Karena perannya yang sangat penting dalam perkembangan bisnis, strategi pemasaran selalu menjadi salah satu perhatian utama. Nah, outbound marketing adalah salah satu metode dari banyak strategi yang diterapkan oleh bisnis.
Di samping outbound marketing, terdapat pula inbound marketing. Secara umum kedua metode ini dibedakan berdasarkan fokus utamanya.
Namun, untuk memahami lebih jelas terkait outbound marketing, mari cermati pembahasan di bawah ini!
Outbound marketing adalah…
Outbound marketing adalah metode pemasaran tradisional yang dilakukan dengan mengirimkan pesan kepada calon konsumen, tanpa adanya permintaan dari konsumen potensial tersebut.
Pengiriman email pemasaran sampai telemarketing termasuk contoh outbound marketing karena tim pemasaran mendorong sampainya pesan kepada calon konsumen dan berharap ada pesan yang diterima dengan baik.
Dahulu pesan-pesan pemasaran tersebut mungkin disampaikan melalui radio, televisi, majalah, atau koran. Lalu, seiring berkembangnya teknologi, pesan outbound marketing menjadi berbentuk email atau SMS.
Baca juga: Memahami Pengertian, Jenis, dan Contoh Saluran Pemasaran
Terlepas dari media yang digunakan, metode ini dinilai makin kurang efektif dari waktu ke waktu.
Kini orang dibanjiri oleh sekitar 2000 pesan outbound marketing per hari. Selain persaingan dengan tim pemasaran lain, konsumen sendiri menggunakan berbagai cara untuk menghindari pesan-pesan tersebut, mulai dari penggunaan ekstensi pemblokir iklan di browser hingga filter ID penelepon.
Meskipun begitu, bukan berarti metode ini tak bisa memberikan hasil optimal. Namun, sebelum membahas cara menjalankan outbound marketing strategy yang sukses, kita simak dahulu pembahasan tentang prosesnya.
Proses outbound marketing
Secara umum, proses outbound marketing diterapkan dalam empat tahap di bawah ini.
- Direct communication
Direct communication adalah metode yang digunakan oleh bisnis untuk berkomunikasi secara langsung dengan konsumen.
Dalam bentuk komunikasi ini, perusahaan menjangkau langsung konsumen melalui berbagai media, seperti media sosial, email, telepon, atau SMS.
Meskipun perusahaan mengirimkan banyak pesan pemasaran, direct communication umumnya menerapkan strategi personalisasi untuk membuat calon konsumen merasa spesial dan tertarik.
- Mass communication model
Lalu, outbound marketing disampaikan dalam bentuk mass communication model, yaitu penyampaian informasi kepada banyak audiens yang posisinya jauh dari sumber informasi.
Maka dari itu, perusahaan memanfaatkan media seperti yang disebutkan sebelumnya, yaitu media sosial, email, atau telepon. Lalu, perusahaan juga mungkin menggunakan media lain seperti televisi dan radio.
- Percepatan ROI
Cara-cara tersebut selama ini dianggap sebagai salah satu metode tercepat untuk mencapai ROI atau return of investment.
ROI adalah rasio pengembalian investasi yang ditanamkan untuk operasional bisnis.
Baca juga: Mengenal ROI atau Return Of Investmen dalam Bisnis
- Target tercapai lebih cepat
Harapan akhirnya, proses outbound marketing dapat membuat target perusahaan.
Menjalankan outbound marketing strategy yang sukses
Agar sukses menjalankan outbound marketing, pemilik usaha perlu memanfaatkan berbagai elemen dan teknik. Ulasan berikut ini akan membahas satu per satu teknik tersebut agar strategi pemasaranmu berhasil.
Kenali konsumen potensial dan tetap tujuan
Ingin berhasil menerapkan outbound marketing strategy? Langkah pertama, kamu perlu mengetahui calon konsumen dan menentukan jumlah penjualan dari masing-masing konsumen supaya tujuan penjualanmu.
Untuk melakukan itu, kamu harus mulai dengan membuat profil persona pembeli untuk konsumen potensial. Kamu bisa menentukan calon konsumen berdasarkan kanal akuisisi mereka, yaitu:
- Seeds: Calon konsumen yang datang ke perusahaan karena promosi mulut ke mulut. Mereka tidak memerlukan proses akuisisi yang rumit dan calon konsumen ini merupakan yang paling potensial.
