Memahami Pengertian, Jenis, serta Rumus Liabilitas

Penulis Nisa Destiana
02 January 2022

article thumbnail





Utang jangka panjang termasuk salah satu liabilitas jangka panjang.

Di kalangan pemilik usaha, apalagi yang berkecimpung langsung mengelola keuangan bisnis, pasti sudah tidak asing dengan istilah liabilitas. Istilah ini merupakan hal penting dalam pengelolaan keuangan bisnis. Secara sederhana, liabilitas adalah kewajiban yang harus diselesaikan oleh perusahaan.


Dengan kata lain, liabilitas atau dalam istilah bahasa Inggris disebut dengan liability merupakan utang perusahaan kepada pihak lain. Namun, tidak hanya itu, karena liabilitas juga dapat berupa risiko legal atau obligasi.


Dalam pelaporan akuntansi, liabilitas diletakkan di kolom yang berlawanan dengan aset. Hal ini tentu bukan tanpa alasan. Untuk memahami lebih dalam tentang apa itu liabilitas, mari simak pembahasan berikut ini.

Apa itu liabilitas?

Secara umum, liabilitas adalah kewajiban satu pihak kepada pihak lain yang belum terbayarkan. Dalam akuntansi, liabilitas finansial pun bersifat kewajiban, tetapi ditentukan oleh transaksi bisnis sebelumnya.


Sebut saja, terdapat transaksi, penjualan, pertukaran aset, atau aktivitas bisnis lainnya yang akan memberikan keuntungan di kemudian hari. 


Liabilitas dikategorikan ke dalam dua jenis berdasarkan jangka waktunya: liabilitas jangka pendek atau current liability dan liabilitas jangka panjang yang disebut long-term liability. Kewajiban tersebut termasuk jasa atau layanan bagi pihak lain yang belum diselesaikan ataupun transaksi bisnis yang telah menimbulkan kewajiban yang belum selesai.


Bentuk kewajiban yang paling umum, yaitu utang dagang dan utang obligasi. Biasanya, perusahaan akan mempunyai dua transaksi ini di neraca sebab keduanya merupakan bagian dari operasional baik yang sedang berlangsung maupun jangka panjang.


Liabilitas tergolong vital bagi sebuah perusahaan karena biasanya kewajiban ini digunakan untuk membiayai operasional atau ekspansi bisnis. Dengan liabilitas, transaksi antarbisnis pun bisa jadi makin efisien.


Baca Juga: Pengertian Manajemen Operasional, Fungsi, serta Contohnya


Sebagai contoh, saat pemasok sayuran segar mengantar sayur-mayur dan buah-buahan segar ke restoran, supplier biasanya tidak meminta pembayaran langsung. Mereka justru memberikan faktur penjualan untuk restoran. Pembayarannya akan dilakukan kemudian, tidak pada saat itu juga.


Selain menyederhanakan proses saat pengiriman barang, pemberian invoice dengan jangka waktu juga lebih memudahkan restoran dalam melakukan pembayaran. Restoran mendapatkan jangka waktu yang cukup untuk mengolah pasokan tadi menjadi keuntungan, dan pembayaran bisa dilakukan secara berkala atas beberapa invoice sekaligus.


Nah, uang terutang yang dimiliki restoran kepada pemasok sayuran segar termasuk ke dalam liabilitas. Sebaliknya, bagi supplier, kewajiban restoran tersebut merupakan aset.

Jenis-jenis liabilitas


Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat beberapa jenis liabilitas yang didasarkan pada waktu jatuh tempo. Ada yang disebut liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang


Selain itu, ada satu jenis liabilitas khusus, yaitu liabilitas kontijensi. Apakah pengertian dari ketiga jenis liabilitas tersebut serta apa yang membedakan ketiganya? Yuk, perhatikan uraian di bawah ini!

Liabilitas jangka pendek

Jenis liabilitas yang satu ini dikenal juga sebagai current liability. Liabilitas ini merupakan kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun. 


Karena tenggat waktunya yang singkat, current liability perlu dikelola dengan mempertimbangkan likuiditas perusahaan. Likuiditas sendiri ditentukan oleh perbandingan aset jangka pendek dengan liabilitas atau kewajiban lancar.


Adapun beberapa kewajiban yang termasuk ke dalam current liabilities, antara lain:

  • Utang usaha

Tagihan yang belum dibayarkan kepada vendor perusahaan. Umumnya, utang usaha menjadi kewajiban lancar paling besar dari suatu bisnis.

  • Utang bunga

Adapun yang dimaksud dengan utang bunga adalah biaya bunga yang sudah terjadi, tetapi belum dibayar. Perlu diingat, utang bunga berbeda dengan biaya bunga. 


Tidak seperti utang bunga, biaya bunga merupakan biaya yang sudah dikeluarkan dan dibayar. Karena itu, biaya bunga dilaporkan dalam laporan rugi laba, sedangkan utang bunga dicatat dalam neraca.

  • Utang pajak penghasilan

Ini adalah jumlah pajak penghasilan yang terutang oleh perusahaan kepada pemerintah. Jumlah pajak yang terutang tersebut harus dibayarkan dalam waktu satu tahun. Jika tidak, utang pajak harus diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang.

  • Overdrafts rekening bank

Jenis pinjaman yang diberikan oleh bank saat dana yang terdapat di rekening tidak mencukupi untuk memproses suatu transaksi.

  • Biaya yang masih harus dibayarkan

Biaya yang telah dikeluarkan, tetapi tidak ada dokumen pendukung seperti faktur yang diterima atau diterbitkan.

  • Utang jangka pendek

Jenis utang dengan waktu jatuh tempo kurang dari atau maksimal satu tahun.



Liabilitas idealnya sebanding dengan jumlah aset.

Liabilitas jangka panjang

Kebalikan dari current liability, liabilitas jangka panjang adalah kewajiban yang jatuh temponya lebih dari satu tahun.


Kewajiban jangka panjang dapat menjadi sumber pembiayaan dan umumnya mengacu pada jumlah yang timbul akibat operasional bisnis. 


Sebagai contoh dari kewajiban jangka panjang ini antara lain obligasi atau hipotek yang bisa digunakan untuk membiayai proyek-proyek perusahaan yang memerlukan pembiayaan besar.


Mengetahui nilai liabilitas ini sangat penting agar kamu memahami likuiditas serta struktur modal perusahaan. Berikut ini beberapa akun yang termasuk ke dalam long-term liability.

  • Utang obligasi

Jumlah obligasi yang beredar dengan masa jatuh tempo lebih dari satu tahun dan diterbitkan oleh perusahaan. Di neraca, utang obligasi menunjukkan nilai nominal obligasi yang beredar.

  • Wesel bayar

Jumlah surat promissory dengan jangka waktu lebih dari satu tahun yang diterbitkan oleh perusahaan. Serupa dengan utang obligasi, di neraca, akun wesel menunjukkan nilai nominal wesel.

  • Kewajiban pajak tangguhan

Liabilitas ini timbul akibat adanya perbedaan antara jumlah pajak yang diakui dengan nominal aktual pajak yang dibayarkan kepada pihak berwenang. 


Pada prinsipnya, jumlah pajak yang dibayarkan perusahaan di periode ini masih kurang. Sementara itu, perusahaan mungkin akan kelebihan membayar pajak pada periode tertentu di masa yang akan datang.

  • Utang hipotek atau utang jangka panjang

Jika perusahaan mengambil utang hipotek atau utang jangka panjang, kewajibannya tercatat sebagai liabilitas jangka panjang. Di neraca pun dicatat sebagai kewajiban tidak lancar. 

  • Sewa modal

Sewa modal diakui sebagai kewajiban ketika perusahaan mengadakan perjanjian sewa jangka panjang untuk peralatan. Jumlah sewa modal adalah nilai sekarang dari kewajiban sewa. 


Baca Juga: Chart of Account (CoA): Jenis, Cara Membuat, dan Contoh

Liabilitas kontijensi

Dalam paparan sebelumnya telah disebutkan bahwa liabilitas kontijensi atau contingent liability merupakan kategori khusus. Kewajiban yang satu ini mungkin timbul, mungkin juga tidak, tergantung pada hasil peristiwa masa depan yang masih tidak pasti.


Liabilitas ini hanya diakui bila memenuhi dua persyaratan, yaitu sifatnya kemungkinan dan nominalnya dapat diperkirakan secara wajar.


Apabila salah satu syarat tersebut tidak terpenuhi, perusahaan tidak melaporkan contingent liability di neraca. Meskipun begitu, item ini perlu diungkapkan di catatan kaki dalam laporan keuangan.


Salah satu contoh liabilitas kontijensi yang paling sering muncul dalam dunia bisnis adalah kewajiban hukum.

Rumus liabilitas

Berbicara rumus liabilitas, kita tidak bisa memisahkannya dari aset. Seperti yang sudah diketahui, aset adalah hal-hal yang dimiliki perusahaan ataupun piutang perusahaan.


Aset meliputi harta yang nyata, seperti gedung, mesin, dan peralatan. Tidak hanya itu, aset pun mencakup sesuatu yang intangible, misalnya hak paten dan intellectual property.


Ketika bisnis mengurangi aset dengan liabilitas, selisihnya menunjukkan ekuitas pemilik. Dengan demikian rumus liabilitas merupakan persamaan dasar akuntansi, yaitu:



Aset - Liabilitas = Ekuitas pemilik



Kamu bisa mempelajarinya lebih lanjut melalui artikel Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi, Rumus, serta Contohnya

Penutup

Sekarang, kamu telah mengetahui secara rinci tentang apa itu liabilitas dan jenis-jenisnya. Pastikan jumlah kewajiban dalam perusahaanmu atau usahamu tidak terlalu tinggi sehingga perusahaan tetap bisa menyelesaikannya!


Meskipun begitu, kamu tetap diperbolehkan mempunyai liabilitas jika ditujukan agar bisnis memiliki aset yang menguntungkan di kemudian hari. 


Karena sebagaimana disampaikan tadi, liabilitas merupakan hal yang wajar dalam bisnis, khususnya untuk keperluan operasional dan pengembangan bisnis, selama jumlahnya masih berimbang.


Di dalam pencatatan akuntansi, liabilitas dicatat di neraca, laporan keuangan yang menggambarkan situasi bisnis pada periode akhir akuntansi. 


Bila kamu masih kebingungan dalam pembuatan laporan keuangan, gunakanlah aplikasi POS yang menyediakan laporan akuntansi lengkap seperti majoo!

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo