IRR adalah: Pengertian, Rumus, dan Cara Menghitungnya

Ditulis oleh Dini N. Rizeki

article thumbnail

IRR adalah indikator perhitungan investasi

Membahas dan membicarakan IRR adalah sebuah hal yang tidak akan lepas dari perhitungan segala hal yang berhubungan dengan investasi. Seperti yang sudah banyak diketahui, bahwasanya pada suatu investasi laju pengembalian atau rate of return merupakan hal yang berperan sangat penting.  

Sebuah proyek investasi dapat dilakukan dan dilanjutkan apabila rate of return-nya lebih besar dibandingkan laju pengembalian ketika kita melakukan investasi di tempat lain.  

Jika kamu adalah orang yang sudah lama terjun dalam dunia investasi, pasti sudah mengetahui apa saja instrumen investasi. Dalam melakukan investasi ada banyak istilah yang harus diketahui salah satunya yaitu istilah rate of return

Rate of return atau laju pengembalian menjadi hal yang penting dalam investasi. Rate of return ini terdiri  dari dua jenis, yaitu internal rate of return (IRR) dan average rate of return (ARR). Di antara dua jenis tersebut IRR adalah indikator yang paling sering dijadikan patokan.

Baca Juga: Mengenal Jenis dan Cara Investasi untuk Pemula

IRR adalah … 

Secara singkat, pengertian internal rate of return atau IRR adalah indikator untuk mengetahui tingkat efisiensi dari sebuah investasi. IRR juga dikenal sebagai metode untuk menghitung tingkat bunga suatu investasi dan menyamakannya dengan nilai investasi saat ini berdasarkan penghitungan kas bersih di masa mendatang.

Sederhananya begini, apabila hasil perhitungan internal rate of return menunjukkan angka lebih besar daripada modal yang dikeluarkan, sebaiknya kamu jangan ragu untuk segera melakukan investasi. Sebaliknya, jika hasil penghitungan IRR kurang dari biaya modal, sebaiknya hindari investasi tersebut agar tidak mengalami kerugian. 

Dalam penjelasan secara umum, IRR adalah metrik yang digunakan dalam analisis keuangan untuk memperkirakan potensi keuntungan investasi. IRR adalah discount rate yang menjadikan Net Present Value (NPV) dari semua arus kas sama dengan nol dalam analisis arus kas yang dipotong. Perhitungan IRR mengandalkan rumus yang sama seperti NPV.

Dengan menggunakan indikator ini maka memungkinkan kamu untuk menemukan titik impas dari sebuah investasi, cara membandingkan yaitu dengan tingkat kenaikan dengan waktu dan juga biaya.

Pada saat kamu menghitung menggunakan rumus IRR, hasil yang baik adalah yang  menunjukkan angka persentase jauh lebih besar dibandingkan modal yang dikeluarkan. 

Pengertian Internal Rate of Return Menurut Para Ahli

Menurut Brigham & Houston:

IRR adalah metode penyusutan peringkat usulan investasi dengan menggunakan tingkat pengembalian dari sebuah investasi, yang dihitung dengan menemukan tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas masuk masa depan ke biaya proyek

Menurut Prof. Dr. Ahmad dan Herni Ali

IRR adalah tingkat diskon yang membuat NPV sama dengan nol. kriteria penerimaan minimum diterima jika IRR lebih dari pada the required return. Kriteria rangking dipilih alternative dengan IRR tertinggi. Sedangkan asumsi reinvestment merupakan seluruh arus kas masa depan diasumsikan diinvestasikan

kembali dengan tingkat pengembalian sama dengan IRR.

Menurut Arthur J. Keown, John D. Martin, J. William Petty. David F. Scott, JR 

IRR adalah kriteria keputusan penganggaran modal yang mencerminkan tingkat pengembalian yang didapat dari suatu proyek.

Baca Juga: Mempertimbangkan Berbagai Jenis Modal Usaha untuk Bisnis

Rumus IRR

Dalam cara menghitung IRR tentunya diperlukan rumus IRR agar hasil yang didapatkan bisa valid dan akurat. Nantinya, pada cara menghitung IRR juga akan memperoleh  net present value atau NPV = 0. 

Rumus IRR dibutuhkan dalam cara menghitung IRR

Untuk bisa memperoleh hasil akhir IRR, kita harus mencari discount rate yang menghasilkan NPV positif. Inilah mengapa dibutuhkan rumus IRR dalam perhitungannya. 

Rumus IRR: 

IRR= i1+ NPV1NPV1– NPV2 i2–i1

Keterangan:

IRR = Internal Rate of Return

CFn = Arus kas

i1 = Tingkat Diskonto yang menghasilkan NPV+

i2 = Tingkat Diskonto yang menghasilkan NPV –

NPV 1 = Net Present Value positif

NPV 2 = Net Present Value Negatif

Sebelum memulai simulasi perhitungan IRR, ada beberapa hal penting yang juga perlu kamu perhatikan, antara lain:

  • Dengan menggunakan rumus IRR tersebut, kamu akan menetapkan NPV sama dengan nol dan menyelesaikan discount rate yaitu IRR.
  • Nilai investasi awal akan selalu bernilai negatif karena termasuk dalam arus kas keluar.
  • Setiap arus kas berikutnya bisa bernilai positif atau negatif, tergantung pada estimasi hasil proyek atau adanya kebutuhan suntikan modal di masa depan.
  • Karena sifat rumusnya, IRR tidak dapat dihitung secara analitis dengan mudah, tetapi perlu dihitung secara iteratif melalui trial and error.

Contoh IRR

Melihat dan mengetahui rumus IRR saja tidak akan bisa dengan mudah membuat kamu lebih memahami cara menghitung IRR yang tepat. Sebaiknya perhatikan contoh IRR berikut ini agar lebih mengerti. 

  1. Sebuah pabrik mengusulkan nilai investasi sebesar Rp130.000.000. Arus kas yang dihasilkan setiap tahunnya sekitar Rp21.000.000 selama 6 tahun. Asumsi rate of return-nya sendiri sekitar 13%. 

Saat melakukan penghitungan diskonto, NPV yang dihasilkan adalah Rp6.649.000 dengan diskonto sekitar 12% dan Rp659.000 dengan diskonto sekitar 10%.

Artinya, selisih bunga diskonto sekitar 2% atau sekitar Rp7.308.000. Jika rumus IRR di atas diaplikasikan, maka nilai IRR adalah:

IRR = 10% + (659.000 : 7.308.000) x 2%

IRR = 10,18%

Karena asumsi rate of return-nya sekitar 13% berarti angka 10,18% termasuk lebih kecil. Berdasarkan prinsip dasar IRR, sebaiknya investasi ini kita tolak.

  1. Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan untuk menanamkan modal sebesar 100.000.000 untuk sebuah peralatan dengan umur tiga tahun. Barang baru tersebut akan meningkatkan produksi yang cukup untuk meningkatkan arus kas sebanyak 25.000.000 pada tahun pertama. Arus kas juga akan meningkat 50.000.000 di tahun kedua dan menjadi 75.000.000 di tahun terakhir.

Dalam hal ini IRR adalah 19%. Artinya, tingkat diskonto ini menghasilkan NPV nol mengingat investasi awal dan arus kas berikutnya selama umur peralatan.

Dengan asumsi biaya modal bisnis kurang dari 19%, ini bisa menjadi investasi yang baik. Jika kamu ingin membandingkan investasi, 19% itu harus mengalahkan IRR pada investasi yang bersaing.

Hubungan IRR dengan NPV

Pada dasarnya, IRR dan NPV sama-sama menjadi indikator alternatif penghitungan dalam mengestimasi keuntungan suatu proyek atau investasi. Keduanya juga menjadi teknik capital budgeting, berbeda dengan teknik satunya yaitu payback period.

Perhitungan NPV dan IRR juga memiliki rumus yang sama. Hasil dari perhitungan keduanya juga berupa estimasi, bukan nilai sebenarnya.

Nilai IRR yang besar berarti proyek atau investasi tersebut akan profit jika dilanjutkan. Sebaliknya, jika nilai IRR kecil artinya biaya investasi awal akan berujung pada prospek buruk.

Di beberapa kasus, proyek yang direncanakan turut memperhitungkan IRR. Proyek-proyek tersebut dibedakan dengan karakteristik tertentu. Saat sejumlah proyek atau investasi mempunyai karakteristik hampir mirip, maka akan diperbandingkan nilai IRR-nya. Proyek dengan nilai IRR lebih tinggi akan lebih diperhitungkan.

IRR Vs Laba atas Investasi (ROI)

Perusahaan juga dapat menghitung laba atas investasi (return of investment atau ROI) dalam memutuskan anggaran modal. 

Perhitungan ROI dapat menunjukkan investor terakhir perkembangan menyeluruh mulai dari awal sampai akhir investasi. Namun ROI tidak menghitung tingkat pengembalian tahunan. Sementara itu IRR akan menunjukkan tingkat pertumbuhan tiap tahun.

Nilai IRR dan ROI bisa sama selama satu tahun. Namun tidak akan sama dalam kurun waktu yang lebih lama lagi. ROI merupakan persentase pertumbuhan atau penurunan investasi dari awal sampai akhir. ROI dapat digunakan untuk menilai efektivitas investasi pada perusahaan atau instrumen investasi. Cara menghitungnya yaitu membagi total pengembalian dengan biaya investasi dan dikalikan 100.

Baca Juga: Mengenal ROI atau Return of Investment dalam Bisnis

Kelebihan IRR

  • Dengan menggunakan metode penghitungan IRR, kita bisa mengetahui apakah investasi yang dilakukan layak atau tidak
  • Metode ini mempertimbangkan setiap arus yang ada
  • Metode ini mempertimbangkan konsep time value of money serta risiko arus masuk di kemudian hari untuk pengembalian modal investasi.

Kekurangan IRR

  • Dibutuhkan nilai cost of capital ketika menghitung menggunakan metode IRR
  • Keputusan yang dihasilkan tidak selalu tepat
  • Metode IRR hanya bisa menunjukkan hasil maksimal ketika suatu investasi memiliki capital berupa rasio

Fungsi Internal Rate of Return

Fungsi utama penghitungan IRR adalah untuk mengukur suatu aset, apakah aset tersebut akan mengalami peningkatan atau tidak. Selain itu, IRR memiliki beberapa fungsi lainnya, yaitu:

  • Penghitungan IRR berfungsi sebagai sumber acuan seseorang ketika hendak menyimpan uang atau membuka deposito di bank
  • Penghitungan IRR berguna untuk membantu memberikan perbandingan pada  tingkat laju pengembalian dalam menentukan bentuk investasi yang diperkirakan akan lebih mendatangkan keuntungan
  • Penghitungan IRR berfungsi untuk menilai laju pengembalian setelah dikenakan pajak sehingga investor tahu mana investasi yang tingkat pengembaliannya lebih tinggi meskipun dikenakan pajak

Tidak hanya itu, manfaat lain menghitung IRR adalah untuk mengetahui laju pengembalian investasi sehingga kegiatan operasional dalam bentuk apapun bisa dievaluasi tingkatan pada laju pengembalian secara akurat.

Meskipun rumit, penghitungan semacam ini jelas dibutuhkan terutama ketika kita ingin mengeluarkan modal investasi yang luar. Karena selain keuntungan, kita juga dapat menjadikan IRR sebagai patokan untuk meminimalisasi risiko.

Jadi sebanyak apapun modal yang dikeluarkan, IRR dapat memprediksi apakah sebuah investasi layak untuk dilanjutkan atau tidak. Mengingat saat ini, investasi merupakan salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk memiliki masa depan yang nyaman dan bebas dari rasa khawatir akan kondisi keuangan.

Berdasarkan pembahasan serta contoh IRR di atas, dapat dilihat bahwa tingkat pengembalian internal atau IRR adalah pedoman untuk mengevaluasi apakah akan melanjutkan proyek atau investasi. Jika IRR pada suatu proyek atau investasi lebih besar dari RRR minimum, biasanya biaya modal, maka proyek atau investasi tersebut dapat dilanjutkan.

Sebaliknya, jika IRR pada suatu proyek atau investasi lebih rendah dari biaya modal, tindakan terbaik adalah menolaknya. Secara keseluruhan, meskipun ada beberapa keterbatasan pada IRR, carar ini merupakan standar industri untuk menganalisis proyek penganggaran modal.

Karena itu, bila kamu ingin memastikan keputusan terkait investasi yang dilakukan bisnis tepat atau tidak, pastikan kamu menghitung IRR dari rencana investasi tersebut terlebih dahulu.

Pilihan jenis investasi yang kamu pilih tentunya harus disesuaikan dengan sumber dana atau pendapatan yang kamu miliki. Jika saat ini kamu sedang menjalankan sebuah bisnis, artinya hal tersebut sudah pantas untuk dijadikan sebagai dasar dari  tujuan investasi dan modal awal yang kamu butuhkan untuk mulai berinvestasi.

Saat ini, ada juga aplikasi seperti majoo yang sudah menyediakan bantuan berupa fitur layanan funding yang akan memberikan bantuan pinjaman modal pada bisnismu jika memang dinilai layak. Tertarik kan untuk segera berlangganan majoo?

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo