IMB adalah Izin Mendirikan Bangunan, Mengapa Dibutuhkan?

Ditulis oleh Ajar Pamungkas

article thumbnail

IMB adalah dokumen resmi yang dibutuhkan untuk memastikan suatu bangunan dapat dibangun atau diubah bentuknya.

Bagi banyak orang, bisa jadi IMB adalah sebuah istilah yang sudah sangat umum sekali. Padahal, jika kita lihat kepanjangannya, yaitu izin mendirikan bangunan, sepertinya istilah ini hanya umum di kalangan kontraktor atau pekerjaan bangunan saja, kan? Eits, tidak juga, kok!

Saking pentingnya peran yang dimiliki oleh dokumen resmi yang satu iini, hampir semua orang pasti setidaknya pernah mendengarnya. Memangnya sepenting apa, sih, keberadaan IMB ini? Mengapa kita perlu memilikinya?

Nah, bagaimana jika kita bahas saja serba-serbi terkait IMB ini? Mulai dari pengertiannya, fungsinya, hingga cara memilikinya? Yuk!

IMB adalah …

Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, IMB adalah singkatan dari Izin Mendirikan Bangunan. Sesuai dengan nama yang dimilikinya, dokumen ini merupakan sebuah dokumen resmi yang memuat izin dari kepala daerah setempat yang diberikan agar seseorang dapat mendirikan sebuah bangunan.

Meski demikian, IMB sebenarnya tidak hanya dibutuhkan dalam mendirikan bangunan saja, lho, tetapi juga ketika seseorang ingin merobohkan bangunan, melakukan renovasi, atau menambah maupun mengurangi bagian dari bangunan yang sudah ada. Banyak sekali, kan, ternyata keperluannya?

Karena cakupannya yang cukup luas, tidak hanya pekerja bangunan saja yang familier dengan istilah ini. Terlebih lagi, bangunan yang membutuhkan IMB juga tidak terbatas pada bangunan-bangunan besar yang dipergunakan untuk tujuan komersil saja, tetapi juga bangunan rumah yang dimiliki orang perorangan secara pribadi.

Pertanyaannya, apa fungsi mengantongi izin ini? Tenang saja, mari kita simak penjabarannya!

Baca juga: Industri adalah: Jenis-Jenis dan Tujuan Pembangunan Industri

Memahami Fungsi IMB

Secara garis besar, mungkin kita bisa memahami fungsi IMB sebagai syarat untuk mendirikan atau mengubah bentuk suatu bangunan. Namun, lebih lanjut lagi sebenarnya IMB juga memiliki fungsi-fungsi lain yang tak kalah penting.

Setidaknya, ada tiga fungsi yang paling sering dibutuhkan oleh seseorang dari IMB, yaitu:

  • Dasar Kekuatan Hukum

Sebagai sebuah dokumen resmi yang dikeluarkan kepala daerah setempat, IMB memiliki fungsi hukum yang sifatnya mengikat. Oleh karena itu, mereka yang sudah mengantongi IMB sebenarnya juga memiliki jaminan perlindungan hukum sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam IMB yang dimilikinya tersebut.

Tak hanya bagi pemilik bangunan sendiri, perlindungan hukum yang diberikan oleh IMB juga mencakup bangunan-bangunan lain yang ada di sekitarnya. Untuk alasan inilah IMB sebenarnya tidak mudah untuk diperoleh, karena mereka yang mengajukan permohonan untuk memiliki IMB harus bisa memastikan bangunan yang dikelola tidak akan merugikan orang lain.

Sebagai gantinya, mereka yang sudah mengantongi IMB pun bisa dengan bebas melakukan kegiatan pembangunan sesuai dengan izin yang diberikan tanpa perlu merasa khawatir bangunan yang dimiliki akan memberikan dampak negatif kepada orang lain dan lebih lanjut menimbulkan implikasi hukum apabila mereka yang terdampak memilih untuk menuntut secara hukum.

Agar fungsi ini dapat dijalankan secara maksimal, pemilik bangunan yang sudah memiliki IMB disarankan untuk tidak melakukan kegiatan pembangunan di luar izin yang diberikan melalui IMB tersebut.

Sebagai contoh, apabila seseorang mendapatkan IMB yang menjelaskan bahwa dia diperbolehkan untuk mendirikan suatu bangunan, tetapi tidak ada izin yang secara jelas menyatakan bahwa dia boleh merobohkan bangunan tersebut, sebaiknya yang bersangkutan mengajukan izin yang berbeda jika ingin merobohkan bangunan yang dimilikinya.

Jadi, ingat selalu bahwa fungsi hukum yang dimiliki oleh IMB bersifat rigid atau pasti.

Baca juga: Perizinan, Ciri-Ciri, dan Contoh Usaha Mikro

  • Peningkat Harga Jual

Selain memberikan perlindungan hukum, IMB juga memiliki fungsi lain untuk meningkatkan harga jual bangunan. Tak ada seorang pun yang bisa menebak apa yang akan terjadi di masa depan, kan?

Bukan tidak mungkin suatu bangunan yang rencananya akan digunakan selamanya, ternyata sudah tidak dibutuhkan lagi setelah lima atau sepuluh tahun. Agar tidak menjadi beban dalam pos pengeluaran, bangunan yang dirasa sudah tidak akan digunakan lagi pun rencananya akan dijual.

Jika situasi ini sampai terjadi, pemilik bangunan dapat memanfaatkan fungsi IMB sebagai peningkat harga jual, karena bangunan yang sudah memiliki IMB dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi. Wajar saja, sebenarnya, karena dengan adanya IMB, pemilik bangunan yang baru pun bisa lebih mudah melakukan renovasi atau kegiatan pengubahan bentuk lainnya sesuai kebutuhan.

Salah satu fungsi IMB adalah memberikan jaminan hukum dalam melakukan pembangunan. 

  • Jaminan untuk Mendapatkan Pinjaman

Fungsi terakhir yang bisa dimaksimalkan dari kepemilikan IMB adalah fungsinya sebagai jaminan ketika pemilik bangunan ingin mengajukan pinjaman ke bank maupun lembaga keuangan lainnya.

Seperti yang mungkin sudah diketahui oleh banyak orang, mengajukan pinjaman ke bank bukanlah sebuah proses yang pasti dikabulkan. Tak jarang pula permohonan pinjaman ini ditolak karena pemohon dianggap tidak memiliki kemampuan untuk mengembalikan pinjaman.

Nah, menjadikan rumah atau bangunan sebenarnya dapat menjadi cara untuk memastikan permohonan pinjaman yang diajukan akan dikabulkan oleh bank, karena sekalipun nantinya pemohon tidak bisa menyelesaikan pinjaman, bank dapat menyita rumah atau bangunan yang dijadikan jaminan, kemudian menjualnya untuk menutup kekurangan pelunasan pinjaman.

Masalahnya, tak banyak orang paham bahwa tidak semua bangunan bisa dijadikan jaminan saat mengajukan pinjaman ke bank, karena bank hanya akan menerima bangunan yang sudah memiliki IMB saja sebagai jaminan atas pinjaman. 

Apa Saja Syarat Mengajukan IMB?

Tentu banyak orang yang tertarik untuk mengurus IMB setelah mengetahui fungsi-fungsi yang dimilikinya, kan? Pertanyaannya, apa saja, sih, syarat mengajukan IMB?

Eits, jangan panik dulu! Syarat-syarat yang dibutuhkan untuk mengantongi IMB sebenarnya tidak terlalu banyak, kok! Pemilik bangunan cukup mengajukan permohonan dengan menyertakan beberapa dokumen dasar seperti KTP, akte pendirian atau pengesahan, IPPT, rencana tapak, tanda kepemilikan bangunan, dan sejumlah dokumen lainnya.

