Akhir-akhir ini investasi sedang sangat digemari oleh masyarakat, mulai dari saham, emas atau logam mulia, sampai dengan investasi reksadana. Hal ini sangat positif, karena itu artinya kesadaran masyarakat akan pentingnya peran investasi makin meningkat.
Namun, ikut terjun ke dalam dunia investasi tentunya tidak bisa dilakukan secara langsung dan asal-asalan. Semuanya harus dikenali dengan baik dan diperhitungkan terlebih dahulu, termasuk dalam cara investasi reksadana.
Tidak sedikit ada cerita orang-orang yang mengalami kegagalan saat berinvestasi karena memang belum benar-benar mengenal apa itu investasi reksadana. Sebagian orang lainnya malah enggan untuk ikut berinvestasi karena memang merasa tidak kenal dan tidak butuh.
Tak kenal maka tak sayang, kalau mau sukses dalam cara investasi reksadana untuk pemula, yang pertama harus kamu lakukan ya berkenalan dulu dengan segala unsur yang ada dalam investasi reksadana tersebut.
Pada dasarnya, ada dua jenis investasi, yakni riil dan non riil (investasi keuangan). Untuk investasi keuangan, ada banyak macamnya, mulai dari deposito, reksadana, obligasi, dan saham.
Apabila kamu belum pernah mencoba berinvestasi, jangan takut dan mengurungkan niat hanya karena tidak tahu caranya. Salah satu investasi yang bisa dilakukan bagi pemula adalah reksadana. Ini disebabkan banyak anggapan yang menilai bahwa investasi reksadana adalah jenis investasi yang paling mudah dijangkau dan dilakukan oleh para investor pemula.
Baca Juga: Investasi adalah: Pengertian, Biaya, dan Manfaat
Definisi Investasi Reksadana
Pengertian investasi reksadana adalah wadah atau tempat yang digunakan masyarakat untuk berinvestasi di instrumen-instrumen pasar keuangan. Aturan reksadana ini tertera di Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995.
Investasi reksadana sudah ada dalam data pemerintah dan sifatnya resmi, jadi kamu tidak perlu khawatir untuk mencoba. Investasi ini diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga uang Anda dijamin aman dan tidak hilang.
Saat ini, investasi reksadana adalah salah satu jenis investasi yang paling banyak dipilih oleh para pemula. Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa untuk mulai berinvestasi sebenarnya tidak membutuhkan uang dalam jumlah besar, bahkan kamu bisa memulainya dengan uang puluhan ribu saja.
Reksadana memang memerlukan modal yang sedikit dan sangat cocok untuk dipilih oleh para pemodal atau pemula yang tidak ingin dipersulit dengan analisa pasar yang rumit.
Investasi reksadana adalah jenis investasi yang aman karena dikelola oleh perusahaan yang berperan sebagai manajer investasi. Manajer investasi inilah yang akan mengelola dana yang telah diinvestasikan pada produk investasi, seperti pasar uang, obligasi, saham, atau deposito.
Cara Kerja Investasi Reksadana
Dalam investasi reksadana, kamu tidak perlu repot-repot memikirkan cara mengolah dan mengelola investasi tersebut karena ada manajer investasi yang akan membantumu. Investasi yang masuk akan dipecah ke beberapa instrumen atau perusahaan melalui verifikasi investasi.
Verifikasi investasi memungkinkan investasi ini bukan hanya ditanamkan pada satu perusahaan saja, namun di beberapa perusahaan. Hal tersebut menjadikan aktivitas investasi kamu aman dari kerugian. Misalnya saja jika Perusahan ABC merugi, investasi kamu akan tetap aman karena masih memiliki instrumen lain yang telah diatur oleh manajer investasi
Investasi reksadana juga mudah diakses dan memiliki saluran yang luas. Dengan akses yang luas, kamu bisa mempelajari dan menggali informasi terkait alur investasi, kondisi kesehatan perusahaan, dan juga kelebihan dan keuntungan alurnya.
Mulai dari apa saja yang dibutuhkan, bagaimana alur atau perjalanannya sehingga bisa bagus dan berkembang, dan bagaimana kemungkinan atau bagaimana kelebihan dan keuntungannya, bisa kamu akses dengan mudah.
