Pengertian, Alokasi, dan Fungsi Dana Darurat

Ditulis oleh Andiana Moedasir

article thumbnail

Sangat penting bagi setiap pengusaha memiliki pos dana darurat agar bisnisnya tidak oleng saat diterjang masalah besar dan mendadak.

Pandemi melanda dunia. Binar perekonomian meredup. Bisnis banyak yang tergagap-gagap menghadapinya.

Pelaku usaha saat itu seperti tak diberi kesempatan untuk bersiap menghadapi krisis. Banyak bisnis yang melempem atau bahkan benar-benar berhenti beroperasi.

Boro-boro cuan, modal makin tergerus. Dana darurat yang biasa dilupakan tiba-tiba jadi penyesalan terbesar karena tak menyiapkannya.

Bicara tentang dana darurat, mari berkaca dari Warren Buffett, seorang investor AS legendaris dan CEO Berkshire Hathaway. Dengan agak nyeleneh beliau mengatakan sebuah petuah.

Rule No. 1: Never lose money.

Rule No. 2: Never forget rule No. 1.

(Warren Buffett)

Ya, ketika bisnis sudah digelar dan modal sudah diputar, jangan sampai gulung tikar. Karena sudah menjadi hukum alam, namanya bisnis pasti ada ‘badainya’.

Lalu bagaimana agar jalan terus di tengah gempuran badai tanpa membuat bisnis tergerus?

Salah satu senjata pelindung dalam bisnis bernama dana darurat alias emergency fund.

Kalau kamu ingin tahu lebih banyak mengenai manfaat, besaran, dan tips mempersiapkan dana darurat untuk bisnismu, lahap artikel ini sampai habis, ya!

Baca Juga: Apa itu Laporan Keuangan? Yuk, Pahami Sama-sama! 

Apa Itu Dana Darurat?

Dana darurat adalah salah satu anggaran penting yang harus disiapkan dalam keuangan bisnismu sebagai sumber dana ketika ada hal di luar dugaan.

‘Kasur Empuk’ Saat Bisnis Terancam Jatuh

Ya, kamu saksikan sendiri bukti nyatanya. Rencana bisnis yang keren sekalipun menjadi sangat rapuh ketika wabah Covid-19 beberapa tahun lalu menyerang.

Ibarat bisnis yang sedang terjun jatuh, dengan adanya dana darurat maka gerak jatuhnya menjadi lebih perlahan. Paling penting, benturan jatuhnya tak sekeras dan sehancur perusahaan yang tak memiliki dana darurat.

Mirip seperti pemadam kebakaran yang menyediakan kasur angin untuk menyambut korban kebakaran di gedung tinggi. Terbayang, kan?

Dana Jaga-jaga di Situasi Tidak Terduga

Dana darurat pada perusahaan merupakan dana yang digunakan pada waktu khusus dan tidak bisa dipastikan waktu pemakaiannya.

Walau terlihat tak pasti kapan penggunaannya, tapi pasti berguna saat kondisi tak terduga.

Tentu karena walaupun pebisnis mampu menakar atau menaksir tren risiko bisnis di masa depan, tak ada satupun yang bisa dengan presisi mengetahui hal besar apa yang terjadi di waktu mendatang.

Fungsi Dana Darurat untuk Kelangsungan Bisnis

Masih kurang yakin dalam membuat pos dana darurat untuk bisnismu? Wah, kalau begitu simak manfaat dana darurat bagi bisnismu.

Mempertebal Imunitas Perusahaan

Seperti yang kita tahu, roda perekonomian bergerak cepat dan fluktuatif. Dalam kurun waktu singkat, ekonomi bisa melonjak kemudian anjlok. Mengagetkan! 

Agar bisnismu tidak gelagapan dan tersengal-sengal bertahan hidup, pertebal kemampuan perusahaan dengan adanya dana darurat.

Mengurangi Ketergantungan pada Utang

Kebayang tidak, jika saat tiba-tiba harus melakukan peminjaman dana tapi perusahaanmu tak memiliki aset likuid? Wah, pasti pusing! 

Agar operasional tetap berjalan normal, dana darurat menjadi penyelamatnya. Tak lagi bingung bayar karyawan atau beli bahan baku, cuan ngalir terus!

Menjaga Aliran Kas Tetap Sehat

Cash flow atau aliran kas akan sehat jika pengeluaran untuk biaya operasional dan utang yang jatuh tempo tak melebihi pemasukan. 

Jika ada kondisi tak terduga yang membutuhkan dana besar, tenang saja, Majoopreneurs. Karena aliran kas tak terganggu dengan adanya ‘suntikan’ dari dana darurat.

