Bisnis preloved adalah salah satu bisnis yang kian populer belakangan ini. Kamu bisa menemukan barang preloved dengan mudah di berbagai kanal media sosial atau marketplace.
Sebenarnya, apa sih yang dimaksud preloved? Lalu, bagaimana cara bisnis preloved? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Pengertian Bisnis Preloved
Istilah preloved sering kali dianggap sama dengan thrift. Memang dari sisi barang atau komoditas yang dijual, keduanya sama-sama memperjualbelikan barang bekas. Akan tetapi, terdapat karakteristik mendasar yang membedakan preloved dan thrift.
Bisnis preloved adalah bisnis jual beli barang bekas, tetapi biasanya bukan hanya barang bekas layak pakai, melainkan barang bekas bermerek atau high class.
Selain itu, barang yang dijual di bisnis preloved umumnya hanya pernah dipakai beberapa kali saja.Kalau kamu mencari barang preloved, kamu pasti akan menemukan keterangan, misalnya barang hanya pernah dipakai satu atau dua kali.
Dengan kata lain, barang preloved tetaplah merupakan barang-barang yang yang bernilai, meskipun bekas. Jadi, barang preloved memang berbeda dengan barang-barang yang dijual di thrift store.
Barang thrift umumnya adalah barang-barang bekas yang berasal dari luar negeri, misalnya pakaian bekas. Pemilik usaha thrift store biasanya bisa membeli barang tersebut dalam partai besar seperti bal atau karung besar.
Jika barang preloved sering kali highly curated, pebisnis thrift justru tidak bisa memilih barang yang dibelinya. Model pembeliannya langsung per karung besar, tanpa proses seleksi.
Tidak heran bila kualitas barang thrift sangat bervariasi dan harga jualnya terbilang sangat murah. Karena itu, bila dihitung berdasarkan keuntungan per transaksi, berbisnis barang preloved tentu jauh lebih menguntungkan.
Baca juga: Memanfaatkan Platform Media Sosial Selayaknya Online Shop
Contoh Ide Bisnis Preloved
Apakah kamu tertarik menjalankan bisnis preloved? Jika kamu tertarik memulai bisnis yang satu ini, kamu perlu menentukan terlebih dahulu jenis barang yang akan kamu jual.
Yuk, simak contoh ide bisnis preloved yang bisa kamu jadikan inspirasi di bawah ini!
-
Produk Fesyen
Produk fesyen merupakan salah satu komoditas bisnis preloved yang memiliki banyak peminat. Kamu bisa menjual beragam produk fesyen, mulai dari pakaian, tas, sepatu, hingga aksesoris.
Ada banyak konsumen yang menyukai barang-barang bermerek dengan harga yang relatif lebih rendah. Meskipun barang preloved tidak selalu berarti harganya lebih rendah.
Tak sedikit produk fesyen, misalnya tas designer brand, yang sifatnya rare item, yaitu hanya diproduksi dalam jumlah terbatas dan disebarkan terbatas di seluruh dunia.
Akhirnya, produk tersebut masuk ke dalam barang koleksi. Di pasar preloved, jenis produk fesyen yang demikian justru bisa dijual dengan harga lebih tinggi daripada harga boutique.
-
Furnitur
Di samping produk fesyen, furnitur juga termasuk jenis barang yang preloved-nya banyak diminati. Kalau kamu hanya ingin mengambil keuntungan sesekali, kamu bisa menjual furnitur lama milikmu dengan cara menitipkannya ke toko furnitur bekas atau menjualnya secara online.
Namun, bila kamu benar-benar ingin menangkap peluang bisnis furnitur preloved, kamu mungkin perlu membangun toko furnitur bekas. Paling tidak, kamu memiliki gudang untuk menampung furnitur-furnitur yang belum terjual.
Seperti yang sudah diketahui, furnitur memang membutuhkan ruang penyimpanan yang relatif besar.
Cara Bisnis Preloved
Setelah mengetahui jenis barang yang akan dijual, sebagian dari kamu mungkin ada yang bertanya-tanya: Bagaimana cara bisnis preloved? Nah, kami telah menyiapkan tips memulai bisnis preloved, silakan disimak.
-
Menyortir Barang
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, barang preloved memang bekas, tetapi biasanya masih bernilai. Jadi, barang-barang yang kamu jual memang harus masih layak serta berkualitas.
