Di tengah krisis akibat wabah COVID-19, sebagai pemilik bisnis, kamu mengerti pentingnya menjadi fleksibel dan kreatif dalam menjalankan operasional bisnis harian. Kamu perlu memastikan bisnis dijalankan seefektif mungkin, namun di saat yang sama harus mampu merespons kebutuhan konsumen dengan cepat. Oleh karena itu, manajemen inventori perlu menjadi prioritas utama saat ini.
Sistem manajemen inventori yang baik
Baik bagi bisnis besar maupun kecil, sistem manajemen inventori yang baik akan membantu memastikan kesiapan bisnismu. Bayangkan juga kemudahan untuk memeriksa inventori dari mana pun, jika kamu memiliki sistem yang baik.
Untuk memperoleh hal tersebut, kamu juga tidak perlu kesulitan mengembangkan sistem. Kini, tersedia banyak aplikasi yang memberikanmu kemudahan dalam pengelolaan inventori.
Pastikan untuk memanfaatkan sistem inventori yang dimiliki seoptimal mungkin. Namun, bila fitur dari sistem inventori yang dimiliki terasa belum optimal atau bahkan belum memiliki sistem sama sekali, maka saatnya kamu mengeksplorasi berbagai pilihan aplikasi. Banyak pilihan alat bantu pengelolaan inventori dengan harga relatif terjangkau dan fitur yang sangat optimal.
Sebagai pemilik bisnis, tentu kamu ingin memastikan bisnismu ada di posisi yang baik dan dapat keluar dari krisis, jauh lebih kuat dibandingkan sebelumnya. Memiliki sistem untuk mengelola inventori adalah salah satu caranya.
Menyusun prioritas stok dan kerja sama dengan pemasok
Pertama, kamu perlu memahami stok barang atau bahan mana yang menjadi prioritas? Bagi bisnis ritel misalnya, hal ini tidak sesederhana mengganti slot stok sandal dengan hand sanitizer.
Idealnya, penetapan prioritas ini didasarkan pada data yang akurat. Cobalah cocokkan antara data penjualan tertinggi dalam tiga bulan terakhir dengan situasi kebutuhan masyarakat di tengah krisis ini.
Jika kamu sudah memahami kebutuhan inventori dengan benar, maka tinggal melakukan negosiasi dengan pemasok. Selain melihat pemasok mana yang dapat memberikan potongan harga atau penangguhan pembayaran, keberlanjutan pasokan juga perlu menjadi pertimbangan. Misal, pilihlah pemasok lokal dibanding pemasok internasional. Mengandalkan produk impor di tengah situasi transportasi yang tidak menentu jelas lebih berisiko bagi bisnis.
Terbuka dengan berbagai kemungkinan
Di tengah kelumrahan baru atau new normal ini, kita mengerti ada barang tertentu yang permintaannya sangat tinggi di pasaran. Sebutlah masker, hand sanitizer, dan vitamin. Tapi, tidak semua bisnis menjual barang-barang tersebut, bukan?
Apabila kamu ada di posisi bisnis yang menjual barang yang sedang tidak menjadi prioritas masyarakat saat ini, tetaplah terbuka dengan berbagai kemungkinan. Clearance sale misalnya, dapat menjadi salah satu opsi.
Ada banyak cara untuk membuat stok tetap produktif, kamu hanya perlu lebih kreatif dan proaktif. Serta bersedia melakukan penyesuaian manajemen inventori dengan cara yang mungkin tidak pernah kamu lakukan sebelumnya.
Meski produk atau jasa yang kamu sediakan sedang tidak berada dalam ingatan pelanggan, bukan berarti pelangganmu lenyap. Kamu hanya perlu lebih proaktif menjangkau para pelanggan, misal membuat unggahan di media sosial. Cara sederhana ini akan mengingatkan pelanggan bahwa bisnismu masih hadir untuk memenuhi kebutuhan mereka.