Pengertian Buku Besar dan Fungsinya dalam Keuangan Bisnis

Ditulis oleh Dini N. Rizeki

article thumbnail


Istilah buku besar mungkin sudah sangat akrab bagi para akuntan. Buku besar adalah salah satu komponen utama dalam sistem akuntansi perusahaan atau bisnis, Namun, tidak bisa dimungkiri ada sebagian pebisnis yang mungkin belum paham apa itu buku besar. Padahal fungsinya sangatlah penting dalam pencatatan keuangan bisnis.

Pebisnis perlu memahami buku besar karena merupakan pondasi utama dalam pengelolaan keuangan yang efisien dan transparan bagi perusahaan. Dengan memahami buku besar, pebisnis dapat secara sistematis mencatat dan melacak semua transaksi keuangan yang dilakukan oleh perusahaan, termasuk penerimaan, pengeluaran, pendapatan, dan biaya. 

Dengan menguasai buku besar, kamu dan pebisnis lainnya dapat mengelola keuangan perusahaan dengan lebih baik, meningkatkan efisiensi, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan bisnis yang lebih sukses.

Pengertian Buku Besar

Jadi, apa sebenarnya yang dimaksud buku besar? Pengertian buku besar adalah catatan akuntansi yang menyajikan dan menyimpan secara sistematis semua transaksi keuangan yang dilakukan oleh perusahaan selama periode waktu tertentu. Buku besar bertujuan untuk mengumpulkan informasi keuangan yang relevan dan memberikan gambaran yang jelas tentang keuangan perusahaan.

Dalam buku besar, setiap transaksi dicatat secara terpisah dan diurutkan berdasarkan jenisnya. Transaksi ini biasanya mencakup semua kegiatan keuangan, termasuk pembelian, penjualan, penerimaan, pengeluaran, pendapatan, dan biaya lainnya. 

Setiap transaksi akan diidentifikasi dengan akun tertentu, yang mencerminkan sifat transaksi tersebut (misalnya, kas, piutang usaha, utang usaha, persediaan, modal, dan lain-lain). 

Buku besar biasanya terdiri dari dua kolom, yaitu kolom debit dan kredit. Dalam sistem akuntansi berbasis akrual, setiap transaksi akan mencatat jumlah yang sama di kedua kolom tersebut, dengan jumlah debit sama dengan jumlah kredit. Prinsip dasar ini dikenal sebagai double-entry bookkeeping (pencatatan ganda).

Dengan pencatatan buku besar yang tepat dan teratur, pemilik bisnis dapat mengelola keuangan dengan lebih baik. Dapat juga membuat keputusan yang lebih cerdas, dan memahami posisi keuangan mereka secara menyeluruh.

Baca Juga: Buku Besar: Pengertian, Contoh, dan Cara Membuatnya

Apa saja bentuk-bentuk buku besar?

Bentuk-Bentuk Buku Besar

Buku Besar dapat dibagi menjadi beberapa bentuk berdasarkan jenisnya dan tujuan penggunaannya. Bentuk-bentuk buku besar yang umum digunakan dalam sistem akuntansi, antara lain adalah:

Buku Besar Umum (General Ledger)

Ini adalah bentuk buku besar yang paling umum dan utama dalam sistem akuntansi. Buku besar umum mencatat semua akun keuangan utama perusahaan, seperti kas, piutang usaha, utang usaha, persediaan, modal, pendapatan, dan biaya. Setiap akun memiliki halaman khusus untuk mencatat semua transaksi yang terkait dengan akun tersebut.

Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger)

Buku besar pembantu digunakan untuk mencatat rincian transaksi dari suatu akun khusus. Misalnya, bisnismu dapat memiliki buku besar pembantu untuk piutang usaha, utang usaha, atau persediaan. Buku besar pembantu membantu memisahkan transaksi dan memberikan informasi lebih rinci tentang setiap akun.

Buku Besar Kas (Cash Ledger)

Buku besar kas mencatat semua transaksi yang terkait dengan kas perusahaan. Bentuk-bentuk buku besar ini akan mencatat penerimaan dan pengeluaran kas secara terpisah.

Buku Besar Bank (Bank Ledger)

Buku besar bank umumnya mencatat semua transaksi perbankan perusahaan. Termasuk mencatat setoran, penarikan, cek yang diuangkan, cek yang belum diuangkan, dan transaksi lain yang melibatkan rekening bank perusahaan.

Buku Besar Penjualan (Sales Ledger)

Buku besar penjualan mencatat semua transaksi penjualan perusahaan, termasuk penjualan kredit kepada pelanggan. Ini nantinya akan dapat membantu melacak tagihan yang belum dibayar oleh pelanggan.

Buku Besar Pembelian (Purchase Ledger)

Buku besar pembelian mencatat semua transaksi pembelian perusahaan, termasuk pembelian kredit dari pemasok. Buku besar ini dapat membantu melacak tagihan yang harus dibayar kepada pemasok.

Buku Besar Aset Tetap (Fixed Assets Ledger)

Buku besar aset tetap mencatat semua transaksi yang terkait dengan aset tetap perusahaan. Misalnya tanah, bangunan, mesin, dan peralatan. Mencatat juga akuisisi, depresiasi, dan penjualan aset tetap.

Buku Besar Ekuitas (Equity Ledger)

Buku besar ekuitas mencatat semua transaksi yang terkait dengan modal pemilik perusahaan. Termasuk sumbangan modal, penarikan modal, dan laba atau rugi yang diakumulasi.


