Memahami Pengertian dan Tugas Logistik dalam Rantai Pasokan

Penulis Nisa Destiana
20 January 2022

article thumbnail

Istilah logistik merujuk pada proses penanganan sumber daya di sepanjang rantai pasokan

Awalnya, logistik adalah istilah militer yang merujuk pada bagaimana personel militer memperoleh, menyimpan, dan memindahkan peralatan serta persediaan. 

Namun, istilah ini sekarang telah digunakan secara luas dalam bisnis, terutama perusahaan manufaktur yang merujuk pada penanganan sumber daya di sepanjang rantai pasokan. 

Logistik merupakan seluruh proses pengelolaan sumber daya yang didapat, disimpan, dan diangkut ke tujuan akhir. Berdasarkan arti logistik tersebut, tidak heran jika logistik terkait dengan berbagai sektor.

Baik sektor komersial maupun nonkomersial akan melibatkan logistik. Maka dari itu, pengelolaan logistik memang perlu dilakukan dengan baik. 

Apa itu logistik?

Jika mau menilik arti logistik menurut ahli, logistik adalah proses pengelolaan, pemindahan, dan penyimpanan barang produksi, suku cadang, atau barang jadi dari penyedia ke konsumen.

Demikian definisi logistik menurut Ariesy Tri Mauleny di dalam bukunya ‘Memajukan Logistik Indonesia yang Berdaya Saing’.

Dengan kata lain, manajemen logistik ditujukan supaya terdapat sumber daya dalam jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat, di tempat yang tepat dalam kondisi yang baik, serta diantarkan kepada konsumen yang tepat, baik internal maupun eksternal.

Sebagai contoh, di industri gas bumi, logistik melibatkan pengelolaan pipa, truk, fasilitas penyimpanan, dan pusat distribusi yang menangani minyak saat ditransformasikan di sepanjang rantai pasokan.

Rantai pasokan yang efisien serta prosedur logistik yang efektif sangat penting dalam menekan biaya dan meningkatkan efisiensi. Pengelolaan logistik yang kurang baik dapat menyebabkan pengiriman tidak tepat waktu, gagal memenuhi kebutuhan pelanggan, sampai akhirnya bisnis berisiko menderita kerugian.

Seiring berjalannya waktu, kerumitan pasokan perusahaan meningkat bersamaan dengan bertambah banyaknya kebutuhan bahan dan sumber daya. Ditambah lagi, adanya ekspansi rantai pasokan secara global.

Karena itu, pada akhirnya bisnis secara spesifik membutuhkan seseorang yang mahir atau ahli dalam pengelolaan logistik serta rantai pasokan atau supply chain.

Bersama dengan makin berkembangnya teknologi dan terus meningkatnya kompleksitas proses logistik, lahirlah sistem atau aplikasi yang mempermudah pengelolaan inventori.

Baca juga: Pengertian Inventori dan Gunanya Bagi Bisnis

Lebih dari itu, kini hadir perusahaan logistik, baik Indonesia maupun internasional, yang fokus bekerja mengelola logistik bagi perusahaan-perusahaan yang membutuhkan jasanya.

Tujuan pengelolaan logistik

Dari penjelasan di atas, sebetulnya sudah terlihat bahwa tujuan logistik adalah sebagai berikut ini.

  • Mengirimkan sumber daya atau barang ke lokasi yang dituju dalam jumlah yang tepat dan sesuai waktu yang dibutuhkan dengan biaya paling minimal
  • Menekan biaya pengantaran barang atau resource agar tidak terlalu tinggi
  • Menjaga layanan logistik selalu baik
  • Menghasilkan nominal laba yang optimal

Sementara itu, karena karakteristik prosesnya, logistik juga bermanfaat untuk menjelaskan alur pergerakan barang, mulai dari pengaturan, penyimpanan, hingga pengirimannya.

Dengan kata lain, logistik berguna untuk memperjelas alur barang sejak proses produksi sampai dikirimkan kepada konsumen.

Inilah alasan logistik memainkan peran krusial, terutama dalam operasional perusahaan penyedia barang. 

Dengan pengelolaan logistik yang tepat, penyedia barang dapat memberikan pelayanan optimal dengan harga rendah, tetapi konsumen bisa menerima barang tepat waktu.

Pada saat yang sama, perusahaan penyedia barang juga akan mendapatkan laba optimal jika mampu memberikan pelayanan prima.

