Lean Canvas: Keunggulan, Komponen dan Fungsinya

Penulis Andiana Moedasir
08 December 2022

article thumbnail

Ide-ide yang berserakan dan memenuhi kepala harus dituangkan dan dipetakan dalam lean canvas agar lebih mudah menemukan ide dasarnya.

Apakah kamu dan tim kerja memiliki banyak ide dan terlihat rumit untuk digambarkan, dijelaskan, apalagi untuk diwujudkan? Pada dasarnya, salah satu tugas terpenting dari seorang pemilik bisnis adalah mengeluarkan ide-ide bisnis yang muncul di kepala untuk diubah menjadi rencana bisnis agar dapat diterapkan.

Kebayang, nggak, jika ide bisnis sudah berserakan karena terlalu banyak, tetapi menjadi hambatan untuk menyimpulkan semua ide itu agar mendapatkan satu ide dasarnya. 

Oleh karena itu, perusahaan dapat mulai membangun bisnis dengan penggunaan Lean Canvas untuk digunakan dalam mewujudkan ide-ide kreatif. Tujuannya tentu saja untuk mengelola ide kreatif yang menjadi ide inovasi besar.

Akhirnya, dengan lean canvas itulah mereka dapat mengomunikasikannya dengan orang lain yang terlibat dalam bisnis (corporate communication) sebagai langkah usaha mengembangkan bisnis. Nah, bagi kamu pemilik bisnis apalagi bisnis rintisan, kamu dapat memanfaatkan lean canvas sebagai alat bantu visualisasi proses bisnis yang komprehensif dan efektif. 

Caranya?

Baca artikel tentang lean canvas ini hingga tuntas, ya!

Baca juga: Mempertimbangkan Berbagai Jenis Modal Usaha untuk Bisnis 

Pengertian Lean Canvas

Kita mulai dari definisi atau pengertiannya, ya. Lean Canvas adalah template yang digunakan para pengusaha atau pebisnis dalam membantu mereka dalam memecahkan ide agar lebih mudah dibaca dan dipahami. 

Template itulah yang akan membuat ide terlihat rumit menjadi lebih fleksibel dan berfungsi untuk menemukan informasi yang dibutuhkan lebih mudah dalam suatu perkembangan bisnis.

Pertama kali lean canvas dibuat oleh Ash Maurya seorang penulis buku Running Lean pada tahun 2010. Maurya adalah seorang advokat dari perusahaan rintisan, pendiri, dan CEO Leansteak. Maurya mengadaptasi dari business model canvas (BMC) buatan Alexander Osterwalder.

Secara struktur lean canvas memang diadopsi dari BMC, tapi dengan disertai beberapa perubahan. Bedanya adalah lean canvas lebih fokus pada masalah, solusi, parameter kunci, dan nilai kompetitif, selain juga bisa dimanfaatkan untuk mengukur risiko dan ketidakpastian bisnis.

Bedanya Lean Canvas dan Business Model Canvas

Perlu kamu ketahui bahwa Lean Canvas diadaptasi dari Business Model Canvas. Mungkin kamu sudah mengetahui tentang Business Model Canvas yang diusulkan oleh Alexander Osterwalder pada tahun 2008 dan sejak itu telah diadaptasi untuk berbagai bidang.

Namun, dari pengembangan adaptasi Business Model Canvas menjadi Lean Canvas terdapat beberapa perbedaan yang patut kamu perhatikan, majoopreneurs.

Sudah pernah melihat segmen-segmen Business Model Canvas, kan? BMC memiliki bagian untuk mitra utama, seperti pemasok, aktivitas utama, sumber daya utama, dan hubungan pelanggan. Seperti Lean Canvas, Business Model Canvas juga memiliki bagian untuk segmen pelanggan, saluran, aliran pendapatan, dan struktur biaya.

Maurya mengatakan bahwa ketika dirinya membuat lean canvas, fokusnya adalah membuat semua segmen dapat diproses dengan mengidentifikasi hal yang paling berisiko bagi bisnis.

Dalam praktiknya, perbedaan di antara kedua tools tersebut terdapat pada empat elemen yang Maurya modifikasi dari BMC. Di antaranya adalah problem, solution, key metrics, dan unfair advantage. Keempat elemen tersebut menggantikan empat elemen BMC yaitu customer relationship, key partners, key activities, dan key resources.

Kemudian Maurya menghapus segmen kegiatan utama dan sumber daya utama karena dia berpikir bahwa bagian bukan untuk pengusaha untuk memahami hal-hal yang seharusnya mereka lakukan.

Maurya akhirnya memutuskan bahwa risiko apa pun yang terkait dengan mitra akan masuk ke dalam segmen struktur biaya dan saluran.

Segmen tambahan tersebut dimaksudkan untuk memudahkan tim dalam mengidentifikasi masalah dan menemukan solusinya, serta hanya menyisakan sedikit ruang untuk memadatkan ide kamu.

Hal ini dilakukan dengan sengaja agar para pengusaha tidak terlalu bingung dan justru tersesat dalam detail yang tidak penting. Terakhir, segmen metrik utama memaksa pengusaha untuk menemukan tindakan atau metrik paling penting yang perlu mereka pantau dan ukur.

Komponen dalam Lean Canvas

Kalau kamu sudah akrab dengan Business Model Canvas (BMC), kamu akan melihat komponen serupa di dalam diagramnya. 

Tambahannya adalah lean canvas menyertakan faktor risiko dan ketidakpastian sehingga pengusaha dapat lebih waspada tentang hal-hal yang akan terjadi pada bisnisnya di masa mendatang. 

Untuk itu terdapat beberapa komponen dalam model bisnis lean canvas. Tiap komponen dalam lean canvas ini mewakili aspek utama yang diperlukan dalam bisnis kamu, Majoopreneurs. 

Perhatikan komponen dalam lean canvas adalah sebagai berikut.

1. Problem

Masalah akan selalu ada. Benar, kan? Di dalam menjalankan sebuah bisnis, adanya problem atau masalah adalah kesempatan bagi pengusaha mencari, merangkum, dan menuliskan permasalahan yang terkait dengan bisnis yang dijalankannya.

Kemudian masalah tersebut ingin diselesaikan dengan pembuatan produk atau jasa yang dijualnya. Misalnya, nih, kamu adalah pengusaha yang membuat aplikasi pembayaran online dengan QR code untuk pembayaran transaksi online termasuk e-commerce, pembayaran uang kuliah, pembayaran perbelanjaan. Pemetaan masalahnya menjadi seperti ini:

  • Pembayaran secara tunai tidak efisien karena pasti memerlukan uang kembalian
  • Tidak bisa memantau pengeluaran
  • Kurang efisien dalam hal waktu dan tenaga

2. Existing Alternatives

Existing alternatives merupakan alternatif lain apabila masyarakat tidak menggunakan produk kamu. Misalnya, nih, seandainya masyarakat tidak bisa melakukan pembayaran e-commerce dengan produk kita, mereka akan beralih ke mana? Kemungkinan masyarakat akan beralih menggunakan produk lain seperti Dana, Gopay, atau OVO. Bisa juga masyarakat menggunakan uang tunai. Maka permasalahannya adalah seperti:

  • Membayar dengan aplikasi pembayaran online lain
  • Membayar secara tunai

3. Solution

Lalu apa solusi yang kamu tawarkan kepada pelanggan agar pelanggan tersebut menggunakan produk yang kamu buat? Tawaran yang diberikan bisa bermacam-macam dan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Contohnya adalah:

  • Memberikan diskon atau potongan pembayaran
  • Gratis top-up
  • Pembayaran bisa lebih cepat jika dengan scan QR code produk kamu

4. Key Metrics

Apakah key metrics? Key metrics merupakan langkah yang harus ditempuh oleh pelanggan jika menggunakan produk kamu. Namun kamu harus perhatikan agar langkah-langkah yang diberikan lebih efisien dibandingkan dengan problem di segmen pertama. Misalnya seperti di bawah ini:

  • Buka aplikasi
  • Lakukan top up via minimarket atau bank
  • Lakukan pembayaran dengan scan QR Code

5. Unique Value Proposition

Nah, ini segmen penting agar konsumen melihat sesuatu yang beda dari produkmu. Unique value proposition merupakan nilai lebih yang dimiliki oleh produk yang kamu kreasikan dibandingkan dengan produk lainnya. Contohnya adalah:

  • Produk lebih cepat tanpa error dan delay
  • Banyak promo dan cashback

6. High Level Concept

Apa lagi, nih? High level concept merupakan kalimat yang menjelaskan tentang produk kamu secara lebih singkat dan jelas. Misalnya:

  • Bayar lebih mudah hanya sekali klik
  • Bayar pesananmu hanya dengan sekali scan QR code

7. Unfair Advantage

Perlihatkan keunggulan produk kamu dengan menggunakan segmen unfair advantage. Keunggulan yang dimiliki tidak bisa ditiru. Keunggulan tersebut juga bisa dilakukan dengan bekerjasama dengan pihak lain, loh. Ambil contoh seperti di bawah ini:

  • Pembayaran cicilan motor dengan GampangPay bisa diterima di seluruh Cendana Mart di Indonesia
  • GampangPay merupakan karya mahasiswa Institut Teknologi Semarang

8. Customer Segment

Kira-kira kamu paham, kan, ya, apa itu customer segment? Customer Segment merupakan segmen konsumen yang telah menggunakan produk kamu. Kamu juga bisa mengatur target customer segment yang disesuaikan dengan fungsi produk tersebut. Misalnya untuk remaja berumur 11–19 tahun atau dewasa muda berumur 20–30 tahun.

