Istilah lean management mungkin tidak asing lagi bagi kamu yang berkecimpung di dalam dunia bisnis. Konsep lean management bisa kamu terapkan pada berbagai bidang bisnis, seperti manufaktur, pengembangan perangkat lunak, hingga bidang pemasaran.
Metode yang digunakan pada lean management akan menekankan pada beberapa aspek yang bisa meningkatkan efisiensi pada aktivitas perusahaan, misalnya:
- Meningkatkan nilai dari perspektif pelanggan.
- Mengurangi pemborosan dari sumber daya yang tidak bisa memberikan nilai pada produk yang perusahaan buat.
- Melakukan perbaikan yang berkelanjutan.
Ketiga hal ini merupakan poin penting pada metode lean management yang dapat memengaruhi kinerja perusahaan ke depannya. Nah, untuk lebih jelasnya, perhatikan penjelasannya dalam artikel ini. Baca sampai tuntas, ya!
Sejarah Lean Management
Istilah lean pertama kali diperkenalkan dalam artikel yang ditulis oleh John Krafcik pada tahun 1988 dengan judul “Triumph of lean production system”. John Krafcik yang kala itu sedang menyelesaikan tesisnya di MIT Sloan School of Management juga pernah bekerja sebagai seorang quality engineer di Toyota GM Nummi.
Saat itu, Kiichiro Toyoda yang merupakan pendiri Toyota Motor Corporation menemukan masalah yang cukup banyak saat meminta seluruh karyawannya untuk melakukan pekerjaan pengecoran mesin.
Pada tahun 1936, ia menemukan kembali masalah baru yang menghambat pekerjaan tersebut. Kemudian, ia mulai mengembangkan sebuah prinsip bernama kaizen untuk membantu mengungkap masalah yang ia temukan.
Saat itu, Toyota memiliki pandangan bahwa metode utama lean bukanlah sebuah alat, melainkan pengurangan terhadap tiga jenis limbah atau pemborosan, yaitu pekerjaan yang tidak mampu menambah nilai, pembebanan secara berlebih, dan ketidakmerataan.
Akhirnya, saat cara ideal tidak lagi bisa digunakan, ia menggunakan prinsip ini untuk bisa membantu mengungkap masalah dengan cara yang lebih sistematis dan mengubah proses kerja jadi lebih mudah dengan menggunakan alat yang tepat.
Definisi Lean Management
Gaspersz
Lean merupakan suatu upaya terus menerus (continuous improvement effort) yang dilakukan untuk menghilangkan pemborosan (waste), meningkatkan nilai tambah (value added) baik pada produk barang maupun jasa, dan memberikan nilai kepada pelanggan (customer value).
The Association for Operation Management
Pendapat yang diutarakan oleh the association for operation management tentang lean adalah bahwa lean merupakan sebuah filosofi bisnis yang berlandaskan pada penghematan terhadap penggunaan sumber daya produksi dalam berbagai aktivitas perusahaan.
Tindakan yang dilakukan berupa perbaikan dan peningkatan terus menerus, yang berfokus pada identifikasi dan eliminasi aktivitas-aktivitas dalam bidang design, manufaktur, jasa, maupun supply chain management yang berkaitan langsung dengan pelanggan.
Antony & Laureani
Lean management adalah suatu pendekatan operasional dalam manajemen organisasi yang digerakan oleh filosofi respect to people dan continuous improvement (upaya peningkatan atau perbaikan yang berkesinambungan).
Upaya ini dilakukan secara sistematis dengan sumber daya yang ada, berfokus pada nilai (value) pelanggan dan membuang pemborosan (waste) yang ada. Lean memiliki metodologi produk dan layanan yang lebih baik, lebih cepat, dan dengan biaya yang lebih rendah.
Manfaat Lean Management
Dengan mengurangi seluruh aktivitas yang tidak dibutuhkan oleh perusahaan dan meningkatkan efisiensi kerja, perusahaan akan bisa mendapatkan manfaat dari penggunaan konsep lean management ini, di antaranya:
1. Fokus
Penerapan metodologi lean ini dapat mengurangi aktivitas pemborosan yang terjadi di perusahaan. Para pekerja akan fokus pada aktivitas di perusahaan yang terbukti dapat mendatangkan nilai secara lebih baik.
2. Meningkatkan Produktivitas dan Efisiensi
Saat para pekerja fokus untuk dapat memberikan nilai, mereka akan menjadi jauh lebih produktif dan efisien, sebab mereka tidak akan terganggu oleh tugas dan pekerjaan yang tidak jelas.
3. Proses yang Lebih Cerdas (Pull System)
Sistem tarik (pull system) memiliki arti bahwa pelanggan dapat menarik (pull) produk dan jasa ketika mereka membutuhkannya. Artinya, perusahaan hanya akan memproduksi barang dan jasa dalam jumlah yang mereka butuhkan di waktu yang tepat.
Sistem ini bertujuan untuk menghilangkan penumpukan sumber daya yang tidak dibutuhkan, sehingga dapat mengurangi biaya perawatan yang akan berdampak pada kenaikan harga jual.
4. Penggunaan Sumber Daya yang Lebih Baik
Saat perusahaan melakukan kegiatan produksi berdasarkan permintaan aktual, perusahaan hanya bisa menggunakan sumber daya sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan tersebut.
