Dividen adalah salah satu istilah yang sering digunakan dalam dunia investasi saham. Jika kamu kerap membaca literasi yang berhubungan dengan investasi dan saham, pasti kamu tidak asing lagi dengan istilah ini. Dividen adalah salah satu keuntungan yang dapat dinikmati oleh investor saham selain capital gain.
Umumnya, nominal dividen yang didapatkan investor berbeda-beda, tergantung dari berapa jumlah saham yang dimiliki. Ada yang jumlahnya sangat besar bila memang saham yang dimiliki banyak dan besaran dividen yang dibagi juga besar.
Dividen adalah …
Deviden atau dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham yang berdasar pada banyaknya saham yang dimiliki oleh pemegang saham tersebut. Maksudnya, jika perusahaan yang sahamnya kamu miliki mengalami laba dan keuntungan, maka kamu akan mendapatkan ‘cipratan’ dari keuntungan tersebut dalam bentuk dividen.
Pembagian saham bertujuan untuk memberikan kepuasan kepada para investor yang telah membeli saham perusahaan. Semakin besar dividen, maka semakin besar pula kekayaan yang dimiliki pemegang saham.
Perusahaan yang bisa membagi dividen dalam jumlah yang besar dan signifikan tentunya memiliki return of equity atau ROE yang besar. Namun ketika sebuah perusahaan menahan dividen, biasanya laba yang ditahan akan digunakan untuk pengembangan usaha atau melunasi yang tujuannya tentu membuat keuangan perusahaan semakin sehat. Jika ini terjadi, biasanya pemegang saham tidak mendapatkan pembagian dividen.
Baca Juga: Saham adalah: Pengertian dan Jenisnya
Periode Dividen
Periode dividen atau waktu pembagian dividen umumnya akan terjadi setiap akhir periode laporan keuangan, yaitu satu kali dalam satu tahun. Akan tetapi, hal tersebut juga bergantung pada kondisi keuangan perusahaan saat itu.
Ada beberapa perusahaan yang memberlakukan periode dividen sampai dua kali atau lebih dalam setahun, contohnya untuk dividen interim. Jika perusahaan mengalami kerugian atau membutuhkan modal kerja, dividen tidak akan dibagikan dan dialihkan sebagai laba ditahan.
Jenis-jenis Dividen
Pembagian laba kepada para pemegang saham atau dividen ada beberapa jenis dengan pengertian yang berbeda-beda.
Dividen Tunai
Dividen tunai atau kas adalah dividen yang dibagikan dalam bentuk uang tunai kepada para pemegang saham. Tentunya besaran dividen tunai yang dibagikan ini akan dikenakan pajak dari pemerintah setiap tahunnya yang dipotong langsung saat pembagian.
Setiap akun investor umumnya akan mendapatkan dividen tunai yang dibagikan perusahaan sebanyak 2-4 kali setiap tahunnya. Namun frekuensi periode dividen tunai ini tidaklah baku, tergantung dari performa masing-masing perusahaan.
Dividen Saham
Sesuai namanya yang berbau saham, dividen adalah salah satu jenis dividen yang dibagikan pada investor dalam bentuk saham. Saat dividen saham dibagikan, secara otomatis saham yang akan dimiliki oleh pemegang saham juga akan bertambah.
Dividen saham tidak berarti mengubah kapitalisasi pasar karena dilakukan dengan menambah jumlah saham yang diiringi dengan pengurangan nilai dari saham yang ada.
Dividen Properti
Berbeda dengan jenis dividen sebelumnya, jenis ini membagikan dividennya dalam bentuk aset. Namun, dividen ini kurang diminati oleh investor karena memiliki penghitungan yang cukup rumit.
Dividen Interim
Dividen interim merupakan dividen yang dibagikan kepada investor sebelum perusahaan melakukan pembukuan tahunan. Dividen ini biasanya dibagikan pada pertengahan tahun. Meski tidak menutup kemungkinan investor akan mendapatkan dividen final lagi di tahun yang sama.
Dividen Script
Dividen script sering juga disebut sebagai dividen utang karena diterbitkan dalam bentuk surat utang ke para investor. Isinya menyatakan bahwa perusahaan akan membayarkan dividen dalam jangka waktu tertentu.
Dividen Likuidasi
Dividen likuidasi merupakan dividen yang dibagikan ketika perusahaan bangkrut atau pailit. Nantinya modal perusahaan akan dibagikan ke investor akibat likuidasi. Biasanya ini terjadi karena perusahaan tidak memiliki cadangan kas yang cukup.
Baca Juga: Investor adalah: Pengertian, Tujuan, dan Jenis-Jenisnya
Cara Menghitung Dividen
Pada prinsipnya, nominal uang atau nilai yang akan diterima oleh investor dari dividen tergantung dari berapa lembar saham yang dimiliki. Semakin banyak lembar saham yang dimiliki, semakin besar juga nilai uang yang akan didapat dari dividen.
Lantas bagaimana cara menghitung dividen yang biasa dilakukan oleh perusahaan per lembar saham? Berikut skema penghitungannya.
Dividen Laba Bersih Perusahaan (ESP)
Cara menghitung dividen dari laba bersih perusahaan dilakukan dengan rumus:
Dividen : Laba bersih – Laba yang ditahan
Laba yang ditahan umumnya merupakan laba yang nantinya akan digunakan untuk melakukan ekspansi perusahaan atau membayar kewajiban dan hutang lain.
Dividend Payout Ratio (DPR)
Dividend payout ratio atau DPR merupakan sebuah indikator yang dibuat untuk mengetahui seberapa besar persentase dari laba bersih yang akan dibagikan menjadi dividen.
Cara menghitung dividen ini tentu berbeda dengan rumus deviden laba bersih. Rumus dari dividend payout ratio ini adalah:
DPR : Dividen : Laba bersih (hasilnya dalam bentuk persentase)
Perusahaan yang menerapkan rumus DPR biasanya perusahaan yang sudah mapan. Tidak masalah bagi mereka untuk membagikan 100 persen dari laba bersih kepada investor, tidak perlu menahan laba. Ini dikarenakan mereka sudah memiliki cadangan kas yang besar sehingga tidak memerlukan lagi cadangan kas untuk ditahan.
Dividend Per Share (DPS)
Dividen per share merupakan rasio untuk menghitung besaran dividen yang diterima oleh para pemegang saham. Rumusnya adalah:
DPS: Dividen : Jumlah lembar saham
Dividend Yield (DY)
Dividend yield merupakan rasio yang wajib diketahui oleh pemegang saham untuk mengetahui dan menentukan apakah saham perusahaan tersebut layak dikoleksi atau tidak. Dividend yield hanya dapat menggambarkan tingkat keuntungan yang dibagikan perusahaan ke pemegang.
DY: DPS : Harga saham per lembar
Rasio DY berkaitan dengan capital gain. Semakin tinggi yield dari saham perusahaan, semakin tinggi juga potensi capital gain yang akan dicapai. Intinya, para investor akan lebih suka dengan saham yang memiliki DY tinggi karena keuntungan capital gain-nya yang menggiurkan.
Baca Juga: Serba-serbi Investasi Jangka Panjang yang Menguntungkan
Cara Pembagian Dividen
Dividen adalah pembagian keuntungan yang dibagikan kepada investor, sehingga pembagiannya harus sesuai dengan prosedur. Umumnya, sebelum membagikan dividen perusahaan akan membuat pengumuman terlebih dahulu mengenai jadwal pembagian saham.
Declaration Date
Proses declaration date akan muncul pertama kali sebelum pembagian saham. Tanggal ini merupakan waktu ketika perusahaan mengumumkan besaran dividen yang dibagikan kepada investor.
Cum Dividen
Cum Dividen merupakan hari terakhir pemegang saham dapat menerima hak pembagian saham. Maksudnya, pemegang saham berhak mendapatkan dividen ketika ia masing memegang saham perusahaan di tanggal cum dividen.
Misalnya ketika kamu membeli saham perusahaan A pada saat perusahaan tersebut masuk ke tahap cum dividen, maka kamu berhak atas dividen perusahan tersebut. Namun kamu menjadi tidak berhak menerima deviden jika sebelum tanggal tersebut kamu sudah menjualnya.
Ex Dividen
Ex dividen adalah waktu perdagangan investor tidak lagi mendapat hak dividen. Oleh karena itu disarankan untuk membeli saham pada saat cum dividen atau sebelumnya.
Pencatatan
Saat tanggal pencatatan dimulai, perusahaan akan mendata siapa saja pemegang saham yang berhak menerima dividen. Jika ternyata ada pemegang saham yang membeli saham pada saat ex dividen, ia berhak mendapatkan dividen pada tahun depan, bukan tahun ini.
Pembayaran Dividen
Ketika masuk tanggal pembayaran dividen, perusahaan akan mentransfer laba mereka ke para investor. Rekening Dana Nasabah atau RDN akan bertambah secara otomatis setelah deviden ditransfer dan dibagikan.
Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Risiko Bisnis
Kebijakan dividen adalah sebuah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal dengan tujuan pembiayaan investasi di masa yang akan datang.
Kebijakan pembagian dividen perusahaan berpengaruh terhadap munculnya resiko bisnis, terutama pada perusahaan yang sedang berkembang. Perusahaan yang sedang berkembang rentan terhadap peningkatan hutang. Rasio utang terhadap aset total perusahaan yang besar menunjukkan potensi resiko yang juga besar.
Beberapa pengaruh kebijakan dividen terhadap resiko bisnis antara lain:
- Dividen dapat menjadi sumber konflik antara pemberi pinjaman dengan pemegang saham yang hasilnya bisa memunculkan biaya keagenan hutang.
- Jika perusahaan meniadakan pembagian dividen karena tidak memiliki kas, justru malah menambah beban perusahaan tersebut. Perusahaan harus membayar biaya dan bunga yang lebih besar di kemudian hari karena memunculkan hutang baru.
- Perusahaan yang menaikkan pembagian dividen untuk para investor padahal memiliki hutang tinggi, dapat menjadi perspektif negatif bagi investor tersebut. Hal ini membuat perusahaan sangat rentan terhadap resiko pailit.
- Perusahaan kerap menginvestasikan keuntungan untuk meningkatkan laba di masa depan. Namun, hal ini dapat menyebabkan berkurangnya dana perusahaan yang membuat pembagian saham semakin rendah.
- Setelah saham dibeli, kamu akan mendapat pemberitahuan dari perusahaan terkait bahwa kamu termasuk penerima dividen pada tanggal pembagian nanti.
Pencatatan Jurnal Pembagian Dividen
Terjadinya aktivitas pembagian dividen dalam perusahaan harus dicatat dalam jurnal. Pencatatan ini akan disebut sebagai jurnal pembagian dividen. Pada pembagian jenis dividen yang umum, yaitu dividen tunai, pencatatan jurnal melibatkan akun kas, laba, dan utang dividen.
Agar lebih mudah untuk dipahami, berikut salah satu contoh kasus pencatatan jurnal pembagian dividen.
Contoh kasus:
Pada tanggal 20 Desember 2021, PT Bahagia Sejahtera memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp150/lembar sebanyak 2000 lembar, yang berarti totalnya sebesar Rp300.000. Lalu pada tanggal 30 Desember 2021, dividen tersebut dibayarkan kepada para pemegang saham.
Bagaimana pencatatan jurnal pembagian dividen untuk hal ini?
Jurnal pembagian dividen pada tanggal 20 Desember:
Tanggal |
Keterangan |
Debit |
Kredit |
20 Desember 2021 |
Laba ditahan |
Rp300.000 |
|
Utang dividen |
Rp300.000 |
Jurnal pembagian dividen pada tanggal 30 Desember 2021:
Tanggal |
Keterangan |
Debit |
Kredit |
30 Desember 2021 |
Utang dividen |
Rp300.000 |
|
Kas/Bank |
Rp300.000 |
Pencatatan jurnal pembagian dividen, secara otomatis akan melibatkan akun kas, utang, dan laba ditahan. Pada saat mengumumkan akan membagikan dividen, laba ditahan ada pada debit sebesar jumlah dividen yang akan dibayarkan, dan utang dividen pada kredit. Sedangkan, pada saat jurnal pencatatan dividen dibagikan, utang dividen berada di debit dan kas/bank akan berada di posisi kredit.
Pencatatan jurnal ini tidak boleh terlewatkan karena dapat memengaruhi laporan keuangan perusahaan. Jika terdapat kesalahan hitung pada laporan keuangan tersebut, tentu akan menyulitkan perusahaan pada beberapa situasi, seperti saat akan melakukan pelaporan pajak.
Lantaran itulah, pastikan untuk mencatat setiap aktivitas keuangan yang terjadi sehingga laporan keuangan bisa tercatat dan tersusun dengan rapi serta sistematis. Hal ini nantinya dapat mempermudah perusahaan dalam proses pelaporan pajak maupun untuk kepentingan keuangan lainnya.
Jika kamu merasa khawatir akan terjadinya kesalahan pencatatan atau mungkin peluang untuk adanya transaksi yang terlewatkan, kamu bisa berlangganan aplikasi keuangan bisnis seperti majoo. Pencatatan transaksi dan laporan keuangan dijamin bisa sangat tepat dan akurat. Yuk, langganan majoo sekarang!