9. Early Adopters

Segmen ini bisa disebut sebagai perkiraan dari pelanggan loyal yang sudah sering menggunakan produk kamu. Perkiraan penggunaan oleh early adopters ini bisa digunakan untuk meningkatkan fitur dan informasi produk kamu. Misalnya:

  • Produk banyak digunakan oleh remaja dan dewasa muda, maka bisa ditingkatkan dengan menambahkan fitur pembayaran untuk game online.
  • Produk banyak digunakan para pekerja, maka bisa ditambahkan fitur untuk mengatur gaji dan pengeluaran.

10. Cost Structure

Pada bagian ini, cost structure digunakan seperti di BMC. Cost structure merupakan daftar biaya-biaya yang dikeluarkan. Mulai dari proses persiapan, pembuatan produk, pengembangan, hingga pemasaran dan periklanan.

11. Revenue Streams

Terakhir adalah revenue stream. Segmen ini merupakan sumber pendapat bisnis yang Anda peroleh dari pelanggan. Pada umumnya, pendapatan ini digunakan untuk pengembangan bisnis, menggaji karyawan, investasi, dan lain-lain.

Lean canvas membuat perencanaan bisnis menjadi lebih efisien dan efektif karena semua ide tertuang hanya dalam satu lembar ide. 

Keunggulan Lean Canvas

Mari kita intip beberapa keunggulan yang dimiliki lean canvas dalam kaitannya dengan perencanaan bisnis kamu. Kamu pasti akan berpikir untuk segera menggunakan lean canvas setelah mengetahui keunggulan utamanya terkait efisiensi waktu, tenaga, dan anggaran. Tambahannya lagi adalah metode lean canvas sangat sederhana dan efektif.

1. Lebih Cepat

Bila dibandingkan dengan menulis rencana bisnis konvensional, kamu akan memerlukan waktu hingga berbulan-bulan. Kebayang, ya, repot dan melelahkan. Pengusaha dapat langsung membuat kerangka model bisnis lean canvas hanya dalam waktu beberapa menit.

2. Mudah

Perencanaan ide model bisnis dalam satu halaman lebih mudah dibagikan dengan orang lain. Artinya pasti akan ada banyak orang yang membaca ide bisnis kamu dan kamu akan mendapatkan banyak masukan. Dengan ide bisnis yang lebih sederhana, maka memungkinkan orang lain mengetahuinya lebih cepat dan memberikan masukan kepada kamu dengan segera.

3. Efektif

Apa pun posisi tim di dalam sebuah lean canvas, baik sebagai investor atau sebagai bagian dari tim pemasaran, lean canvas bisa membantu mendapatkan cara untuk mengurai kemungkinan masalah yang mungkin muncul sehingga bisa ditangani dengan cepat.

4. Ringkas

Dalam bentuk sederhana karena hanya berupa selembar bagan dengan beberapa segmen, lean canvas sudah memuat semua ide yang diperlukan bisnis. Selain itu lean canvas juga akan memaksa pengusaha untuk lebih memperhatikan nilai penting yang ada dalam suatu produk.

Fungsi Lean Canvas

Sebenarnya, apa fungsi lean canvas untuk bisnis? Ada berbagai manfaat menggunakan model lean canvas untuk merencanakan ide bisnis, baik berdasarkan keunggulannya sendiri maupun jika dibandingkan dengan model bisnis canvas.

Apakah kamu memperhatikan bahwa contoh yang digunakan untuk business model canvas saat dirilis adalah semua bisnis yang sudah ada dan sukses? Tentunya sulit bagimu untuk bisa menerapkannya ke ide bisnis baru.

Jadi, dari lean canvas pengusaha dapat fokus untuk mengidentifikasi masalah dan solusi. Ini dirancang untuk bekerja untuk pola pikir pemula dan membantu wirausahawan membangun ide mereka. 

Menjadikan unfair advantage sebagai bagian dari kanvas memungkinkan pengusaha memastikan mereka memiliki sesuatu yang akan membantu mereka lebih terlihat berbeda.

Lembar dan segmen terbatas dari lean canvas mudah dipahami, serta mendorong pengusaha untuk berpikir dengan cermat. Semua segmen digunakan seringkas mungkin agar informasi penting dapat masuk.

Contoh Lean Canvas

(Sumber: succinctsories.wordpress.com)

Baca juga: Riset Pemasaran: Definisi, Fungsi, serta Contohnya 

Kesimpulan

Sekarang sudah terbayang oleh kamu tentang lean canvas dan caranya membuat semua informasi yang kamu butuhkan tertuang hanya dalam selembar kertas. Lean canvas menempatkan semua informasi yang kamu dan tim butuhkan untuk divisualisasikan dan dianalisis bersama dalam satu tampilan. 

Akhirnya, tujuan sekaligus manfaat penyusunan lean canvas adalah untuk “menerjemahkan” pemikiran ide bisnis yang beragam itu ke dalam bentuk kata-kata sederhana dan mudah dimengerti. Tentunya hal ini akan menghemat waktu, tenaga, biaya, dan proses kerja yang dibutuhkan dalam perencanaan bisnis.

Setuju, Majoopreneurs? Sekarang mari beralih ke artikel lain dari majoo yang akan membuka wawasanmu seputar UMKM, yuk!

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo