Sejak dulu, kita sering mendengar istilah “Pahlawan Devisa Negara”. Istilah ini secara khusus ditujukan kepada para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau para pekerja migran.
Mereka disebut sebagai Pahlawan Devisa Negara karena semakin banyak penghasilan yang dibawa kembali ke tanah air, akan semakin besar pula kontribusi mereka terhadap pertumbuhan devisa. Jika devisa negara meningkat, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga akan meningkat. Itulah sebabnya peran buruh migran sangat penting.
Secara umum, TKI menyumbang 10 persen nilai APBN. Berdasarkan data Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), jumlah TKI atau pekerja migran Indonesia mencapai 3,7 juta pekerja yang tersebar di lebih dari 161 negara.
Berapa jumlah devisa yang mereka hasilkan? Menurut data Bank Indonesia, pada tahun 2019 saja, devisa yang dihasilkan oleh pekerja migran Indonesia mencapai USD11.435 juta atau setara dengan Rp164 miliar. Namun, angka tersebut mengalami penurunan menjadi USD9.427 juta pada 2020 atau setara Rp135 miliar.
Uang ratusan miliar rupiah yang dikirimkan TKI dari luar negeri ke Indonesia tersebut sangat membantu perekonomian negara. Itulah alasan mengapa TKI disebut sebagai Pahlawan Devisa.
Sayangnya, sebagai pahlawan devisa, nasib mereka sangat memprihatinkan karena masih minimnya perlindungan hukum terhadap mereka. Hal tersebut kontradiktif dengan peran penting mereka bagi perekonomian negara.
Fakta di lapangan menunjukkan nasib para pekerja Indonesia di mancanegara masih memprihatinkan. Migrant Care mencatat, lebih dari 200 buruh migran kini menghadapi ancaman hukuman mati. Sebagian besar di antaranya berada di Malaysia, Arab Saudi, Qatar, dan Singapura.
Baca juga: Masalah Ekonomi Modern: Contoh dan Faktor yang Memengaruhi
Dari penjelasan di atas, kamu pasti jadi bertanya-tanya, sebenarnya apa itu devisa? Mari kita mengenal definisi devisa dan sumber-sumber yang menghasilkan devisa.
Apa Itu Devisa?
Dalam perekonomian sebuah negara, kehadiran devisa sangat dibutuhkan. Devisa merupakan salah satu tolok ukur perkembangan sebuah negara.
Jadi, apa itu devisa?
Devisa adalah alat atau medium pembayaran untuk transaksi internasional. Artinya, barang-barang seperti valuta asing, emas, maupun surat berharga berlaku sebagai devisa dan dapat digunakan untuk pembayaran internasional.
Sekarang, yuk lanjut membahas tentang macam-macam devisa!
Sumber Devisa
Seperti yang telah disebutkan di awal artikel, salah satu sumber atau penghasil devisa adalah para pekerja migran asal Indonesia yang bekerja di luar negeri. Mereka disebut Pahlawan Devisa karena para pekerja tersebut menyumbang pemasukan devisa cukup besar bagi negara.
Bagaimana caranya mereka bisa menjadi sumber devisa bagi negara? Simak ilustrasi cerita di bawah ini.
Mas Bangkit merupakan TKI yang bekerja di Negeri Jiran, Malaysia. Ia pasti akan mendapatkan penghasilan setiap bulannya. Penghasilannya itu dalam bentuk mata uang asing yang digunakan di Malaysia, yaitu Ringgit.
Saat mendapatkan gaji bulanan, Mas Bangkit secara rutin akan mengirimkan sebagian penghasilannya ke tanah air untuk kebutuhan keluarga yang ia tinggalkan. Nah, ketika ia mengirimkan uang ke Indonesia, akan terjadi sumbangan kepada devisa negara karena mereka harus ‘membeli’ mata uang Indonesia, yaitu Rupiah dengan mata uang dari negara tempat mereka bekerja. Hasilnya, devisa negara pun bertambah.
Selain dari TKI, sumber devisa adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan Ekspor
Seperti yang kita semua ketahui, ekspor adalah kegiatan penjualan barang ke luar negeri. Kegiatan ekspor merupakan salah satu andalan negara untuk mendapatkan devisa. Semakin besar transaksi ekspor yang dilakukan, maka semakin besar pula penerimaan devisa bagi negara.
2. Transaksi Jasa
Negara-negara yang mengandalkan transaksi jasa sebagai devisa umumnya adalah negara-negara yang tidak terlalu kaya dengan hasil sumber daya alam. Sebut saja negara tetangga kita, yaitu Singapura.
Seperti yang kita ketahui, Singapura merupakan negara di Asia Tenggara yang luas negaranya tidak terlalu besar, sehingga sumber daya alam yang dimiliki pun sangat terbatas. Oleh karena itu, negara yang disebut sebagai Macan Asia tersebut mengandalkan kegiatan transaksi jasa untuk memperoleh devisa.
Beberapa contoh umum transaksi jasa yang dilakukan oleh Singapura adalah melalui industri pariwisata. Dalam sebuah jurnal yang berjudul “Mengungkap Pesona Taman Selatan Marina Gardens By the Bay di Singapura” (2018), sektor industri pariwisata di Singapura sudah sangat maju, bahkan meraih peringkat kelima di tingkat internasional.
Tidak hanya itu, industri perbankan di Singapura juga menjadi salah satu sektor industri andalan untuk menghasilkan devisa. Hal ini menjadikan Singapura sebagai salah satu pusat keuangan internasional.
Beberapa negara serupa meningkatkan aktivitas pengiriman barang, transaksi perbankan, bandar udara dan pelabuhan kapal laut, dan lain sejenisnya untuk meraih devisa.
3. Kegiatan Pariwisata
Sebuah negara juga dapat memperoleh devisa dari kunjungan turis mancanegara. Para turis asing yang berkunjung ke sebuah negara pasti akan menukarkan mata uang negara asal mereka dengan mata uang negara yang dikunjungi. Dengan demikian, mata uang asing yang ditukarkan dengan mata uang negara tersebut akan menjadi devisa. Semakin banyak turis mancanegara yang berkunjung ke suatu negara, semakin tinggi pula penerimaan devisa negara tersebut.
4. Pendanaan Luar Negeri
Kegiatan investasi dan pinjaman dari luar negeri merupakan bentuk pendanaan luar negeri. Negara-negara berkembang seperti Indonesia akan mengandalkan pinjaman luar negeri menjadi salah satu sumber devisa. Contohnya, pemerintah Indonesia memperoleh pinjaman dari Bank Dunia, kemudian pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan impor barang atau jasa.
5. Hibah Luar Negeri
Hibah atau hadiah merupakan sumber devisa. Jika hibah yang diterima berupa mata uang asing, maka cadangan devisa negara tersebut akan bertambah.
6. Bunga atau Pendapatan Investasi
Seorang warga negara yang mempunyai investasi, tabungan, atau perusahaan di negara tertentu merupakan sumber devisa. Negara akan mendapatkan devisa jika investasi atau perusahaannya itu memperoleh keuntungan berupa bunga atau dividen.
Baca juga: Mengapa Reksadana adalah Andalan Investasi Masa Kini?
7. Penerapan Bea Masuk
Pungutan bea masuk dapat memengaruhi devisa negara. Saat sebuah barang yang berasal dari luar negeri masuk ke dalam suatu negara (impor), negara tersebut akan menerapkan biaya tertentu untuk barang itu sebelum diperbolehkan masuk ke negara.
Jenis-Jenis Devisa
Devisa dibagi menjadi beberapa macam, tergantung dari sumber dan wujudnya. Apa saja sih jenis-jenis atau macam-macam devisa? Simak penjelasannya berikut ini.
Jenis Devisa Berdasarkan Sumbernya
Berdasarkan sumbernya, devisa dibagi menjadi dua, yaitu devisa kredit dan devisa umum.
1. Devisa Kredit
Devisa kredit adalah devisa yang berasal dari penanaman modal asing, utang, dan tabungan luar negeri.
2. Devisa Umum
Devisa umum adalah devisa yang dapat diperoleh tanpa adanya kewajiban untuk mengembalikannya.
Jenis Devisa Berdasarkan Wujudnya
Berdasarkan wujudnya, devisa juga dibagi menjadi dua, yaitu devisa kartal dan devisa giral.
1. Devisa Kartal
Devisa kartal adalah devisa yang berwujud uang logam dan uang kertas.
2. Devisa Giral
Devisa giral adalah devisa yang berwujud surat-surat berharga.
Lalu, apa saja manfaat atau fungsi devisa bagi suatu negara? Berikut penjelasannya.
Fungsi Devisa
Devisa juga memiliki berbagai manfaat bagi negara. Manfaat atau fungsi devisa adalah:
- sebagai alat tukar internasional;
- sebagai alat pembayaran barang-barang dan jasa impor;
- sebagai alat pembayaran cicilan utang luar negeri;
- sebagai alat stabilisasi mata uang suatu negara;
- sebagai alat pembiayaan hubungan luar negeri;
- sebagai sumber pendapatan negara untuk membiayai pembangunan;
- sebagai alat pembayaran barang-barang konsumsi yang diimpor oleh negara, seperti mesin produksi;
- sebagai alat pembayaran jasa-jasa menuju luar negeri, seperti jasa pelayaran barang atau jasa penerbangan untuk liburan;
- sebagai pembiayaan perjalanan dinas para pejabat negara menuju luar negeri;
- sebagai alat pembiayaan suatu lembaga yang diberangkatkan ke luar negeri untuk tujuan tertentu;
- sebagai alat pembiayaan pelajar atau mahasiswa yang akan belajar di luar negeri dengan biaya dari negara;
- sebagai alat pembiayaan atau pemberian bantuan sumbangan untuk negara-negara yang sedang mengalami krisis atau bencana.
Contoh Devisa
Telah kita bahas bersama bahwa devisa adalah barang-barang yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran antarnegara dan diakui oleh dunia internasional. Contoh dari devisa adalah sebagai berikut.
1. Mata Uang Asing
Kita pasti sudah tahu bahwa tiap negara di dunia memiliki mata uang yang berbeda-beda. Jika Indonesia memiliki Rupiah, Jepang punya Yen, Korea disebut dengan Won, dan di Thailand disebut dengan Baht. Nah, mata uang asing atau sering disebut valuta asing adalah contoh devisa. Mereka kerap digunakan dalam proses transaksi pembayaran di dunia internasional. Negara Indonesia akan memperoleh devisa melalui mata uang asing saat seseorang menukar mata uang asing ke Rupiah.
Sebagai contoh, seorang pengusaha dari Indonesia bernama Andika datang ke Korea untuk membeli mesin produksi untuk kebutuhan pabriknya. Pemilik perusahaan mesin produksi dari Korea mengatakan hanya menerima pembayaran dalam bentuk mata uang Won. Alhasil, Andika harus menghubungi bank untuk membeli valuta asing (Won) sesuai yang dibutuhkan dan membayar valuta asing tersebut dalam bentuk Rupiah.
Contoh kasus tersebut menjadi alasan bahwa ketika terjadi transaksi internasional, pihak asing selalu meminta bayaran dalam Dollar atau Euro karena valuta asing tersebut nilainya relatif lebih stabil dibandingkan mata uang asing lainnya.
2. Emas
Selain valuta asing, emas juga dapat digunakan sebagai alat pembayaran dalam proses transaksi pembayaran Internasional. Namun, hanya emas yang berbentuk batangan saja yang dianggap sah dianggap sebagai devisa.
Pembayaran yang menggunakan emas batangan harus memiliki nilai setara dengan nilai barang yang akan dibeli. Selain itu, pembayaran menggunakan emas juga harus mendapatkan izin dari pemerintah sesuai dengan regulasi yang berlaku di negara tersebut.
3. Surat-Surat Berharga
Surat-surat berharga yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran transaksi internasional adalah SDR (Special Drawing Rights), Cable Order, TC (Traveller Cheque), hingga Wesel.
SDR sendiri adalah hak kredit bagi negara anggota IMF (organisasi dana moneter internasional) yang bertujuan untuk membantu negara-negara yang tengah mengalami kesulitan dalam proses pembayaran internasional. Sementara itu, Cable Order adalah sejenis cek yang dikirimkan melalui telegram atau telepon dari bank di dalam negeri ke bank tujuan di luar negeri. Sedangkan Traveller Cheque adalah cek yang biasa dibawa oleh para turis ketika bepergian ke negara asing dan cek tersebut dapat dicairkan pada bank-bank perwakilan tertentu.
Kesimpulan
Dari artikel di atas, sudah jelas bahwa devisa adalah salah satu alat pembayaran transaksi antarnegara. Devisa berfungsi untuk memastikan negara tersebut aman atau tidak secara ekonomi. Selain itu, devisa juga membantu dalam mengukur suatu negara, apakah ekonominya berkembang atau tidak.
Jika kamu sedang menjalankan sebuah usaha atau bisnis, perkembangannya dapat dilihat berdasarkan catatan keuangan perusahaan. Namun, pencatatan keuangan secara manual kerap menghasilkan ketidakakuratan.
Untuk mendapatkan metode pencatatan yang lebih akurat dan mudah, kamu bisa memanfaatkan aplikasi keuangan majoo. Di dalamnya terdapat berbagai layanan untuk mengelola bisnis dengan lebih mudah. Aplikasi ini menjadi solusi untuk menjalankan segala jenis usaha mulai dari inventori, pengaturan karyawan, pencatatan aktivitas keuangan, analisa bisnis, hingga melakukan marketing campaign untuk perusahaan yang kamu kelola.
Yuk, gunakan majoo sekarang juga!