Baca juga: Supplier atau Pemasok: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Tahapan kegiatan logistik

Di dalam pelaksanaannya, kegiatan logistik dibagi ke dalam beberapa tahapan, mulai dari perencanaan hingga pemeliharaan. Apa saja tahapan tersebut? Mari kita lihat ulasan rincinya di bawah ini!

  • Tahap perencanaan

Hampir seperti semua kegiatan bisnis lainnya, logistik pun tidak lepas dari tahap perencanaan. Pada tahap ini, ada analisis, penelitian, dan perhitungan atas kegiatan logistik yang akan dilakukan.

Biasanya, dalam logistik, perencanaan merujuk pada proses penentuan barang yang akan dijual serta penyesuaian dengan kebutuhan konsumen.

  • Tahap pengorganisasian

Umumnya, dalam pelaksanaan kegiatan logistik, ada staf yang terlibat. Nah, pembagian tugas kepada pihak yang dianggal memiliki kapabilitas untuk menyelesaikan tugas terkait disebut pengorganisasian.

Secara lebih spesifik, pada tahap ini ada penentuan siapa saja yang akan diberi tanggung jawab dalam pengaturan, penyimpanan, serta pengiriman barang.

  • Tahap pengawasan

Pengiriman resource atau barang tentu perlu diawasi agar pasti sampai ke tujuan. Di dalam proses logistik, pengawasan dilakukan dengan mengecek dan melacak barang dari awal sampai tujuan.

  • Tahap pengadaan

Melalui tahap pengadaan, perusahaan berusaha menjamin ketersediaan stok barang. Jika barang yang dibutuhkan stoknya tidak mencukupi, tentu perlu dilakukan tindak lanjut untuk memastikan jumlah stok sesuai permintaan.

  • Tahap pencatatan

Sejak barang tersedia sampai barang terkirim ke konsumen, semuanya harus tercatat. Karena itu, dalam kegiatan logistik akan selalu ada tahap pencatatan data logistik.

Dengan pencatatan, kamu bukan hanya bisa memastikan seluruh sumber daya yang dikirim telah sesuai kebutuhan konsumen, melainkan dapat mendokumentasikan aset perusahaan.

  • Tahap penyimpanan

Setiap barang kemungkinan besar akan disimpan di gudang logistik. Tahap penyimpanan merupakan tahap pengelolaan gudang logistik.

Jadi, di dalamnya ada proses penerimaan, pencatatan, pemasukkan, penyimpanan, pengaturan, pembukuan, pemeliharaan, serta pendistribusian barang.

  • Tahap pemeliharaan

Perlu diingat, barang atau sumber daya yang dikirimkan kepada konsumen tidak hanya harus tepat jumlah serta waktunya, tetapi juga harus dalam keadaan baik.

Maka dari itu, terdapat tahap pemeliharaan dalam kegiatan logistik yang ditujukan untuk menjaga kondisi barang agar siap pakai. Barang yang ada di gudang akan selalu perlu proses pemeliharaan. Jadi, proses ini bukanlah proses sekali, melainkan dilakukan dalam jangka panjang.

Tugas staf logistik

Untuk menangani pengelolaan logistik, perusahaan tentu membutuhkan staf logistik. Secara sederhana, staf logistik adalah orang atau karyawan yang mengatur ketersediaan barang di perusahaan sampai barang tersebut sampai ke tangan konsumen dalam keadaan baik serta biaya minimal.

Lalu, apa saja sebetulnya tugas staf logistik? Berikut ini tugas serta peran dari seorang staf logistik.

  • Menentukan sistem logistik dari sebuah perusahaan
  • Mendistribusikan dan menyimpan stok barang baik yang akan keluar dari gudang maupun barang yang baru saja akan masuk ke gudang
  • Melaksanakan dan mengendalikan proses penyimpanan barang
  • Mendistribusikan barang sampai ke tangan konsumen
  • Melayani serta memberikan informasi data inventaris gudang

Baca juga: Tujuan Inventaris dan Contoh Pengelolaan Barang

Pengelolaan logistik memastikan barang tiba di tangan konsumen dalam jumlah dan waktu yang tepat

Mengenal sistem logistik

Pada paparan sebelumnya telah disebutkan bahwa salah satu tugas staf logistik adalah menentukan sistem logistik dari sebuah perusahaan. Nah, beberapa dari kamu mungkin ada yang masih bertanya, apa itu sistem logistik?

Jadi, sistem logistik merupakan seluruh fasilitas yang digunakan untuk menyalurkan barang atau resource. Supaya seluruh prosesnya berjalan dengan baik, fasilitas ini tersusun dalam rangkaian sistem yang terdiri dari lima komponen, yaitu:

1. Lokasi pengiriman logistik

Hal pertama yang perlu diperhatikan oleh pihak perusahaan penyedia barang atau pengirim logistik adalah lokasi. Pasalnya, lokasi pengiriman akan menjadi dasar pertimbangan dalam penentuan transportasi.

Di samping transportasi, perusahaan juga perlu memeriksa ketersediaan stok, pabrik, pihak penerima, dan lain-lain.

2. Transportasi untuk menyalurkan logistik

Jika lokasi pengiriman sudah diketahui, perusahaan dapat menentukan jenis transportasi untuk menyalurkan logistik. Tentunya, dalam penentuan moda transportasi, perusahaan juga mengalkulasi biaya dan faktor risiko yang mungkin timbul.

3. Persediaan barang

Seperti yang sudah diketahui, proses logistik ditujukan untuk memenuhi permintaan barang dari konsumen. Maka dari itu, perusahaan sudah pasti perlu memeriksa ketersediaan barang.

Jumlah persediaan barang dapat diketahui dari hasil pencatatan atau data inventori jika perusahaan sudah menggunakan sistem POS. Di samping mempermudah dan memastikan akurasi pengiriman barang, pengecekan stok juga memberikan informasi terkait waktu restock

4. Komunikasi antarstaf dan konsumen

Demi kelancaran proses pengelolaan logistik, komunikasi merupakan hal yang wajib dilakukan. Komunikasi ini perlu dilakukan, baik antarstaf logistik sendiri maupun antara penyedia barang dengan konsumen.

Dengan demikian, risiko adanya miskomunikasi yang berujung tidak terpenuhinya kebutuhan konsumen dapat dihindari.

Baca juga: Tujuan Komunikasi Bisnis yang Dapat Dilakukan Pelaku Usaha

5. Penyimpanan barang 

Rata-rata barang masuk ke gudang terlebih dahulu sebelum akhirnya diantar ke konsumen. Dengan kata lain, hampir setiap produk melewati proses penyimpanan. Karena itu, hal ini perlu menjadi perhatian perusahaan sebab berpotensi memengaruhi kualitas barang.

Lalu, dalam proses penyimpanan sebetulnya bukan hanya ada peletakkan barang di gudang saja, melainkan ada proses handling (penanganan), movement (pergerakan), dan pengemasan produk.

Kenali perbedaan jasa ekspedisi dan logistik

Seiring dengan peningkatan kompleksitas dan kebutuhan perusahaan akan pengelolaan serta pengantaran barang, hadirlah perusahaan yang menyediakan jasa khusus pengelolaan logistik.

Nah, perusahaan logistik di Indonesia sering kali dianggap sama dengan perusahaan jasa ekspedisi. Padahal, ada perbedaan pada keduanya.

Jasa ekspedisi

Pertama, mari kita tilik tentang jasa ekspedisi terlebih dahulu. Perusahaan jasa ekspedisi adalah perusahaan yang menyediakan jasa pengiriman barang dalam volume serta bobot yang sedikit.

Biasanya, tidak ada batas minimal berat atau volume untuk dapat menggunakan jasa ekspedisi. Karena itu, dokumen yang sangat ringan sekalipun bisa dikirim menggunakan jasa perusahaan ekspedisi.

Jasa pengiriman umumnya dikenakan biaya yang relatif ekonomis bila bobot atau volumenya ringan. Namun, apakah konsumen dapat mengirimkan barang-barang besar dan berat seperti kendaraan roda dua dengan jasa ekspedisi?

Jawabannya adalah bisa, tetapi kemungkinan konsumen akan perlu membayar biaya yang tidak sedikit untuk pengiriman tersebut.

Berikutnya, karakteristik lain dari jasa ekspedisi adalah adanya layanan penjemputan barang ke alamat pengirim. Memang layanan ini tidak disediakan oleh semua jasa ekspedisi dan setiap jasa ekspedisi menetapkan persyaratan yang beragam atas pelayanan tersebut.

Jasa logistik

Perusahaan jasa pengiriman logistik adalah perusahaan yang melayani pengiriman barang kargo yang mempunyai jumlah besar, yaitu bobotnya berat dan volumenya besar.

Jasa pengiriman logistik dapat diandalkan untuk mengirim barang dengan bobot lebih dari 10 kilogram dan volumenya panjang atau lebar.

Pasalnya, berbeda dengan jasa ekspedisi, pengiriman logistik mempunyai minimal jumlah, baik dari segi berat maupun volume. Walaupun memiliki batas minimal jumlah, biaya jasa logistik umumnya terbilang lebih ekonomis jika dibandingkan dengan biaya jasa ekspedisi.

Batas minimal jumlah yang ditetapkan perusahaan logistik biasanya tidak harus dipenuhi keduanya. Sebagai contoh, konsumen mengirim barang dengan bobot ringan, tetapi volumenya besar, tetap dapat dilayani jasa logistik. Dalam kasus sebaliknya, volume barang kecil dan bobotnya berat juga tetap bisa dikirim dengan jasa logistik.

Bagaimana bila konsumen ingin mengirim barang di bawah jumlah batas minimal? Kebanyakan perusahaan jasa pengiriman logistik tetap melayani pengiriman tersebut, tetapi biaya yang dibayarkan konsumen tetap biaya sejumlah minimal barang yang bisa dikirimkan jasa logistik.

Baca juga: Ketahui Definisi, Fungsi, dan Contoh Surat Jalan Barang

Contoh perusahaan logistik

Berbicara logistik, sering kali perusahaan logistik internasional yang menjadi top of mind kebanyakan orang. Sebut saja, DHL Express Logistics, UPS Supply Chain Solutions, dan Federal Express atau FedEx.

Meskipun belum mempunyai citra atau brand awareness yang kuat seperti perusahaan logistik internasional, Indonesia pun sebetulnya memiliki startup yang bergerak di bidang logistik.

Berikut ini beberapa contoh perusahaan logistik di Indonesia, bukan hanya beroperasi di wilayah Indonesia, melainkan memang asli Indonesia.

Andalin

Startup logistik yang satu ini didirikan pada 2016 dengan layanan utama membantu pemilik usaha kecil dan menengah (UKM) mengirim barang dari Indonesia ke luar negeri dan sebaliknya alias praktik ekspor dan impor.

Dengan menggunakan jasa Andalin, UKM hanya perlu mengirimkan dokumen persyaratan serta membayar biaya yang ditentukan. Lalu, pengiriman barang lintas negara akan dipastikan keamanannya oleh Andalin.

CariTruk

Berbeda dengan Andalin, perusahaan logistik yang satu ini justru fokus di pengiriman lokal. Sesuai namanya, CariTruk menyewakan truk pengantar barang untuk mengirimkan barang ke berbagai kota di seluruh Indonesia.

Perusahaan pengguna jasa CariTruk dapat memilih kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan, seperti pick up box, winbox, dan tronton truck. Selama proses pengiriman barang, pihak perusahaan juga dapat melacak posisi truk melalui situs resmi CariTruk.

Iruna eLogistics

Menangkap kebutuhan logistik perusahaan serta perkembangan platform digital, Iruna eLogistics bisa dikatakan menawarkan jasa lengkap, mulai dari pergudangan, pengiriman jasa ke konsumen, serta integrasi antara marketplace dan toko online.

Jadi, pengguna layanan Iruna eLogistics dapat menitipkan barangnya dan pihak perusahaan logistik ini akan menanganinya yang meliputi proses penyimpanan, pengemasan, serta pengiriman barang.

Tidak tanggung-tanggung, Iruna eLogistics juga tidak ingin melewatkan peluang meledaknya toko online sehingga menyediakan jasa pemotretan produk untuk marketplace dan toko online. Lengkap, bukan?

Kesimpulan

Kini kamu sudah mengetahui, apa itu logistik? Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, logistik adalah proses pengelolaan, penyimpanan, dan pemindahan barang dari penyedia barang ke konsumen.

Dalam rantai pasokan, proses logistik erat sekali kaitannya dengan manajemen gudang serta manajemen inventori. Karena itu, bila kamu ingin memiliki pengelolaan logistik yang baik, kamu juga perlu memastikan gudang dan inventori dikelola dengan baik.

Nah, kamu dapat memanfaatkan aplikasi pos seperti majoo jika ingin memastikan manajemen inventori dan gudang berjalan baik. Secara khusus, aplikasi kasir online POS yang satu ini menyediakan fitur inventori untuk memudahkan para pemilik bisnis memastikan rantai pasokan yang berkualitas serta stabil.

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo