Suku Bunga adalah: Pengertian, Fungsi dan Contoh Rumusnya

Ditulis oleh Kikit Azeharie

article thumbnail

Pengertian suku bunga dan contoh-contohnya

Apa Itu Suku Bunga?

Dalam layanan perbankan, istilah suku bunga pasti sudah sering kita dengar. Biasanya suku bunga berupa persentase dan nilainya sering berubah-ubah. Sifat suku bunga yang berfluktuasi dari waktu ke waktu dipengaruhi oleh situasi ekonomi, politik, dan keamanan suatu wilayah.

Baca juga: Masalah Ekonomi Modern: Contoh dan Faktor yang Memengaruhi

Menurut pengertian Otoritas Jasa Keuangan (OJK), suku bunga adalah balas jasa yang diberikan bank kepada nasabah (yang memiliki simpanan di bank), maupun diberikan nasabah kepada bank (yang menerima pinjaman dari bank).

Sebelum menyetujui untuk memberi pinjaman kepada nasabah, bank biasanya akan mempertimbangkan, menganalisis, bahkan menyelidiki beberapa hal. Di antaranya adalah bagaimana persentase tingkat hutang jika dibandingkan dengan pendapatan, masalah finansial di masa lalu, dan sejarah kredit nasabah.

Jika pada akhirnya bank setuju untuk memberikan pinjaman, maka bank akan menerapkan suku bunga kepada nasabah. Tujuannya adalah agar bank sebagai pemberi pinjaman merasa aman telah meminjamkan uang. Dalam nilai suku bunga pinjaman yang dibebankan kepada nasabah, tersimpan biaya peluang dan biaya risiko yang bisa saja ditimbulkan di masa depan.

Fungsi Suku Bunga

Kenapa sih perlu ada suku bunga? Bukannya itu jadi memberatkan nasabah?”

Pertanyaan seperti itu pasti pernah terlintas di pikiran semua orang. Tapi, suku bunga memiliki peranan dan fungsi penting lho dalam aktivitas perekonomian.

Suku bunga dapat menjadi penentu dalam sebuah investasi. Para investor atau pengusaha pastinya akan tertarik untuk terlibat dalam sebuah investasi jika suku bunganya rendah. Semakin rendah tingkat bunga yang harus dibayar oleh para pengusaha, maka semakin banyak investasi atau usaha yang dapat dilakukan. Semakin rendah tingkat bunga, semakin banyak pula investor yang akan berinvestasi.

Selain itu, fungsi suku bunga adalah untuk memberikan keuntungan ekonomis. Tinggi rendahnya suku bunga akan menentukan tinggi rendahnya keuntungan.

Berikut beberapa fungsi dari suku bunga dalam kegiatan perekonomian:

  1. Suku bunga dapat mendorong arus investasi yang akan sangat bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi.
  2. Suku bunga menjadi daya tarik bagi investor untuk menginvestasikan uangnya.
  3. Suku bunga membantu suatu negara dalam menjaga keseimbangan jumlah uang yang beredar dengan permintaan uang.
  4. Suku bunga dapat menjadi alat kebijakan pemerintah untuk meningkatkan jumlah tabungan dan investasi. 
  5. Suku bunga bisa digunakan untuk meningkatkan produksi dan mengontrol tingkat inflasi.

Cara Suku Bunga Bekerja

Bagaimana cara suku bunga bekerja? Secara garis besar, besaran nilai bunga yang ditetapkan oleh pihak bank sebagai pemberi pinjaman tergantung pada faktor-faktor berikut ini:

  1. Besarnya jumlah uang yang dipinjam

Semakin besar nilai yang akan dipinjam oleh seseorang, maka akan semakin besar pula nilai suku bunga yang diberikan. Hal tersebut dikarenakan, suku bunga dihitung sebagai persentase dari jumlah pinjaman.

  1. Durasi atau lamanya pinjaman

Jumlah pinjaman akan menjadi semakin besar jika frekuensi untuk mengembalikannya semakin lama. Hal ini disebabkan karena semakin lama kamu meminjam, maka jadi semakin lama pula waktu yang digunakan untuk menumpuk bunga.

Jika hanya meminjam dalam hitungan bulan, tentu bunga yang dibebankan akan lebih sedikit dibandingkan jika kamu meminjam untuk hitungan tahun. Sehingga, suku bunga 3% yang dihitung setiap bulan akan berbeda hasilnya dengan bunga 3% yang dihitung setiap tahun.

