yang akan diluncurkan sulit untuk dijangkau oleh sejumlah segmen pasar. Jika situasi itu terjadi, tentu keberhasilan produk atau jasa tersebut di pasar akan tergolong kecil dan mungkin menjadi tidak sepadan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk meluncurkannya.
Oleh karena itu, salah satu tujuan riset pasar adalah memastikan penetapan harga yang memang sesuai dengan segmen pasar yang ditarget, sekaligus untuk mengidentifikasi pula segmen mana yang sebaiknya ditargetkan oleh produk baru ini.
Bagaimanapun juga, target pasar merupakan sasaran utama dari peluncuran produk atau jasa yang baru ini, kan? Apabila pasar yang ditarget tidak memiliki daya beli yang cukup untuk memperoleh produk tersebut, tentu tingkat keberhasilannya di pasaran akan turun dan produk tidak akan laku terjual.
Identifikasi dengan tepat segmen pasar yang ingin ditarget, kemudian cari kesesuaian antara kualitas produk yang ingin ditawarkan dengan daya belinya. Dalam tujuan riset pasar yang satu ini, umumnya sampel pasar akan memperoleh pertanyaan-pertanyaan untuk menggali kesediaan mereka mengeluarkan sejumlah uang untuk memperoleh produk dengan fungsionalitas yang diharapkan.
Produk atau jasa yang dikeluarkan memiliki spesifikasi yang sesuai dengan segmen pasar tertentu, tetapi di saat yang bersamaan segmen pasar yang dimaksud juga memiliki daya beli yang mungkin terbatas. Menemukan kesesuaian antara produk dengan batas daya beli, memastikan harga produk masih berada dalam rentang yang ada dapat menjadi kunci keberhasilan peluncuran produk baru tersebut di pasaran.
3. Menentukan Bentuk Promosi yang Tepat
Masih berkaitan dengan segmen pasar yang ingin ditarget, salah satu tujuan riset pasar adalah untuk mengenali karakter segmen pasar yang ditarget terkait dengan kegiatan pemasaran yang akan dilakukan.
Promo sepert apa yang diinginkan? Media apa yang sebaiknya digunakan? Sesering apa intensitas kegiatan pemasaran yang harus dilakukan? Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat membantu pemilik usaha menentukan bentuk kegiatan pemasaran terbaik bagi peluncuran produk barunya.
Dengan melakukan riset pasar terlebih dahulu, pemilik usaha dapat dengan tepat merancang kegiatan promosi yang sesuai dan tidak dianggap sebagai gangguan oleh segmen pasar yang ingin ditarget. Jangan sampai peluncuran produk yang diharapkan dapat meningkatkan angka penjualan justru mendapat respon yang negatif dari pasar karena kegiatan pemasaran yang dilakukan salah sasaran atau bahkan dianggap intrusif.
Baca Juga: Riset Pasar, Kunci Bisnis Maju Ala Kopi Tuku
Menerapkan Fungsi Riset Pemasaran dalam Bisnis
Ada beberapa fungsi riset pemasaran yang dapat membantu pemilik usaha memaksimalkan pendapatan bisnisnya. Salah satunya adalah fungsi penyusunan strategi.
Disadari atau tidak, kesimpulan yang dihasilkan dari riset pasar yang telah dilakukan dapat membantu pemilik usaha merancang strategi terbaik yang bisa diterapkan dalam meluncurkan produk tertentu; tidak hanya pada saat memasarkan produk itu saja, tetapi juga pada saat pengembangannya.
Seperti yang sudah dijelaskan dalam tujuan riset pasar untuk menentukan kesesuaian produk dengan kebutuhan pasar, dengan melakukan riset pemilik usaha dapat mengetahui fitur produk yang paling dibutuhkan oleh segmen pasar yang ditargetkannya, sehingga proses pengembangan produk pun dapat dilakukan secara jelas dan terarah.
Bukan tidak mungkin strategi pengembangan produk yang dilakukan harus bergeser atau berubah berdasarkan hasil analisis yang ditemukan dalam riset pasar. Bagaimanapun juga, pengembangan produk ini dilakukan untuk mendorong angka penjualan, kan? Jadi, tak ada salahnya untuk menyusun strategi pengembangan yang memang mengarah pada tujuan tersebut.
Fungsi riset pemasaran yang lain dan tak kalah penting adalah sebagai alat kontrol dalam arah pengembangan bisnis itu sendiri. Bagaimana tidak? Dengan melakukan riset pasar secara tepat, pemilik usaha tidak hanya dapat memperoleh insight terkait proyeksi keberhasilan produk yang ingin diluncurkannya saja, tetapi juga insight terkait tren serta karakter transaksi yang dimiliki oleh segmen pasar yang ditargetkannya.
Dari riset-riset yang telah dilakukan terhadap target pasar, pemilik usaha dapat membuat proyeksi kebutuhan pelanggan yang baik, sehingga dapat merencanakan pengembangan bisnis yang mampu mengikuti kebutuhan tersebut. Praktik ini akan menjadi nilai tambah bagi bisnis yang dijalankan karena pemilik usaha dapat melakukan inovasi lebih cepat dibanding pihak kompetitor yang bergerak di bidang bisnis serupa.
Pelaksanaan riset pasar yang baik merupakan kunci untuk mempersiapkan bisnis, tidak hanya ketika ingin meluncurkan produk atau jasa baru saja, tetapi juga dalam jangka waktu mengarahkan tujuan pengembangan bisnis itu sendiri.
Jadi, anggapan bahwa riset pasar adalah persiapan terbaik dalam menjalankan bisnis tidak sepenuhnya salah. Namun, tentu hasil dari riset pasar yang dilakukan ini akan sia-sia jika tidak diimplementasikan dengan sebaik mungkin dalam pengelolaan operasional bisnis.
Untuk menghindari risiko tersebut, coba manfaatkan aplikasi majoo dengan berbagai fitur andalannya yang dapat membuat pengelolaan bisnis menjadi jauh lebih mudah, efektif, serta efisien! Bisnis pun dapat dipastikan agar terus maju dan berkembang bersama aplikasi majoo!
Yuk, gunakan aplikasi majoo sekarang juga!
Baca juga: Teknik Analisis Data yang Bisa Diterapkan dalam Bisnis