5 Tips Manajemen Karyawan: Pemilik Usaha Kecil Perlu Tahu

Bila usaha kecil milikmu mulai memerlukan karyawan, selamat! Tandanya bisnismu berkembang. Bersamaan dengan kabar baik tersebut tentu ada konsekuensi, yaitu kamu perlu memahami tentang manajemen karyawan. 

Memimpin sebuah tim memang bukanlah pekerjaan mudah. Bahkan, saat karyawanmu baru satu orang pun, pengelolaan karyawan tetap cukup menantang. Untuk membantumu menavigasi tantangan ini, simak beberapa tips manajemen karyawan di bawah ini.

Work Excellent Bukan Target Setiap Karyawan

Perlu dipahami, tidak semua karyawan ingin mencapai work excellent. Tidak setiap karyawan akan termotivasi atau memiliki keterampilan untuk bekerja lebih keras lagi. Sebagai pemilik usaha, kamu perlu mengerti bahwa hal ini tidak apa-apa.

Kamu mempekerjakan karyawan untuk melakukan pekerjaan tertentu dan memenuhi harapan tertentu. Jika karyawan melakukan pekerjaan yang ditugaskan, berarti mereka sudah melakukan hal yang benar.

Di sisi lain, kamu mungkin akan bertemu karyawan yang secara alami terus berupaya melampaui ekspektasi yang diberikan kepadanya. Karyawan tersebut ingin mempelajari berbagai aspek bisnis dan bersedia mengerjakan banyak tugas. 

Selain tertarik pada pengembangan diri, karyawan dengan tipe ini kemungkinan mengharapkan promosi dan kenaikan gaji sebagai penghargaan atas kerja kerasnya. 

Sebagai pemilik usaha, kamu perlu memahami dan mungkin memenuhi ekspektasi karyawan tersebut. Jika tidak, kemungkinan setelah memahami cukup banyak skill, karyawan tipe ini akan mencari tempat kerja lain yang memungkinkan dirinya berkembang baik dari sisi keterampilan maupun finansial.

Sementara itu, bila kamu melihat karyawan mudah sekali melampaui batas minimum performa yang ditetapkan, kamu perlu mengevaluasi. Apakah mungkin karena standar yang kamu tetapkan terlalu rendah? Jika jawabannya iya, kamu perlu menyesuaikan kembali performance indicator dalam bisnismu.

Percaya pada Kapabilitas Karyawan

Mendelegasikan tugas untuk pertama kali pasti tidak mudah dilakukan oleh pemilik usaha kecil. Wajar saja, kamu ragu karyawan bisa mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang selama ini kamu tangani sendiri dengan baik.

Akan tetapi, kamu perlu ingat bahwa kamu pasti memiliki alasan merekrut karyawan. Sebut saja, kamu perlu mengurangi load pekerjaan dan fokus pada urusan-urusan bisnis yang lebih krusial.

Di samping itu, kamu tentu telah menyeleksi karyawan sebelum karyawan tersebut diterima bekerja. Dari sekian banyak pelamar, karyawan tersebut kamu terima tentu karena kamu menganggapnya mampu mengerjakan tugas. 

Jadi, sebagai pemimpin, kamu perlu belajar percaya pada kapabilitas karyawan. Dengan begitu, baik kamu ataupun karyawan bisa bekerja secara optimal. Bagaimana bila karyawan melakukan kesalahan? Kamu tinggal memberikan feedback secara jelas dengan cara yang profesional.

Baca juga: Feedback adalah: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contoh

Karyawan Tidak Harus Stand By 24/7

Salah satu kelemahan pebisnis kecil atau menengah ialah sulit membuat garis profesional terkait jam kerja. Karyawan tidak bekerja 24 jam sehari atau tujuh hari seminggu. Karena itu, kamu tidak bisa mengharapkan karyawan selalu menjawab panggilan, chat, atau email di luar jam kerja.

Penelitian telah menunjukkan bahwa orang memerlukan istirahat mental dari pekerjaan untuk mencapai tingkat produktivitas tertinggi. Jadi, sebetulnya kamu sedang mendukung kemajuan bisnis bila kamu membiarkan karyawan beristirahat di luar jam kerja.

Apabila ada urusan yang sangat mendesak, tentu kamu bisa saja menghubungi karyawan di luar jam kerja. Namun, jangan jadikan hal ini kebiasaan sebab tidak semua urusan pekerjaan mendesak. Tak hanya memberi peluang karyawan bisa lebih produktif saat bekerja, tetapi kamu juga mungkin memiliki karyawan loyal dengan menerapkan tips ini.

Perusahaan Tidak Bernilai Sama di Mata Karyawan

Tak sedikit pebisnis yang menganggap usahanya layaknya 'anak'. Para pebisnis ini mencurahkan seluruh perhatian, waktu, dan energi untuk 'anak' ini. 

Persepsi ini tidak jarang menjadi sumber konflik antara pemilik bisnis dengan karyawan sebab karyawan dianggap kurang optimal bekerja dan tidak menghargai jerih payah sang pemilik bisnis.

Setiap pemilik bisnis perlu memahami bahwa karyawan tidak akan pernah mencurahkan upaya yang 100% sama dengan pemilik. Kamu perlu menerima, karyawan tidak menghargai perusahaan dengan cara yang sama layaknya pemilik yang membangun bisnis tersebut.

Namun, cari tahu apa yang mereka hargai dan apa yang memotivasi mereka. Kemudian, lihat bagaimana perusahaanmu dapat mendukung bidang-bidang tersebut karena menunjukkan kepada mereka bahwa kamu peduli adalah cara terbaik untuk meningkatkan kepedulian mereka terhadap bisnismu.

Lakukan Diskusi Tatap Muka Secara Rutin

Jika kamu ingin karyawan peduli dengan pekerjaannya, bertahan di perusahaan dalam jangka panjang, dan menghasilkan pekerjaan yang produktif, kamu perlu menunjukkan kepada mereka bahwa kamu punya waktu untuk mereka. Salah satu caranya adalah berdiskusi langsung dengan setiap karyawan secara konsisten.

Di lingkungan bisnis yang jumlah karyawannya belum terlalu banyak, diskusi 1on1 setiap minggu merupakan langkah ideal. Minimal satu bulan sekali kamu lakukan diskusi tatap muka dengan setiap karyawan. 

Pertemuan personal dengan pemilik atau pimpinan perusahaan seperti ini memberikan dampak terhadap performa karyawan sebab kamu menunjukkan bahwa kamu menghargai mereka, maka kamu menyediakan waktu untuk mereka. Di samping itu, cara ini juga membangun kepercayaan antara karyawan dengan pimpinan atau pemilik bisnis.

Di luar itu, kamu juga bisa membuat karyawan makin nyaman dengan memanfaatkan aplikasi majoo Teams. Dengan satu aplikasi ini, karyawan bisa mengakses kebutuhannya. Karyawan yang nyaman sering kali menjadi karyawan yang loyal. Jadi, tunggu apa lagi? Gunakan majoo Teams sekarang!