  1. Suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI Rate)

BI Rate sangat memengaruhi suku bunga dari layanan kredit atau pinjam-meminjam yang diberikan oleh bank atau perusahaan pembiayaan (leasing). BI Rate merupakan suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia melalui mekanisme Rapat Dewan Gubernur. Karena dianggap sebagai acuan, penetapan BI Rate juga dianggap sebagai kebijakan moneter dari Bank Indonesia.

Jenis Suku Bunga dan Contohnya

Setelah mengetahui fungsi dan cara suku bunga bekerja, mari kita membahas tentang jenis-jenis suku bunga beserta contohnya. Ini akan membantu kamu dalam menentukan atau memilih sebuah produk keuangan.

Dalam industri perbankan, suku bunga dibagi menjadi lima jenis, antara lain:

  1. Suku Bunga Tetap (Fixed Interest Rate)

Seperti namanya, nilai suku bunga tetap tidak berubah selama jangka waktu kredit atau sampai tanggal jatuh tempo. Suku bunga tetap banyak digunakan pada produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk rumah bersubsidi. Suku bunga tetap juga sering kali digunakan untuk produk kredit kendaraan bermotor.

  1. Suku Bunga Mengambang (Floating Interest Rate)

Kebalikan dari tipe yang pertama, suku bunga mengambang biasanya berubah berdasarkan suku bunga acuan. Artinya, jika suku bunga di pasaran naik, maka suku bunganya juga ikut naik.

Sebagai contoh, dalam sebuah produk KPR, bank memberikan atau memberlakukan suku bunga tetap untuk dua tahun pertama. Namun, di tahun ketiga, nilai suku bunga akan menggunakan suku bunga mengambang.

  1. Suku Bunga Flat (Flat Interest Rate)

Perhitungan suku bunga flat menggunakan jumlah pokok pinjaman di awal untuk setiap periode cicilan. Penghitungannya sangat sederhana. Umumnya suku bunga flat digunakan untuk kredit jangka pendek, seperti Kredit Tanpa Agunan (KTA).

  1. Suku Bunga Efektif (Effective Interest Rate)

Perhitungan pada suku bunga efektif mengacu pada sisa utang milik nasabah. Sehingga, jumlah cicilan yang harus dibayarkan setiap bulannya akan berbeda. Karena terjadi pengurangan pada setoran bunga, sedangkan besaran angsurannya tetap sama.

Penerapan suku bunga efektif dianggap lebih adil bagi nasabah. Karena, semakin sedikit pokok pinjaman, maka semakin sedikit juga bunga yang harus dibayarkan.

  1. Suku Bunga Anuitas (Annuity Interest Rate)

Dalam perhitungan suku bunga anuitas, porsi bunga yang harus dibayarkan pada masa awal sangat besar, sedangkan porsi angsuran pokok sangat kecil. Namun, situasi tersebut akan berbalik ketika sudah mendekati berakhirnya masa kredit atau sudah mendekati jatuh tempo.

Sistem bunga anuitas biasanya diterapkan untuk pinjaman jangka panjang, seperti KPR atau kredit investasi.

Mengenal Suku Bunga Tunggal dan Suku Bunga Majemuk

Selain jenis-jenis suku bunga di atas, ada dua jenis suku bunga yang juga umum dikenal, yaitu suku bunga tunggal dan suku bunga majemuk. Suku bunga majemuk dan suku bunga tunggal adalah jenis suku bunga yang perhitungannya berdasarkan modal awal. Karena itu, kedua suku bunga tersebut lazim digunakan dalam kegiatan investasi dan pinjaman dana.

Baca juga: Perhatikan Hal Ini saat Menilai Peluang Usaha

Suku bunga tunggal besarannya akan selalu sama dari awal sampai akhir. Sedangkan, suku bunga majemuk bunga besarannya tidak sama setiap periode. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas lebih terperinci.

Pengertian dan Rumus Suku Bunga Tunggal

Suku bunga tunggal adalah suku bunga yang ditetapkan oleh pemberi pinjaman berdasarkan pada nilai pinjaman yang diberikan. Salah contoh paling sederhana dari penerapan suku bunga tunggal adalah kegiatan menabung di bank.

Saat menabung sejumlah dana di bank, nasabah akan mendapatkan sejumlah bunga. Besaran bunga yang diberikan akan sama dari awal menabung. Tapi, jumlah bunga bisa menjadi semakin besar jika kita meningkatkan jumlah saldo tabungan dan menabung dalam jangka waktu yang lama.

