Lebih dari Sekadar Tempat Cukur, The Gentleman Barbershop!

Ditulis oleh Nisa Destiana

article thumbnail

Tak hanya dapat membuat seseorang tampil beda dengan gaya rambut yang baru, The Gentleman Barbershop sendiri juga mengandalkan keunikan bisnisnya untuk mencatatkan kisah sukses, lho!

Meski kini sudah bisa dibilang sukses, bukan berarti barbershop yang satu ini sama sekali tidak menemui kendala dalam pengelolaan bisnisnya, kok, terlebih saat pandemi Covid-19 menghantam di dua tahun terakhir.

Wajar sekali, memang, mengingat bisnis barbershop tidak termasuk dalam bisnis yang bisa dijalankan secara digital. Dengan adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat untuk menekan angka penyebaran coronavirus, tentu barbershop pun mengalami pukulan telak.

Seperti apa, sih, rahasia kesuksesan bisnis barbershop ini sekalipun harus melewati masa-masa sulit kala pandemi? Mari kita simak bersama-sama kisahnya!

Baca juga: 5 Trik Membangun Bisnis dari Nol!

Kisah Sukses yang Berangkat dari Pengalaman Pribadi

Apa yang biasa dicari oleh seseorang ketika mendatangi sebuah kedai cukur? Pelayanan yang oke? Tempat yang nyaman? Atau hasil potongan yang memuaskan?

Richard selaku pemilik The Gentleman Barbershop mengulang kembali ceritanya di tahun 2017. Saat itu, ia mendatangi sebuah tempat potong rambut yang dianggapnya cocok untuknya. Tak hanya itu, hasil potongan dan layanan yang diberikan juga dinilainya cukup memuaskan. Ditambah lagi, tempatnya juga nyaman.

Akan tetapi, Richard merasa ada yang kurang dari tempat potong rambut tersebut, yaitu komunikasi antara pelanggan dan tukang cukur yang dirasanya sedikit mengganjal.

Pengalaman tersebut dilihatnya sebagai peluang, dan di tahun yang sama ia pun mendirikan tempat potong rambutnya sendiri.

 

Branding dan Kebutuhan Pelanggan

Di antara banyaknya pelaku usaha yang memiliki bisnis serupa, Richard berhasil menorehkan kisah sukses dengan cara yang unik.

Dalam sebuah kompetisi bisnis, perang harga merupakan kegiatan yang sangat wajar dilakukan untuk menarik perhatian pelanggan agar mereka tak melirik kompetitor. Namun, bukan cara ini, lho, yang dilakukan oleh Richard.

Baginya, memasang harga semurah mungkin memang bisa menjadi salah satu cara untuk menarik pelanggan. Akan tetapi, cara ini dirasanya membuat bisnis yang dikelola menjadi tidak memiliki value lain. Oleh karena itu, Richard pun memilih untuk bersaing dengan cara berbeda.

Kebutuhan pelanggan dipilihnya sebagai kendaraan untuk mencapai kesuksesan bisnis. Dimulai dari mencari tahu apa yang dibutuhkan oleh pelanggan, melakukan riset pasar, dan menyusun perencanaan bisnis yang matang pun menjadi pengawal eksekusi kesuksesannya.

Tak berhenti sampai di sana, Richard juga getol melakukan branding untuk membangun citra bisnisnya sebagai tempat potong rambut yang bonafide. Agar makin tepat sasaran, branding ini pun didukung oleh kegiatan pemasaran yang dilakukannya.

Menurut Richard, tak ada salahnya melakukan persiapan dengan mencari jati diri bisnis yang dikelola, kemudian menguatkan jati diri tersebut sebagai value melalui branding dan marketing.

Baca juga: Bisnis Melesat dengan Marketing yang Tepat!

Tak Sepenuhnya Meninggalkan Digital

Berbeda dengan kebanyakan model bisnis kekinian, bisnis jasa seperti tempat potong rambut memang tak bisa sepenuhnya dilakukan secara digital. Padahal dengan adanya pandemi Covid-19, digitalisasi lingkungan bisnis pun meningkat menjadi sebuah kebutuhan.

Menyadari hal tersebut, Richard tidak serta merta meninggalkan platform digital begitu saja. Meskipun jasa yang ditawarkannya tak bisa diselesaikan secara digital, proses bisnis lainnya tetap tak sepenuhnya dilepaskan dari platform digital.

Salah satu kegiatan yang dilakukan Richard melalui platform digital adalah iklan dan pemasaran yang terus dijalankannya melalui media sosial. Memang harus diakui jika media sosial memiliki cakupan pasar yang cukup baik dengan harga iklan yang juga lebih terjangkau jika dibandingkan dengan media konvensional.

Di samping itu, Richard juga tetap melakukan digitalisasi lingkungan bisnis dengan memanfaatkan aplikasi-aplikasi digital untuk mempermudah pengelolaan bisnisnya. Salah satunya aplikasi majoo yang sangat membantunya mengelola cabang-cabang bisnisnya.

Baca juga: Ingin Jualan di Media Sosial? Kamu Wajib Baca Ini!

#langkahmajoo dalam Mencapai Kesuksesan

Dari sekian banyak fitur unggulan yang bisa ditemukan dalam aplikasi majoo, hampir semuanya dinilai Richard mempermudah pengelolaan The Gentleman Barbershop beserta cabang-cabangnya.

Melalui fitur inventaris, misalnya saja, Richard dapat dengan mudah mengatur stok persediaan barang yang ada di tempat bisnisnya, bahkan bisa langsung melakukan pemesanan ulang untuk produk-produk yang stoknya sudah mulai menipis. Tak hanya itu, fitur keuangan aplikasi majoo yang dapat mencatat seluruh transaksi secara akurat dan otomatis pun dimaksimalkannya untuk membuat laporan keuangan.

Nah, menariknya lagi, aplikasi majoo juga dapat digunakan untuk mengelola beberapa bisnis sekaligus dalam satu dasbor saja. Tentunya ini sangat bermanfaat bagi The Gentleman Barbershop yang berhasil mencatatkan kisah sukses dengan membuka cabang-cabang lain, karena melalui aplikasi majoo, Richard dapat mengelola seluruh bisnis yang dimilikinya cukup dengan membuka dasbor aplikasi majoo.

Tertarik untuk meniru kesuksesan kedai yang unik ini? Jangan tunggu terlalu lama, langsung saja nikmati seluruh fitur unggulan yang ditawarkan aplikasi majoo!

Baca juga: Meningkatkan Brand Exposure Online Shop Tanpa Gagal

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
whatsapp logo