Syarat dan Cara Mengurus Izin PIRT Untuk Usaha Makananmu

Jika kamu bergelut di usaha bidang makanan, maka perlu untuk mengurus izin PIRT. Cara mengurus PIRT bergantung pada wewenang yang diberikan oleh pemerintah. Memiliki izin ini sangat penting bagi pelaku usaha makanan guna memastikan makanan yang beredar mempunyai kualitas yang layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

Dengan memiliki izin PIRT, usaha makanan akan memiliki legalitas yang sah dan diakui oleh pemerintah. Hal ini akan memberikan kepercayaan dan rasa aman bagi konsumen dalam mengkonsumsi produk makanan yang dihasilkan oleh usaha tersebut. Selain itu, izin PIRT juga dapat menjadi nilai tambah bagi usaha makanan dalam memasarkan produknya.

Tanpa memiliki izin PIRT, usaha makanan dapat terkena sanksi hukum dari pihak berwenang karena melanggar peraturan yang ada. Selain itu, tidak mempunyai izin PIRT juga dapat menimbulkan keraguan dan ketidakpercayaan dari konsumen terhadap kualitas produk yang dihasilkan. 

Untuk itulah, sangat penting bagi kamu untuk memiliki izin PIRT untuk usaha makanan guna menjaga kepercayaan konsumen, meningkatkan daya saing, serta memastikan keamanan dan kesehatan konsumen dalam mengkonsumsi produk makanan yang dihasilkan. Kamu juga harus tahu bagaimana cara mengurus PIRT dengan tepat supaya memiliki dampak positif terhadap usaha. 

Baca Juga: Surat Keterangan Usaha (SKU): Syarat dan Perbedaannya dengan SIUP/NIB/IUMK

Apa Itu Izin PIRT

Izin PIRT (Produk Industri Rumah Tangga) adalah izin yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mengatur dan mengontrol kualitas produk makanan yang dihasilkan oleh industri rumah tangga atau usaha kecil menengah (UKM) yang bergerak di bidang makanan. 

Izin PIRT ini memberikan kepastian bahwa produk makanan yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan kesehatan dan keamanan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Pemerintah melalui Badan POM (Pengawas Obat dan Makanan) bertanggung jawab dalam penerbitan izin PIRT. Izin PIRT ini juga terbagi ke dalam beberapa jenis, antara lain:

• Izin PIRT No. 1  

Izin PIRT No 1 digunakan untuk produk makanan olahan yang dihasilkan secara skala kecil dan menengah seperti kerupuk, dodol, abon, dan lain-lain.

• Izin PIRT No. 2  

Untuk izin PIRT No 2 digunakan untuk produk makanan olahan yang dihasilkan secara industri kecil dan menengah seperti mie, sosis, bakso, dan lain-lain.

• Izin PIRT No. 3  

Izin PIRT No 3 digunakan untuk produk makanan olahan yang dihasilkan secara skala besar seperti minuman, susu, biskuit, dan lain-lain.

Setiap jenis izin PIRT memiliki persyaratan yang berbeda-beda tergantung pada jenis produk makanan dan skalanya. Pihak yang ingin mengurus izin PIRT harus memenuhi persyaratan administratif dan teknis yang ditetapkan oleh Badan POM. Untuk itu, penting bagi kamu dalam mengetahui bagaimana cara mengurus izin PIRT secara tepat.

Berbicara mengenai usaha makanan, pasti sebuah usaha tersebut membutuhkan pasokan bahan baku yang berkualitas dan baik. Untuk itu, kamu dapat menggunakan layanan majoo supplies. Dengan menggunakan layanan ini kamu dapat berbelanja secara mudah di satu tempat dengan terms of payments, lebih efisien untuk menjaga inventory dan biaya.

Layanan ini juga memiliki stok bahan baku yang lengkap, segar, dan berkualitas. Bahan baku akan diantarkan dari gudang terdekat untuk menjaga kualitasnya. 

