Bila diminta untuk menyebutkan contoh aset tetap, jawabannya akan sangat beragam. Ini dikarenakan di dalam operasional bisnis, ada berbagai bentuk barang yang bisa dijadikan sebagai aset tetap, asalkan sesuai dengan karakteristiknya.
Aset tetap adalah kategori aset yang dimiliki oleh suatu entitas bisnis dan digunakan dalam operasi bisnis mereka. Tujuannya adalah agar dapat memberikan manfaat ekonomi jangka panjang.
Aset tetap juga dikenal sebagai aset berwujud atau non-likuid, yang berbeda dengan aset lancar yang dapat dengan mudah dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu singkat. Secara umum, berbagai contoh aset tetap ini memang menghasilkan keuntungan finansial di masa depan.
Contoh Aset Tetap Secara Umum
Dari definisinya, bisa digolongkan beberapa contoh aset tetap yang ada dalam bisnis. Dengan memahami contoh-contohnya, kamu dapat menghargai nilai strategis yang dimiliki aset tetap dan bagaimana mereka berkontribusi pada kesuksesan perusahaan di dunia bisnis yang dinamis.
Inilah beberapa contoh aset tetap secara umum.
1. Tanah
Tanah merupakan contoh aset tetap yang memiliki nilai jangka panjang dalam bisnis. Tanah juga dinilai dapat meningkatkan nilai dari waktu ke waktu atau digunakan sebagai tempat untuk pembangunan dan operasional perusahaan.
2. Bangunan
Bangunan termasuk dalam kategori aset tetap karena merupakan struktur fisik yang digunakan untuk operasional bisnis. Contohnya bangunan kantor, pabrik, gudang, atau toko ritel.
3. Mesin dan Peralatan Bisnis
Mesin dan peralatan termasuk dalam contoh aset tetap karena digunakan dalam operasional bisnis jangka panjang. Contohnya adalah mesin pengolah makanan, peralatan medis, atau alat berat.
4. Kendaraan
Kendaraan yang dimiliki oleh perusahaan, seperti mobil bisnis, truk pengangkut, atau pesawat terbang, juga termasuk dalam aset tetap. Barang-barang tersebut digunakan untuk transportasi barang atau orang dalam kegiatan bisnis.
5. Perlengkapan Kantor
Perlengkapan kantor seperti meja, kursi, lemari, dan peralatan komputer juga merupakan aset tetap yang digunakan dalam aktivitas sehari-hari bisnis. Berbagai perlengkapan tersebut memberikan manfaat jangka panjang dan meningkatkan produktivitas karyawan.
6. Peralatan Pendukung Produksi
Peralatan khusus yang digunakan sebagai perlengkapan pendukung proses produksi barang atau jasa termasuk dalam aset tetap. Contohnya mesin cetak, alat pengepres, atau peralatan laboratorium.
7. Infrastruktur Telekomunikasi
Aset tetap dalam bentuk infrastruktur telekomunikasi meliputi antena, kabel, pemancar, dan perangkat telekomunikasi lainnya. Barang-barang ini biasanya digunakan untuk menyediakan konektivitas dan komunikasi dalam bisnis.
Semua contoh aset tetap ini memiliki umur manfaat yang panjang dan memberikan nilai jangka panjang bagi perusahaan. Mereka juga merupakan bagian penting dari modal yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan dan mencapai tujuan bisnis.
Baca Juga: AUM (Asset Under Management) adalah: Total, Faktor, Peran
Karakteristik Aset Tetap
Tadi sudah disebutkan bahwa sesuatu bisa disebut sebagai contoh aset tetap bila memang memiliki karakteristiknya. Beberapa karakteristik aset tetap yang khas, antara lain yaitu:
Memiliki Nilai jangka panjang
Aset tetap dimaksudkan untuk digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama, biasanya lebih dari satu tahun. Mereka tidak dimaksudkan untuk dijual dalam jangka pendek atau diubah menjadi uang tunai secepat mungkin.
Penggunaan yang Berulang
Aset tetap biasanya selalu digunakan secara berulang dalam kegiatan operasional bisnis. Mereka merupakan bagian integral dari infrastruktur, proses produksi, atau aktivitas sehari-hari perusahaan.
Tidak untuk Dijual
Aset tetap bukan dimiliki dengan tujuan dijual atau diperdagangkan. Sebaliknya, mereka digunakan untuk menghasilkan pendapatan, meningkatkan efisiensi, atau memfasilitasi operasional bisnis.
Memiliki Nilai ekonomi yang Signifikan
Karakteristik aset tetap berikutnya adalah memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Selain itu juga membutuhkan investasi yang substansial untuk memperoleh, memelihara, dan mengoperasikannya. Mereka merupakan bagian penting dari modal yang digunakan oleh perusahaan.
Dicatat dalam Neraca
Aset tetap dicatat dalam neraca perusahaan sebagai bagian dari aktiva. Nilai aset tetap tercermin dalam saldo akun yang disebut aset tetap atau aset tetap neto setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
Sumber Aset Tetap
Aset tetap bisa didapatkan dari berbagai sumber, di antaranya:
Investasi modal. Perusahaan dapat menggunakan modal yang diinvestasikan oleh pemilik atau pemegang saham untuk membeli atau mengembangkan aset tetap.
Pinjaman Bank. Perusahaan dapat memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan, seperti bank, untuk membiayai pembelian atau pengembangan aset tetap.
Pendanaan Internal yang dihasilkan dari laba yang telah diakumulasi untuk menginvestasikan dalam aset tetap.
