Supply chain management atau sering disingkat dengan SCM merupakan bidang yang sangat penting dalam dunia bisnis karena terhubung langsung dengan daya saing perusahaan. Semakin banyak perusahaan yang sadar akan pentingnya SCM ini. Karena SCM yang mengatur tentang pengelolaan serta pengawasan rantai siklus yang dimulai dari bahan material atau barang mentah, pembayaran, informasi dari pemasok ke produsen, pedagang grosir pengecek sampai dengan konsumen.
Manajemen rantai pasokan merupakan upaya untuk mengembangkan serta menerapkan rantai pasokan efisien dan seekonomis mungkin. Rantai pasokan dimulai dari produksi sampai pengembangan produk serta sistem informasi diperlukan untuk mengarahkan usaha ini.
Apa itu Supply Chain Management?
Definisi dari supply chain management adalah sebuah metode dalam alur produksi suatu produk. Supply chain management dalam bahasa Indonesia adalah sebagai manajemen rantai pasok sehingga bisa dijelaskan sebagai manajemen pengelolaan suatu produksi.
Supply chain management menggunakan teknologi informasi sehingga semua hal yang dibutuhkan dalam pengelolaan produksi sampai distribusi dapat terkomunikasikan dengan baik.
Indrajit dan Djokopranoto (2003), mengatakan bahwa supply chain management yaitu suatu tempat sistem organisasi menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini juga termasuk jaringan dari berbagai organisasi yang saling berhubungan serta memiliki tujuan yang sama, yaitu agar bisa sebaik mungkin penyelenggaraan pengadaan atau penyalur barang tersebut. Sehingga dalam supply chain management membutuhkan sebuah strategi ataupun metodologi yang bisa mengatur, mengarahkan dan menggerakkan orang lain dalam rangka mencapai tujuan.
Kemudian Schroeder (2007) mengemukakan arti dari supply chain management yaitu perencanaan, desain, dan kontrol arus material dan informasi sepanjang rantai pasokan yang bertujuan untuk kepuasan konsumen sekarang dan dimasa depan.
Supply chain management menurut Simchi-Levi et al (2002) yatu suatu pendekatan dalam mengintegrasikan berbagai organisasi yang menyelenggarakan pengadaan dan atau penyaluran barang mulai dari supplier,manufacturer, warehouse dan stores sehingga barang-barang tersebut bisa diproduksi dan didistribusikan dalam jumlah yang tepat,lokasi yang tepat, serta biaya yang seminimal mungkin.
Lalu Mentzer et.al (2001) mengartikan bahwa supply chain management merupakan koordinasi sistem strategis fungsi bisnis tradisional dan taktik seluruh fungsi-fungsi bisnis dalam suatu perusahaan tertentu dan di semua perusahaan dalam rantai pasokan, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja jangka panjang perubahan individu dan pasokan rantai secara menyeluruh.
Dalam proses supply chain management dibutuhkan dan ditemukan tiga aliran keterlibatan, diantaranya adalah :
Arus material. Arus material melibatkan arus produk fisik dari pemasok hingga konsumen melalui rantai, sama baiknya dengan arus balik dari retur produk, layanan, daur ulang serta pembuangan.
Arus informasi. Arus ini meliputi peramalan permintaan, transmisi pesanan, serta laporan status pesanan, dan status pesanan, arus ini berjalan dua arah antara konsumen akhir dan penyedia material mentah.
Arus keuangan. Arus ini meliputi informasi kartu kredit, syarat-syarat kredit, jadwal pembayaran dalam penetapan kepemilikan dan pengiriman.
Fungsi Supply Chain Management
Fungsi dari supply chain management yaitu sebagai berikut :
Untuk merubah bahan baku menjadi bahan jadi
Supply chain management berfungsi untuk merubah bahan baku menjadi bahan jadi yang dibutuhkan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Fungi supply chain management yang ini berkaitan erat dengan biaya pembelian bahan baku, biaya transportasi, biaya penyimpanan dan lain-lain.
Untuk melakukan mediasi pasar
Fungsi supply chain management lainnya yaitu sebagai alat yang dipakai dalam melakukan mediasi pasar. Mediasi pasar yang dilakukan dapat menghubungkan perusahaan dengan distributor.
Untuk memastikan dan mengelola pembiayaan
Akan dibutuhkan banyak biaya pada saat proses supply chain management. Biaya tersebut digunakan untuk melakukan survey pasar , perencanaan produk serta biaya lainnya.
Proses Supply Chain Management
Customer
Tahap awal dari supply chain management berasal dari konsumen atau customer. Pada tahapan ini konsumen akan mengajukan pesanan suatu produk yang ditawarkan produsen. Ketika mengajukan pesanan, konsumen akan memberikan informasi terkait dengan produk yang dipesan. Informasi tersebut berupa jumlah produk yang dipesan serta tanggal pengantaran produk.
Planning
Pada tanaman planning ini departemen perencanaan akan membuat perencanaan terkait dengan produksi produk yang diminta konsumen tidak adanya perencanaan produksi yang dibuat, tapi juga bertanggung jawab terhadap persiapan kebutuhan bahan baku apa saja yang dibutuhkan.
Purchasing
Kemudian tahap ketiga dalam supply chain management adalah purchasing atau pembelian bahan baku. Pembelian bahan baku dilakukan oleh bagian departemen pembelian sesudah menerima rencana produksi akan dilakukan bagian departemen perencanaan.
Departemen pembelian akan menghubungi pemasok supaya bisa secepatnya melakukan pembelian bahan baku ataupun bahan pendukung lainnya. Selain melakukan pembelian juga akan menentukan tanggal penerimaan bahan maupun jumlah bahan baku yang dibeli.
Inventory
Setelah bahan baku datang maka akan segera dikirim ke pabrik untuk dilakukan pemeriksaan kualitas. Saat jumlah dan kualitas bahan baku sudah sesuai dengan yang dipesan serta memenuhi standar maka bahan baku tersebut akan disimpan digudang.
Produksi
Setelah selesai melakukan pemeriksaan jumlah dan kualitas bahan baku , lalu bahan baku tersebut disimpan dan diproses bersamaan dengan bahan pendukung lainnya. Dalam proses tersebut nantinya akan dihasilkan bahan jadi yang sesuai dengan yang dipesan sebelumnya. Bahan jadi yang sudah selesai lalu disimpan digudang untuk selanjutnya dikirim konsumen.
Pengiriman
Tahap yang terakhir yaitu tahapan pengiriman. Pada tahapan ini produk yang disimpan di gudang akan dikirim ke konsumen sesuai dengan tanggal pengiriman yang diminta. Kemudian kurir yang bertugas mempunyai tanggung jawab bahwasanya barang yang dipesan sudah sampai ditangan konsumen dengan baik.
Tujuan Supply Chain Management
Adapun tujuan dari menggunakan supply chain management yang paling dasar adalah bisa menyelaraskan permintaan dengan pasokan yang ada.
Ada beberapa hambatan yang sering dialami pada saat menjalankan rantai pasokan diantaranya manajemen pengadaan barang, manajemen pemasok, mengelola hubungan dengan pelanggan, identifikasi masalah dan kemudian merespon masalah tersebut, manajemen risiko dan lain-lain.
Supaya bisa memenangkan dalam rantai pasokan penting bagi rantai pasokan untuk selalu menyediakan produk yang murah, berkualitas, bervariasi serta disajikan tepat waktu.
Pastikan juga kamu untuk fokus pada ketersediaan barang supaya rantai pasokan bisa berjalan lancar. Dengan menggunakan aplikasi inventori dari Majoo dapat memastikan kamu tidak terlewat akan arus persediaan barang.
Itulah informasi mengenai fungsi serta tujuan supply chain management dan prosesnya. Dengan supply chain management memang keberadaannya cukup penting bagi sebuah perusahaan. Semoga bermanfaat.
Sumber:
https://www.soltius.co.id/id/blog/supply-chain-management-tujuan-fungsi-proses-dan-strateginya
https://www.kitalulus.com/seputar-kerja/apa-itu-supply-chain-management
https://surabaya.proxsisgroup.com/mengenal-supply-chain-management/
https://blog.investree.id/bisnis/mengenal-fungsi-supply-chain-management-dan-prosesnya/
https://www.freepik.com/