Cara penggunaan layanan ini juga sangat gampang. Kamu hanya tinggal membuka dashboard untuk melakukan pemesanan. Kemudian mendapatkan terms of payments yang fleksibel. Tidak membutuhkan waktu lama, bahan baku akan segera diantarkan ke lokasi kamu.

Segera upgrade level bisnis kamu dari sekarang dengan menggunakan layanan Majoo Supplies. Mudahkan dalam berbelanja bahan baku secara lengkap dan berkualitas dan bantu tingkatkan keuntungan bisnis makananmu. 

Persyaratan Untuk Mengurus Izin PIRT

Untuk mengurus izin PIRT, terdapat beberapa persyaratan administratif dan teknis yang harus dipenuhi oleh pihak yang mengajukan. Berikut beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengurus izin PIRT:

1. Persyaratan Administratif

• Surat permohonan izin PIRT

• Fotocopy KTP atau identitas lain yang sah dari pemohon

• Fotocopy Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan NIB (Nomor Induk Berusaha)

• Bukti pembayaran Pajak Tahunan (PT) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

• Surat keterangan domisili usaha atau izin lokasi usaha dari pemerintah setempat

• Surat keterangan sehat dari dokter atau tenaga kesehatan terkait dengan kesehatan pekerja

2. Persyaratan Teknis

• Produk makanan yang dihasilkan harus memenuhi standar kesehatan dan keamanan pangan yang ditetapkan oleh Badan POM

• Lokasi produksi dan peralatan produksi harus memenuhi standar kebersihan dan sanitasi yang ditetapkan oleh Badan POM

• Pekerja yang terlibat dalam produksi harus dilengkapi dengan seragam dan perlengkapan kerja yang sesuai dengan standar kebersihan dan sanitasi yang ditetapkan oleh Badan POM

• Setiap produk makanan yang dihasilkan harus diberi label dan keterangan yang jelas mengenai bahan baku, tanggal produksi, dan tanggal kadaluarsa.

Perlu diingat bahwa persyaratan administratif dan teknis dapat berbeda-beda tergantung pada jenis produk makanan dan skalanya. Oleh karena itu, sebelum mengajukan izin PIRT, pastikan untuk mengecek persyaratan yang berlaku dan memenuhi semua persyaratan yang diperlukan.

Cara Mengurus Izin PIRT

Ada beberapa cara mengurus PIRT yang harus dilakukan oleh pelaku usaha. Hal ini tentu saja sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku dari pemerintah. Adapun cara untuk mengurus izin PIRT adalah sebagai berikut: 

1. Mempersiapkan persyaratan administratif dan teknis

Sebelum mengurus izin PIRT, pastikan kamu untuk mempersiapkan semua persyaratan administratif dan teknis yang diperlukan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

2. Mengisi formulir permohonan izin PIRT 

Setelah mempersiapkan semua persyaratan, langkah selanjutnya adalah mengisi formulir permohonan izin PIRT. Formulir permohonan izin PIRT dapat diunduh dari situs web Badan POM atau diambil langsung dari kantor Badan POM terdekat.

3. Melengkapi dokumen pendukung 

Selain formulir permohonan, cara mengurus PIRT juga harus melengkapi dokumen pendukung seperti fotocopy KTP, TDP, NIB, surat keterangan domisili usaha, dan lain-lain juga harus dilengkapi.

4. Membayar biaya pengurusan izin PIRT 

Setelah semua dokumen lengkap, pembayaran biaya pengurusan izin PIRT harus dilakukan. Besaran biaya tergantung pada jenis dan skala produk makanan yang akan dihasilkan.

5. Mengajukan permohonan izin PIRT ke Badan POM

Setelah semua persyaratan telah terpenuhi dan biaya telah dibayarkan, maka selanjutnya adalah mengajukan permohonan izin PIRT ke Badan POM. Permohonan dapat diajukan secara online melalui situs web Badan POM atau secara langsung ke kantor Badan POM terdekat.

