Perusahaan Dagang adalah… Apa Bedanya dengan Usaha Lain?

Ditulis oleh Ajar Pamungkas

article thumbnail

Perusahaan dagang adalah jenis usaha yang berfokus pada pembelian, penyimpanan, dan penjualan.

Perusahaan dagang adalah salah satu jenis bisnis yang sebenarnya banyak dilakoni oleh pemilik usaha, meski mungkin pemilik usaha itu sendiri tidak menyadarinya. Pasalnya, hampir seluruh sektor bisnis pasti akan melakukan aktivitas perdagangan, tetapi belum tentu pula seluruh aktivitas tersebut dapat digolongkan sebagai aktivitas perusahaan dagang.

Jika demikian, sebenarnya apa, sih, yang dimaksud dengan perusahaan dagang itu sendiri? 

Pengertian Perusahaan Dagang

Pengertian perusahaan dagang sendiri sebenarnya sudah cukup jelas dan to the point, yaitu sebuah perusahaan yang menjalankan aktivitas perdagangan, yaitu penjualan dan pembelian, akan tetapi sama sekali tidak terlibat dalam aktivitas produksi. Oleh karena itu, pemilik usaha yang bergerak di sektor ini tidak perlu repot memikirkan bagaimana cara mengolah bahan baku yang sudah dibelinya untuk menghasilkan barang jadi yang bisa dijual.

Dari pengertian perusahaan dagang tersebut, sebenarnya jelas sekali bahwa pemilik usaha tidak hanya melakukan kegiatan penjualan saja, tetapi juga kegiatan pembelian. Mengapa bisa demikian? Mudah saja, jenis perusahaan ini tidak mungkin menghasilkan produknya sendiri karena tidak memasukkan proses produksi ke dalam rantai bisnisnya. Dengan demikian, pemilik usaha perlu membeli barang atau produk jadi dari pelaku usaha lainnya agar bisnisnya dapat tetap beroperasi.

Karena proses bisnisnya yang bisa dibilang cukup sederhana, tak sedikit pemilik usaha yang memutuskan untuk berkecimpung dalam industri ini. Hanya saja, karena perlu melakukan pembelian bahan jadi, untuk memulai sebuah perusahaan dagang biasanya dibutuhkan modal yang tak sedikit.

Baca juga: Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

Kegiatan Utama Perusahaan Dagang adalah

Berbeda dengan perusahaan manufaktur yang berfokus pada proses produksi, kegiatan utama perusahaan dagang adalah pembelian, penyimpanan, dan juga penjualan. Yap, benar. Sekalipun bentuknya adalah perusahaan dagang, kegiatan utamanya tidak hanya terbatas pada pembelian dan penjualan saja, tetapi juga penyimpanan.

Wajar saja, kan? Barang yang sudah dibeli, sekalipun tidak diolah lagi atau diubah dalam bentuk apa pun, mungkin tidak akan langsung bisa dijual. Oleh karena itu, perusahaan dagang perlu menyimpan barang tersebut hingga akhirnya laku terjual. Alasan ini pula yang menyebabkan operasional perusahaan dagang membutuhkan modal yang besar, karena tak jarang perusahaan membutuhkan tempat khusus sebagai gudang.

Di luar penyimpanan tersebut, kegiatan utama perusahaan dagang adalah membeli suatu produk atau barang jadi untuk dijual kembali, bisa kepada konsumen akhir maupun kepada pemilik usaha lain.

Baca juga: Belajar Buka Usaha Sendiri dengan Mudah dan Tetap Sukses

Ciri-Ciri Perusahaan Dagang

Setidaknya, ada tiga ciri-ciri perusahaan dagang yang membedakannya dengan jenis usaha lain. Dengan adanya ciri-ciri ini, kita dapat dengan mudah menentukan apakah suatu usaha yang dijalankan oleh seorang pemilik usaha merupakan perusahaan dagang atau justru perusahaan manufaktur.

Ketiga ciri-ciri utama ini umumnya berkutat pada kegiatan yang dijalankan pada sebuah perusahaan dagang, karena memang jenis kegiatan inilah yang menjadi esensi dari perusahaan dagang. Apa saja, sih, ciri-ciri yang dimaksud tersebut?

1. Tidak Ada Proses Produksi Sama Sekali

Ciri yang paling utama dari perusahaan dagang adalah tidak adanya proses produksi sama. Pengadaan persediaan barang umumnya dilakukan dengan membeli produk yang sudah jadi dari pemilik usaha lain, sehingga proses produksi sama sekali tidak dibutuhkan.

Dengan demikian, pemilik perusahaan dagang juga tidak perlu melakukan pengadaan bahan baku maupun bahan mentah dan bahan setengah jadi. Secara umum, tidak adanya proses produksi membuat pemilik usaha tidak perlu menyiapkan pos pengeluaran untuk perawatan peralatan produksi serta penyediaan perlengkapan produksi.

Di sisi lain, karena tidak melakukan produksi untuk komoditas bisnisnya sendiri dan harus bergantung pada pemasok produk jadi, pemilik usaha yang menggeluti bisnis ini perlu menyiapkan modal yang sangat besar untuk memulai operasional bisnisnya karena produk jadi yang akan dijual kembali harus dibeli terlebih dahulu dari pihak produsen maupun pemilik usaha lainnya.

Seperti yang kita ketahui bersama, melakukan proses produksi secara mandiri, sekalipun membutuhkan pengeluaran dan penyusutan nilai alat produksi dalam jangka panjang, tetap saja memiliki biaya keseluruhan yang lebih murah. Hal ini patut menjadi pertimbangan bagi pemilik usaha yang tertarik untuk mulai menjalankan perusahaan dagang.

Salah satu contoh perusahaan dagang adalah usaha ritel

2. Tidak Melakukan Pengolahan maupun Perubahan

Ciri-ciri perusahaan dagang yang berikutnya terletak pada tidak adanya proses pengolahan apa pun dari produk yang telah dibeli. Dengan kata lain, produk-produk yang telah dibeli oleh sebuah perusahaan dagang akan dijual kembali dengan bentuk dan kemasan yang sama.

Jadi, apabila seorang pemilik usaha melakukan pembelian suatu produk, kemudian melakukan pengolahan ulang maupun perubahan apa pun, misalnya saja dengan melakukan pengemasan ulang produk tersebut agar dapat ditempeli dengan merek yang diusungnya, kegiatan usaha yang dilakukan tidak dapat digolongkan sebagai aktivitas perusahaan dagang.

Dalam perusahaan dagang, barang yang dijual memiliki kemasan dan karakter yang persis sama dengan yang dimiliki ketika produk tersebut dibeli. Dengan demikian, perusahaan dagang tidak dapat melakukan rebranding terhadap produk-produk yang menjadi komoditas bisnisnya.

3. Berfokus pada Pembelian, Penyimpanan, dan Penjualan

Jika dilihat kembali, sebenarnya bukan hanya perusahaan dagang saja yang tidak melakukan proses produksi maupun pengolahan apa pun pada produk yang dijualnya. Perusahaan distribusi pun memiliki karakteristik usaha yang serupa.

Dengan adanya persamaan tersebut, tak jarang orang sulit membedakan perusahaan dagang dengan perusahaan distribusi, karena dalam kedua jenis usaha tersebut sama-sama tidak ada proses produksi. Akan tetapi, bentuk komoditas bisnisnya tetaplah berbeda.

Jika perusahaan distribusi menawarkan jasa untuk mendistribusikan suatu produk, perusahaan dagang berfokus pada penjualan produk itu sendiri. Selain itu, perusahaan dagang juga melakukan aktivitas penyimpanan yang tidak banyak ditemukan pada perusahaan distribusi.

Dalam perusahaan distribusi, produk yang didistribusikan tidak dibeli, disimpan, maupun dijual oleh pemilik usaha, tetapi cukup didistribusikan dari satu tempat ke tempat lain, dan biaya yang dikenakan terbatas pada jasa pendistribusian produk tersebut. Tentu proses bisnis ini jauh berbeda dengan yang dilakukan oleh perusahaan dagang. Dalam perusahaan dagang, keuntungan yang diperoleh dihasilkan dari selisih harga beli dengan harga jualnya kembali.

Baca juga: 10 Karakter Wirausaha untuk Meraih Kesuksesan Bisnis

Contoh Perusahaan Dagang

Sesungguhnya, ada banyak sekali contoh perusahaan dagang, terlebih jika kita sudah memahami pengertian serta mampu mengidentifikasi ciri-ciri yang dimilikinya. Secara umum, pemilik usaha yang bergerak di bidang ritel sudah pasti menjalankan jenis perusahaan dagang, karena dalam industri ritel tidak ada proses produksi, pengolahan produk, dan sepenuhnya berfokus pada kegiatan pembelian, penyimpanan, serta penjualan saja.

Dalam lingkup kecil, pedagang eceran juga dapat digolongkan sebagai jenis usaha dagang karena praktik bisnis ini umumnya dilakukan dengan mengulak produk jadi dari tempat lain untuk dijual kembali ke konsumen akhir. Untuk lingkup yang lebih besar, minimarket dan department store dapat menjadi contoh perusahaan dagang.

Meski demikian, tidak semua barang yang dijual di minimarket atau department store dapat digolongkan dalam komoditas perusahaan dagang, lho! Indomaret, misalnya saja, juga menjual air minum dalam kemasan dengan mereknya sendiri. Meski produk tersebut tidak dibuat sendiri dari awal, melainkan dibeli dari pemilik usaha lain, Indomaret melakukan perubahan kemasan dan rebranding.

Praktik yang sama juga dilakukan oleh beberapa pemilik usaha lainnya. Jadi, jika perusahaan dagang adalah jenis usaha yang berfokus pada kegiatan pembelian, penyimpanan, dan penjualan, tak semua produk yang menjadi komoditas bisnisnya benar-benar berasal dari sumber lain.

Tertarik untuk menjalankan perusahaan dagang? Gunakan aplikasi majoo yang memiliki Fitur Inventory untuk mengelola produk yang ingin dijual dengan mudah. Terlebih lagi, fitur ini juga dilengkapi dengan kemudahan untuk melakukan pemesanan ulang dari pemasok favorit yang dipilih! Menarik, kan? Yuk, segera berlangganan aplikasi majoo!

Baca juga: Pertanyaan Besar: Keuntungan Menjadi Pengusaha adalah …?

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
whatsapp logo