10 Prinsip Ekonomi dan Contohnya Dalam Kehidupan Sehari-hari

Penulis Kikit Azeharie
19 July 2022

article thumbnail

Pengertian Prinsip Ekonomi dan Contohnya Dalam Kehidupan Sehari-hari

Apa itu prinsip ekonomi? Prinsip ekonomi adalah salah satu elemen dasar dalam ilmu ekonomi. Secara sederhana, pengertian prinsip ekonomi adalah kegiatan memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dengan usaha yang minimal. Prinsip ekonomi juga dapat berarti sebagai kegiatan mengupayakan sesuatu untuk memenuhi permintaan tak terbatas, namun dengan sumber daya yang terbatas.

Prinsip ekonomi menjadi pedoman setiap manusia dalam melakukan tindakan ekonomi. Melalui prinsip ekonomi, seseorang dapat membandingkan dengan menimbang-nimbang aspek untung-rugi, baik-buruk, dan kebutuhan-keinginan.

Memahami pengertian prinsip ekonomi akan memberi kita kemampuan untuk memaksimalkan keuntungan dengan mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya, serta meminimalisasi kerugian dengan usaha yang sekecil-kecilnya.

Sebagian dari kamu mungkin bertanya, apa saja yang termasuk prinsip ekonomi? Setidaknya, ada 10 hal yang menjadi prinsip ekonomi, yaitu:

  • Setiap orang menghadapi trade-off
  • Dibutuhkan biaya untuk memperoleh sesuatu
  • Harus rasional untuk mendapatkan keuntungan
  • Respons terhadap insentif
  • Perdagangan yang saling menguntungkan
  • Pasar adalah tempat kegiatan ekonomi
  • Pemerintah memegang peranan di pasar
  • Produktivitas menentukan standar hidup
  • Harga naik jika uang beredar terlalu banyak
  • Trade off jangka pendek: Inflasi atau pengangguran

10 Prinsip Ekonomi dan Contohnya

Dalam buku Principles of Economics (1989), Nicholas Gregory Mankiw atau akrab disapa Gregory Mankiw menjelaskan tentang 10 Prinsip Ekonomi. Gregory Mankiw adalah seorang ahli ekonomi makro asal Amerika Serikat dan dosen ekonomi di Universitas Harvard. Berikut adalah 10 prinsip ekonomi yang merupakan contoh dari prinsip ekonomi adalah

Prinsip Ekonomi #1: Setiap Orang Menghadapi Trade-off

Trade-off merupakan usaha untuk meningkatkan kualitas atau aspek tertentu dengan mengurangi kualitas atau aspek dari sesuatu yang lain. Dapat dikatakan, trade-off adalah pertukaran kondisi atau konsekuensi dari sebab-akibat.

Prinsip ekonomi yang pertama ini menegaskan bahwa tidak ada sesuatu yang gratis di dunia ini. Sebab akan selalu ada konsekuensi yang harus dibayar untuk mencapai suatu tujuan.

Untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan, kita harus mau merelakan sesuatu agar tujuan tersebut tercapai. Dengan melakukan trade-off, manusia akan belajar mengetahui berbagai kemungkinan atau pilihan yang ada. Diharapkan, dengan trade-off kita bisa membuat keputusan yang lebih baik.

Yang merupakan contoh dari prinsip ekonomi ini adalah sebuah perusahaan memberikan bonus kepada karyawan. Keputusan untuk memberikan bonus tentunya akan menambah beban pengeluaran perusahaan. Meskipun demikian, pemberian bonus akan memompa semangat karyawan sehingga produktivitas akan meningkat.

Prinsip Ekonomi #2: Perlu Biaya Untuk Mendapatkan Sesuatu

Apa itu prinsip ekonomi dan kaitannya dalam kehidupan masyarakat

Manusia akan selalu menghadapi trade-off. Maka setiap keputusan yang akan diambil perlu mempertimbangkan antara biaya dan manfaat yang akan didapatkan.

Biaya tidak melulu berbentuk uang. Kesempatan atau peluang juga termasuk biaya. Karena itu, dikenal istilah Biaya Peluang (Opportunity Cost). Biaya Peluang adalah segala sesuatu yang harus direlakan demi memperoleh sesuatu.

Berikut ini yang merupakan contoh dari prinsip ekonomi adalah saat seseorang yang memutuskan untuk langsung bekerja selepas lulus SMA, alih-alih melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi.

Meskipun tidak membayar uang kuliah, tapi ia tetap harus mengeluarkan biaya untuk mencetak daftar Riwayat hidup (CV), membeli paket data Internet agar bisa berselancar mencari lowongan pekerjaan hingga membeli makan, dan lain-lain. Semua biaya tersebut bahkan belum termasuk biaya terbesar dan paling berharga, yaitu waktu.

Baca Juga: Memahami Definisi dan Contoh Biaya Eksplisit

Prinsip Ekonomi #3: Berpikir Rasional Untuk Mendapatkan Keuntungan

Seseorang akan berpikir secara rasional untuk mendapatkan keuntungan dari peluang yang dipilih. Apapun kondisinya, manusia akan membuat suatu keputusan untuk mendapatkan manfaat maksimal.

Keputusan-keputusan yang diambil biasanya ditentukan setelah membandingkan antara keuntungan dengan biaya yang dikeluarkan.

Sebagai contoh, saat seseorang akan menghadapi wawancara kerja, pilihannya tentu bukan bersantai-santai sepanjang hari. Sebagai orang yang rasional, ia akan berpikir untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya dan melakukan riset terkait perusahaan yang mengundang wawancara. Artinya, secara rasional, ia telah mengevaluasi hasil atau manfaat yang akan didapatkan dari pengorbanan yang dilakukan.

Prinsip Ekonomi #4: Reaksi Terhadap Insentif

Seperti yang telah dijelaskan di atas, seseorang akan selalu membandingkan antara biaya dan manfaat yang akan diperoleh. Saat terjadi perubahan pada biaya dan manfaat, maka perilaku seseorang juga akan berubah.

Saat manfaat atau keuntungan yang didapatkan bertambah, maka akan membuat seseorang jadi lebih produktif. Demikian pula sebaliknya. Perilaku semacam ini merupakan contoh reaksi terhadap insentif.

Sebagai contoh, seseorang akan bersedia menambah jam kerja jika tersedia tambahan upah atau disebut dengan uang lembur. Artinya, ia bereaksi terhadap perubahan biaya dan manfaat.

Prinsip Ekonomi #5: Aktivitas Perdagangan yang Saling Menguntungkan

Setiap aktivitas perdagangan, baik perdagangan antarnegara maupun perdagangan antarindividu, akan menghasilkan barang dan jasa. Melalui perdagangan, setiap pihak akan memproduksi barang dan jasa yang paling dikuasai. Inilah yang disebut dengan spesialisasi. Hasilnya, masyarakat akan mendapatkan barang atau jasa yang berkualitas.

Contohnya, aktivitas perdagangan yang terjadi antara Indonesia dengan China. Indonesia adalah produsen batu bara terbesar ketiga di dunia dengan total produksi mencapai 562,5 juta ton sepanjang tahun 2020. Sementara itu, China merupakan penghasil produk baja terbesar di dunia. Sebanyak 50% total produksi baja di dunia berasal dari Negeri Panda tersebut.

Hasilnya, Indonesia mendapat keuntungan dari ekspor batu bara ke China, sedangkan China menguasai pasar baja di Indonesia. Dengan demikian kedua negara mendapatkan barang satu sama lain, sehingga kedua negara bisa mendapatkan barang yang berkualitas dari negara masing-masing.

Prinsip Ekonomi #6: Pasar Menjadi Tempat Kegiatan Ekonomi

Pasar merupakan tempat terjadinya komunikasi antara konsumen dan produsen. Di pasar akan terjadi tawar-menawar nilai suatu barang. Hasilnya, pasar menciptakan harga.

Dalam sebuah perekonomian pasar (market economy), perilaku konsumen dan produsen akan memengaruhi kebijakan yang berlaku. Produsen sebagai penghasil barang akan memutuskan produk apa saja yang akan dihasilkan dan sumber daya manusia yang seperti apa yang akan dipekerjakan.

Dengan demikian, akan terbuka bagi konsumen untuk memperoleh pekerjaan. Saat konsumen memperoleh upah dari pekerjaannya, maka akan tercipta daya beli. Upah yang dihasilkan akan digunakan untuk membeli barang yang diproduksi oleh produsen.

Siklus interaksi antara konsumen dan produsen inilah yang kemudian membentuk pasar.

Baca Juga: Kegiatan Ekonomi: Pengertian, Sejarah, dan Jenis

Prinsip Ekonomi #7: Pemerintah Punya Peran Pada Pasar

Pasar membutuhkan campur tangan pemerintah, sebab pemerintah berperan penting dalam menjaga serta meningkatkan kondisi perekonomian.