Baca Juga: Buku Besar Perusahaan Jasa, Strategi Kelola Keuangan Bisnis

Fungsi Buku Besar

Buku besar memiliki beberapa fungsi penting dalam sistem akuntansi dan manajemen keuangan bisnis atau perusahaan. Beberapa fungsi buku besar yang utama adalah:

  • Untuk mencatat semua transaksi keuangan yang dilakukan oleh perusahaan. Setiap transaksi dicatat secara terpisah dan diurutkan berdasarkan jenisnya, sehingga memudahkan identifikasi dan analisis aktivitas keuangan perusahaan.

  • Untuk mengelompokkan transaksi ke dalam akun-akun keuangan tertentu. Pengelompokan ini membantu menyajikan informasi keuangan dalam format yang terstruktur dan mudah dipahami.

  • Untuk menyediakan data yang relevan untuk menganalisis performa keuangan perusahaan. 

  • Informasi yang dicatat dalam Buku Besar digunakan untuk menyusun laporan keuangan, seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. 

  • Untuk menyediakan jejak transaksi yang jelas dan memungkinkan auditor untuk memverifikasi keakuratan informasi keuangan perusahaan dalam proses audit.

  • Membantu manajemen dalam pengambilan keputusan strategis. 

  • Menciptakan kontrol intern dalam perusahaan. Penggunaan yang tepat akan membantu mencegah kecurangan dan kesalahan akuntansi.

  • Berfungsi sebagai dasar untuk menyusun anggaran perusahaan. 


Aplikasi Akuntansi majoo

Laporan Buku Besar

Bila membahas tentang buku besar, artinya akan membahas pula mengenai laporan buku besar. Laporan buku besar adalah ringkasan dari semua transaksi keuangan yang tercatat dalam buku besar selama periode waktu tertentu. 

Laporan ini mencakup semua akun keuangan utama perusahaan dan mencatat transaksi dalam kolom debit dan kredit sesuai dengan prinsip pencatatan ganda. Laporan buku besar akan memberikan gambaran lengkap tentang aktivitas keuangan perusahaan dan menjadi dasar untuk menyusun laporan keuangan lainnya.

Berikut adalah beberapa poin penting mengenai laporan buku besar:

Rangkuman Akun

Laporan buku besar menyajikan rangkuman saldo setiap akun keuangan yang terdapat dalam buku besar umum. Termasuk akun-akun seperti kas, piutang usaha, utang usaha, persediaan, modal, pendapatan, dan biaya.

Periode Waktu

Laporan buku besar biasanya disusun untuk periode akuntansi tertentu, seperti satu bulan, satu kuartal, atau satu tahun. Ini akan memungkinkan pemilik bisnis untuk melihat aktivitas keuangan bisnis yang dijalankan selama periode tersebut.

Kolom Debit dan Kredit

Setiap akun dalam laporan buku besar memiliki dua kolom, yaitu kolom debit dan kolom kredit. Debit dan kredit masing-masing mencatat arus masuk dan arus keluar dalam akun tersebut. Jumlah debit harus selalu sama dengan jumlah kredit (pencatatan ganda).

Saldo Akhir

Laporan buku besar menyajikan saldo akhir dari setiap akun pada akhir periode. Saldo akhir dihitung dengan mengurangkan jumlah kredit dari jumlah debit atau sebaliknya, tergantung sifat akun (misalnya, akun aset dan biaya memiliki saldo normal debit, sedangkan akun kewajiban dan ekuitas memiliki saldo normal kredit).

Pengelompokan

Laporan buku besar biasanya mengelompokkan akun-akun ke dalam kategori tertentu. Seperti aktiva lancar, aktiva tetap, kewajiban lancar, dan ekuitas. Ini membantu pembaca laporan untuk dengan mudah mengidentifikasi sumber dan penggunaan dana perusahaan.

Referensi untuk Laporan Lain

Laporan buku besar menjadi dasar untuk menyusun laporan keuangan lainnya, seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Informasi dari laporan buku besar dapat digunakan untuk memastikan konsistensi dan akurasi laporan-laporan tersebut.

Laporan buku besar membantu manajemen, pemangku kepentingan, dan auditor dalam memahami posisi keuangan perusahaan. Dengan adanya laporan buku besar yang tepat dan teratur, kamu dan pemilik bisnis lainnya dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih efisien dan transparan.


Baca Juga:

Buku Besar Umum: Contoh dan Fungsinya

Buku Besar Pembantu, Cara Praktis Kelola Keuangan

Kesimpulan 

Buku besar merupakan salah satu komponen utama dalam sistem akuntansi. Buku besar adalah catatan akuntansi yang menyajikan dan menyimpan secara sistematis semua transaksi keuangan yang dilakukan oleh perusahaan selama periode waktu tertentu. 

Pengetahuan tentang pengertian buku besar dan fungsinya memungkinkan kamu sebagai pemilik bisnis untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat. Seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas, yang memberikan gambaran jelas tentang posisi keuangan perusahaan. 

Buku besar yang dibuat dengan baik dan rapi akan mempermudah kamu membuat laporan buku besar dan berbagai laporan keuangan lainnya. Untuk memastikan setiap transaksi sudah tercatat dengan baik, tambahkan aplikasi keuangan majoo untuk bisnismu. Semua jenis transaksi akan tercatat secara real-time yang memudahkan pembuatan buku besar. Coba pakai majoo sekarang, yuk!



Sumber Data: 

https://lifepal.co.id/media/buku-besar/

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo