Trik Meningkatkan Penjualan Omnichannel Saat Ramadan

Perubahan gaya hidup selama Ramadan memengaruhi kebiasaan, tindakan, dan keputusan konsumen. Bisnis tentu perlu beradaptasi dengan perubahan tersebut bila ingin terus berkembang dan meningkatkan penjualan selama Ramadan.

Mengoptimalkan omnichannel commerce merupakan salah satu cara mendorong penjualan. Seperti yang sudah diketahui strategi omnichannel mengacu pada integrasi yang mulus antara inisiatif pemasaran dan penjualan di berbagai kanal, seperti toko, online store, media sosial, dan lain-lain. 

Tujuannya supaya konsumen memiliki pengalaman yang konsisten saat berinteraksi dengan bisnismu. Akses terhadap produk atau jasamu pun jadi lebih mudah. Lalu, bagaimana cara memanfaatkannya untuk menggenjot penjualan selama Ramadan? Intip triknya di bawah ini!

Pahami Pelanggan

Sebelum kamu mengembangkan strategi pemasaran untuk bulan Ramadan, kamu perlu memahami kebutuhan dan preferensi konsumen. Maka dari itu, kamu perlu mengetahui kebiasaan berbelanja konsumen selama Ramadan.

Salah satu contohnya, perubahan waktu berbelanja. Selama Ramadan, khususnya yang muslim, mulai berbelanja sejak dini hari. Rata-rata konsumen mulai melakukan pembelanjaan online pada pukul 4 atau 5 pagi.

Dari sisi akses, sebagian besar konsumen berbelanja melalui ponselnya selama Ramadan. Kebiasaan ini tentu sangat bisa dipahami, konsumen bisa berbelanja dengan mudah melalui smartphone setelah santap sahur.

Dengan memahami tren-tren tersebut, kamu akan lebih mudah memaksimalkan penjualan dan meningkatkan engagement dengan konsumen saat Ramadan.

Manfaatkan Media Sosial untuk Berbagi Konten Ramadan

Media sosial merupakan alat yang ampuh untuk menjangkau pelanggan selama Ramadan. Berbagai platform, seperti Instagram, Facebook, dan TikTok menjadi pilihan tepat untuk berbagi konten yang relevan.

Mulai dari resep makanan hingga informasi diskon khusus Ramadan bisa kamu bagikan melalui platform-platform tersebut. 

Saat posting konten Ramadan, pastikan kamu membalas komentar untuk mendorong engagement. Jadi, kamu bisa memulai percakapan dengan follower yang meninggalkan komentar sehingga tercipta pengalaman yang dipersonalisasi.

Perasaan ‘dekat’ tersebut bisa mendorong konsumen untuk berbelanja, bahkan menjadi pelanggan.

Personalisasi Pesan Ramadan Campaign

Personalisasi ialah kunci untuk memenangkan hati pelanggan. Selama Ramadan, kamu perlu menyesuaikan pesan pemasaran dengan kebutuhan dan preferensi spesifik pelanggan muslim. 

Sebagai contoh, kamu bisa memberikan penawaran dan diskon khusus untuk barang-barang yang biasanya dibeli selama Ramadan seperti kurma atau sajadah. Berikut ini beberapa cara pesan pemasaran bisa dipersonalisasi.

• Sapa pelanggan dengan namanya dan staf yang melayani konsumen pun sebaiknya memperkenalkan diri untuk menambah sentuhan personal.
• Sajikan rekomendasi produk berdasarkan perilaku konsumen seperti riwayat belanja atau tontonan.
• Jadwalkan pesan berdasarkan lokasi konsumen dan zona waktu.
• Tawarkan diskon member pada hari ulang tahun mereka.

Responsif, Bahkan pada Waktu Sahur

Responsif terhadap pertanyaan dan kekhawatiran pelanggan merupakan langkah penting dalam upaya meningkatkan penjualan. 

Memang, upaya selalu responsif bisa sangat menantang, khususnya saat Ramadan. Mungkin tak mudah menemukan tenaga kerja yang bersedia bekerja pada jam-jam yang tak biasa seperti waktu sahur.

Selain itu, kamu juga perlu mengatur jadwal kerja tim untuk mengakomodasi karyawan muslim yang berpuasa. 

Untuk mengatasinya, kamu bisa mempertimbangkan penggunaan chatbots untuk merespons pesan dengan cepat dan membantu menyelesaikan semua FAQ sederhana. 

Dengan cara ini, kamu dapat memastikan alokasi tenaga kerja efisien untuk tugas yang lebih rumit atau menangani pelanggan yang sulit.

Baca juga: Membuat Standar Operasional untuk Admin Online Shop!

Optimalkan Mobile Shopping

Seperti telah disebutkan sebelumnya, banyak konsumen menggunakan ponselnya untuk berbelanja. Ditambah lagi, tren dari tahun ke tahun, penggunaan ponsel memang meningkat selama bulan Ramadan. 

Karena itu, kamu perlu mengoptimalkan platform e-commerce untuk seluler dan membuatnya mudah dinavigasi. Lebih baik lagi, kalau kamu memungkinkan pelanggan berbelanja di messaging app menggunakan katalog produk dalam obrolan. 

Konsumen bisa menambahkan produk yang diinginkan ke keranjang secara langsung atau bahkan membagikannya dengan mudah kepada teman-teman mereka hanya dengan meneruskan katalog tanpa berpindah aplikasi. 

Dengan integrasi tautan pembayaran, kamu dapat langsung membuat tautan dari mereka untuk melakukan pembelian dan memutuskan lebih cepat dengan pembelian impulsif. 

Setelah itu, detail atau status pelacakan tanda terima dan pesanan dapat dikirim secara otomatis kepada konsumen. Hasilnya, pengalaman belanja Ramadan yang lancar diselesaikan dalam obrolan di aplikasi yang sama.

Di samping itu, kamu juga bisa memaksimalkan penjualan melalui toko online di marketplace. Jika kamu mau menjaring banyak konsumen, pertimbangkan buka online shop di beberapa platform marketplace. 

Bagaimana dengan pengelolaan stoknya? Pasti tak mudah mengelola stok produk secara akurat bila kamu membuka toko online di banyak marketplace. Tenang saja, kini ada majoo yang hadir dengan fitur e-commerce omnichannel.

majoo adalah aplikasi point of sale dengan fitur lengkap yang siap mempermudah pengelolaan bisnismu. Salah satunya melalui fitur e-commerce omnichannel yang memungkinkan kamu mengelola penjualan di marketplace melalui satu dashboard saja. Praktis, bukan? Yuk, pakai majoo sekarang!