Karena itu, langkah awal dalam bisnis preloved adalah menyortir barang. Pertama, kamu perlu memastikan kondisi barang yang akan kamu jual masih layak. Bahkan, bila memungkinkan, kemasan barang tersebut masih ada dan disertakan dalam kelengkapan penjualan.
Selanjutnya, kamu perlu memastikan masa pemakaian dan memberi catatan, misalnya barang tersebut belum pernah dipakai sejak beli, baru dipakai sekali, dan seterusnya. Tentunya, makin mulus dan sedikit masa pemakaiannya, potensi harga jualnya akan makin tinggi.
Lalu, sebaiknya kamu juga mengelompokkan barang preloved berdasarkan mereknya. Apalagi, bila barang-barang yang kamu jugal termasuk barang-barang branded atau high end.
-
Buat Foto yang Menarik
Kini sebagian besar penjualan barang preloved dilakukan melalui platform online. Metode pemasaran ini terbilang sangat efektif dan efisien. Karena itu, kamu perlu membuat foto yang menarik untuk konten pemasaran.
Dengan adanya foto atau video, konsumen akan lebih yakin ketika akan membeli barang preloved.
Sebagai catatan, foto barang preloved memang perlu dibuat menarik agar konsumen tertarik untuk membeli. Namun, foto tersebut tetap perlu dibuat realistis, tidak terlalu banyak proses edit sebab kamu perlu menampilkan kondisi barang yang sesungguhnya.
-
Promosi Barang Preloved Melalui Media Sosial
Media sosial merupakan platform promosi yang efektif untuk memasarkan barang-barang preloved.
Dalam pembuatan konten promosi di media sosial, pastikan kamu membuat deskripsi yang jelas serta mudah dimengerti oleh calon pembeli. Tak ketinggalan detail informasi yang telah kamu catat dalam proses sortir pun perlu dicantumkan.
Selain itu, tergantung pada strategi yang ingin kamu terapkan, kamu bisa mencantumkan atau tidak mencantumkan tag harga. Kebanyakan konsumen memang cenderung menyukai produk yang sudah dilengkapi dengan informasi harga yang jelas.
Namun, tidak mencantumkan tag harga juga dapat menjadi jalan komunikasi dengan konsumen sebab konsumen harus mengirimkan direct message untuk mengonfirmasi harga.
Kamu pun dapat membuat catatan nama konsumen yang tertarik berdasarkan upaya mereka menghubungimu.
Apabila kamu sudah langsung mencantumkan tag harga di deskripsi atau caption, pastikan kamu mencantumkan call to action (CTA) yang jelas.
Baca juga: Call to Action Adalah: Pengertian, Jenis, dan Contohnya
-
Menjual Barang Preloved Melalui Website atau e-Commerce
Call to action atau CTA di media sosial bisa diarahkan ke titik penjualan, misalnya website atau e-commerce. Kamu bisa memiliki keduanya atau salah satunya. Kedua platform tersebut pun memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Jika kamu sudah memiliki website yang layak, konsumen akan melihatmu sebagai bisnis yang tepercaya. Akan tetapi, pembuatan website yang layak tentu tidak mudah dan memerlukan modal.
Sementara itu, kamu bisa membuka toko online dengan relatif mudah di e-commerce. Namun, bila kamu belum menjadi merchant tepercaya yang ditandai dengan label tertentu, mungkin konsumen akan sulit percaya. Jadi, kamu perlu memaksimalkan citra bisnismu untuk meyakinkan konsumen.
-
Barang Milik Sendiri atau Barang Titipan
Terakhir, tetapi sangat penting dalam cara bisnis preloved ialah kepemilikan barang. Kamu bisa menjual barang milik sendiri, baik barang bekas kamu pakai maupun barang yang kamu beli dari orang lain.
Jika kamu akan menjual barang milik sendiri yang dibeli dari orang lain, pertimbangkan modal yang kamu miliki sebelum memutuskan terjun ke bisnis preloved.
Putuskan merek-merek produk yang akan kamu jual sejak awal untuk memudahkanmu menghitung modal yang diperlukan.
Bila modalmu terbatas, kamu bisa menjual barang titipan pihak lain. Dengan kata lain, kamu berperan sebagai pemasar dan mengambil keuntungan dari selisih harga yang diinginkan pemilik barang dengan harga jual.
Sampai sini, apakah kamu siap membuka bisnis preloved? Di samping poin cara bisnis preloved di atas, pastikan kamu juga menggunakan digital tools yang memudahkan pengelolaan operasional harian. Selamat memulai bisnis preloved-mu!