Pembiayaan Leasing, dengan kewajiban perusahaan membayar sewa bulanan atau tahunan untuk menggunakan aset tetap yang dimiliki oleh pihak lain.
Pendanaan Publik, contohnya melalui penawaran saham kepada masyarakat umum melalui pasar modal. Dana ini dapat digunakan untuk memperoleh atau mengembangkan aset tetap.
Sumber-sumber ini memberikan perusahaan akses ke dana yang dibutuhkan untuk memperoleh, mengembangkan, atau memelihara aset tetap yang diperlukan dalam operasional mereka.
Dalam mengelola sumber daya ini, sebaiknya perusahaan perlu untuk mempertimbangkan strategi pembiayaan yang tepat agar dapat memaksimalkan nilai aset tetap dan memenuhi kebutuhan jangka panjang perusahaan.
Baca Juga: Rumus Return on Asset ( ROA ), Cara Menghitung dan Fungsi
Jenis Aset Tetap
Bila digolongkan berdasarkan bentuk atau wujudnya, jenis aset tetap bisa dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Aset Tetap Berwujud
Aset tetap berwujud biasa disebut tangible asset dalam bahasa Inggris. Maksudnya adalah jenis aset tetap yang memiliki bentuk fisik. Aset-aset ini merupakan benda-benda konkret yang digunakan dalam kegiatan operasional bisnis.
Tangible asset masih bisa dibagi lagi menjadi beberapa, yakni:
Aset dengan depresiasi (penyusutan), seperti berbagai bentuk bangunan, perlengkapan produksi.
Aset dengan deplesi, misalnya berbagai jenis tambang.
Aset yang tidak mengalami keduanya, misalnya tanah.
Bila dijelaskan secara lebih rinci, beberapa contoh aset tetap berwujud, antara lain adalah:
Tanah
Bangunan, baik perkantoran, toko, gudang, dan lain-lain
Perlengkapan produksi
Mesin
Kendaraan bisnis
2. Aset Tetap Tidak Berwujud
Aset tetap tidak berwujud biasa disebut dengan istilah intagible asset. Maksudnya adalah jenis aset tetap yang tidak memiliki bentuk fisik, tidak dapat dipegang dan disentuh secara langsung.
Aset tetap tidak berwujud seringkali memiliki nilai ekonomi yang cukup signifikan, meskipun tidak memiliki bentuk fisik. Mereka dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi perusahaan dan mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis.
Contoh aset tetap lainnya dari aset tidak berwujud adalah:
Hak Cipta. yang merupakan hak hukum kepada pencipta karya asli seperti barang, musik, buku, film, atau software. Hak cipta dapat digunakan untuk menghasilkan pendapatan jangka panjang melalui royalti atau penjualan lisensi.
Merek Dagang, merupakan identitas atau nama yang digunakan untuk mengidentifikasi produk atau jasa suatu perusahaan. Merek dagang yang kuat dapat meningkatkan nilai merek dan memberikan keunggulan kompetitif dalam pasar.
Hak Paten, yaitu hak yang memberikan perlindungan hukum kepada penemu atas penemuan teknologi baru. Ini memungkinkan penemu untuk mengendalikan penggunaan, produksi, atau penjualan dari penemuan tersebut, yang bisa menjadi sumber pendapatan jangka panjang.
Lisensi Perangkat Lunak, yaitu hak untuk menggunakan, menjual, atau mendistribusikan perangkat lunak komputer tertentu. Perusahaan dapat memperoleh pendapatan dengan memberikan lisensi kepada pihak lain untuk menggunakan perangkat lunak yang telah dikembangkan.
Hak Sewa, merupakan hak untuk menggunakan atau menghasilkan pendapatan dari properti seperti tanah atau bangunan yang dimiliki oleh pihak lain. Misalnya, penyewa rumah dapat menghasilkan pendapatan dengan menyewakan properti kepada pihak lain.
Baca Juga: Debt to Asset Ratio: Pengertian, Analisis & Interpretasi
Kesimpulan
Aset tetap memiliki peran yang sangat penting dalam struktur keuangan dan pertumbuhan jangka panjang sebuah perusahaan. Berbagai contoh aset tetap, baik yang berwujud maupun tidak berwujud, dapat memberikan nilai ekonomi dan keuntungan yang signifikan bagi perusahaan.
Aset-aset tersebut dapat digunakan sebagai sumber pendapatan jangka panjang, memberikan keunggulan kompetitif, melindungi inovasi, atau memberikan identitas merek yang kuat.
Memahami jenis aset tetap, karakteristik, serta berbagai contohnya sangat penting bagi para pemilik bisnis. Alasannya adalah agar pihak pemilik atau manajemen perusahaan dapat mengelolanya dengan baik, mengoptimalkan penggunaannya, dan memaksimalkan nilai yang dihasilkan.
Dengan memanfaatkan contoh aset tetap secara efektif, perusahaan dapat menciptakan keberlanjutan dan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam lingkungan bisnis yang kompetitif. Jangan lupa untuk melakukan pencatatan aset, kamu bisa mengandalkan bantuan dari aplikasi majoo dalam hal ini.
Tidak akan ada lagi yang namanya kesalahan dalam pencatatan aset, jadi dapat mengurangi risiko kerugian. Kalau kamu termasuk pebisnis yang ingin pengelolaan bisnismu lebih praktis dan juga aman, tidak ada alasan untuk tidak berlangganan majoo. Ayo pakai majoo!