Meski mungkin dokumen yang harus disiapkan ada banyak, sebenarnya setiap dokumen ini bisa dengan mudah didapatkan oleh pemilik bangunan. Lain cerita jika IMB tersebut diajukan oleh orang lain yang memang bukan pemilik bangunan yang ingin dikelola. Dokumen syarat mengajukan IMB ini memang diberikan agar IMB yang diterbitkan nanti tidak bisa disalahgunakan dengan mudah.

Namun, pemilik bangunan harus tetap memperhatikan proses pengajuan ini dengan baik karena beberapa dokumen memang perlu diurus terlebih dahulu dan terkadang membutuhkan biaya pengurusan.

Baca juga: Cara Membuat Surat Izin Tempat Usaha

Berapa Biaya Mengurus IMB?

Terkait biaya, sebenarnya berapa, sih, biaya mengurus IMB? Jika dilihat dari syarat-syarat dokumen yang dibutuhkan, mungkin banyak yang mengira bahwa untuk mengurus IMB dibutuhkan biaya yang sangat besar.

Pada kenyataannya, biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan IMB bisa dibilang cukup terjangkau karena tak mungkin lebih dari satu juta rupiah. Hanya saja, biaya tersebut hanya berlaku untuk IMB yang diurus secara mandiri tanpa melalui perantara atau calo.

Saat menggunakan jasa perantara, jelas pemilik bangunan harus merogoh kocek lebih dalam untuk melunasi biaya jasa. Oleh karena itu, cara ini sebenarnya sangat tidak disarankan agar biaya mengurus IMB pun tidak membengkak.

Tidak perlu takut, IMB dapat diurus secara mandiri tanpa melalui perantara dengan mudah, kok. Jika memungkinkan, cobalah untuk melakukan pengajuan IMB sendiri sesuai ketentuan yang ada, dalam dua hingga tiga minggu, IMB pun bisa langsung dikantongi. Mudah sekali, kan?

Seperti Apa Contoh Surat IMB?

Terpaksa mengurus IMB melalui jasa perantara, dan takut ditipu dengan surat IMB palsu? Coba perhatikan terlebih dahulu contoh surat IMB yang bisa ditemukan dengan mudah di internet untuk mengetahui bentuk IMB itu sendiri.

Umumnya, IMB memiliki kop pemerintah daerah setempat sehingga bisa dipastikan keasliannya. Selain itu, identitas yang tercantum di dalam IMB pun akan sesuai dengan dokumen-dokumen yang diberikan saat pengajuan.

Terakhir, IMB biasanya disertai pula dengan batas-batas bangunan di keempat penjuru mata angin untuk memastikan tidak adanya gangguan dari kegiatan pembangunan yang dilakukan. Selain itu, IMB umumnya juga mencantumkan pemberitahuan kepada pemilik bangunan untuk mengajukan keberatan dengan izin yang sudah diterbitkan dengan batas waktu yang tertera jelas, biasanya hingga empat belas hari.

Sebagai sebuah dokumen yang resmi, contoh surat IMB memiliki format yang tak jauh berbeda satu sama lain. Jadi, pemilik bangunan pun bisa dengan mudah menguji keabsahan IMB yang diterimanya dengan mendatangi pemerintah daerah setempat yang menerbitkan izin tersebut.

Karena IMB adalah dokumen resmi yang memiliki beragam fungsi penting, tak ada salahnya untuk segera mengurus pengajuannya. Mudah sekali, kok! Semudah mengelola bisnis menggunakan aplikasi kasir majoo yang sudah dilengkapi dengan beragam fitur unggulan yang dapat diandalkan untuk mempermudah operasional bisnis!

Yuk, gunakan aplikasi majoo sekarang juga!

Baca juga: Memahami Cara Membuat Surat Izin Usaha Online

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
whatsapp logo