- Nets: Konsumen potensial yang bertemu brand-mu melalui inbound marketing. Calon konsumen ini layak untuk menjadi salah satu fokus.
- Spears: Prospek yang berasal dari outbound leads. Kamu masih perlu mengevaluasi calon konsumen ini perlu ditindaklanjuti atau tidak.
Miliki tim penjualan yang andal
Biasanya, perusahaan merekrut tim penjualan yang mencakup dua jenis profesional penjualan, yaitu:
- Hunter: Tim penjualan yang melakukan kontak pertama dengan calon pelanggan dan menjadwalkan pertemuan
- Closer: Tim yang bertugas menunjukkan produk, menyiapkan proposal komersial, kontrak, dan closing atau menyelesaikan transaksi penjualan.
Perusahaan menyadari bahwa tenaga penjualan dapat menjadi kurang produktif karena fokusnya dipecah menjadi proses pencarian calon pelanggan dan closing. Karena itu, merekrut tim penjualan yang andal untuk setiap tahap penjualan merupakan solusinya.
Sesuaikan teknik pemasaran dengan karakter calon konsumen
Saat memulai outbound marketing, kamu mungkin perlu menggunakan beberapa teknik dan mengidentifikasi metode yang memberikan hasil optimal.
Salah satu teknik yang banyak digunakan ialah cold mail atau cold call. Tujuan dari cold call adalah mencari calon pelanggan yang belum melakukan pembelian atau kontak dengan bisnismu. Sayangnya, cold call kerap dianggap memaksa dan mengganggu privasi.
Terlepas kontra yang muncul dari audiens, cold call atau cold mail bisa sangat efektif bila direncanakan dan dilaksanakan dengan baik, misalnya dengan menerapkan pendekatan AIDA (Awareness, Interest, Desire, and Action).
Baca juga: Menilik Pengertian, Konsep, dan Contoh AIDA Marketing
Gunakan framework tertentu untuk menilai calon konsumen
Perlu dipahami, tidak semua daftar calon konsumen yang kamu miliki benar-benar akan membeli produk atau menggunakan jasamu. Maka dari itu, kamu perlu menerapkan matriks tertentu untuk menilai calon konsumen. Ketahui kecocokan calon konsumen dengan bisnismu.
Dengan melakukan identifikasi ini, kamu bisa mengeliminasi konsumen yang dianggap potensial, tetapi sebetulnya kemungkinan mereka bertransaksi kecil. Jadi, sumber daya tim yang kamu miliki bisa fokus menindaklanjuti konsumen yang benar-benar potensial.
Lakukan follow up dan analisis hasilnya
Kalau kamu sudah memiliki daftar konsumen yang benar-benar potensial, lakukan follow up. Pastikan kamu memiliki dokumentasi untuk setiap proses follow up.
Dengan begitu, jika proses gagal, kamu bisa menganalisis kekeliruan dan memasarkan produk lebih optimal pada kesempatan berikutnya. Sementara itu, apabila berhasil, kamu bisa menduplikasi formula tersebut untuk sales pitch berikutnya.
Baca Juga: Inbound Marketing adalah: Contoh, Strategi, dan Tahapannya
Funnel outbound marketing
Jika ditilik lebih dalam, funnel outbound marketing sebetulnya merupakan sales funnel. Sales funnel atau saluran penjualan adalah proses yang mencakup dua tujuan utama.
Pertama, konsumen melakukan pembelian dengan arahan dari perusahaan. Kedua, proses identifikasi oleh perusahaan berdasarkan produk atau layanan yang dipilih konsumen.
Tujuan tersebut dicapai dengan menerapkan beberapa langkah, mulai dari menciptakan awareness hingga konsumen melakukan repurchase atau terbangun loyalitas pelanggan.
Proses ini memang tidak sederhana, kamu perlu memperkenalkan brand kepada konsumen. Saat konsumen mulai tertarik, kamu perlu memastikan pengalaman konsumen saat berinteraksi dengan bisnismu terasa memuaskan sehingga mereka bersedia bertransaksi.
Lalu, kamu juga perlu menyiapkan strategi-strategi khusus dalam membangun loyalitas pelanggan. Nah, jika kamu ingin seluruh proses tersebut berjalan lebih mudah, pastikan bisnismu sudah menggunakan aplikasi POS dengan fitur lengkap.