Alhasil, kamu akan melakukan pekerjaan secara lebih fleksibel dan mampu merespon kebutuhan konsumen dengan lebih cepat, sehingga pada prinsip lean management akan memungkinkan perusahaan membuat sistem produksi yang lebih stabil dan berpeluang lebih tinggi untuk meningkatkan kinerja karyawan secara keseluruhan.
Baca juga: Bagaimana Manajemen Bisnis yang Baik Itu? Cari Tahu di Sini!
Prinsip Lean Management
Lean management memiliki lima prinsip utama yang saling berhubungan, di antaranya adalah:
-
Fokus pada Value
Perusahaan harus berfokus pada produksi barang atau jasa yang mampu memberikan dampak secara langsung kepada para pelanggannya. Dengan begitu, kamu bisa mengurangi kegiatan yang tidak dibutuhkan dan menemukan hal esensial lainnya yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan nilai bagi perusahaan.
-
Menciptakan Value Stream Process Mapping untuk Setiap Produk
Setelah perusahaan bisa menemukan value dari produk dan jasa yang diproduksi, selanjutnya kamu bisa menciptakan value stream mapping (VSM) untuk memvisualkan proses aktivitas yang akan berguna untuk memetakan aktivitas-aktivitas yang bisa memberi nilai tambah bagi perusahaan.
Dengan cara ini, kamu bisa menemukan proses dan kegiatan yang menyita waktu dan tidak dibutuhkan oleh perusahaan. Dengan memetakan aktivitas yang memberi nilai tambah dan mengidentifikasi aktivitas yang tidak memberi nilai tambah, kamu bisa menemukan potensi yang signifikan untuk melakukan perbaikan yang sesuai dengan perusahaan.
-
Menciptakan Alur Kerja yang Berkelanjutan
Konsep lean management yang selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah untuk meyakinkan bahwa value stream yang dibuat bisa berjalan dengan baik tanpa adanya hambatan.
Proses ini memang bukanlah proses yang mudah untuk dilakukan. Sebab, kamu harus melakukan pengecekan pada proses yang terjadi di lingkungan eksternal perusahaan. Namun, apabila hal ini bisa kamu lakukan, maka kamu bisa meningkatkan produktivitas perusahaan dengan pesat.
-
Menggunakan Sistem “Pull”
Mungkin selama ini system pull dinilai sulit untuk dilakukan karena perusahaan hanya bisa memproduksi barang sesuai dengan kebutuhan pasar saja. Namun, dengan menggunakan sistem ini, perusahaan bisa menghindari pemborosan yang diakibatkan oleh penumpukan sumber daya.
Selain itu, setiap produksi akan dilakukan atas dasar permintaan pelanggan sehingga perusahaan akan terhindar dari aktivitas non-value add atau aktivitas yang tidak memberi nilai tambah bagi pelanggan.
-
Peningkatan Berkelanjutan
Yang terakhir adalah kamu bisa mengembangkan kembali keempat konsep yang telah kamu jalankan sebelumnya. Dengan melakukannya secara terus menerus, kamu bisa meminimalisir pemborosan dari kegiatan dan sumber daya yang tidak kamu butuhkan di masa mendatang.
Baca juga: Memahami Pengertian Produktivitas Kerja dalam Dunia Bisnis
Contoh Lean Management
Ada beberapa alat dan metode yang diterapkan pada lean management. Metode ini sering digunakan dalam proses perbaikan berkelanjutan yang bisa mengurangi pemborosan dari aktivitas produksi yang dilakukan perusahaan. Salah satu contoh lean management yang digunakan adalah sebagai berikut.
-
Metode 5S (jelas, bersih, rapi, teratur, dan teliti) untuk mengoptimalkan lingkungan kerja dan meminimalisir waktu yang terbuang.
-
Metode six sigma yang digunakan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi pada proses.
-
Manajemen visual untuk berbagi informasi dan memecahkan masalah yang ditemukan.
-
Metode kaizen yang digunakan untuk terus meningkatkan proses.
-
Metode SMED untuk mengurangi waktu pergantian seri.
-
Metode Kanban berfungsi untuk mengoptimalkan manajemen inventaris.
-
Metode Value Stream Mapping (VSM) untuk menganalisis proses dan mengidentifikasi hambatan
Baca juga: Bisnis Adalah: Pengertian, Manfaat, dan Tujuan
Penutup
Itu tadi penjelasan mengenai lean management, prinsip, dan juga contoh-contohnya. Dengan menerapkan prinsip lean management, diharapkan perusahaan bisa mengurangi pemborosan dan melakukan perbaikan secara berkelanjutan agar produk yang dihasilkan bisa memberi nilai lebih dari perspektif pelanggan kamu.
Nah, jika seluruh proses bisnis yang kamu kelola sudah berjalan, kamu bisa memanfaatkan aplikasi wirausaha online yang terintegrasi seperti aplikasi majoo. Dengan menggunakan majoo, seluruh proses pencatatan stok produk atau laporan keuangan bisa dilakukan dengan mudah.
Selain itu, aplikasi ini juga bisa meminimalisir kesalahan pencatatan karena di dalamnya sudah dilengkapi dengan fitur Pencatatan stok barang yang bisa diakses dengan mudah. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, upgrade level bisnismu sekarang dengan menggunakan aplikasi majoo!