Dalam arti yang paling sempit, omnichannel marketing berarti memperkenalkan brand, menyampaikan pesan, dan menyajikan pengalaman tanpa batas kepada pelanggan di setiap saluran, termasuk media cetak, platform online, dan di dalam toko.
Konsumen mungkin berinteraksi dengan merek melalui blog, tweet, SMS atau unggahan Facebook. Nah, di semua titik kontak tersebut pesan yang kamu sampaikan harus konsisten dengan branding bisnis dan harus memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi konsumen.
Saat pelanggan berpindah dari iklan cetak ke platform media sosial atau dari website ke gerai fisik, pengalaman yang dirasakan konsumen harus konsisten seperti setiap branding dan pesan.
Jika tidak, konsumen mungkin akan beralih ke brand lain yang menawarkan pengalaman browsing dan belanja yang terintegrasi. Sampai sini, sebagian dari kamu mungkin bertanya, bagaimana sebenarnya penerapan omnichannel marketing yang berhasil?
Baca juga: Omnichannel Marketing: Definisi, Tips, dan Contohnya
Brand Populer yang Menguasai Omnichannel Marketing
Tidak perlu berlama-lama, mari lihat langsung inspirasi dari merek-merek ternama yang telah sukses menerapkan strategi omnichannel!
Starbucks
Melalui mobile rewards app-nya, Starbucks mengintegrasikan pengalaman seluler dengan pengalaman di dalam toko untuk mengutamakan kenyamanan konsumen.
Pengguna dapat mengisi ulang kartu member mereka dari ponsel atau komputer desktop. Kartu tersebut selanjutnya dapat digunakan sebagai alat bayar di gerai. Meskipun tersedia kartu member, konsumen juga selalu memiliki opsi untuk membayar melalui aplikasi Starbucks rewards.
Lalu, dengan menggunakan aplikasi untuk membayar, konsumen dihargai dengan poin yang dapat ditukar dengan menu gratis tertentu di gerai.
Selain itu, konsumen dapat melewati antrean dengan memesan terlebih dahulu melalui aplikasi. Pengalaman terintegrasi dari berbagai platform yang sungguh menyenangkan bagi konsumen, ya?
Baca juga: Melayani Pelanggan Setia Melalui Sistem Keanggotaan
Timberland
Kalau kamu penggemar boots, brand Timberland mungkin sudah tidak asing lagi di telingamu. Merek fesyen yang satu ini memang sangat populer dengan produk sepatu botnya.
Nah, Timberland menggabungkan kepraktisan mencari informasi secara online dengan pengalaman berbelanja secara langsung melalui pemasangan teknologi komunikasi jarak dekat atau near field communication (NFC).
Di tokonya, Timberland menghadirkan touch wall yang bisa memberikan informasi lebih lanjut tentang produk mereka. Kemudian, pelanggan dapat menambahkan produk ini ke daftar belanja online atau membeli langsung di dalam toko.
Tak berhenti di sana, Timberland menggunakan mesin rekomendasi produk untuk memberikan eksposur ke produk yang kurang dikenal berdasarkan preferensi pengguna.
Singapore Airlines
Ternyata omnichannel marketing tidak hanya diterapkan oleh merek-merek ritel, tetapi juga oleh perusahaan penerbangan. Singapore Airlines memberikan contoh yang baik dalam menawarkan pengalaman yang menyenangkan bagi para pelanggannya.
Maskapai ini bermitra dengan bandara dan pusat perbelanjaan terintegrasi AOE dengan menggabungkan pengalaman online dan offline. Berkat adanya kerja sama ini, pelanggan dapat dengan mudah berbelanja, melakukan preorder, meningkatkan opsi dalam penerbangan, dan mendapatkan loyalty reward secara real-time.
Tidak heran jika Singapore Airlines banyak dipuji atas inovasi mereka. Dari inisiatif di atas, terlihat bahwa maskapai yang satu ini berupaya menciptakan pengalaman terintegrasi yang kuat serta berorientasi pada pelanggan.
Sephora
Sephora kerap disebut sebagai merek dengan strategi pemasaran sangat baik sebab mereka memadukan pengalaman online dan di dalam toko dengan optimal.
Saat berada di gerai, brand experience terasa konsisten, yaitu dengan adanya kiat kecantikan, tenaga penjual yang yang berwawasan terkait produk dan layanan, makeover gratis, serta tentu saja produk untuk dicoba.
Secara online, pelanggan dapat menggunakan akun Beauty Bags mereka untuk melacak pembelian, memindai produk saat berada di toko, melihat tutorial, menyimpan wishlist, dan masih banyak lagi.
Menawarkan pengalaman ini kepada pelanggan membuat merek ritel kecantikan nomor satu ini memperoleh pelanggan lokal sekaligus mencapai peningkatan dalam penjualan online.
Penutup
Kehadiran perangkat online telah mengantar bisnis berhadapan dengan ekspektasi konsumen yang tinggi, salah satunya seamless customer experience. Ternyata, pemilik usaha tidak memiliki banyak pilihan, selain turut beradaptasi dengan situasi ini.
Kabar baiknya, merek-merek maju dan populer seperti yang telah disebutkan di atas telah membuktikan bahwa menyajikan pengalaman konsumen yang terintegrasi dan nyaris sempurna bukanlah hal mustahil.
Bagaimana dengan usaha kecil seperti milikmu? Tidak perlu khawatir sebab pada dasarnya semua bisnis dapat menerapkan omnichannel marketing. Kuncinya terletak pada pemanfaatan tools yang tepat.
Jika kamu memiliki gerai fisik dan platform online, pastikan kamu sudah menggunakan aplikasi point of sale (POS) yang dilengkapi dengan fitur Ecommerce Omnichannel!