Jenis-Jenis Reksadana
Investasi reksadana terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
Reksadana Saham
Reksadana saham adalah reksadana yang dilakukan sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelola ke dalam efek bersifat ekuitas (saham). Umumnya, efek saham memiliki potensi hasil yang lebih tinggi. Reksadana saham juga memiliki potensi pertumbuhan nilai investasi yang paling besar, tapi juga memiliki risiko yang besar.
Reksadana Pasar Uang
Reksadana pasar uang adalah jenis investasi reksadana yang melakukan investasi 80% pada efek pasar uang, yaitu berjangka kurang dari satu tahun, seperti SBI dan deposito. Jenis reksadana ini memiliki tingkat risiko yang paling rendah, tapi juga memberikan return yang terbatas (tidak terlalu besar).
Reksadana Campuran
Reksadana campuran adalah jenis yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek hutang. Perbandingannya tidak termasuk dalam kategori pendapatan tetap dan saham. Potensi hasil serta risiko dari jenis ini lebih besar jika dibandingkan dengan pendapatan tetap, tapi lebih kecil dari reksadana saham.
Reksadana Pendapatan Tetap
Reksadana pendapatan tetap adalah jenis investasi yang dilakukan sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelola ke dalam efek bersifat hutang. Risiko reksadana ini lebih tinggi dari pasar uang dengan nilai return yang juga lebih tinggi, tapi tetap lebih rendah dari reksadana campuran dan saham.
Reksadana Index
Reksadana Index adalah jenis yang isinya sebagian besar dari index tertentu dan dikelola dengan pasif (tidak jual beli di bursa, kecuali ada subscription baru atau redemption sehingga keuntungan dan kerugiannya sejalan dengan index tersebut.
Reksadana Proteksi
Reksadana Proteksi adalah jenis yang memproteksi nilai investasi hingga 100 persen jika nilai investasi awal tetap dipertahankan sampai tanggal jatuh tempo. Ini tidak berlaku jika dicairkan sebelum tanggal jatuh tempo. Jenis ini cocok bagi kamu yang memiliki profil risiko konservatif karena kamu bisa melakukan investasi untuk jangka waktu yang cenderung lama.
Baca Juga: 9 Contoh Investasi Jangka Pendek yang Wajib Diketahui
Cara Investasi Reksadana
Lantas, sebenarnya bagaimana sih cara investasi reksadana? Bagi beberapa orang yang sudah berpengalaman, mungkin mereka sudah sangat mengerti langkah-langkah yang harus dilakukan.
Penjelasan ini dikhususkan dalam mengenal cara investasi reksadana untuk pemula. Pertama, ada langkah-langkah yang perlu kamu lakukan sebelum memulai berinvestasi.
Selanjutnya, kamu juga perlu tahu di mana kamu bisa membeli reksadana. Pembelian investasi reksadana dapat dilakukan secara langsung melalui perusahaan manajer investasi yang menerbitkan dan mengelola reksadana atau bisa melalui Bank yang bertindak sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD).
Dalam membeli investasi reksadana, persyaratan awal calon investor adalah harus memiliki kartu identitas (KTP/SIM) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), agar dapat membuka rekening sebelum membeli reksadana.
Selain itu, investor juga wajib melakukan proses KYC (Know your customer) dan diwajibkan untuk melakukan pertemuan dengan pihak Manajer Investasi atau APERD (Agen Penjual Efek Reksa Dana) minimal 1 kali.
Langkah-Langkah Investasi Reksadana
Tadi sudah sempat dibahas mengenai langkah-langkah yang perlu kamu lakukan sebelum mulai berinvestasi. Ada beberapa tahap dalam hal ini, antara lain:
Menentukan Tujuan Investasi
Tahap pertama yang perlu kamu persiapkan adalah menentukan tujuan dari investasi reksadana yang akan kamu lakukan.
Umumnya, tujuan berinvestasi sangat beragam dan cukup personal. Bisa jadi untuk digunakan sebagai persiapan biaya sekolah anak, dana pensiun,kepemilikan rumah, dan masih banyak lagi.
Tujuan investasi ini akan berhubungan dengan jenis reksadana dan jangka waktu investasinya. Lantaran itulah, kamu harus memiliki tujuan yang jelas. Selain itu, kamu juga harus tau profil risiko investasi kamu.
Investasi reksadana adalah jenis investasi yang aman, namun bukan berarti tanpa risiko. Investasi ini juga memiliki peluang risiko seperti keuntungan yang tidak pasti yang akan berakibat turunnya nilai investasi.