Menjauhkan Perusahaan dari Keterlibatannya dalam Kasus Hukum

Duh, jangan sampai bisnismu tersangkut kasus hukum hanya karena pihakmu gagal melakukan prestasi dari perjanjian atau kontrak kerja sama. 

Jika sampai mengalaminya, dana darurat bisa menyelamatkanmu dari permintaan kompensasi atas gugatan perdata agar tak jadi dipersidangkan.

Melindungi Investasi

Dana darurat bisa dibilang sebagai ‘nyawa tambahan’ agar bisnismu tak game over saat situasi sulit. Jadi, kamu tak perlu menjual atau menggadaikan aset milikmu. 

Tak hanya itu, dana dari para investor juga tak diutak-utik. Hal ini tentunya menambah kepercayaan mereka.

Karyawan Kerja dengan Tenang

Perusahaan yang stabil dan berlangsung dengan sehat dalam jangka waktu panjang, membuat karyawan bisa bekerja produktif tanpa merasa cemas akan di-PHK. 

Dana darurat menjadi ‘jaminan keamanan’ karena bisnismu tak mudah terancam bangkrut jika ada masalah yang menerpa.

Dana Darurat untuk Bisnis Harus Disiapkan Berapa Banyak?

Cara menghitung dana darurat bergantung pada jumlah total keperluan bulanan yang diperlukan oleh perusahaanmu.

Namun demikian, biasanya dana yang disediakan adalah sebanyak 3-13 kali pendapatan perusahaan. Minimal 3 kali pendapatan untuk perusahaan kecil dan 6 kalinya untuk perusahaan besar.

Ayo hitung, hitung, hitung. Jika setelah berhitung dana darurat dari bisnismu terasa besar, cicil saja!

Tapi ingat, kamu butuh strategi agar perusahaanmu disiplin, teratur, dan konsisten menyisihkan dari pemasukkan untuk dana darurat tiap bulannya.

Menyediakan dana darurat ini memang butuh komitmen kuat. Tapi, percayalah bahwa komitmen ini akan berbuah manis yakni dengan stabilnya bisnismu. Itu berarti cuan akan diraih dalam jangka waktu yang lebih panjang ketimbang mengabaikan jenis dana ini.

Alokasi Penggunaan Dana Darurat

Penggunaan dana darurat bisa kamu arahkan untuk kondisi tak terduga, misalnya:

  1. Adanya bencana alam (gempa, pandemi, dsb.) dan kerusakan akibat musibah (kebakaran, banjir, dsb.) yang mengancam terhentinya operasional bisnis.
  2. Suntikan dana untuk tambahan modal dan biaya operasional ketika ada pesanan bisnis yang lebih besar dari biasanya.
  3. Sebagai dana yang bisa diandalkan ketika bisnis tersangkut urusan hukum yang memakan biaya.
  4. Dana yang mudah digunakan jika ada kesempatan memperluas bisnis tanpa harus mencairkan aset.

Mana yang Lebih Dulu Disiapkan: Tabungan, Investasi, Dana Darurat?

Begini prinsipnya, Majoopreneurs. Setelah dana darurat dan asuransi perusahan bisa kamu penuhi, baru kamu bisa melirik investasi.

Bisnis bisa berantakan secara finansial jika kamu mengabaikan dana darurat dan asuransi saat berinvestasi.

Dalam website-nya, Manulife menganalogikan keadaan ini seperti terjun payung tanpa sabuk pengaman dan parasut. Akibatnya bisnis akan mandeg di tengah jalan atau bahkan jatuh terpuruk dan tidak bisa selamat.

Sebaliknya, bila kamu terjun payung dengan dilengkapi sabuk pengaman (dana darurat) dan parasut yang andal (asuransi), maka jika terjadi kondisi yang mengancam kamu masih berpeluang mendarat dengan selamat.

Sekali lagi, jangan pernah sesekali terjun langsung berinvestasi tanpa lebih dulu memastikan dua pos utama yaitu dana darurat dan asuransi terpenuhi.

Minimal, jika dana darurat sudah mencapai 50% dari target idealmu serta asuransi bisnis sudah terlindungi, maka kamu mulai bisa berinvestasi.

Dana darurat bukan dana sisa yang ada di rekening bisnismu, Majoopreneurs. Ayo, mulai belajar menyisihkan dana darurat mulai sekarang!

Cara Mempersiapkan Dana Darurat

Oke, jika kamu sudah memiliki mindset bahwa dana darurat sama pentingnya dengan ‘nyawa’ sebuah bisnis. Yuk, simak tips berikut ini agar dana darurat untuk bisnismu bisa dipersiapkan.

1. Catat dan Pahami Kondisi Aliran Kas Bisnismu

Mulailah mencatat dengan rapi dan detail aliran kas dalam bisnismu. Ini adalah langkah pertama dan kunci dari persiapan dana darurat.

Dengan ini, kamu dapat mengetahui jumlah dana yang mampu kamu sisihkan untuk dana darurat selain untuk tabungan dan investasi.

Selain itu, pantau secara berkala pembukuan perusahaanmu. Hal ini berguna agar kamu bisa memutuskan untuk memangkas pengeluaran yang kurang penting dan bisa diminimalisasi sehingga dapat dialokasikan pada pos dana darurat.

2. Tentukan Jumlah Dana Darurat yang Harus Kamu Siapkan

Misalnya kamu sudah memahami aliran kas dan memutuskan untuk mengeluarkan 5 hingga 10% dari pemasukan perusahaan sebagai dana darurat.

Sesuaikan besarnya persentase dengan skala bisnismu dan periode perkembangan bisnis. Tentu kemampuan dan kebutuhan dana darurat bisnis di awal pendirian berbeda dengan yang sudah lama beroperasi.

3. Buat Tabungan Khusus Dana Darurat

Jika kamu sudah menentukan besaran dana darurat, kami sarankan kamu memiliki tabungan khusus yang terpisah untuk pos dana darurat. 

Jangan jadikan aset yang susah dicairkan. Karena sifatnya harus bisa digunakan secara cepat jika dibutuhkan.

Pembuatan tabungan ini ditujukan agar kamu lebih mudah mengatur pembagiannya dan tidak digunakan untuk keperluan di luar situasi darurat.

4. Mulai Lakukan Secara Bertahap

Nah, ini langkah yang penting dalam hal menyiapkan dana darurat: MEMULAI. Namun tenang saja, kamu bisa mengisi pos emergency fund secara perlahan dan bertahap. Mulai dari besaran yang tidak terlalu besar namun harus ada.

Hal yang harus dipahami adalah menyiapkan dana darurat tak berarti kamu harus buru-buru segera mengalokasikan sejumlah dana yang besar dalam tabungan tersebut.

Awali dan lakukan saja dengan perlahan yang penting konsisten.

Perlu diingat jika dana darurat ini bukan setahun dua tahun melainkan dilakukan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, cicil saja pelan-pelan. 

Lama-lama jika sudah mulai terkumpul, kamu akan lebih semangat dan punya motivasi lebih tinggi dari waktu ke waktu.

5. Kurangi Pengeluaran

Jika bisnis sudah berjalan beberapa waktu, kamu akan bisa melihat pengeluaran yang bisa dikurangi. Utamanya untuk pengeluaran yang sifatnya tidak terlalu mendesak.

Selain itu, jika kamu makin piawai menahkodai perahu bisnis, tentu ada biaya-biaya yang dengan luwes bisa kamu cari alternatifnya agar harga bisa lebih ekonomis.

Dengan demikian, alokasi untuk dana darurat bisa menjadi lebih proporsional.

Baca Juga: Agunan Adalah: Pengertian, Jenis, dan Contoh Agunan 

Kesimpulan

Ya, semoga penjelasan di atas mampu memberikan penguatan bagi keuangan bisnismu dan menjadi jalan untuk melindungi usahamu.

Dana darurat untuk bisnis memang merupakan salah satu kunci penting dari keberlangsungan usahamu dalam jangka panjang.

Kamu ingin bisnis yang kamu rintis tetap bisa berdiri tegak dan bahkan lebih berkembang walaupun diterpa krisis, bukan?

Yuk, mulai secara perlahan dan bertahap menyisihkan secara konsisten dana darurat ini dari sekarang. Keuangan bisnismu terjaga, cuan mengalir tanpa jeda. Mau?

Sambil mempersiapkan dana darurat untuk bisnismu, majoo ajak kamu membaca artikel lain seputar UMKM agar kamu dan bisnis yang sedang dikembangkan semakin melesat!

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Frequently Asked Question

Penggunaan dana darurat bisa kamu arahkan untuk kondisi tak terduga, misalnya: (1) Adanya bencana alam (gempa, pandemi, dsb.) dan kerusakan akibat musibah (kebakaran, banjir, dsb.) yang mengancam terhentinya operasional bisnis, (2) Suntikan dana untuk tambahan modal dan biaya operasional ketika ada pesanan bisnis yang lebih besar dari biasanya. (3) Sebagai dana yang bisa diandalkan ketika bisnis tersangkut urusan hukum yang memakan biaya. (4) Dana yang mudah digunakan jika ada kesempatan memperluas bisnis tanpa harus mencairkan aset.
Cara menghitung dana darurat bergantung pada jumlah total keperluan bulanan yang diperlukan oleh perusahaanmu. Namun demikian, biasanya dana yang disediakan adalah sebanyak 3-13 kali pendapatan perusahaan. Minimal 3 kali pendapatan untuk perusahaan kecil dan 6 kalinya untuk perusahaan besar.
Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo