Refund adalah …? Apa Beda Refund Dana dan Refund Barang?

Ditulis oleh Ajar Pamungkas

article thumbnail

Refund adalah salah satu praktik yang dapat menjaga tingkat kepuasan pelanggan

Dalam bisnis, refund adalah suatu hal yang unik karena bisa memberikan efek yang positif sekaligus negatif, tergantung dari mana pelanggan melihatnya. Di satu sisi, pemilik usaha yang menyediakan pengalaman refund yang memuaskan jelas sesuatu yang baik. Namun, di sisi lain, jika suatu transaksi membutuhkan refund, bukankah berarti ada masalah dalam transaksi tersebut?

Meski dapat dipandang secara positif maupun negatif, pandangan publik terhadap refund sebenarnya condong ke arah yang positif, karena tak jarang terjadi pula masalah yang menyebabkan munculnya refund berasal dari faktor lain yang bukan menjadi tanggung jawab pemilik usaha. Namun, sebenarnya apa yang dimaksud dengan refund itu sendiri?

Yuk, mari kita bahas bersama-sama!

Refund Artinya Apa?

Diambil dari bahasa Inggris, refund artinya adalah pengembalian dana. Umumnya, refund dilakukan dengan mengembalikan dana yang sudah dibayarkan oleh pelanggan dalam sebuah transaksi karena berbagai alasan; mulai dari pelanggan yang memutuskan untuk membatalkan pembelian atau terjadi kekeliruan pengiriman antara barang yang dipesan dengan yang diterima oleh pelanggan.

Meski demikian, sebenarnya tidak semua pemilik usaha menyediakan layanan refund, terlebih jika kebutuhan tersebut muncul karena kesalahan pelanggan. Karenanya, banyak pelanggan yang memberikan apresiasi lebih bagi pemilik usaha yang menyediakan refund.

Agar tak disalahgunakan, tak jarang pula pemilik usaha memberikan syarat dan ketentuan khusus bagi pelanggan yang ingin melakukan refund. Dengan demikian, pemilik usaha tetap dapat menjaga tingkat kepuasan pelanggan tanpa takut bisnisnya mengalami rugi besar akibat pelanggan yang melakukan refund secara berlebihan tanpa ada alasan jelas yang dapat diterima.

Baca juga: Berkenalan dengan Uang Kartal dan Jenis-Jenisnya

Mengenal Dua Jenis Refund

Meski refund artinya adalah pengembalian dana, pada praktiknya tidak semua pemilik usaha melakukan pengembalian dana dalam bentuk uang. Dari jenis pengembaliannya, refund dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu refund dana dan juga refund barang.

1. Apa Itu Refund Dana?

Apa itu refund dana? Sederhananya, jenis refund yang satu ini merupakan praktik yang paling umum untuk dilakukan oleh pemilik usaha dan juga pelanggan.

Dalam jenis refund ini, pelanggan memutuskan untuk membatalkan pembelian yang sudah dilakukannya, dan tidak tertarik untuk melakukan pembelian lain. Oleh karena itu, pemilik usaha akan mengembalikan uang yang sudah diterimanya dari suatu pembelian kepada pelanggan; baik secara penuh maupun sebagian, tergantung dari ketentuan pengembalian dana yang diterapkan dalam bisnisnya.

Untuk pengembalian dana secara penuh, misalnya saja, pelanggan akan menerima refund berupa uang sesuai dengan nilai yang dikeluarkannya pada saat transaksi. Metode ini kerap ditemui dalam bisnis yang bergerak di bidang barang. Sebagai gantinya, pelanggan pun diharuskan untuk mengembalikan barang yang sudah dibelinya untuk mendapatkan refund.

Selama barang yang dikembalikan tidak rusak karena kesalahan pelanggan, pemilik usaha pun dapat melakukan pengembalian penuh. Namun, jika kondisi barang yang dikembalikan oleh pelanggan tidak sesuai dengan kondisi ketika barang dikirimkan kepada pelanggan, bisa saja ada biaya penggantian rugi yang akan mengurangi nilai pengembalian dana.

Sementara itu, untuk bisnis yang berkecimpung dalam bidang jasa, pengembalian dana sebagian lebih sering ditemui. Dalam metode ini, pelanggan hanya menerima kembali sebagian saja uang yang sudah dibayarkan. Dalam bidang jasa, pelanggan tidak hanya membeli jasa yang ditawarkan saja, tetapi juga waktu untuk menyediakan jasa tersebut.

Dengan demikian, apabila pelanggan tiba-tiba membatalkan pembelian, pemilik usaha bisa saja mengalami kerugian karena waktu yang sudah disisihkan untuk pelanggan tersebut sebenarnya bisa diberikan untuk pelanggan lain, kan? Oleh karena itu, pengembalian dana untuk pembelian jasa umumnya memiliki syarat dan ketentuan yang lebih ketat, termasuk ketentuan untuk melakukan pengembalian dana sebagian saja.

Salah satu contoh refund adalah memberikan pilihan bagi pelanggan untuk menukar barang yang sudah dibeli dengan barang lainnya

2. Apa Itu Refund Barang?

Nah, setelah mengetahui apa itu refund dana, pertanyaan berikutnya tentu apa itu refund barang, kan?

Dalam jenis refund yang satu ini, pelanggan dianggap membatalkan pembelian yang sudah dilakukannya, tetapi masih memiliki keinginan melakukan pembelian untuk jenis barang yang berbeda. Oleh karena itu, proses refund yang terjadi tidak dilakukan dalam bentuk uang, tetapi pemilik usaha menukarnya dengan barang lain yang kira-kira nilainya setara.

Refund barang kerap dilakukan apabila pelanggan melakukan kekeliruan dalam memesan varian barang yang diinginkan. Misalnya saja, awalnya pelanggan ingin membeli baju berwarna merah, tetapi pada saat melakukan pemesanan, pelanggan justru memilih baju berwarna kuning.

Contoh lain dari apa itu refund barang juga bisa ditemukan ketika pelanggan merasa tidak puas dengan kualitas barang yang diterimanya; bisa karena kondisi barang yang kurang baik maupun alasan lainnya. Dalam kasus ini, pemilik usaha bisa menawarkan refund barang agar pelanggan bisa mendapatkan produk yang benar-benar diinginkannya.

Baca juga: Tujuan Inventaris dan Contoh Pengelolaan Barang

Apa Fungsi dari Refund?

Mengapa, sih, pemilik usaha sebaiknya menyediakan layanan refund bagi pelanggannya? Sebenarnya apa fungsi dari refund itu sendiri?

Sesungguhnya tidak perlu ditanyakan lagi, kan? Apabila kita lihat kembali pengertian dan juga jenis-jenis refund, tentu sudah ada bayangan manfaat apa saja yang ditawarkan oleh praktik bisnis yang satu ini. Menariknya, manfaat-manfaat tersebut tidak terbatas pada pemilik usaha saja, lho, tetapi juga mencakup pelanggan.

1. Fungsi Refund bagi Pemilik Usaha

Apa fungsi dari refund bagi pemilik usaha? Alasan utamanya tentu menjaga tingkat kepuasan pelanggan, karena refund dapat difungsikan sebagai bentuk tanggung jawab pemilik usaha terhadap kesalahan-kesalahan atau ketidaknyamanan yang dihadapi oleh pelanggan dari transaksi yang dilakukan; terlepas siapa sebenarnya yang membuat kesalahan tersebut.

Dengan memberikan refund, pelanggan dapat memberikan penilaian yang positif terhadap suatu bisnis, sekalipun mungkin pembelian yang tadinya hendak dilakukan harus dibatalkan. Praktik ini akan mendorong pelanggan untuk lebih yakin saat akan melakukan pemesanan di lain kesempatan, karena apabila pesanan tersebut bermasalah toh pemilik usaha tetap bertanggung jawab dengan melakukan pengembalian dana.

Dalam rentang yang lebih luas, tingkat kepuasan dan kepercayaan seorang pelanggan terhadap suatu bisnis dapat mendorong pelanggan-pelanggan lain untuk melakukan pembelian. Selain itu, apabila jenis refund yang dilakukan merupakan refund barang, artinya pemilik usaha juga berhasil menjaga tingkat retensi pelanggan karena tetap ada pembelian dengan nilai yang setara, kan?

Besarnya omzet juga dapat menjadi salah satu manfaat dari refund, karena dalam situasi ini, pembelian yang sudah terjadi akan tetap tercatat sebagai omzet. Sekalipun nantinya pemilik usaha harus melakukan pengembalian dana dari pembelian tersebut, hitungan omzet dan juga jumlah barang yang laku terjual akan tetap dianggap bertambah.

Baca juga: Barang Substitusi adalah: Definisi, Ciri-Ciri, dan Contohnya

2. Fungsi Refund bagi Pelanggan

Selanjutnya, apa fungsi dari refund bagi pelanggan? Jaminan keamanan transaksi hingga titik tertentu merupakan salah satu jawabannya, terlebih untuk transaksi online yang memang memiliki tingkat kepercayaan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan transaksi tatap muka. Dengan adanya refund, pelanggan dapat lebih yakin untuk melakukan pembelian sekalipun dilakukan secara online.

Selain jaminan keamanan transaksi, manfaat lain yang bisa dirasakan oleh pelanggan dari refund adalah kemudahan untuk merasakan secara langsung apakah produk yang telah dibeli benar-benar cocok dengan keinginan atau tidak, kan? Karena sekalipun barang sudah diterima dan juga dicoba, apabila pelanggan merasa kurang puas dengan kualitas barang yang diterima, pelanggan tersebut dapat memilih untuk mengembalikan barang tersebut dan menerima refund.

Namun, tentu praktik tersebut tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Ada baiknya pelanggan juga memeriksa terlebih dahulu syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemilik usaha terkait pengembalian dana. Karena, bukan tidak mungkin pula pemilik usaha hanya akan melakukan pengembalian dana untuk barang yang sama sekali belum pernah digunakan oleh pelanggan.

Contoh Refund dalam Kehidupan Sehari-Hari

Dari penjelasan yang sudah dijabarkan di atas, sebenarnya ada banyak sekali contoh refund yang bisa kita temukan dalam kegiatan sehari-hari, baik dalam proses jual beli yang dilakukan secara konvensional maupun online melalui platform-platform marketplace yang banyak digunakan.

Untuk transaksi yang dilakukan secara online melalui platform marketplace, misalnya saja, kita bisa dengan mudah menemukan tombol untuk membatalkan pembelian yang sudah dilakukan dengan mudah. Ketika pelanggan memanfaatkan fitur tersebut, sistem yang digunakan dalam platform marketplace tersebut akan secara otomatis melakukan pembatalan transaksi, kemudian melakukan pengembalian dana langsung ke rekening yang digunakan oleh pelanggan untuk menyelesaikan transaksi terkait.

Dalam transaksi yang lebih konvensional, contoh refund juga bisa ditemukan dengan mudah ketika pelanggan memutuskan untuk mengembalikan barang yang telah dibelinya. Umumnya, pada saat pembeli, pramuniaga yang melayani pelanggan akan memberikan struk pembelian yang dapat dibawa kembali oleh pelanggan bersama barang yang dibelinya agar proses refund dapat divalidasi.

Karena praktik refund adalah salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh pemilik usaha untuk menjaga tingkat kepuasan pelanggan, tak ada salahnya untuk menerapkan sistem ini ke dalam bisnis. Tidak perlu khawatir, karena pemilik usaha yang juga memanfaatkan layanan aplikasi majoo bisa menikmati proses pencatatan transaksi secara otomatis yang akurat, sehingga pengelolaan bisnis pun lebih mudah dilakukan meski dengan adanya refund.

Menarik sekali, kan? Yuk, segera saja berlangganan layanan aplikasi majoo!

Baca juga: Aplikasi Stok Barang: Solusi Manis untuk Masalah Bisnis

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo