Menjalankan suatu bisnis tidak bisa dilakukan sembarangan. Penting untuk kamu mempunyai perencanaan yang matang untuk mendukung berjalannya bisnis tersebut.
Salah satu aspek yang penting bagi seorang pebisnis miliki adalah manajemen dalam berbisnis. Dengan manajemen yang tepat, bisnis bisa berkembang dan dengan lebih siap dan meningkatkan kemungkinannya untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Manajemen Bisnis adalah …
Sebuah bisnis tidak dapat berjalan begitu saja tanpa adanya manajemen bisnis yang baik. Manajemen sendiri merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, serta pengendalian dari segala hal berhubungan dengan kegiatan usaha.
Sedangkan manajemen bisnis adalah sebuah proses perencanaan, pengerjaan, hingga pengawasan kegiatan usaha yang dilakukan dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Bisa dibilang, manajemen bisnis merupakan unsur penting yang membuat bisnis bisa berkembang. Dengan manajemen bisnis yang baik, sebuah bisnis dapat bertahan dan berkembang menjadi lebih besar.
Baca Juga: Bisnis Adalah: Pengertian, Manfaat, dan Tujuan
Komponen Manajemen Bisnis
Di dalam manajemen bisnis, ada beberapa komponen yang bisa memengaruhi berjalannya suatu bisnis. Komponen tersebut mempunyai fungsinya masing-masing. Beberapa komponen tersebut di antaranya:
1. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan merupakan salah satu komponen dalam manajemen bisnis yang bertugas untuk mengatur dan mengelola anggaran perusahaan. Seluruh kegiatan yang ada kaitannya dengan keuangan termasuk pembelian, penjualan, utang, dan piutang harus dicatat dengan baik.
Adanya manajemen keuangan pada perusahaan diharapkan dapat mengontrol anggaran perusahaan agar digunakan dengan efektif dan efisien.
2. Manajemen Marketing
Tugas manajemen marketing adalah menganalisis, merencanakan, melaksanakan, dan melakukan pengawasan terhadap proses pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan.
Hal ini dilakukan untuk memastikan proses pemasaran dan aktivitas promosi lainnya dapat berjalan dengan lancar serta memberikan hasil yang optimal bagi perusahaan.
3. Manajemen SDM
Komponen lain yang tidak kalah pentingnya dalam sebuah bisnis adalah adanya manajemen Sumber Daya Manusia (SDM). Adanya manajemen SDM ini bertujuan untuk mengontrol dan mengatur sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan.
Dengan begitu, seluruh SDM yang terlibat langsung dalam perusahaan dapat melakukan pekerjaannya sesuai dengan beban kerja dan target yang telah diberikan oleh perusahaan.
4. Manajemen Operasional
Manajemen operasional bisa diartikan sebagai suatu bentuk pengelolaan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengoordinasian, serta pengendalian atas seluruh kegiatan yang berkaitan dengan proses produksi.
Komponen ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan, menekan waktu dan biaya produksi agar operasional perusahaan lebih efisien, serta meningkatkan kualitas perusahaan baik melalui produk maupun jasa yang ditawarkan.
5. Manajemen Distribusi
Komponen penting yang terakhir adalah manajemen industri. Manajemen distribusi merupakan suatu kegiatan manajemen yang membantu memastikan proses distribusi produk telah dilakukan dengan tepat.
Tepat yang dimaksud adalah produk yang didistribusikan kepada konsumen telah diterima dengan aman dan tidak dalam kondisi cacat sedikitpun.
Baca juga: Apa itu Manajemen? Definisi, Fungsi, dan Unsur-Unsurnya!
Fungsi Manajemen Bisnis
Setelah kamu memahami pengertian dan komponen-komponen dari manajemen bisnis, berikut akan dijelaskan mengenai fungsi dari manajemen bisnis itu sendiri.
1. Perencanaan (Planning)
Sebelum kamu bisa menjalankan sebuah bisnis, tentu kamu membutuhkan sebuah perencanaan atau planning yang dapat membantu kamu mengelola bisnis tersebut.
Perencanaan ini dapat berupa rencana penjualan produk, rencana pemasaran, rencana untuk melakukan promosi, pembukuan, dan lain sebagainya.
Seluruh perencanaan ini perlu dicatat pengaruhnya pada perusahaan agar dapat dievaluasi dan hasilnya bisa kamu gunakan sebagai acuan untuk mengambil langkah bisnis selanjutnya.
Dalam perencanaan diperlukan pemahaman terkait visi dan misi perusahaan dan juga pemikiran sistematis yang akan dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditentukan sebelumnya.
Ada beberapa hal yang mesti kamu perhatikan untuk membuat perencanaan ini.
- Sebelum mendirikan sebuah bisnis, kamu harus menentukan tujuan dan proses yang ingin ditempuh secara detail
- Untuk menerapkan tujuan yang telah dibuat, kamu perlu memiliki pengetahuan akan sumber daya dan kemampuan yang perusahaan miliki.
- Perusahaan tersebut juga harus bisa mempersiapkan segala kemungkinan untuk menghadapi permasalahan yang akan kamu temui kedepannya. Sehingga perusahaan bisa menanggulangi permasalahan tersebut dengan baik.
- Meskipun perusahaan dibangun dengan perencanaan yang sangat matang, namun kamu juga mesti memperhitungkan hal-hal yang tidak berjalan sesuai rencana.
Oleh sebab itu, penting bagi perusahaan untuk memiliki struktur yang fleksibel di dalamnya.
2. Pengelompokan (Organizing)
Fungsi pengelompokkan atau Organizing memiliki tujuan untuk membentuk suatu ikatan kerja di perusahaan yang dapat membantu mencapai tujuan perusahaan secara efektif.
Proses organizing itu sendiri meliputi:
- Identifikasi dan mengklarifikasi, yakni melakukan proses identifikasi dari berbagai peran, proses, dan kegiatan yang seluruhnya dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan.
- Menetapkan tugas dan sumber daya, maksudnya adalah perusahaan akan menentukan tugas kepada seseorang yang dirasa paling mampu dan berkualitas untuk mengerjakan tugas tersebut dan juga menyediakan sumber daya yang dibutuhkan guna menunjang pekerjaan yang diberikan itu.
- Mendelegasikan kewenangan dan menciptakan tanggung jawab, yaitu berupa pemberian wewenang dan tanggung jawab kepada orang-orang tertentu agar rencana kerja yang telah dibuat bisa berjalan lebih efisien.
- Melakukan koordinasi wewenang dan tanggung jawab yang sesuai dengan fungsi dan peran masing-masing anggota di perusahaan.
3. Pengelolaan Sumber Daya (Staffing)
Fungsi manajemen selanjutnya adalah staffing. Tujuan utama dari fungsi ini adalah untuk menempatkan orang-orang yang tepat sesuai dengan bidang keahliannya.
Tidak hanya perkara tenaga kerja saja, fungsi staffing juga bisa digunakan pada seluruh sumber daya yang ada di dalam perusahaan tersebut.
Fungsi ini dianggap penting dilakukan supaya seluruh kebutuhan perusahaan pada setiap divisi dapat dipenuhi secara merata.
4. Mengarahkan (Directing)
Directing atau mengarahkan merupakan fungsi manajemen keempat dalam perusahaan. Fungsi ini memiliki tujuan untuk mengarahkan serta mengendalikan seluruh karyawan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien.
Fungsi ini juga hadir untuk memastikan setiap karyawan tetap memiliki gairah kerja yang dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya. Karena terkadang, semangat kerja setiap karyawan bisa turun sewaktu-waktu.
Hal tersebut tentu menjadi sebuah hambatan dan akan memengaruhi kualitas kerja seseorang. Di sinilah peran directing dibutuhkan.
5. Pengawasan (Controlling)
Controlling atau pengawasan merupakan fungsi manajemen bisnis yang terakhir. Dengan adanya fungsi controlling, perusahaan dapat memastikan keempat fungsi lainnya sudah berjalan dengan baik dan benar, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Dalam fungsi ini perlu adanya pemeriksaan tujuan yang terukur. Poin-poin penting yang menjadi catatan perusahaan diobservasi dan dievaluasi agar dapat dinilai apakah kebijakan yang dilakukan berhasil atau gagal.
Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan dalam fungsi controlling ini, yaitu:
- Melakukan pengukuran kinerja karyawan
- Membandingkan kinerja karyawan dengan standar perusahaan kemudian melakukan evaluasi
- Mengoreksi tindakan karyawan yang tidak sesuai atau tidak memenuhi standar perusahaan
- Memastikan visi dan misi karyawan masih sejalan dengan perusahaan
- Memastikan seluruh pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu
Baca Juga: Pengertian, Komponen, Tujuan, dan Contoh Bisnis Plan
Contoh Penerapan Manajemen Bisnis
Seperti yang telah disebutkan di atas, sebuah bisnis dapat berjalan dengan baik apabila bisa mempersiapkan segalanya dengan matang. Nah, agar kamu dapat memahaminya dengan lebih baik, perhatikan beberapa contoh manajemen bisnis di bawah ini.
- Mengerti dan memahami jenis usaha yang akan dijalankannya sejak awal. Kamu bisa menjelaskannya mulai dari lokasi hingga hambatan-hambatan yang mungkin akan kamu temui kedepannya.
- Melakukan analisis pada produk dan pasar untuk mempersiapkan segala kemungkinan yang terjadi. Analisis ini diperlukan untuk menjadi dasar pengambilan keputusan dan strategi terbaik untuk mengembangkan produknya.
- Melakukan proses pemasaran dengan tepat. Perusahaan dapat melakukan proses pemasaran melalui media sosial atau dengan cara konvensional.
- Selalu melakukan controlling pada setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. Pengecekan ini penting dilakukan untuk mengetahui perkembangan yang terjadi di perusahaan.
- Selalu melakukan evaluasi pada produk dan sumber daya yang digunakan pada setiap periode. Proses ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan yang lebih besar.
Baca juga: Inventory Management yang Inovatif untuk Toko Online
Penutup
Jadi, sekarang kamu sudah tahu kan, manajemen bisnis yang baik seperti apa. Apabila kamu tidak memiliki waktu untuk menjalankan bisnis secara manual, kamu bisa memanfaatkan aplikasi keuangan seperti majoo. Di dalamnya banyak fitur yang dapat kamu andalkan untuk menjalankan bisnis dari jarak jauh. Menarik kan? Yuk, gunakan majoo sekarang!
Baca Juga: Lean Management: Definis, Prinsip, Contoh, dan Manfaat