Dalam bidang keuangan bisnis, orang mengenal cash advance adalah istilah yang digunakan untuk menyebut cara mendapatkan uang tunai melalui penggunaan kartu kredit yang ditawarkan dari bank. Umumnya cash advance dimanfaatkan oleh para pemilik bisnis untuk mencari tambahan dana saat kondisi keuangan bisnisnya sedang menurun.
Sama seperti pada penggunaan pribadi, cash advance adalah uang tunai yang didapatkan oleh para pengguna kartu kredit dengan cara melakukan tarik tunai sejumlah uang yang dibutuhkan.
Namun, penarikan uang dengan metode cash advance ini tentunya bisa dilakukan sembarangan. Kartu kredit memiliki limit yang tidak boleh dilewati, jadi penarikan uang pun tidak bisa berada di luar batas tersebut. Selain itu, cash advance biasanya dikenakan biaya yang dibebankan kepada pemilik kartu atas penarikan uang tunai. Jadi, apakah benar bahwa cash advance adalah salah satu bentuk pinjaman?
Baca juga: Gestun Adalah: Pengertian, Cara Kerja, dan Ciri yang Bahaya
Cash Advance adalah …
Cash advance adalah salah satu cara yang biasa digunakan oleh para pengguna kartu kredit untuk mendapatkan uang tunai dengan melakukan penarikan uang melalui mesin ATM.
Bisa dibilang, cara yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan penarikan uang menggunakan kartu debit pada umumnya. Pemilik kartu tinggal memasukkan kartu ke mesin, lalu memasukkan PIN kartu kreditnya. Pemilik kartu bisa memilih nominal uang yang ingin ditarik dari kartu kreditnya.
Namun, seperti tadi sudah sempat disinggung, kartu kredit memiliki limit yang biasanya sudah ditetapkan di awal pembuatan. Dengan kata lain, kamu tidak dapat menarik uang tunai melebihi limit dari kartu kredit tersebut. Secara umum, besaran maksimal limit kartu kredit untuk penarikan cash advance adalah sebesar 30% dari total keseluruhan limit.
Untuk pebisnis,saran penggunaan yang baik untuk cash advance adalah di saat darurat. Misalnya, saat kondisi keuangan bisnis sedang tidak stabil atau malah menurun. Bisa juga saat tabungan pribadi atau dana darurat yang kamu miliki memang sudah tidak bisa mencukupi. Kenapa? Karena akan erat hubungannya dengan pengelolaan kas perusahaan. Jangan sampai bisnis atau perusahaanmu memiliki tagihan dengan bunga pinjaman yang melebihi batas kemampuan untuk membayar.
Ingat, mungkin cash advance adalah salah satu kebebasan dalam menarik uang tunai yang dipinjamkan kepada pemilik kartu, namun kamu juga tetap harus melakukan kewajiban pembayaran. Kamu juga perlu tahu bahwa umumnya cash advance memiliki bunga yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan jenis pinjaman lainnya melalui bank atau lembaga keuangan.
Ada banyak bisnis atau perusahaan yang memiliki fitur cash advance dalam finansial bisnisnya dengan jenis yang bermacam-macam, misalnya untuk biaya bulanan, biaya perawatan gedung, biaya perjalanan bisnis, dan sebagainya.
Inilah yang menyebabkan jangka waktu atau periode penarikan cash advance menjadi tidak sama, ada yang sekali dalam sebulan, ada juga yang seminggu sekali, tergantung pengajuan cash advance itu sendiri.
Proses penggunaan cash advance dimulai dari bagian pengurus finansial perusahaan,yang memiliki akses fitur direct bank transfer yang bisa digunakan untuk melakukan aktivitas pembayaran ke rekening bank karyawan. Umumnya, laporan data yang dibutuhkan juga bisa didapatkan secara real time dan sudah diintegrasikan dengan sistem akuntansi, sehingga akan memudahkan pihak perusahaan dalam proses pencatatan dan perhitungan.
Baca juga: Kasbon adalah Jalan Ninja untuk Dapat Uang Sebelum Gajian!
Ketentuan Biaya Cash Advance
Tadi sudah disebutkan, bahwa cash advance adalah proses penarikan uang tunai menggunakan kartu kredit yang memiliki berbagai biaya lainnya. Ada 3 ketentuan biaya cash advance yang akan dikenakan saat kamu melakukan penarikan tunai, yaitu:
Biaya Layanan
Saat melakukan penarikan uang tunai dengan cash advance, secara otomatis kamu akan dikenakan biaya layanan, yang biasa disebut sebagai cash advance fees. Besaran biayanya ditentukan oleh bank penerbit kartu kredit dan termasuk dalam jenis biaya tetap, misalnya Rp50.000 atau Rp150.000.
Ada juga penerbit kartu kredit yang memberikan beban biaya layanan sebesar beberapa persen dari total uang tunai yang ditarik. Mulai dari 3% hingga 5% dari jumlah uang yang ditarik.
Biaya Transaksi Penarikan
Cash advance adalah penarikan uang seperti pinjaman dari kartu kredit. Jadi, saat melakukan penarikan uang tunai ini, kamu juga akan dikenakan biaya transaksi yang sudah ditetapkan berdasarkan jenis kartu dan bank yang digunakan.
Biaya Bunga
Ketentuan biaya cash advance yang terakhir adalah biaya bunga yang akan dibebankan saat kamu melakukan penarikan sejumlah uang tunai. Biasanya besaran bunga dari penarikan cash advance kartu kredit lebih besar bila dibandingkan saat kamu melakukan pembelian barang dengan kartu kredit.
Contoh Cash Advance
Berikut beberapa contoh cash advance yang bisa ada dalam operasional perusahaan.
