Ada banyak strategi yang bisa kamu manfaatkan untuk menjaga harga yang kompetitif dalam dunia bisnis, dan salah satunya dengan menggunakan dynamic pricing.
Dynamic pricing adalah cara menentukan harga yang sangat menarik karena memungkinkan kamu untuk mengubah harga sesuai kebutuhan. Namun, ada beberapa pertimbangan yang perlu kamu pikirkan sebelum mengambil keputusan.
Yuk, teruskan membaca artikel tentang dynamic pricing di bawah ini untuk memahami pengertian, kelebihan, kekurangan, hingga contohnya!
Apa Itu Dynamic Pricing?
Apa itu dynamic pricing? Mengapa dynamic pricing itu penting?
Dynamic pricing adalah strategi harga suatu produk atau layanan berubah sesuai dengan berbagai faktor, misalnya harga naik atau turun berdasarkan waktu, permintaan, persediaan, atau profil pembeli. Dalam dunia bisnis yang semakin terhubung dan kompetitif, dynamic pricing membantu perusahaan untuk tetap kompetitif dan mengoptimalkan pendapatan.
Penting untuk diingat, bahwa dynamic pricing juga harus mempertimbangkan aspek etika dan kepuasan pelanggan, lho! Penyesuaian harga yang terlalu sering atau terlalu besar bisa merusak reputasi perusahaan dan membuat pelanggan merasa tidak puas. Dalam dunia yang terus berubah, dynamic pricing adalah alat yang membantu perusahaan untuk bertahan dan berkembang.
Baca Juga: Memilih Strategi Pricing yang Tepat Untuk Bisnis
Strategi Melakukan Dynamic Pricing
Pada tahun 2015, penetapan harga dinamis mulai populer di dunia toko online. Namun, perkiraan tahun 2023 menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam penggunaan metode ini. Mengapa hal ini terjadi?
Sebelumnya, dynamic pricing biasanya hanya tersedia untuk penjual tertentu seperti Amazon, karena biayanya yang tinggi. Namun, saat ini, tersedia banyak layanan dan solusi dengan biaya yang lebih terjangkau untuk hampir semua jenis bisnis. Akibatnya, tahun ini dapat menyaksikan perlombaan dalam adopsi B2B, dengan pelaku awal yang mungkin mendahului kompetitor mereka.
Terdapat berbagai jenis strategi dynamic pricing, antara lain:
1. Dynamic Pricing Berbasis Kelompok
Strategi ini melibatkan penawaran diskon kepada kelompok tertentu seperti pegawai negeri atau warga senior. Jenis dynamic pricing ini sering digunakan untuk promosi dan menyesuaikan harga dengan berbagai sensitivitas konsumen.
2. Dynamic Pricing Berdasarkan Waktu
Strategi ini mencakup berbagai skenario. Banyak digunakan dalam bisnis dengan permintaan yang berfluktuasi sepanjang hari. Contohnya, penurunan tarif taksi di malam hari untuk meningkatkan penggunaan.
3. Cost-Plus Pricing
Strategi cost plus pricing adalah metode dasar produk dijual dengan markup atas biaya produksi.
4. Penetapan Harga Berdasarkan Persaingan
Perusahaan akan menentukan harga layanan atau produk setelah mempelajari kompetitor.
5. Penetapan Harga Berdasarkan Nilai (Elastisitas Harga)
Harga ditentukan berdasarkan nilai yang dirasakan oleh pelanggan daripada biaya produksinya. Strategi ini memungkinkan perusahaan menagih pelanggan dengan tepat berdasarkan nilai yang mereka terima.
6. Price Skimming
Awalnya, produk dihargai tinggi dan kemudian turun seiring berjalannya waktu ketika kebutuhan konsumen terpenuhi.
7. Penetapan Harga Paket
Produk atau layanan dijual sebagai paket dengan harga tertentu, seringkali dengan nilai keseluruhan yang lebih tinggi. Strategi ini akan membantu meningkatkan pendapatan karena menggambarkan nilai yang lebih besar.
8. Penetapan Penetrasi Harga
Strategi ini digunakan ketika perusahaan baru masuk ke pasar atau mencoba mendominasi pasar yang sudah ada dengan menawarkan harga lebih rendah dibandingkan pesaing mereka. Penetrasi harga ini seringkali dinaikkan ketika perusahaan mencapai basis konsumen tertentu dan tingkat permintaan tertentu terpenuhi.
Baca Juga: Apa Benar Pricing adalah Kunci Sukses Bisnis? Kok Bisa?!
Kelebihan Dynamic Pricing
Dynamic pricing strategi yang semakin populer dalam bisnis saat ini memiliki beberapa kelebihan yang signifikan, lho! Inilah beberapa kelebihan dari dynamic pricing, antara lain:
Penyesuaian dengan Pasar
Dynamic pricing memungkinkan kamu untuk menyesuaikan harga produk atau layanan dengan cepat sesuai dengan kondisi pasar. Ketika permintaan tinggi, kamu dapat menaikkan harga untuk meningkatkan keuntungan.
