Pasar Monopolistik: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya 

Ditulis oleh Marsha N. Safithri

article thumbnail

Pabrik motor/mobil adalah salah satu contoh pasar monopolistik.

Pasar adalah tempat bertemunya penjual dengan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli, begitu pula dengan pasar monopolistik. Pasar monopolistik adalah pasar yang memiliki banyak produsen yang menghasilkan barang serupa, tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.

Ingin menggali lebih dalam informasi mengenai pasar monopolistik? Temukan pengertian pasar monopolistik, ciri-ciri pasar monopolistik dan karakteristik pasar monopolistik, kelebihan pasar monopolistik, kekurangan pasar monopolistik, dan contoh pasar monopolistik, selengkapnya pada pembahasan di bawah ini.

Pengertian Pasar Monopolistik

Pasar monopolistik adalah pasar yang memiliki banyak produsen yang menghasilkan barang serupa, tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, tetapi setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Dikutip dari gramedia.com, pasar monopolistik merupakan salah satu jenis pasar persaingan tidak sempurna. Sistem pasar monopolistik ini dikembangkan karena tidak adanya kepuasan pada analisis model persaingan pasar sempurna atau pasar monopoli.

Sementara itu, dalam buku Teori Ekonomi (Pendekatan Mikro) (2018) karya Jun Surjanti dan kawan-kawan, pasar monopolistik adalah pasar dengan banyak produsen yang menghasilkan komoditas berbeda karakteristiknya. Pada jenis pasar ini, produsen menawarkan satu jenis barang dengan berbagai ciri produk yang berbeda-beda dari segi kualitas, bentuk, dan ukuran. Dengan adanya perbedaan pada setiap produk yang ditawarkan itu akan mencerminkan perbedaan yang sesungguhnya di antara produk-produk yang akan dibeli. Akan tetapi, mungkin saja perbedaan yang tercipta hanya persepsi dari masing-masing konsumen saja.

Produk yang ditawarkan oleh berbagai produsen yang ada di pasar memang berbeda. Misalnya saja, perbedaan suatu produk bisa kita lihat dari bentuk kemasan atau fisiknya. Mulai dari perbedaan bentuk, ukuran, fungsi, dan juga kualitas produk. selain itu, perbedaan tiap produk juga bisa kita lihat dari merek, logo, dan juga kemasannya. Kemudian untuk melihat lebih jelas lagi terkait perbedaan produk, bisa kita lihat dari jangka waktu kredit penjualan produk tersebut, kemudahan dalam mengaksesnya, ketersediaan komoditas, lokasi untuk mendapatkan komunitas, layanan after sales, dan lain sebagainya. Adapun contoh dari produk yang dijual di pasar monopolistik yang bisa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu alat kosmetik, pakaian, obat-obatan, tempat makan, dan lain sebagainya.

Baca juga: Pasar Monopsoni: Definisi, Ciri, Kelebihan, serta Contohnya

Ciri-Ciri Pasar Monopolistik (Karakteristik Pasar Monopolistik)

Ciri-ciri atau karakteristik pasar monopolistik adalah sebagai berikut:

  • Memiliki banyak penjual

Pasar ini memiliki banyak penjual yang bersaing seperti pasar persaingan sempurna. Para penjual rata-rata memiliki ukuran perusahaan yang sama dan tidak satu pun di antara mereka memiliki perusahaan besar. Perusahaan ini memiliki kekuasaan untuk bertindak sendiri-sendiri atau tidak berkolusi seperti pasar oligopoli. Keadaan inilah yang menyebabkan produksi suatu perusahaan relatif sedikit, dibandingkan dengan dalam produksi keseluruhan pasar. Contohnya di pasar ikan hias. Dalam satu gedung pasar bisa jadi ada puluhan penjual, namun rata-rata memiliki kapasitas dan kemampuan yang sama.

  • Barang yang dijual berbeda corak ragam

Setiap perusahaan menghasilkan barang atau jasa sejenis, namun satu perusahaan dengan perusahaan lain dapat dibedakan dari segi ukuran, kemasan, pelayanan, servis, dan sisi keunikan lainnya. Ciri ini dapat membedakan pasar monopolistik dengan pasar persaingan sempurna. Dalam pasar persaingan sempurna, produksi yang dihasilkan hampir sama, sehingga konsumen kesulitan membedakan. Sedangkan di pasar monopolistik, konsumen dengan mudah membedakan hasil produksi perusahaan yang satu dengan yang lain. Perbedaan produk tiap perusahaan ini yang menjadi dasar penguasaan monopolis. Dalam contoh sebelumnya yakni pasar ikan hias, tiap pedagang menjual ikan yang sama namun bisa berbeda karakteristiknya. Misalnya ada yang khusus menjual ikan cupang dengan harga mahal, ada lagi yang menjual ikan cupang yang dikenal sebagai pembudidaya cupang dengan ekor lancip. Tiap pedagang bisa punya keistimewaan sendiri dan punya pangsa pasar atau pelanggan sendiri.

  • Produsen dapat menentukan harga

Perbedaan harga dari masing-masing perusahaan memungkinkan setiap produsen memiliki kekuatan untuk menetapkan harga output. Dalam pasar persaingan monopolistik, produsen dapat memengaruhi harga, tetapi pengaruhnya relatif kecil dibandingkan dengan persaingan oligopoli dan monopoli. Karena produk yang dihasilkan di pasar monopolistik berbeda corak, maka konsumen berhak memilih. Jika suatu perusahaan menaikkan harga barang, perusahaan itu tetap dapat menarik pembeli meski hanya sedikit. Sebaliknya, jika perusahaan menurunkan harga, maka mudah untuk menjual semua barang yang dihasilkan. Dalam kasus pasar ikan hias, pedagang ikan cupang dengan ekor lancip sangat bisa menentukan harga, mengingat hanya ia di pasar tersebut yang punya kekhususan membudidayakan ikan cupang ekor lancip.

  • Hambatan masuk ke industri relatif rendah

Dr. Busra dalam bukunya Pengantar Ilmu ekonomi Mikro (2020), menerangkan perusahan baru yang akan masuk pasar tidak akan menghadapi persaingan atau hambatan yang tinggi. Hambatan yang akan dihadapi perusahaan baru, di antaranya:

  • Modal yang diperlukan relatif lebih besar dari pada pasar persaingan sempurna.
  • Perusahaan baru harus berusaha memproduksi barang atau jasa yang lebih menarik dari yang sudah ada.

Dalam contoh pasar ikan hias, seorang pedagang ikan bisa dengan mudah berjualan, namun ia harus menemukan pangsa pasar atau keunikan dari tokonya.

  • Diperlukan promosi yang aktif

Setiap perusahaan memiliki keunikan produk masing-masing, sehingga dibutuhkan promosi yang tinggi. Hal ini membuktikan bahwa pasar ini bersaing bukan pada harga, tetapi pada bentuk corak. Pada pasar monopolistik, harga bukan penentu utama dalam persaingan. Melainkan pada keunggulan atau keunikan dari produk tersebut. Seperti yang telah dicontohkan, dalam pasar ikan hias, para pedagang tidak menampilkan spanduk untuk menyaingi harga seperti "Paling murah". Mereka biasanya akan berlomba-lomba menonjolkan keunikan dagangan masing-masing seperti, "Jual ikan cupang ekor love", atau "Lapak ikan cupang marble". Ketika berinteraksi dengan konsumen, pedagang juga punya jawaban mengapa tokonya lebih unggul atau lebih cocok bagi konsumen.

Baca juga: Strategi Penetapan Harga: Tujuan, Langkah, dan Jenisnya

Selain pabrik motor/mobil, pabrik rokok juga menjadi salah satu contoh pasar monopolistik.

Kelebihan Pasar Monopolistik dan Kekurangan Pasar Monopolistik

Kelebihan pasar monopolistik adalah sebagai berikut:

  1. Banyaknya perusahaan di dalam pasar akan memberikan keuntungan tersendiri untuk para konsumen dalam memilih barang atau produk yang terbaik bagi mereka.
  2. Adanya kebebasan untuk keluar dan masuk untuk para produsen. Sehingga hal itu akan mendorong para produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam setiap produk yang mereka tawarkan.
  3. Terdapat diferensiasi produk yang bisa mendorong para konsumen untuk lebih teliti dalam memilih produk yang nantinya akan dibeli dan bisa membuat setiap konsumen bisa lebih selektif terhadap produk yang akan dipilih.
  4. Pasar tersebut relatif cukup mudah kita jumpai karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari ada di dalam pasar monopolistik.