Perhitungan suku bunga tunggal didapat dari pokok pinjaman atau modal yang dibebankan dalam masa pinjaman. Rumus suku bunga tunggal adalah sebagai berikut:

Rumus Suku Bunga Tunggal:

i = p x r x t

 

Keterangan Rumus Suku Bunga Tunggal:

i = Bunga     

p = Jumlah Pokok

r = Suku Bunga

t = Durasi pinjaman

Contoh Menghitung Suku Bunga Tunggal

Ibu Desi mengambil pinjaman sebesar Rp24.000.000 untuk kebutuhan modal usaha berjualan pernak-pernik (merchandise) K-Pop. Pinjaman tersebut rencananya akan dilunasi dalam jangka waktu lima tahun. Bank mengenakan bunga sebesar 8%. Untuk pinjaman tersebut. Berapa besaran bunga tunggal yang harus dibayarkan oleh Ibu Desi?

Diketahui:

p = 24.000.000

r = 8% atau 0,08

t = 5 tahun

Ditanyakan: nilai i

i = p x r x t

Bunga = 24.000.000 x 0,08 x 5

Bunga = 9.600.000

Dalam contoh menghitung bunga tunggal di atas, dapat diketahui bahwa besaran bunga yang harus dibayar Ibu Desi setelah lima tahun peminjaman adalah sebesar Rp9.600.000.

Pengertian dan Rumus Suku Bunga Majemuk

Suku bunga majemuk merupakan persentase hasil jumlah pokok. Bunga majemuk adalah jenis bunga yang paling sering ditemui. Suku bunga majemuk biasa digunakan saat mengajukan permohonan kredit atau pinjaman, ataupun saat akan berinvestasi. Penerapan suku bunga majemuk akan lebih menguntungkan dan lebih memuaskan nasabah karena uang akan lebih cepat bertambah.

Rumus Suku Bunga Majemuk:

Skema yang digunakan pada bunga majemuk merupakan skema bertingkat. Sehingga, rumus bunga majemuk lebih rumit daripada rumus suku bunga tunggal. Rumus suku bunga majemuk adalah sebagai berikut:

Na = Nt(1+i)n

 

Keterangan Rumus Suku Bunga Majemuk:

Na = nilai akhir

Nt = nilai tunai

i = suku bunga (%)

n = jangka waktu

Contoh Menghitung Suku Bunga Majemuk:

Pak Putra meminjam dana sebesar Rp20.000.000 untuk keperluan renovasi rumah. Bank menerapkan adanya suku bunga majemuk sebesar 2% per bulan. Berapa dana yang harus dibayarkan dalam waktu satu tahun? 

Diketahui:

Nt = Rp20.000.000

i = 2% atau 0,02

n = 1 tahun (12 bulan)

Ditanyakan: nilai Na

Na = Nt(1+i)n

Na = Rp20.000.000 (1+0,02)12

Na = Rp20.000.000 (1,02)12

Na = Rp25.364.836

Dalam contoh menghitung bunga majemuk di atas, dapat diketahui bahwa jumlah dana yang harus dibayar Pak Putra setelah satu tahun peminjaman adalah sebesar Rp25.364.836.

Pentingnya mengetahui cara menghitung suku bunga untuk investasi.

Kesimpulan

Bunga adalah balas jasa atas pinjaman uang. Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai balas jasa dalam suatu periode tertentu disebut sebagai suku bunga.

Rumus menghitung suku bunga tunggal dan suku bunga majemuk harus dipahami oleh kamu yang ingin melakukan pinjaman maupun merencanakan investasi. Dengan mengetahui rumus dan perhitungannya, maka kamu bisa lebih mudah dalam mempertimbangkan segala sesuatunya.

Perlu ketelitian dalam menghitung pinjaman yang dikeluarkan dari kas usaha atau investasi atas pendapatan dana dalam bisnis. Untuk itu, sangat dibutuhkan laporan keuangan terperinci yang berkaitan dengan biaya masuk dan keluar kas.

Baca juga: Jurnal Khusus Perusahaan Dagang: Begini Cara Membuatnya! 

Kini, kemajuan teknologi dapat membantu kamu dalam memperoleh laporan keuangan yang akurat dan dapat dikomparasi perkembangannya dari tahun ke tahun. Solusinya adalah menggunakan aplikasi majoo. Aplikasi berbasis ekosistem digital ini menghadirkan fitur akuntansi yang efisien dan akurat.

Mari melangkah maju bersama majoo!

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo