Customer Lifetime Value (CLV) memiliki peran krusial dalam mengelola bisnis.
Retensi pelanggan terkadang sebanding dengan mendapatkan pelanggan baru, dan nilai CLV dari pendapatan perusahaan memberikan gambaran proses akuisisi pelanggan.
Dengan mengetahui nilai CLV, tentunya kamu bisa mengetahui pendapatan pada bisnis, demi mempertahankan arus kas positif dan fokus terhadap kepuasan pelanggan.
Di artikel dibahas secara lengkap tentang customer lifetime value dan relevansinya pada bisnis. Selain itu, kamu juga bisa mengetahui cara menghitung CLV untuk meningkatkan analisis dan pelayanan pelanggan dengan lebih baik. Yuk, baca sampai habis!
Apa Itu Customer Lifetime Value?
(CLV) Customer Lifetime Value adalah seberapa berharga konsumen bagi sebuah merek selama dia menjadi pelanggan. Perlu diingat, CLV adalah metrik yang bisa melacak nilai konsumen dari pembelian pertama hingga saat ini.
Secara umum, nilai seumur hidup pelanggan membantu kamu mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Pasalnya, mendapatkan pelanggan baru lebih sulit dan memakan waktu serta biayanya pun lebih besar daripada mempertahankan pelanggan yang sudah ada.
Dengan memahami customer lifetime value, kamu dapat mengembangkan strategi peningkatan penjualan sambil tetap menjaga margin keuntungan agar tetap stabil.
Selain itu, dengan memahami CLV pada bisnismu, kamu dapat mengetahui berharganya pelanggan, sehingga kamu bisa mengambil keputusan strategis, misalnya untuk mengalokasikan sumber daya, mengetahui segmentasi pelanggan, dan mengembangkan program customer loyalty.
Baca Juga: Pemasaran Internasional: Manajemen, Strategi, dan Fungsinya
Manfaat Menghitung Customer Lifetime Value pada Bisnis
Tentunya menghitung CLV ini mempunyai beberapa manfaat bagi bisnis, lho! Ingin tahu apa saja manfaat menghitung CLV? Yuk, simak di bawah ini, ya!
1. Meningkatkan Retensi Pelanggan (Improve Customer Retention)
Manfaat utama dari menghitung CLV yaitu untuk meningkatkan retensi pelanggan agar terhindar dari masalah dengan pelanggan. Cara untuk meningkatkan retensi pelanggan ini dengan melakukan segmentasi pelanggan sehingga kamu dapat mengidentifikasi pelanggan dengan baik dan bisa menentukan fungsi mana saja yang berjalan dengan baik, ya.
2. Meningkatkan Pembelian Kembali (Drive Repeat Sales)
Kamu dapat menggunakan CLV untuk melacak jumlah rata-rata kunjungan selama satu tahun atau periode hidup pelanggan dengan menggunakan data yang ada sehingga kamu bisa menyusun strategi dalam meningkatkan pembelian kembali produkmu.
3. Untuk Menghasilkan Keuntungan yang Optimal (Increase Profitability)
Jika nilai CLV yang diperoleh tinggi, tentunya akan menghasilkan profit yang lebih optimal, lho! Ketika kamu mempertahankan pelanggan lebih lama serta membangun bisnismu menjadi lebih baik, tentunya kamu akan mendorong pelangganmu untuk berbelanja produkmu lebih banyak lagi.
4. Lebih Mudah Mengelompokkan Pelanggan Potensial
Dengan menghitung CLV, kamu bisa mengidentifikasi pelanggan secara lebih mudah, lho! Dari sinilah kamu bisa mengelompokkan pelanggan potensial pada bisnismu sehingga kamu bisa menyusun strategi yang tepat untuk mendekati pelanggan di kelompok tersebut, ya.
5. Memudahkan Pengambilan Keputusan
CLV juga memberikan informasi lengkap tentang pelanggan dan keuntungan yang mereka berikan kepada bisnismu. Oleh karena itu, kamu bisa mengambil keputusan strategis terkait alokasi SDM, anggaran marketing, hingga merancang strategi retensi pelanggan yang efisien dan efektif.
Baca Juga: Pelanggan Adalah: Pengertian, Jenis, dan Karakteristiknya
Cara Menghitung Customer Lifetime Value
Salah satu cara menghitung CLV adalah dengan mengambil rata-rata total pengeluaran pelanggan, kemudian dikalikan dengan frekuensi pembelian rata-rata. Cara ini akan membantu kamu dalam menentukan nilai pelanggan atau customer value.
Keakuratan pengukuran ini dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu perilaku pembelian pelanggan saat ini dan prediksi perilaku di masa depan, ya. Prediksi ini sangat bergantung pada kemampuan analisis bisnismu.
Rumus customer lifetime value adalah sebagai berikut:
Contoh customer lifetime value yakni toko kosmetik Alpana memiliki rata-rata pembelian per pelanggan sebesar Rp500.000, frekuensi pembeliannya 10 kali setahun, selama rata-rata 5 tahun. Berapa nilai CLV nya?
CLV = Rp500.000 x 10 x 5 = Rp25.000.000
Namun, perlu kamu ingat bahawa, hasil dari perhitungan CLV hanyalah prediksi. Banyak perusahaan yang memodifikasi rumus CLV di tas dengan beberapa pertimbangan, misalnya margin keuntungan dan biaya retensi pelanggan.
Cara Meningkatkan Customer Lifetime Value
Sebagai pebisnis, kamu perlu meningkatkan CLV (Customer Lifetime Value). Nah, bagaimana caranya? Berikut ini beberapa cara untuk meningkatkan CLV, ya.
Meningkatkan Customer Experience
Pelanggan merupakan komponen utama dari CLV. Jadi, penting halnya kamu untuk memberikan customer experience atau pengalaman pelanggan yang memberikan feedback positif di benak mereka, ya.
Cara yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan ini, antara lain berkomunikasi yang baik, memudahkankan pelanggan menjangkau bisnismu, hingga memberikan reward kepada loyal customer.
Menawarkan Customer Loyalty Program
Cara untuk meningkatkan customer lifetime value yaitu dengan membuat customer loyalty program dengan menggunakan membership. Dari program membership ini, pelanggan yang loyal akan mendapatkan beberapa benefit yang bisa mereka manfaatkan, ya.
Ketika kamu membuat program yang menarik dan menguntungkan bagi pelanggan loyalmu, memungkinkan mereka untuk berbelanja lebih banyak.
Menggunakan Teknik Up-Selling dan Cross Selling
Cara selanjutnya untuk menaikkan customer lifetime value yaitu dengan menerapkan teknik up-selling dan cross selling. Apa itu teknik up-selling dan cross selling?
Teknik up-selling adalah cara menawarkan produk yang sama kepada pelanggan tapi dengan harga yang lebih pricey. Sedangkan, teknik cross selling adalah cara menjual produk komplementer atau pelengkap yang pelanggan ingin beli. Semakin banyak pelanggan membeli produk dari bisnismu, semakin tinggi pula nilai CLV-nya, ya.
Remember The Power of Social Media
Berkomunikasi dengan pelanggan memang bisa menggunakan social media, tapi fungsi dari sosial media yaitu untuk mengumpulkan informasi tentang image brand. Oleh karena itu, kamu perlu meningkatkan engagement dengan pelanggan melalui konten yang kamu buat sehingga pelanggan merasa bahwa layanan bisnismu sangatlah baik di mata mereka.
Memastikan Onbroarding Process Berjalan dengan Lancar
Setelah pelanggan melakukan pembelian produk atau jasa dari bisnismu, tentunya pelayanan yang kamu berikan tidak berhenti sampai situ saja. Kamu bisa melakukan pelayanan dengan menggunakan teknik after sales yang baik. Dengan adanya personalisasi dan komunikasi yang tepat ini, tentunya menjadi nilai tambah bisnismu di mata pelanggan.
Baca Juga: Mengenal Cross Selling: Contoh dan Strategi
Kesimpulan
Nah, itulah penjelasan tentang customer lifetime value yang sangat penting untuk mengetahui pendapatan bisnis dan berhubungan dengan pelanggan.
Memang, menjalin hubungan dengan pelanggan tidaklah mudah, kan? Sangat dibutuhkan komitmen dan saluran komunikasi yang tepat. Diharapkan, dengan mengetahui CLV ini, kamu bisa menggunakan strategi yang efektif dan strategis, ya.
Aplikasi majoo adalah aplikasi wirausaha online berbasis cloud storage yang menawarkan beragam fitur menarik untuk membantu operasional bisnismu, lho! Kamu bisa menggunakan fitur CRM atau Customer Relationship Management yang mampu mengelola hubungan bisnismu dengan pelanggan.
Kamu juga bisa menggunakan aplikasi majoo selama 14 hari, gratis! Yuk, gunakan aplikasi majoo segera untuk upgrade level dan bisa mengelola hubungan bisnismu dengan pelanggan, ya!
Sumber Data:
https://kledo.com/blog/customer-lifetime-value-clv/