6. Menunggu proses verifikasi dan pengujian 

Cara mengurus PIRT berikutnya adalah menunggu verifikasi dan pengujian terhadap produk makanan yang akan dihasilkan. Proses ini dapat memakan waktu beberapa minggu sampai dengan beberapa bulan tergantung pada jenis produk makanan dan skalanya.

7. Mendapatkan izin PIRT 

Setelah verifikasi dan pengujian selesai, pihak Badan POM akan memberikan keputusan apakah izin PIRT diberikan atau tidak. Jika izin PIRT diberikan, pihak pemohon akan menerima sertifikat izin PIRT yang harus ditampilkan di tempat usaha makanan.  

Tips dalam Mengurus Izin PIRT

Setelah melihat cara mengurus PIRT, maka selanjutnya kamu dapat melihat apa saja tips dalam mengurus izin PIRT. Tips ini berguna supaya kamu lebih mempersiapkan diri serta berbagai dokumen yang diperlukan supaya prosesnya dapat berjalan dengan lancar. Adapun tips dalam mengurus izin PIRT adalah sebagai berikut:

1. Mempersiapkan semua dokumen dengan baik 

Salah satu tips dalam mengurus izin PIRT adalah dengan mempersiapkan semua dokumen dengan baik dan lengkap. Pastikan untuk mempersiapkan semua dokumen yang diperlukan dengan baik sebelum mengajukan permohonan izin PIRT. Pastikan semua dokumen lengkap dan sesuai dengan persyaratan yang berlaku.

2. Memahami persyaratan teknis yang berlaku

Tips cara mengurus PIRT berikutnya yaitu memahami persyaratan teknis yang berlaku sangat penting dalam mengurus izin PIRT. Pastikan untuk memahami persyaratan kebersihan, sanitasi, dan standar kesehatan dan keamanan pangan yang ditetapkan oleh Badan POM.

3. Mengikuti pelatihan keamanan pangan

Pelatihan keamanan pangan dapat membantu dalam memahami dan memenuhi persyaratan teknis yang berlaku dalam mengurus izin PIRT. Selain itu, pelatihan ini juga dapat membantu dalam meningkatkan keamanan dan kualitas produk makanan.

4. Memperhatikan masa berlaku izin PIRT

Setelah memperoleh izin PIRT, pastikan untuk memperhatikan masa berlaku izin tersebut. Jangan sampai izin PIRT habis masa berlakunya tanpa diperpanjang karena dapat berdampak buruk bagi usaha makanan.

5. Menjaga kebersihan dan sanitasi di tempat produksi

Tips cara mengurus PIRT juga harus  menjaga kebersihan dan sanitasi di tempat produksi juga sangat penting dalam menghasilkan produk makanan yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi.

6. Terus memperbaharui pengetahuan 

Terus memperbaharui pengetahuan mengenai persyaratan dan aturan yang berlaku dalam mengurus izin PIRT juga sangat penting. Pastikan untuk selalu mengikuti perkembangan terbaru dalam bidang kesehatan dan keamanan pangan.

Dalam menjalankan usaha makanan, memiliki izin PIRT sangat penting karena dapat memberikan jaminan keamanan dan kualitas produk yang dihasilkan serta melindungi konsumen dari produk yang tidak aman dan tidak layak konsumsi. 

Dengan memenuhi persyaratan dan mengikuti tips cara mengurus PIRT di atas, maka pengurusan izin PIRT untuk usaha makanan dapat berjalan dengan lancar dan sukses.

Sumber : 

• https://www.google.com/amp/s/dailysocial.id/amp/post/cara-urus-izin-produksi-pirt

• https://koinworks.com/blog/cara-lengkap-mengurus-pirt/

• https://indonesia.go.id/layanan/kependudukan/sosial/cara-urus-perizinan-produk-industri-rumah-tangga-pirt

• https://www.kreditpintar.com/education/hal-hal-penting-tentang-cara-mengurus-izin-pirt

• https://www.freepik.com/