Istilah QR Code mungkin lebih kamu kenal dibandingkan istilah QR Code Generator. Padahal dua hal ini berkaitan erat. Bagi kamu yang sudah mulai menerapkan sistem pembayaran dengan metode QR Code dalam bisnis atau usahamu, pastinya tahu bahwa QR Code Generator adalah aplikasi yang digunakan untuk membuat QR Code.
Dulu, untuk melakukan pembayaran transaksi orang-orang lebih banyak yang menggunakan sistem bayar tunai. Sekarang, sistem pembayaran dengan QR Code lebih digemari karena memang mendatangkan banyak kemudahan dan juga keuntungan.
Bukan hanya bagi pihak penjual atau merchant, pihak pembeli atau konsumen pun mendapatkan banyak kemudahan bila melakukan pembayaran dengan sistem ini. Selain lebih cepat dan praktis, metode ini jauh lebih aman dan higienis dibandingkan pembayaran secara tunai.
Apa itu QR Code Generator?
QR Code Generator adalah aplikasi web yang menyimpan data ke dalam QR Code (misalnya teks atau alamat situs web). QR Code Generator merupakan alat untuk membantu kamu membuat QR Code kustom dengan cepat dan mudah.
Setelah QR code selesai dibuat, kamu bisa langsung mengunduhnya dan menempelkannya di situs web, akun media sosial bisnismu, atau di marketplace. Kamu juga bisa memilih untuk mencetaknya dan dijadikan display di toko atau outlet.
Apakah QR Code ini bisa langsung digunakan setelah selesai dibuat? Tentu saja bisa. QR Code bisa langsung aktif dan digunakan untuk berbagai keperluan secara real time.
Baca juga: QR Code: Metode Cashless yang Layak Dikenal oleh Pebisnis
Pengertian QR Code
QR Code adalah kode matriks atau barcode dua dimensi yang berasal dari kata “Quick Response”, maksudnya isi kode tersebut dapat diuraikan dengan cepat dan tepat. QR Code dikembangkan oleh Denso Wave, sebuah perusahaan Jepang yang dipublikasikan di tahun 1994.
Sistem kerja QR Code adalah dengan cara membaca beberapa komponen pada kotak kode. Tiga kotak besar di setiap sudutnya menggambarkan pembatas kode. Sedangkan kotak yang lebih kecil berguna untuk mengukur besar kotak.
Beberapa komponen yang ada di tengah kode adalah pola waktu, data informasi, dan nomor versi. Area-area ini dibaca oleh scanner dan diproses datanya sehingga QR Code berfungsi.
QR Code mampu menyimpan 2089 digit atau 4289 karakter, termasuk tanda baca dan karakter spesial. Hal ini membuat QR code mampu menampilkan teks pada pengguna, membuka URL, menyimpan kontak ke buku telepon, dan masih banyak lagi.
Lantaran itulah, QR Code dinilai lebih mudah dibaca oleh pemindai dan mampu menyimpan data baik secara horizontal maupun vertikal bila dibandingkan dengan barcode biasa.
Meskipun, biasanya QR Code lebih sering kamu temukan di pamflet promosi produk sebuah toko online, atau bahkan di dalam kemasan produk toko online, perlu kamu pahami bahwasanya fungsi QR Code bukan hanya terbatas pada pembayaran saja, namun juga dapat digunakan untuk instrumen lain.
Indonesia memiliki standar QR Code-nya sendiri yang terwujud dalam Quick Response Indonesia Standard (QRIS). Dengan dirilisnya standardisasi itu, maka semua transaksi QR Code dalam negeri wajib mengacu pada aturan Bank Indonesia tersebut.
Baca Juga: QRIS, Satu Langkah Penting Menuju Digitalisasi Bisnis!
Bagian-Bagian QR Code
Menurut QR Code Generator, ada tujuh bagian utama QR code dengan fungsi dan peranannya masing-masing, yaitu:
1. Positioning Detection Markers
Positioning detection makers adalah bagian dalam QR code yang berbentuk kotak dan jumlahnya ada tiga. Posisinya selalu ada di pojok QR code dan berfungsi untuk memastikan scanner mampu melakukan pembacaan kode secara cepat dan mengetahui orientasi atau posisi kode tersebut.
2. Alignment Marking
Alignment marking ini biasanya memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding position detention markers. Alignment marking berfungsi untuk menjaga permukaan QR code meskipun di-print di permukaan yang melengkung.
Biasanya, semakin banyak suatu data disimpan dalam QR code, ukuran dan juga jumlahnya akan semakin besar
3. Timing Pattern
Timing pattern pada QR code adalah bagian yang tampak seperti kotak-kotak kecil yang berjejer. Pola ini berfungsi untuk konfigurasi data grid. Dengan adanya timing pattern, scanner QR code mampu mengetahui seberapa besar matriks data yang dimuat.
4. Version Information
Version information adalah bagian yang memberi informasi versi QR code. Saat ini, ada 40 tipe QR code yang berbeda. Dengan adanya tanda ini, scanner bisa mengetahui versi QR code mana yang dipindai. Umumnya, versi 1 sampai 7 adalah yang paling umum digunakan.
5. Format Information
Format information pada QR Code adalah bagian yang menjelaskan toleransi error dan pola data mask. Dengan format information, scanner akan lebih mudah melakukan pemindaian QR code untuk menampilkan data yang dimuatnya pada pengguna.
6. Data and Error Correction Keys
Area pada QR code ini memiliki peran yang sangat penting karena merupakan tempat semua data disimpan. Tidak hanya itu, area atau bagian ini juga meliputi error correction block yang menjaga data tetap dapat dipindai meski kode rusak sebanyak 30%.
7. Quiet Zone
Bagian ini adalah bagian kosong yang berada di area terluar QR code. Dianalogikan seperti white space pada desain, quiet zone adalah elemen penting dalam QR code untuk menegaskan struktur dan membuatnya lebih mudah dipindai.
Quiet zone harus ada untuk memisahkan QR code dari lingkungan sekitarnya agar scanner dapat mengenalinya tanpa kesulitan. Meskipun kesannya kosong, sebenarnya area ini adalah bagian vital dari sebuah QR code.
Jenis-Jenis QR Code
Secara umum, ada dua jenis QR Code yang biasa digunakan, yaitu QR Code statis dan QR Code dinamis.
1. QR Code statis
QR Code statis adalah kode yang tidak bisa diedit lagi ketika sudah selesai dibuat. Jadi, seluruh Informasi yang sudah dimasukkan tidak akan bisa diganti.
Lantaran itulah, jenis QR code ini dianggap tepat dan sesuai untuk penggunaan pribadi dan QR Code API, yaitu aplikasi untuk membuat kode dalam jumlah banyak, seperti untuk ID karyawan, dokumentasi produk teknis, dan lain-lain.
Namun, karena tidak bisa diganti ketika sudah dibuat, QR code jenis ini kurang tepat untuk bisnis atau kampanye marketing.
Contoh penggunaan QR code statis diantaranya adalah untuk:
- Wi-Fi: Dengan menggunakan QR code, akses Wi-Fi bisa jadi lebih mudah tanpa harus memasukkan Cukup dengan scan, orang akan langsung terhubung dengan Wi-Fi yang tersedia.
- Bitcoin: QR code bisa membuat alamat Bitcoin atau mata uang kripto lainnya yang menjadikan transaksi bisa dilakukan dengan lebih mudah dan cepat.
- vCard: Semua data yang biasa terdapat pada kartu nama, seperti alamat email, nomor telepon, alamat situs web, dan informasi lainnya saat ini bisa dirangkum dalam sebuah vCard dan disimpan dengan QR code sehingga tampilan desain kartu nama bisa lebih ringkas dan menarik.
- Email: Memuat email dalam QR code dapat dimanfaatkan bisnis online untuk menampilkan informasi kontak secara ringkas pada para pelanggan.
2. QR Code dinamis
QR Code dinamis adalah kebalikan dari QR Code statis. QR code dinamis adalah jenis kode yang bisa diperbarui, diedit, dan diubah sebanyak apapun yang dibutuhkan. Tidak heran jika jenis QR Code ini dinilai sangat cocok untuk penggunaan dalam bisnis dan pemasaran.
Jika QR code statis ukurannya akan menjadi semakin besar dan kompleks bila data yang diinput semakin banyak, QR code dinamis bisa tetap kecil. Ini dikarenakan data tidak disimpan secara langsung dalam QR code, melainkan diarahkan pada sebuah URL yang ditetapkan pada kode tersebut.
Contoh penggunaan QR code dinamis di antaranya adalah untuk:
- Pembayaran: Kamu hanya perlu memindai kodenya dan saldo digital akan dikurangi sesuai dengan harga pembelian.
- Media sosial: Informasi seluruh media sosial yang kamu miliki bisa dibagikan dengan satu QR code tanpa repot.
- Kupon: Kupon adalah salah satu strategi marketing yang cukup efektif untuk meningkatkan penjualan. Nah, kamu bisa membagikan kupon dengan memanfaatkan QR code. Orang-orang hanya perlu memindainya dengan aplikasi dan kupon segera didapatkan. Ini juga meniadakan biaya percetakan kupon.
- Situs web bisnis: QR code dapat disertakan di halaman web atau landing page bisnismu untuk menampilkan informasi-informasi penting mengenai bisnis, seperti alamat, jam operasional, dan masih banyak lagi.
Cara Membuat QR Code
Sebelum mengetahui cara membuat QR Code, hal yang penting untuk kamu perhatikan adalah tujuan pembuatannya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada dua tipe QR code yang sesuai untuk tujuan yang berbeda-beda. Jika sudah tahu untuk apa QR code-mu dibuat, ada tiga cara yang bisa dicoba untuk membuatnya. Ketiga cara itu yaitu dengan aplikasi QR Code Generator, QR code API, atau bulk generation services jika ingin membuatnya dalam jumlah yang sangat banyak.
Namun, cara membuat QR Code yang paling sering digunakan adalah dengan QR Code Generator karena dirasa lebih praktis dan mudah. Misalnya, kamu ingin membuat QR Code untuk online shop, maka begini langkah-langkahnya.
1. Pilih QR Code Generator
Hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah memilih QR Code Generator. Ada banyak pilihan QR Code Generator. Ada yang gratis, ada juga yang berbayar. Masing-masing QR Code Generator memiliki keunggulan dari sisi fitur dan tampilan.
Perlu diingat bahwa hal yang paling penting adalah QR Code yang dihasilkan harus mampu dibaca oleh QR Code Scanner para pelanggan.
2. Memilih Konten Promosi
Langkah selanjutnya adalah masuk untuk mengakses QR Code Generator yang sudah kamu pilih, misalnya akses website qr-code-generator.com.
Kemudian, pilih tipe konten yang akan kamu masukkan ke dalam QR Code. Di qr-code-generator.com, kamu bisa memilih hingga maksimal sepuluh tipe konten.
3. Masukkan Data ke Dalam Form
Setelah memilih tipe konten, kamu bisa langsung memasukkan informasi konten tersebut pada form yang disediakan.
4. Atur Tampilan QR Code
Di sisi kanan form ada bagian untuk mengatur tampilan QR Code yang kamu buat. Klik menu Frame untuk mengatur tampilan bingkai QR Code. Kamu juga bisa mengatur warna bentuk kode yang ada di dalam bingkai QR Code dengan klik opsi Shape & Color.
5. Download QR Code
Sudah merasa puas dengan tampilan dan desain QR Code kamu? Saatnya mengunduh QR Code tersebut, baik yang berupa gambar versi JPG atau dalam format vector.
Ternyata cukup mudah bukan cara membuat QR Code ini? Kamu bahkan bisa membuatnya di rumah tanpa perlu bantuan tenaga profesional.
Fungsi QR Code
Seperti yang kita ketahui bersama, QR code merupakan hasil evolusi dari barcode. Jika sebelumnya barcode hanya menyajikan garis satu dimensi, kini telah dimodifikasi menjadi dua dimensi.
Belakangan ini, QR code semakin populer penggunaannya dalam pemasaran digital karena mampu menampung informasi yang lebih besar. Terlebih, sebagian besar smartphone sudah memiliki fitur built-in QR readers, jadi banyak pihak yang memanfaatkan teknologi QR code untuk memudahkan urusan mereka.
Beberapa manfaat dan kemudahan yang diperoleh dari penggunaan QR code adalah:
Mempermudah Akses Informasi
Informasi yang terlalu banyak dan padat seringkali membuat penggunanya mengalami kesulitan. Dengan memasukkannya ke dalam QR code, informasi tersebut menjadi singkat dan mudah untuk diakses. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan akses juga lebih singkat.
Mempermudah Transaksi Bisnis
Fungsi QR Code lainnya adalah untuk mempermudah transaksi bisnis. Hanya dengan memindai QR code, kamu sudah dapat melakukan transfer dengan mudah tanpa perlu ke ATM. Selain itu, kesalahan memasukkan nominal dan nomor tujuan transfer bisa diminimalisir dengan penggunaan QR Code ini.
Baca juga: Transaksi Cashless yang Aman dan Nyaman dengan QR Code
Penurunan Risiko Uang Palsu
Fungsi QR code yang utama adalah untuk menjadi jembatan pembayaran non tunai. Pembayaran non tunai tentunya membuat penjual maupun pembeli terhindar dari kasus uang palsu yang memang meresahkan.
Sistem pembayaran non tunai dengan QR Code yang bisa dibuat menggunakan QR Code Generator ini memang menjadi salah satu solusi yang cukup memuaskan bagi pihak pemilik usaha maupun konsumen.
Kesimpulan
QR Code adalah teknologi terbaru yang memudahkan proses pembayaran. Secara ringkas, artikel ini telah mencoba menjawab keingintahuanmu mengenai hal-hal berikut:
QR Code itu apa?
QR Code atau Quick Response Code adalah kode batang (barcode) dua dimensi yang mampu menyimpan informasi yang terdiri dari 2.089 digit atau 4.289 karakter. Untuk membukanya, cukup memindainya dengan smartphone.
Apa perbedaan Barcode dan QR Code?
QR code lebih praktis dibanding barcode karena mampu menyimpan lebih banyak data. Penyimpanan informasi di Barcode hanya 43 karakter, sedangkan di QR Code bisa 4.289 karakter. Selain itu, QR Code dinilai lebih aman daripada Barcode.
Apa tujuan penggunaan QR Code?
QR Code mempermudah pengguna dalam mengakses informasi yang banyak. Selain itu, QR Code juga memudahkan dalam melakukan transaksi, sehingga tidak membutuhkan uang tunai.
Untuk mendukung kemudahan ini, manfaatkan fitur pembayaran digital yang dimiliki oleh aplikasi majoo. Dengan fitur pembayaran nontunai, pelanggan cukup memindai QR Code yang sudah tergabung dalam jaringan QRIS secara nasional untuk menyelesaikan setiap transaksi yang diinginkan.
Dengan fitur pembayaran nontunai dari aplikasi majoo, sistem pembayaran dengan QRIS akan ditampilkan secara dinamis di mesin kasir sehingga karyawan kasir tak perlu bekerja dua kali dengan mengetikkan kembali nominal yang harus dibayarkan pelanggan. Bagaimana? Tertarik untuk menggunakan majoo dalam bisnismu? Ayo berlangganan sekarang juga!