Ketika membayangkan merek-merek besar yang hari ini sudah mapan, apakah menurutmu mereka memulainya dengan business plan yang solid? Tentu tidak.
Sebagian besar pendiri brand ternama menjalankan bisnis secara paralel, antara praktik bisnis dan memikirkan strategi. Hal ini yang menjadi poin penting dalam mengembangkan rencana bisnis yang bagus dan fleksibel.
Kamu tidak perlu tumpukan dokumen tebal, berisi rencana-rencana bisnis yang kaku. Kamu hanya perlu lima langkah mudah dalam membuat business plan yang fleksibel dan hebat.
1. Mulailah dari hati
Terdengar klise, ya? Tapi, ini benar adanya. Kamu hanya bisa membangun sebuah bisnis yang besar, mengeksekusi rencana bisnis yang hebat, bila ide tentang bisnis itu kamu yakini sepenuh hati.
Jadi, sebelum mulai merancang rencana bisnis, pastikan ide bisnis tersebut adalah ide atau nilai yang benar-benar ingin kamu perjuangkan.
2. Berpikir besar, tapi mulai dari hal yang kecil
Banyak orang memiliki ide-ide bisnis yang besar dan itu bagus. Tapi, kamu juga perlu memahami cara menjalankan ide tersebut dengan langkah-langkah kecil. Bagian paling penting dari sebuah perencanaan adalah mudah untuk diaplikasikan.
Baca Jugaa: Mengenal Business Plan dan Manfaat Urgensinya
Kamu tentu perlu memiliki ide yang besar, tapi ide itu harus bisa dijalankan dengan cara-cara sederhana. Dalam perjalanannya, kamu juga harus menjadi mahir dengan cepat. Kuasai keterampilan atau wawasan tertentu dari proses bisnis yang dijalani.
Keterampilan dan wawasan baru inilah yang akan memberikan warna atau arah baru pada business plan yang kamu buat.
3. Miliki kerangka dasar yang sederhana
Saat kamu mulai menuliskan rencana bisnis, pastikan kamu memiliki kerangka dasar yang sederhana. Sebagai acuan, kamu dapat menerapkan kerangka PIMM, yaitu:
- People
Siapa saja orang yang ada di dalam tim? Apa saja yang akan mereka lakukan? Apa yang dapat mereka berikan untuk bisnis? - Idea
Apa ide yang kamu miliki? Apa yang membedakan ide tersebut dari ribuan ide bisnis lain? Kenapa ide tersebut mungkin jadi ide terbaik? - Model
Model bisnis seperti apa yang ingin kamu miliki? Dalam kata lain, bagaimana bisnismu akan menghasilkan uang? - Market
Target pasar awal dan realistis mana yang akan kamu kejar? Ingat, ini bukan target akhir yang besar. Semua bisnis tentu akhirnya ingin mendapatkan pasar yang besar. Tapi, setiap pasar besar harus dimulai dari pasar yang lebih realistis terlebih dahulu.
4. Pahami kunci penting yang perlu kamu prioritaskan
Kamu sudah memiliki elemen utama dalam menyusun rencana bisnis, yaitu PIMM. Dari elemen-elemen tersebut, kamu perlu memahami kunci penting yang harus menjadi fokus atau prioritas.
Sebagai contoh, tim yang “berkelas” mampu kamu ajak untuk mengubah ide buruk. Sebaliknya, ide cemerlang tidak akan bisa membuat tim yang biasa saja menjadi unggul. Artinya, mencari SDM yang kompeten harus menjadi prioritas.
Baca Juga: Business Plan 2022, Mendorong Pertumbuhan Bisnis
5. Lakukan secara berulang
Tidak ada satu pun business plan yang berjalan mulus sesuai desain awalnya. Dalam perjalanannya, selalu dibutuhkan adaptasi dan pengulangan. Berpikir fleksibel dan lakukan strategi serta rencana bisnis secara berulang dan terus-menerus, barulah kamu akan melihat hasilnya.