Apa itu liabilitas jangka panjang? Istilah liabilitas jangka panjang adalah sebutan yang sering dipakai oleh perusahaan untuk menjelaskan kewajiban keuangan yang perlu diselesaikan dalam kurun waktu lebih dari satu tahun.
Setiap perusahaan pasti membutuhkan modal untuk melakukan pengembangan dalam semua kegiatan usahanya. Modal yang digunakan pun dapat diambil dari berbagai sumber, seperti dana pribadi, investor, maupun utang jangka panjang.
Namun, penggunaan utang atau liabilitas jangka panjang dapat membebani perusahaan apabila tidak dikelola dengan baik. Nah, artikel di bawah ini akan menjelaskan lebih dalam, apa yang dimaksud dengan liabilitas jangka panjang. Baca penjelasan lengkapnya sampai tuntas, ya!
Apa Itu Liabilitas Jangka Panjang?
Secara umum, liabilitas jangka panjang merupakan sebuah kewajiban keuangan yang harus dipenuhi oleh perusahaan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Bahkan, waktu tempo pelunasan liabilitas jangka panjang berkisar 5-20 tahun lamanya, tergantung dengan perjanjian yang dibuat oleh pihak terkait.
Jenis kewajiban yang satu ini erat kaitannya dengan investasi perusahaan yang membutuhkan pembiayaan dalam jangka panjang, seperti menggaji karyawan, pembelian alat, operasional, produksi, pemasaran, kebutuhan properti, hingga pengembangan riset perusahaan lainnya.
Meskipun dirasa akan membebani perusahaan, tapi tindakan seperti ini wajar terjadi dalam sebuah bisnis. Utang yang diambil oleh perusahaan dapat meningkatkan jumlah aset perusahaan, baik dalam bentuk properti, peralatan, maupun investasi.
Liabilitas jangka panjang juga bisa dianggap sebagai aset tidak lancar, sebab dalam hal ini perusahaan tidak bisa membayarkan kewajiban utangnya dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.
Contoh Liabilitas Jangka Panjang
Lantas, apa saja contoh liabilitas jangka panjang? Berikut adalah beberapa contoh utang jangka panjang yang bisa kamu temukan dalam perusahaan, antara lain:
Utang Hipotek
Salah satu contoh liabilitas jangka panjang adalah utang hipotek. Utang hipotek merupakan utang jangka panjang yang akan menggunakan aset tetap atau barang yang tidak bergerak sebagai jaminannya.
Nantinya, barang atau aset yang dijaminkan oleh perusahaan dapat disita oleh pihak yang memberikan pinjaman, apabila peminjam atau perusahaan tersebut tidak mampu melunasi utang-utangnya sesuai dengan waktu yang telah disepakati.
Utang Obligasi
Contoh selanjutnya adalah utang obligasi. Utang obligasi adalah jenis utang yang menggunakan surat berharga obligasi untuk dipinjamkan. Umumnya, kesepakatan ini akan dibuat berdasarkan perjanjian dengan sejumlah utang yang akan dicantumkan dalam surat obligasi.
Utang Bank
Contoh liabilitas selanjutnya adalah utang yang diterbitkan oleh pihak Bank. Bentuk utang ini dapat berupa kredit jangka panjang, overdraft, atau pinjaman jangka panjang yang dapat digunakan untuk membiayai seluruh proyek jangka panjang perusahaan.
Di berbagai kasus yang terjadi, utang bank membutuhkan pembayaran dengan bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan utang obligasi.
Utang kepada Pemegang Saham
Terakhir ada utang kepada pemegang saham yang diterbitkan perusahaan untuk para pemegang saham. Utang jenis ini juga dikenal sebagai surat utang. Umumnya, utang ini mempunyai jangka waktu yang lebih panjang jika dibandingkan dengan utang bank. Selain itu, suku bunga yang diberikan juga cenderung lebih rendah.
Baca Juga: Pentingnya Aset, Liabilitas, dan Ekuitas Dalam Bisnis
Ciri-Ciri Liabilitas Jangka Panjang
Umumnya, liabilitas jangka panjang digunakan oleh perusahaan sebagai modal untuk mengembangkan bisnis atau meningkatkan investasi dalam perusahaan tersebut. Agar mudah membedakannya dengan jenis liabilitas lain, perhatikan ciri-ciri liabilitas jangka panjang berikut ini:
Jangka waktu yang diberikan lebih dari satu tahun
Seperti namanya, utang jangka panjang memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun untuk melakukan pelunasan kewajibannya. Waktu yang diberikan untuk memenuhi kewajibannya berkisar 5 sampai dengan 20 tahun, tergantung kesepakatan yang dibuat sebelumnya.
Jumlah utang
Ciri selanjutnya, utang jangka panjang memiliki jumlah utang yang relatif lebih besar dibandingkan dengan utang jangka pendek. Besaran utang yang diambil biasanya akan digunakan untuk membiayai proyek yang bisa menghasilkan pendapatan atau sebagai modal investasi pengembangan bisnis lainnya.
Tingkat bunga yang tetap
Liabilitas jangka panjang mempunyai tingkat bunga yang tetap selama jangka waktu yang telah disepakati. Tingkat bunga yang tidak berubah ini akan sangat membantu perusahaan untuk memperhitungkan pembayaran utang jangka panjang dengan lebih mudah.
Bunga bisa ditukar dengan utang
Liabilitas jangka panjang memiliki kemampuan untuk menukarkan bunga perusahaan dengan utang. Hal ini tentu akan sangat mengurangi beban perusahaan dalam melunasi kewajibannya.
Pembayaran teratur
Proses pembayaran utang jangka panjang memiliki jadwal yang teratur. Tentunya, ini dapat memungkinkan perusahaan untuk mengatur dan merencanakan pembayaran utang dengan baik, dan memastikan perusahaan mampu memenuhi kewajibannya tersebut.