Ketahui Tempat dan Cara Membelinya
Selanjutnya, kamu perlu tahu tempat dan cara membelinya. Seperti yang sudah dijelaskan tadi, untuk membeli reksadana, kamu dapat langsung membeli di lembaga yang mengelola dan menerbitkan produk yaitu manajer investasi.
Selain itu, kamu juga bisa membelinya di bank yang memiliki izin sebagai Agen Penjual Reksa Dana (APERD). Kedua jenis metode pembelian tersebut memiliki keuntungan dan kelemahan masing-masing.
Ketahui Caranya
Kamu perlu tahu bahwa transaksi hanya dapat dilakukan pada hari bursa. Caranya tidak berbeda dengan cara membuka rekening di bank. Saat mendaftar, kamu akan diminta untuk mengisi formulir dengan tanda tangan asli, menyiapkan dan mengumpulkan persyaratan fotokopi dokumen yang telah ditentukan.
Hal yang paling penting untuk disiapkan tentu saja adalah dana yang akan digunakan untuk investasi reksadana.
Persyaratan dokumen yang harus kamu miliki untuk mendaftar adalah KTP dan NPWP untuk orang pribadi. Sementara, bagi institusi wajib mencantumkan anggaran dasar perubahan dan beberapa persyaratan dokumen lainnya. Semua dokumen tersebut merupakan hal yang diwajibkan oleh OJK sebagai bagian dari prinsip ‘know your customer’.
Selanjutnya, semua dokumen-dokumen tersebut diserahkan kepada manajer investasi baik secara langsung maupun melalui agen penjualan. Kamu nantinya akan diminta menyetor dana rekening penampungan sesuai dengan produk yang dipilih.
Jika sudah selesai melakukan transaksi, kamu akan mendapatkan surat konfirmasi transaksi pembelian reksadana yang diterbitkan oleh bank kustodian. Selain itu, kamu juga akan menerima laporan perkembangan dana investasi setiap bulannya.
Laporan tersebut sebaiknya kamu simpan baik-baik sebagai bukti kepemilikan. Jika kamu tidak menerimanya, mintalah kepada bank penjual atau manajer investasi.
Keuntungan Investasi Reksadana
Investasi reksadana banyak digemari oleh para investor baik yang sudah berpengalaman maupun pemula, bukannya tanpa alasan. Ada banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan dengan berinvestasi pada instrumen ini.
Dikelola oleh Ahlinya
Keuntungan pertama investasi reksadana adalah bahwa investasi ini dikelola oleh manajer investasi yang telah berpengalaman di dunia pasar modal. Manajer investasi memiliki kemampuan untuk memaksimalkan hasil investasi melalui analisis yang mendalam atas keadaan ekonomi dan pasar, pemilihan strategi investasi, dan pemilihan aset yang sesuai.
Investasi yang Terjangkau
Saat kamu mulai mencoba investasi reksadana, tidak perlu langsung mempersiapkan modal dalam jumlah yang besar. Cukup dengan dana awal Rp.100.000, kamu sudah dapat merasakan investasi di pasar modal.
Minim Risiko
Dengan besarnya dana yang ada dalam investasi reksadana, maka akses untuk melakukan diversifikasi investasi semakin besar. Dengan melakukan diversifikasi investasi, maka risiko yang dihadapi akan semakin kecil.
Likuiditas yang Terjaga
Kamu dapat mencairkan kembali investasi yang kamu miliki di setiap hari bursa, yaitu hari kerja yang telah ditetapkan sesuai kalender Bursa Efek Indonesia. Kemudahan dan fleksibilitas ini memberikan kamu keleluasaan untuk mengatur nilai investasi sesuai dengan kebutuhan.
Transparansi
Seluruh informasi mengenai investasi reksadana selalu dibagikan secara transparan. Kamu dapat mengetahui reksadananya diinvestasikan di aset-aset apa saja. Selain itu, manajer investasi wajib memberitahukan kepada kamu an investor lainnya mengenai risiko-risiko yang dihadapi serta biaya-biaya yang dikenakan pada investor.
Baca Juga: Serba-serbi Investasi Jangka Panjang yang Menguntungkan
Risiko Investasi Reksadana
Sama seperti jenis instrumen investasi lainnya, investasi reksadana adalah produk yang memiliki risiko. Sebelum membeli reksadana, kamu sebaiknya membaca dan memahami prospektus dan laporan kinerja dari reksadana tersebut. Selain itu, kenali dengan baik perusahaan yang menawarkan reksadana.