- Biaya perjalanan dinas, yang merupakan perhitungan berbagai jenis biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk melakukan suatu perjalanan dinas.
- Biaya pelatihan, merupakan biaya yang diminta atau diajukan untuk memenuhi keperluan berbagai jenis pelatihan.
- Biaya meeting dengan klien, yang merupakan pengajuan permintaan uang tunai untuk keperluan biaya meeting dengan klien, mulai dari akomodasi sampai dengan konsumsi.
Proses Pengajuan Cash Advance Perusahaan
Pada operasional perusahaan, proses pengajuan cash advance diawali dengan penyusunan kebutuhan dana yang dibuat oleh pihak yang memerlukan, misalnya departemen, unit usaha atau proyek yang sedang digarap.
Setelah penyusunan kebutuhan dana selesai, divisi yang terkait akan mengajukan surat permintaan dana atau cash advance kepada divisi keuangan. Surat permohonan dana tersebut selanjutnya diperiksa dan diproses oleh departemen finance and accounting. Jika disetujui, merekalah yang akan mengeluarkan bukti kas keluar (BKK).
Bila dituliskan secara terstruktur dan sistematis, prosedur pengajuan cash advance adalah:
- Penyusunan kebutuhan dana departemen/divisi/unit usaha.
- Pengajuan cash advance oleh departemen terkait kepada bagian keuangan.
- Cash advance akan diproses oleh bagian finance/keuangan perusahaan.
- Proses pencairan dana.
- Divisi keuangan akan membuat bukti kas keluar atas pencairan dana dilampiri bukti.
- Divisi accounting akan membukukan bukti pengeluaran kas perusahaan.
Baca juga: Menilik Berbagai Jenis Struk dan Fungsinya
Jurnal Cash Advance
Setelah melewati proses pengajuan cash advance, nantinya pihak akuntan perusahaan akan membuat jurnal cash advance dalam perhitungan akuntansi perusahaan.
Di bawah ini merupakan salah satu contoh penulisan jurnal cash advance yang digunakan untuk pengajuan permohonan uang untuk penggajian karyawan.
Setelah perhitungan gaji, tunjangan, bonus, serta uang lembur karyawan selesai dilakukan, divisi HRD akan mengajukan surat permohonan dana kas yang telah diperiksa dan diotorisasi oleh divisi HRD dan keuangan. Divisi keuangan kemudian akan memproses form permintaan dana tersebut dan menerbitkan bukti kas/bank keluar.
Jika proses pengeluaran beban gaji sudah selesai dilaksanakan, divisi akuntansi akan menerima bukti transfer atau bukti setor gaji pegawai yang bisa digunakan untuk melakukan pencatatan pengeluaran ke dalam buku jurnal akuntansi (cash advance to employee journal entry) berikut ini:
Pembukuan jurnal kas keluar ke bank:
(Debit) Kas ……. Rp xxxx
(Kredit) Bank …….. Rp xxxx
Mencatat transfer gaji karyawan:
(Debit) Gaji Karyawan….. Rp xxxx
(Debit) Biaya Administrasi …. Rp xxxx
(Kredit) Bank ….. Rp xxxx
Baca juga: Bukti Transaksi adalah: Pengertian, Fungsi, Jenis, Tujuan
Keuntungan Cash Advance
Seperti sudah dibahas di awal, ada beberapa keuntungan cash advance yang menyebabkan penggunanya lebih memilih menggunakan metode ini daripada jenis pinjaman lain.
Keuntungan cash advance antara lain adalah:
- Memungkinkan penggunanya untuk mendapatkan uang tunai dengan mudah
- Proses untuk mendapatkan uang tunai lebih cepat
- Bisa sangat diandalkan dalam kondisi darurat atau mendesak saat membutuhkan uang tunai.
- Jumlah penarikan uang sesuai dengan limit, jadi penggunanya bisa lebih mengontrol penggunaannya.
- Jenis pembayaran bisa dilakukan dalam pilihan waktu atau tenor yang singkat
Kekurangan Cash Advance
Sama dengan hal lainnya, saat ada keuntungan dan kelebihan, pastinya akan ada kerugian atau kekurangan. Cash advance juga memiliki beberapa kekurangan.
Kekurangan cash advance antara lain adalah:
- Ketentuan biaya yang dibebankan relatif lebih besar
- Masa pembayaran atau tenornya singkat, jadi para penggunanya harus memastikan benar bahwa kondisi keuangannya memadai untuk melakukan pembayaran.
Kesimpulan
Cash advance adalah istilah yang digunakan untuk menyebut cara mendapatkan uang tunai melalui penggunaan kartu kredit yang ditawarkan dari bank. Umumnya cash advance dimanfaatkan oleh para pemilik bisnis untuk mencari tambahan dana saat kondisi keuangan bisnisnya sedang tidak stabil atau mengalami penurunan.
Bisa disimpulkan bahwa cash advance adalah salah satu bentuk pinjaman yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan penuh perhitungan. Pada praktiknya, penggunaan cash advance memiliki ketentuan biaya cash advance yang akan dikenakan kepada para penggunanya dengan besaran yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan biaya dari jenis pinjaman lainnya. Inilah yang menyebabkan, penggunaan cash advance perlu diperhitungkan dengan cermat dan tepat, agar jangan sampai menimbulkan kerugian di kemudian hari.
Selain mengajukan pinjaman di bank atau dalam bentuk cash advance, kamu juga bisa memanfaatkan fitur majoo capital yang disediakan oleh majoo untuk membantu proses pengembangan bisnismu. Proses pengajuannya mudah dan praktis, dengan limit pendanaan mencapai Rp2 Miliar dan tenor yang sangat fleksibel. Sangat recommended kan? Masa iya tidak tertarik?