Sebaliknya, saat permintaan rendah, kamu dapat menurunkan harga untuk menjaga penjualan tetap stabil. Cara ini memungkinkan bisnismu untuk lebih responsif terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis.
Optimalisasi Pendapatan
Dengan dynamic pricing, kamu dapat mengoptimalkan pendapatan bisnismu, lho! Harga dapat disesuaikan untuk memaksimalkan margin laba, terutama saat ada permintaan meningkat, sehingga pendapatan per unit produk atau layanan yang dijual akan naik.
Persaingan yang Lebih Baik
Dengan menggunakan dynamic pricing, kamu dapat bersaing dengan lebih efektif dalam pasar yang kompetitif. Kamu dapat menyesuaikan harga untuk tetap menarik bagi pelanggan sementara tetap menghasilkan laba. Jadi, dynamic pricing memungkinkan kamu untuk mendapatkan keuntungan kompetitif.
Penyesuaian Musiman
Bisnis yang bergantung pada musim atau tren tertentu dapat memanfaatkan dynamic pricing untuk menyesuaikan harga sepanjang tahun. Misalnya, harga liburan atau musim panas dapat ditingkatkan, sementara harga saat musim sepi dapat dikurangi, menjaga aliran pendapatan yang stabil.
Meningkatkan Konversi Penjualan
Dynamic pricing dapat digunakan untuk menawarkan diskon atau harga spesial pada waktu-waktu tertentu. Dynamic Pricing dapat mendorong konversi penjualan yang lebih tinggi, terutama jika dilakukan dengan cerdas untuk menarik perhatian pelanggan.
Fleksibilitas
Dynamic pricing memberikan fleksibilitas dalam mengelola persediaan dan harga produk. Kamu dapat menyesuaikan harga berdasarkan stok yang tersedia dan mengurangi risiko akumulasi stok yang tidak terjual.
Analisis Data yang Lebih Baik
Dynamic pricing sering melibatkan analisis data yang mendalam sehingga dapat memberikan gambaran tentang perilaku pelanggan, tren pasar, dan preferensi harga. Analisis ini dapat digunakan untuk mengambil keputusan strategis dalam penetapan harga.
Kelebihan-kelebihan ini membuat dynamic pricing menjadi alat yang kuat dalam strategi bisnis modern seperti saat ini. Namun, perlu diperhatikan bahwa perubahan harga harus dilakukan dengan bijak dan berdasarkan data yang kuat untuk mencapai hasil terbaik, ya.
Kekurangan Dynamic Pricing
Penggunaan dynamic pricing dalam bisnis memang memiliki banyak kelebihan, seperti yang telah dibahas sebelumnya. Namun, seperti banyak strategi, ada juga kekurangan yang perlu dipertimbangkan, lho! Berikut beberapa kekurangan utama dari dynamic pricing, yakni:
Risiko Reputasi
Dynamic pricing bisa mengakibatkan perubahan harga yang cepat dan sering. Jika pelanggan merasa harga berubah-ubah terlalu sering atau tidak konsisten, tentunya dapat merusak reputasi bisnismu, kan? Pelanggan mungkin merasa tidak nyaman atau tidak puas jika mereka merasa harga yang mereka bayar berbeda dari waktu ke waktu.
Perasaan Ketidakadilan
Perubahan harga yang terlalu sering dapat menciptakan perasaan ketidakadilan di antara pelanggan satu dengan lainnya. Pelanggan mungkin merasa dikenakan harga yang lebih tinggi daripada yang seharusnya jika mereka tidak memahami logika di balik dynamic pricing ini sehingga bisa mengakibatkan ketidakpuasan pelanggan.
Kompleksitas Manajemen
Implementasi dynamic pricing memerlukan manajemen yang cermat dan software khusus untuk melacak data harga dan analisis. Adanya manajemen dan software khusus ini dapat meningkatkan kompleksitas operasional dan memerlukan sumber daya tambahan untuk melaksanakannya.
Persaingan yang Ketat
Jika banyak pesaing yang menggunakan dynamic pricing, bisa mengakibatkan perang harga yang intens, lho! Kamu harus siap untuk mengikuti persaingan atau bahkan terjebak dalam penurunan harga yang tidak menguntungkan.
Masalah Hukum
Dynamic pricing harus sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku, ya. Jika tidak diatur dengan benar, dapat mengakibatkan masalah hukum dan sanksi. Penting halnya untuk memastikan kepatuhan hukum dalam penggunaan dynamic pricing.
