Omnichannel marketing bukanlah sesuatu yang baru. Ada banyak artikel blog, event, atau konten media sosial yang membahas tentang strategi pemasaran yang satu ini.
Strategi pemasaran omnichannel bisa dikatakan sebagai salah satu strategi paling populer saat ini. Strategi ini dipercaya sebagai cara efektif untuk memperbaiki customer experience.
Namun, perlu diakui, penerapan omnichannel marketing memang tidak mudah dan cukup banyak tim marketing yang masih mencoba memahami strategi ini.
Dalam penerapan strategi ini, seluruh kanal pemasaran perlu terintegrasi dengan baik sehingga kamu bisa mengenal pelanggan dengan baik di berbagai kanal atau perangkat apa pun yang mereka gunakan.
Pada saat yang sama kamu juga diharapkan untuk menyampaikan pesan yang dipersonalisasi setiap saat.
Untuk membantumu memahami lebih lanjut, mari cermati omnichannel marketing dari empat pilar utama yang menyokongnya.
Visibilitas: Melihat Seluruh Perjalanan Konsumen
Prinsip pertama dari pemasaran omnichannel ialah visibilitas. Kamu tentu tahu, konsumen berganti-ganti platform dan device dengan mudah. Bukan rahasia lagi bahwa konsumen kerap beralih device atau platform saat melakukan pembelian.
Karena itu, kamu perlu mengintegrasikan berbagai platform bisnis. Dengan demikian, kamu bisa mengatur automasi pemasaran, penargetan ulang sesuai platform, dan menerapkan Customer Relationship Management (CRM).
Baca juga: Bagaimana CRM Bisa Membantu Meningkatkan Kepuasan Pelanggan?
Kamu perlu memiliki insight tentang setiap interaksi calon pelanggan dengan bisnismu di seluruh kanal pemasaran atau platform penjualan. Bagaimana jika konsumen beralih ke kanal offline, misalnya panggilan telepon?
Tanpa visibilitas ke perilaku offline, kamu akan kehilangan tampilan lengkap perjalanan pelanggan. Maka dari itu, kamu perlu fokus pada tools yang memungkinkan kamu melihat secara lengkap seluruh perjalanan pelanggan, mulai dari interaksi pertama hingga penjualan tercipta, termasuk semua aktivitas konsumen yang terjadi di antaranya.
Measurement: Memahami Dampak Setiap Titik Pemasaran
Pengukuran yang akurat pada setiap titik kontak pelanggan merupakan bagian penting dari pemasaran omnichannel. Setelah kamu memiliki visibilitas ke semua interaksi yang dilakukan pelanggan potensial dengan bisnis, berikutnya kamu harus dapat mengukur keberhasilan strategimu.
Apakah penawaran, landing page, penargetan ulang iklan, dan inisiatif lainnya berhasil? Apa yang memengaruhi konsumen melakukan pembelian? Kamu perlu memahami dampak dari setiap marketing touchpoint berkaitan dengan kanal atau device yang digunakan oleh pelanggan untuk berinteraksi, seperti laptop, tablet, atau ponsel.
Kamu atau tim marketing harus dapat mengukur dampak marketing approach di setiap saluran, perangkat, serta platform offline atau online secara akurat.
Sebagai contoh, kamu sedang menguji dampak sebuah landing page. Salah satu halaman mungkin berperforma baik secara online. Namun, jika kamu tidak melihat dampak landing page bagi interaksi offline, kamu mungkin melewatkan bahwa landing page kedua sebenarnya mendorong lebih banyak konversi.
Dengan kata lain, jika kamu tidak dapat memenuhi ekspektasi konsumen secara tepat, kamu tidak akan bisa mengoptimalkan upaya pemasaran dan gagal memberikan customer experience yang dipersonalisasi.
Baca juga: Apa Itu Customer Experience? Simak Pengertian dan Contohnya!
Personalisasi: Menciptakan Customer Experience Unik
Manfaatkan data online dan offline secara bersamaan untuk menghadirkan pengalaman omnichannel yang memuaskan bagi pelanggan. Berbagai tools yang kamu gunakan untuk menciptakan personalisasi secara real time perlu data online dan offline.
Jika pelanggan mengunjungi website-mu dan menghubungi via telepon, kamu dapat memasukkan data tersebut ke platform atau tools personalisasi sehingga kamu dapat merancang ulang pengalaman mengakses website yang memudahkan calon pelanggan untuk menelepon lagi.
Integrasikan perilaku konsumen baik secara online maupun offline ke dalam tools yang membantumu melakukan personalisasi pengalaman pelanggan. Dengan begitu, kamu bisa menerapkan strategi omnichannel yang unggul.
Optimalisasi: Sesuaikan Strategi dan Bujet
Langkah terakhir, tetapi sangat penting, yaitu kamu perlu memiliki kemampuan untuk mengoptimalkan strategi pemasaran dan bujet berdasarkan performa pemasaran.
Mana penawaran, landing page, produk, atau layanan yang mendorong pengunjung mengambil langkah berikutnya? Saluran apa yang mereka gunakan untuk berinteraksi dengan bisnis dan mengarah ke pembelian?
Dengan melihat secara lengkap seluruh performa marketing campaign, kamu dapat mengoptimalkan strategi dan anggaran marketing. Optimalkan strategi pemasaran dengan insight lengkap terkait perilaku konsumen di kanal online dan offline. Jadi, kamu bisa membuat strategi yang unggul dan keputusan yang lebih cerdas.
Semoga keempat pilar ini akan membantumu membuat konsep omnichannel yang lebih mudah diakses. Kalau kamu masih kesulitan menerapkan keempat pilar di atas, tak ada salahnya memanfaatkan aplikasi majoo yang sudah dilengkapi dengan fitur omnichannel.
majoo adalah aplikasi point of sale (POS) yang akan membantu mempermudah pengelolaan bisnis, mulai dari transaksi penjualan hingga manajemen inventory. Tak ketinggalan, aplikasi ini juga menyediakan fitur pemasaran, seperti Ecommerce Omnichannel. Yuk, coba sekarang!