Kebijakan Diskonto: Definisi, Contoh, serta Dampaknya

Ditulis oleh Retna Kumalasari

article thumbnail

Salah satu tugas bank sentral adalah untuk mengatur peredaran uang di dalam suatu negara

Secara umum, kebijakan diskonto adalah suatu kebijakan yang diterapkan guna menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat. 

Kebijakan diskonto merupakan salah satu bagian dari instrumen kebijakan moneter yang umumnya dilakukan oleh bank sentral selaku lembaga keuangan yang mempunyai hak untuk mengatur peredaran uang dan tingkat suku bunganya.

Kebijakan Diskonto

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyampaikan bahwa definisi diskonto adalah potongan atau bunga yang harus dibayar oleh orang yang menjual wesel atau surat dagang yang diuangkan sebelum waktunya.

Kebijakan diskonto yang ditentukan oleh bank sentral merupakan kebijakan yang diambil, guna menambah ataupun mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan cara menurunkan atau meningkatkan suku bunganya.

Baca juga: Mengenal Pentingnya Rasio Likuiditas Bagi Bisnis

Tujuan utama diberlakukannya kebijakan ini adalah untuk mengontrol kegiatan ekonomi masyarakat, agar terciptanya pemerataan di bidang ekonomi.

Upaya yang dilakukan bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dan menekan laju inflasi adalah dengan meningkatkan suku bunga. Begitu pula sebaliknya, bank sentral akan menurunkan suku bunga, jika perekonomian di negara tersebut mengalami deflasi atau resesi.

 Kebijakan diskonto guna menekan laju inflasi

Contoh Kebijakan Diskonto

Terdapat beberapa kebijakan diskonto yang pernah dilakukan Bank Indonesia demi mencapai suatu keseimbangan ekonomi tertentu, misalnya:

1. Jual Beli Surat Berharga

Supaya masyarakat yang mempunyai ikatan dengan sistem perbankan ini yakin terhadap pelaksanaan tugas dari Bank Indonesia, yakni mengawasi berbagai kegiatan di berbagai bank umum di Indonesia. Untuk itu, Bank Indonesia akan memastikan bahwa seluruh bank umum dapat membayar semua cek yang diajukan oleh nasabah.

Bentuk dukungan dari Bank Indonesia adalah dengan memberikan dana pinjaman kepada berbagai bank umum yang telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia. 

Bank Indonesia pun bisa membeli surat berharga tertentu dari bank umum, jika sewaktu-waktu bank tersebut memiliki kendala yang berkaitan dengan cadangan kas finansialnya.

Pembelian surat berharga yang dilakukan oleh Bank Indonesia merupakan surat berharga yang mudah dicairkan, salah satu contohnya adalah surat sertifikat dari pihak Bank Indonesia.

Proses penjualan surat berharga ini dilakukan sebagai tanda bahwa Bank Indonesia telah menjalankan salah satu instruksi yang tertera pada UUD 1945, yakni dengan menetapkan suku bunga diskonto pada bank umum.

Tujuan ditetapkannya suku bunga tersebut adalah untuk mengendalikan adanya jumlah penawaran uang dan aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat.

Apabila bank umum telah menjual surat berharganya ke Bank Indonesia, maka hal tersebut sudah merupakan salah satu contoh diskonto.

2. Kenaikan Suku Bunga dari Bank Indonesia

Ada beberapa kondisi yang mengakibatkan Bank Indonesia memberlakukan kebijakan diskonto ini. Salah satunya adalah jika tingkat konsumen sangat tinggi, maka Bank Indonesia akan menekan kegiatan di sektor ekonomi dengan cara menaikkan suku bunga.

Hal ini berarti, Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga pinjaman kepada seluruh bank umum yang meminjamkan dananya kepada masyarakat.

Baca juga: Suku Bunga adalah: Pengertian, Fungsi dan Contoh Rumusnya  

Tentu saja peningkatan suku bunga yang terjadi akan mempengaruhi kegiatan ekonomi, di antaranya:

3. Meningkatnya Jumlah Uang di Bank

Adanya peningkatan pada suku bunga, secara otomatis juga akan meningkatkan jumlah uang yang tersimpan di bank umum. 

Hal ini bisa menjadi contoh bentuk partisipasi masyarakat dalam sektor ekonomi yang bisa menekan laju inflasi. Dengan begitu, jumlah uang yang beredar di masyarakat secara otomatis akan menurun.

4. Menurunnya Harga Barang

Dengan melakukan peningkatan terhadap suku bunga, kelak akan memberikan dampak positif pada dunia perdagangan Indonesia. Salah satunya adalah dengan menurunkan harga barang yang beredar, dan nantinya dapat membantu masyarakat mencapai tujuan dalam pembangunan nasional.

Hal ini dilakukan agar kebutuhan masyarakat dapat merata, dan daya beli masyarakat kelas bawah tetap terjangkau.

5. Nilai Uang Meningkat

Pengaruh lain dari peningkatan suku bunga ialah meningkatnya nilai mata uang negara. Alhasil, dengan meningkatnya suku bunga, maka secara tidak langsung nilai tukar rupiah terhadap mata uang dollar Amerika akan ikut meningkat.

6. Menurunnya Laju Inflasi

Tingginya suku bunga di suatu negara, akan berdampak langsung pada pengurangan tingkat inflasi yang terjadi di negara tersebut. Hal ini tentunya akan berimbas positif pada sektor ekonomi negara tersebut.

7. Penurunan Suku Bunga dari Bank Indonesia

Pengaruh lain dari diberlakukannya kebijakan diskonto adalah turunnya suku bunga yang terjadi karena beberapa kondisi. Salah satu kondisinya terjadi apabila tingkat konsumsi masyarakat menjadi rendah, maka Bank Indonesia akan menurunkan suku bunga pinjaman di seluruh bank umum di Indonesia.

Dengan adanya penurunan suku bunga, maka sebagian dari masyarakat tersebut akan melakukan pinjaman di bank guna menutupi modal usaha atau keperluan lainnya.

Dampak Kebijakan Diskonto

Dampak yang mungkin dirasakan dari kebijakan diskonto atau kebijakan moneter secara umum adalah sebagai berikut:

1. Menjaga Stabilitas Harga

Tinggi rendahnya harga barang yang dipasarkan, akan sangat mempengaruhi perputaran ekonomi di dalamnya. Tingginya harga barang atau jasa bisa mengakibatkan turunnya permintaan konsumen.

Apabila permintaan menurun, tentu saja hal tersebut dapat menekan daya produksi suatu usaha. Oleh sebab itu, demi menjaga stabilitas harga barang dan jasa, bank sentral perlu memberlakukan kebijakan moneter.

2. Meningkatkan Kesempatan Kerja

Kontrol yang dilakukan oleh bank sentral terhadap peredaran uang di masyarakat, bertujuan untuk menjaga perekonomian tetap stabil.

Perekonomian yang stabil dapat meningkatkan suntikan investasi baru pada dunia usaha. Dampak yang dihasilkan dari adanya investasi tersebut adalah meningkatnya kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerjanya.

3. Menjaga Stabilitas Ekonomi

Inflasi akan terjadi apabila, jumlah uang yang beredar melebihi jumlah barang yang atau jasa yang ditawarkan. Hal ini tentu akan mengganggu roda perekonomian di suatu negara.

Untuk itu, bank sentral akan mengeluarkan kebijakan yang telah disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi negaranya, guna membantu menstabilkan perekonomian di negara tersebut.

Baca juga: Ketahui 5 Tips Mengendalikan Cash Flow Bisnis Selama Krisis

Manfaat Kebijakan Diskonto

Kebijakan diskonto yang diterapkan merupakan salah satu jenis kebijakan moneter yang memiliki berbagai manfaat, antara lain:

1. Cadangan Uang untuk Krisis Moneter Meningkat

Apabila suatu negara mengalami krisis moneter, penerapan kebijakan diskonto bisa menjadi salah satu solusi yang dipilih untuk menyelesaikan krisis tersebut. 

Bank sentral bisa mengeluarkan kebijakan diskonto dengan menaikkan suku bunga, agar masyarakat yang mempunyai sejumlah uang, berkeinginan untuk menyimpan uangnya di bank atau meminjamkannya ke negara.

2. Harga Barang di Pasar Terkendali

Selanjutnya, kebijakan diskonto memiliki manfaat lain, seperti harga barang di pasar menjadi lebih terkendali, tidak terlalu tinggi tapi juga tidak terlalu rendah.

Jika suatu saat harga suatu barang terlalu tinggi, kebijakan diskonto yang bisa diterapkan adalah dengan menaikkan suku bunga acuannya. Alhasil, uang milik masyarakat akan lebih banyak tersimpan di bank dan permintaan akan barang yang biayanya tinggi pun akan turun. 

Lambat laun, harga barang tersebut juga akan menurun mengikuti rendahnya permintaan dari masyarakatnya.

3. Kurs Uang Menguat

Kebijakan diskonto juga sering diterapkan guna menguatkan kurs rupiah terhadap dolar AS.

Apabila permintaan terhadap suatu kurs naik, maka nilai kurs tersebut akan meningkat. Begitu juga, apabila permintaan terhadap suatu kurs turun, maka nilai kurs tersebut akan ikut menurun.

4. Inflasi Lebih Terkendali

Inflasi tidak selalu menjadi sesuatu yang buruk. Bentuk pengendalian inflasi bisa terjadi di saat yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan ekonominya, hal ini menjadi tujuan utama dari kebijakan diskonto.

Justru, jika tidak ada inflasi, bisa dibilang ekonomi di sebuah negara tidak mengalami perkembangan jumlah konsumsi masyarakatnya mengalami stagnasi.

Kegiatan ini dilakukan oleh bank sentral guna mengontrol perekonomian pada suatu negara. Keputusan untuk menaikan atau menurunkan suku bunga ini perlu disesuaikan dengan kondisi ekonomi yang terjadi di negara tersebut. Pertimbangan ini dilakukan karena dampak yang dihasilkan dari setiap kebijakan bisa berbeda-beda pada masing-masing negara.

Jika kamu adalah seorang pengusaha, sangat penting untuk terus mengikuti perkembangan kebijakan yang diterapkan pada suatu negara. Hal ini bisa memberikan kerugian bahkan keuntungan bagi setiap jenis usaha yang kamu miliki.

Agar proses pengelolaan bisnismu lebih mudah, kamu bisa menggunakan aplikasi POS yang merikan laporan akuntansi dan keuangan jadi lebih mudah. Kamu bisa mencatat  dan memantau semua proses transaksi dari satu aplikasi POS. Segera daftarkan bisnismu, dan nikmati kemudahannya!

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
whatsapp logo