Baca Juga: Memahami Pengertian, Jenis, serta Rumus Liabilitas
Manfaat Liabilitas Jangka Panjang
Setelah mengetahui apa itu liabilitas jangka panjang beserta contoh dan cirinya, penting untuk kamu mengetahui manfaat yang diberikan dari penggunaan liabilitas jangka panjang, di antaranya:
Mengurangi pajak
Sebuah perusahaan yang melakukan pengajuan utang jangka panjang, perlu mempersiapkan diri untuk menanggung kewajiban atas bunga utang setiap tahunnya. Tentunya hal ini dapat mengurangi keuntungan yang bisa didapatkan oleh perusahaan.
Kondisi seperti ini akan sangat memengaruhi jumlah pajak yang mesti dibayarkan oleh perusahaan tersebut. Beban pajak yang mesti dibayarkan pun jumlahnya akan ikut berkurang.
Bunga yang dibebankan lebih rendah
Biasanya, liabilitas jangka panjang mempunyai besaran suku bunga yang tetap. Apabila terjadi kenaikan pada suku bunga, maka nilai aset yang dijaminkan juga akan ikut mengalami kenaikan.
Akan tetapi, apabila suku bunga turun, bunga yang dibebankan kepada perusahaan akan tetap pada nilai yang telah disepakati sebelumnya.
Dapat memanfaatkan aset
Di saat perusahaan memiliki utang kepada pihak lain, perusahaan tetap bisa menggunakan aset yang dijaminkan tersebut untuk memenuhi kebutuhan operasional mereka.
Hal ini tentu sangat menguntungkan perusahaan, karena mereka tetap dapat menjalankan operasional atau mengembangkan kegiatan usaha mereka menggunakan aset penjamin tersebut.
Perbedaan Liabilitas Jangka Panjang
Namun, apa saja perbedaan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang? Berikut perbedaan di antara kedua jenis liabilitas tersebut.
Jangka waktu
Dilihat dari jangka waktunya, liabilitas jangka pendek mempunyai jangka waktu pelunasan yang lebih singkat dibandingkan dengan liabilitas jangka panjang. Umumnya, waktu pelunasan kewajiban ini berada dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.
Sementara itu, pada liabilitas jangka panjang dapat dilunasi lebih dari satu tahun, sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya.
Risiko
Perbedaan selanjutnya terletak pada risiko yang dihasilkan. Liabilitas jangka pendek cenderung memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan dengan liabilitas jangka panjang.
Pasalnya, individu ataupun perusahaan yang mengambil liabilitas jangka pendek dan tidak mampu memenuhi kewajibannya dalam kurun waktu yang telah ditentukan, dapat dikenakan denda atau biaya tambahan.
Biaya bunga
Liabilitas jangka pendek mempunyai tingkat bunga yang lebih besar daripada jenis liabilitas jangka panjang. Hal ini disebabkan, karena liabilitas jangka pendek mempunyai durasi waktu pelunasan yang lebih singkat.
Selain itu, perusahaan juga membutuhkan biaya yang lebih besar apabila ingin membayar kembali utang jangka pendek dalam waktu yang lebih singkat.
Tujuan
Baik liabilitas jangka panjang maupun jangka pendek mempunyai tujuan yang berbeda. Liabilitas jangka pendek umumnya digunakan untuk memenuhi berbagai keperluan segera yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah likuiditas atau untuk memperluas bisnis.
Sementara liabilitas jangka panjang, sering kali diperlukan untuk membiayai proyek jangka panjang perusahaan, seperti membeli peralatan, membeli tanah, atau pembangunan fasilitas.
Baca Juga: Laporan Posisi Keuangan: Pengertian, Contoh, dan Fungsinya
Penutup
Liabilitas jangka panjang maupun jangka pendek merupakan jenis liabilitas yang umum ditemui dalam perusahaan. Keduanya merupakan suatu hal yang sulit dihindari, terlebih bagi perusahaan yang sedang berupaya untuk mengembangkan bisnisnya.
Akan tetapi, liabilitas tidak boleh digunakan sembarangan. Perusahaan perlu melakukan perencanaan keuangan dan pengelolaan utang dengan baik, supaya perusahaan dapat menyelesaikan kewajiban mereka tanpa membebani perusahaan terlalu berat.
Memilih liabilitas yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan juga perlu diperhitungkan dengan kemampuan perusahaan itu sendiri. Perusahaan pun perlu memahami risiko yang akan ditanggung oleh perusahaan, ketika menggunakan utang sebagai sumber pendanaan dalam pengembangan bisnis mereka.
Salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk mengontrol keuangan perusahaan adalah dengan menggunakan aplikasi POS majoo. Aplikasi ini memiliki berbagai macam fitur yang akan membantu menghitung keuangan dengan akurat.
Bahkan, kamu tidak akan direpotkan dengan pencatatan dan pembuatan laporan keuangan, karena sistem yang digunakan pada aplikasi ini sudah terintegrasi secara online dengan seluruh aspek dalam bisnis.
Jadi, tunggu apa lagi? Pakai majoo sekarang dan rasakan kemudahan dalam pengelolaan keuangan bisnis kamu.
Sumber:
https://kledo.com/blog/utang-jangka-pendek/
https://www.ocbc.id/id/article/2021/11/17/utang-jangka-panjang
https://www.ocbc.id/id/article/2021/05/10/liabilitas-adalah#:~:text=Liabilitas%20Jangka%20Panjang%20(Long%20Term%20Liabilities)&text=Contoh%20liabilitas%20jangka%20panjang%20misalnya,pemegang%20saham%2C%20dan%20utang%20sewa.