Beberapa risiko investasi reksadana adalah:
Risiko Berkurangnya Nilai Unit
Efek yang dikelola oleh manajer investasi pada reksadana dapat mengalami penurunan nilai investasinya, yang dipengaruhi oleh perkembangan pasar uang dan pasar modal (seperti: perubahan suku bunga, jatuhnya harga saham, risiko default Emiten, dll).
Dengan demikian, nilai reksadana per unit juga dapat menurun dan mengalami fluktuasi. Nilai per unit reksadana disebut juga dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit.
Risiko Likuidasi
Khusus untuk jenis reksadana tertutup, jika kamu memilihnya artinya kamu tidak dapat menjual investasi tersebut kapan saja kamu inginkan karena penjualannya harus dilakukan di bursa yang tergantung pada permintaan serta penawaran yang ada.
Istilah dalam Investasi Reksadana
Ada banyak sekali istilah-istilah yang akan kamu temukan dalam laporan transaksi dari investasi keuangan, termasuk investasi reksadana. Berikut adalah beberapa istilah dan artinya.
NAB
NAB adalah singkatan dari Nilai Aktiva Bersih. Artinya adalah jumlah dana yang dikelola dalam suatu reksa dana, dan biasa disebut asset under management. Biasanya ini mencakup kas, deposito, saham, dan obligasi.
UP
UP adalah kependekan dari Unit Penyertaan, yaitu satuan ukuran yang menunjukkan jumlah penyertaan yang dimiliki investor, atau kata lainnya adalah NAB yang dipecah-pecah ke dalam instrumen investasi yang dikelola reksa dana.
Subscription
Subscription adalah biaya untuk membeli reksa dana. Besaran biaya biasanya antara 0% hingga 5%.
Redemption
Arti dari redemption yaitu biaya untuk menjual reksadana dan biayanya juga antara 0% hingga 5% dari nilai investasi.
Prospektus
Prospektus berisi profil perusahaan dan laporan keuangan tahunannya sebagai gambaran nilai saham perusahaan tersebut. Ini biasanya sebagai acuan untuk menentukan pilihan investasi reksadana yang akan dipilih.
Manajer Investasi
Manajemen profesional yang mengelola dana investasi yang ditempatkan.
Bank Kustodian
Lembaga keuangan yang menjadi administrator, pengawas, dan menjaga aset dari dana yang diinvestasikan.
Portofolio Efek
Kumpulan surat berharga termasuk saham, obligasi, dan unit penyertaan reksa dana yang telah dijual.
Transaksi Disbursement
Transaksi pembayaran atau pencairan dari sebagian unit yang dimiliki investor. Tentu yang membayar pencairan ini adalah Manajer Investasi yang diinstruksikan kepada Bank Kustodian untuk diberikan kepada investor.
Transaksi Switching
Pengalihan dari reksadana tertentu ke jenis reksadana lainnya oleh investor.
KIK atau Kontrak Investasi Kolektif
Merupakan bentuk dari reksadana berupa kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian.
Dari seluruh penjelasan mengenai investasi reksadana tadi, selayaknya kamu sudah mulai mengerti bahwa sebenarnya peran investasi sangatlah penting dalam kehidupan finansial kamu.
Jika saat ini kamu memiliki sebuah usaha atau bisnis yang sedang dijalankan, salah satu tujuan investasimu bisa saja untuk mengembangkan atau melakukan ekspansi bisnis ke depannya. Bisnis yang kamu jalankan pastinya akan berpengaruh pada jenis investasimu nantinya.
Saat ini, ada aplikasi seperti majoo yang menyediakan bantuan berupa fitur layanan funding yang akan memberikan bantuan pinjaman modal pada bisnismu jika memang dinilai layak.
Pengajuan bantuan pinjaman ini bisa kamu lakukan langsung secara online di fitur yang sudah disediakan oleh majoo. Kamu bisa memilih nominal bantuan yang kamu butuhkan.
Kamu bisa melakukan bisnis sekaligus berinvestasi secara bersamaan tanpa perlu khawatir akan masalah finansial. Bisnis jalan, investasi juga lancar. Sudah berlangganan majoo, kan?