Sementara itu, kekurangan pasar monopolistik adalah sebagai berikut:

  1. Pasar persaingan monopolistik memiliki tingkat persaingan yang cukup tinggi, baik dalam hal harga, kualitas, maupun layanan. Sehingga para produsen yang tidak mempunyai modal dan pengalaman yang cukup, akan lebih cepat keluar dari pasar itu.
  2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk dapat masuk ke dalam pasar tersebut. Sebab, para pemilik usaha yang ada di dalamnya mempunyai skala ekonomi yang tinggi.
  3. Pasar ini bisa mendorong berbagai perusahaan untuk selalu memberikan inovasi. Sehingga hal itu akan meningkatkan biaya produksi yang nantinya berimbas kepada harga produk yang harus dibayar oleh para konsumen.

Baca juga: Apa Itu Annual Report? Tujuan, Fungsi, dan Cara Membuatnya

Contoh Pasar Monopolistik

Contoh pasar monopolistik adalah sebagai berikut:

  • Pabrik rokok

Pabrik rokok seperti Djarum, Gudang Garam, Dji Sam Soe, dan lainnya, sama-sama memproduksi rokok. Tapi setiap perusahaan mempunyai ciri khasnya masing-masing. Bahkan, harga yang dipatok oleh masing-masing perusahaan juga berbeda-beda. Tidak ada standar yang bisa menentukan bahwa harga dari produk tersebut harus sama atau seragam.

Selain itu, setiap perusahaan mempunyai kuasa untuk mempengaruhi pasar menggunakan produk yang dimiliki. Akan tetapi, mereka tidak bisa memberikan pengaruh harga kepada keseluruhan harga pasar ataupun harga yang ditetapkan oleh pesaingnya. Adapun perbedaan lain yang dapat kita lihat dari semua contoh produk dari pabrikan diatas adalah mengenai racikan rokok, tampilan desain kemasan, dan juga varian rasa yang disediakan. Kemudian, jumlah batang rokok yang ada di dalam kemasan juga bergantung dari masing-masing pabrik.

  • Pabrik sepeda motor

Contoh selanjutnya dari pasar persaingan monopolistik yang ada di Indonesia adalah pabrik sepeda motor Honda ataupun Yamaha. Dimana motor keluaran Honda selalu dianggap lebih irit dibandingkan dengan sepeda motor merk lainnya. Sementara motor keluaran Yamaha dinilai lebih mempunyai tenaga yang unggul dibandingkan dengan sepeda motor lain.

Hal itu adalah salah satu contoh yang ada di pasar persaingan monopolistik. Dimana kedua brand tersebut sama-sama memproduksi sepeda motor. Akan tetapi, keduanya mempunyai karakteristik yang cukup berbeda. Demikian pembahasan mengenai pasar monopolistik beserta ciri-ciri dan contohnya. Dimana dari penjelasan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa pasar monopolistik merupakan suatu pasar yang dikembangkan karena tidak adanya kepuasan dalam pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Dengan kata lain, pasar monopolistik adalah gabungan dari pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli.

Penutup

Pasar monopolistik adalah pasar yang memiliki banyak produsen yang menghasilkan barang serupa, tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Pasar monopolistik memiliki ciri-ciri/karakteristik tersendiri yang dapat diidentifikasi. Selain kelebihan, pasar monopolistik juga memiliki kekurangan yang patut dijadikan sebagai bahan pertimbangan.

Setelah memahami pengertian pasar monopolistik, ciri-ciri pasar monopolistik dan karakteristik pasar monopolistik, kelebihan pasar monopolistik, kekurangan pasar monopolistik, dan contoh pasar monopolistik, dapatkan juga informasi lain seputar bisnis di sini. Pilih aplikasi yang dapat mendukung kelancaran bisnismu, seperti majoo. Dengan berlangganan majoo, kamu bisa memanfaatkan fitur yang ditawarkan untuk mendukung kemajuan bisnismu. Tidak perlu khawatir, majoo selalu setia menemani langkahmu dalam bekerja dan membangun bisnis, terutama untuk urusan partner pembayaran. Tunggu apa lagi? Saatnya berlangganan sekarang!

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
whatsapp logo