Ketergantungan pada Data yang Akurat
Dynamic pricing sangat mengandalkan data yang akurat dan analisis yang kuat. Jika data yang digunakan tidak akurat atau metode analisis kurang tepat, bisa menghasilkan penetapan harga yang tidak efektif.
Kesulitan dalam Membangun Loyalitas Pelanggan
Jika harga adalah satu-satunya faktor yang kamu gunakan untuk menarik pelanggan, cara ini bisa membuat kurangnya loyalitas pelanggan. Pelanggan dapat beralih ke produk kompetitor yang menawarkan harga lebih baik.
Kecenderungan Over-Optimisasi
Beberapa perusahaan mungkin terlalu fokus pada pengoptimalan margin laba hingga akhirnya mengorbankan customer experience. Pengoptimalan margin laba ini bisa merugikan bisnis dalam jangka panjang karena pelanggan tidak hanya mempertimbangkan harga, tapi juga kualitas dan layanan.
Saat menggunakan dynamic pricing, sangat penting untuk merancang strategi yang seimbang, mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya, ya. Selain itu, komunikasi yang jelas dengan pelanggan dan pemahaman yang mendalam tentang perilaku pasar sangat diperlukan untuk menghindari dampak negatif dan memaksimalkan manfaat dari dynamic pricing.
Contoh Dynamic Pricing
Mengenal konsep dynamic pricing bisa membantu kamu dalam memahami strategi ini diimplementasikan dalam dunia bisnis. Mari kita lihat beberapa contoh penggunaan dynamic pricing yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
Maskapai Penerbangan
Ketika kamu memesan tiket pesawat, kamu mungkin melihat bahwa harga tiket berbeda-beda tergantung pada waktu pembelian, waktu penerbangan, dan tingkat permintaan. Misalnya, tiket pesawat yang dibeli beberapa bulan sebelum tanggal penerbangan biasanya lebih murah daripada tiket yang dibeli secara mendadak menjelang keberangkatan.
Hotel dan Akomodasi
Hotel sering menggunakan dynamic pricing. Harga kamar bisa lebih tinggi selama musim liburan atau acara-acara besar di kota tertentu. Jika kamu memesan kamar jauh-jauh hari, kamu mungkin mendapatkan harga yang lebih baik daripada jika kamu memesan secara tiba-tiba.
Tiket Konser dan Acara Olahraga
Tiket untuk konser, pertandingan olahraga, atau acara besar lainnya seringkali memiliki harga yang berbeda tergantung pada letak kursi, jarak pembelian, dan berapa lama sebelum acara itu dibeli. Harga tiket bisa naik saat acara semakin mendekat.
Aplikasi Perbelanjaan Online
Beberapa toko online menggunakan dynamic pricing. Misalnya, harga barang elektronik di toko online akan berubah dalam hitungan jam berdasarkan persediaan, permintaan, atau harga pesaing.
Toko E-Commerce
Situs belanja online sering mengatur harga barang berdasarkan geografis pengguna. Misalnya, harga produk bisa berbeda jika kamu mengakses toko online dari daerah yang berbeda.
Contoh-contoh di atas menggambarkan dynamic pricing digunakan untuk mengoptimalkan pendapatan dan menyesuaikan harga dengan permintaan serta faktor-faktor lainnya. Dynamic pricing membantu bisnis untuk menjaga keseimbangan antara menarik pelanggan dengan harga yang bersaing dan memaksimalkan laba bisnis.
Baca Juga: Pengertian, Contoh, dan Kelebihan dari Bundle Pricing
Kesimpulan
Dynamic pricing telah mendapatkan popularitas di berbagai sektor seperti transportasi, e-commerce, dan industri perhotelan.
Dengan terus berkembangnya teknologi dan kemampuan analisis data, perusahaan memiliki peluang untuk mengimplementasikan strategi ini guna meningkatkan pendapatan, mengoptimalkan keuntungan, dan menawarkan harga yang lebih bersaing kepada pelanggan.
Walaupun demikian, aspek etika juga harus tetap menjadi perhatian, sambil mencari keseimbangan antara keuntungan perusahaan dan kepuasan pelanggan.
Selain itu, efisiensi dalam pengelolaan bisnis juga menjadi faktor kunci. Salah satu solusi adalah memanfaatkan aplikasi majoo yang berbasis cloud storage. Aplikasi majoo memiliki beragam fitur menarik yang bisa kamu gunakan, salah satunya fitur akuntansi yang bisa membuat laporan keuangan secara otomatis, real-time, dan akurat. Selain itu, fitur yang ada di aplikasi majoo juga banyak, antara lain fitur POS, CRM, inventory, karyawan, toko online, owner, dan analisa bisnis.
Apa kamu masih ragu dengan aplikasi majoo? Tentunya tidak, dong!
Yuk, berlanggan aplikasi majoo segera, ya!
Sumber Data:
https://vocasia.id/blog/dynamic-pricing-adalah/