Meskipun demikian, pemerintah tidak bisa secara mutlak mengintervensi pasar. Pemerintah cukup mengeluarkan sebuah kebijakan atau peraturan yang mendukung efisiensi dan pemerataan ekonomi pasar.

Contohnya, sebuah perusahaan mengalami kebangkrutan. Karena perusahaan ini punya peranan penting dalam perekonomian, maka pemerintah dapat mengambil alih perusahaan agar produksi barang yang sangat diperlukan di pasar dapat kembali berjalan lancar.

Prinsip Ekonomi #8: Produktivitas Menentukan Standar Hidup

Variasi pendapatan rata-rata tiap negara akan mencerminkan kualitas hidup penduduknya. Di negara-negara dengan rata-rata penghasilan tahunan yang tinggi dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik. Sebaliknya, negara-negara dengan rata-rata penghasilan tahunan yang rendah, mereka kesulitan dalam mendapatkan fasilitas pendidikan dan kesehatan yang baik.

Negara dengan rata-rata penghasilan tahunan yang tinggi biasanya merupakan negara yang memiliki produktivitas yang tinggi dalam memproduksi barang dan jasa. Negara dengan produktivitas yang rendah, maka biasanya penduduknya akan hidup dengan standar yang rendah pula.

Untuk itu, agar standar hidup bisa meningkat, maka produktivitas dalam menghasilkan barang dan jasa harus ditingkatkan pula. Hal tersebut bisa terpenuhi dengan cara meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan, tersedianya peralatan produksi yang mumpuni, serta ketersediaan teknologi terkini.

Prinsip Ekonomi #9: Harga Meningkat Jika Uang Beredar Terlalu Banyak

Inflasi (inflation) adalah kenaikan tingkat harga di suatu perekonomian. Salah satu penyebab inflasi adalah karena jumlah uang yang beredar terlalu banyak.

Jika pemerintah di sebuah negara mencetak uang terlalu banyak, maka nilai uang di negara akan merosot. Turunnya nilai uang akhirnya akan menyebabkan inflasi.

Contoh inflasi terparah terjadi di Zimbabwe pada 2008. Saat itu, kenaikan harga mencapai 231 juta persen. Salah satu penyebabnya adalah Bank Sentral Zimbabwe mencetak uang terus-menerus untuk membiayai defisit anggaran pemerintahnya.

Tingginya tingkat inflasi membuat mata uang dolar Zimbabwe menjadi tidak berharga. Alhasil, perekonomian di negara tersebut lumpuh. Hampir semua masyarakat di sana tidak mampu lagi membeli bahan-bahan pokok sehari-hari.

Prinsip Ekonomi #10: Trade-off Jangka Pendek Antara Inflasi dan Pengangguran

Dua masalah utama perekonomian suatu negara adalah tingkat inflasi dan tingkat pengangguran. Jika dua masalah itu tidak terkendali, maka akan memberikan dampak buruk ke semua aspek kehidupan.

Terjadi hubungan terbalik antara inflasi dan pengangguran. Usaha pemerintah meredam inflasi akan berimbas pada meningkatnya jumlah pengangguran. Demikian sebaliknya, saat tingkat pengangguran rendah, maka akan memicu inflasi.

Kesimpulan

Penting bagi setiap pemilik usaha untuk memahami perkembangan perekonomian. Termasuk memahami prinsip ekonomi dan siklus bisnis.

Sampai akhir artikel ini, kamu tentu sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan prinsip ekonomi? Prinsip ekonomi adalah upaya untuk memperoleh hasil maksimal dengan pengorbanan minimal.

Beberapa dari kamu juga mungkin penasaran, mengapa perlu ada prinsip ekonomi? Apa saja tujuan dari prinsip ekonomi? Tujuan prinsip ekonomi yang utama tentu mendatangkan keuntungan maksimal dan mencegah terjadinya pemborosan. 

Selain itu, prinsip ekonomi juga bertujuan untuk meminimalkan risiko kerugian serta mengoptimalkan pemanfaatan modal.

Untuk bisa mencapai tujuan tersebut, pemahaman tentang prinsip ekonomi saja tentu tidak cukup. Kamu juga perlu memanfaatkan tools yang memudahkan pengelolaan bisnis sehingga operasional bisnismu efisien.

Salah satu tools yang dapat kamu andalkan ialah aplikasi majoo. Melalui majoo, kamu bisa mendapatkan banyak aplikasi wirausaha yang super lengkap, sekaligus mengikuti artikel-artikel terbaru seputar bisnis dan wirausaha.

Mari melangkah maju bersama majoo!

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo