Penyesuaian Jam Operasional Dalam Rangka Libur Lebaran

Ditulis oleh Nisa Destiana

article thumbnail

Lebaran akan segera tiba, bisnis perlu bersiap-siap menyesuaikan jam operasional.

Sudah hampir memasuki libur Lebaran, waktu yang biasanya sangat dinantikan oleh umat Islam. Meski tahun ini akan sedikit berbeda karena kita masih harus menjalani pembatasan sosial, namun euforia hari raya tetap akan dirasakan.

 

Nah, bagi para pemilik bisnis, hal ini berarti waktunya menyusun strategi. Mulai dari mengoptimalkan penjualan, hingga penyesuaian jam operasional. Mengapa bisnis yang perlu menyesuaikan jam beroperasinya? Sebab libur di hari raya keagamaan, seperti Idulfitri, merupakan hak karyawan.


Baca Juga: Menentukan Jam Buka Restoran Terbaik selama Ramadan

 

Bisnis tetap beroperasi, karyawan terima upah lembur

Libur Lebaran memang hak karyawan, akan tetapi tidak semua bisnis dapat libur di hari raya. Beberapa jenis bisnis harus tetap beroperasi pada hari raya sekalipun. Bila kamu termasuk pemilik bisnis yang harus tetap beroperasi, maka mulailah berhitung terkait upah lembur.

 

Merujuk kepada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, karyawan yang diwajibkan bekerja pada libur hari raya, berhak menerima upah lembur. Perhitungannya telah diatur di dalam undang-undang.

 

Mengurangi jam operasional

Setelah memastikan bahwa perusahaan siap membayar upah lembur karyawan, selanjutnya tinggal mengatur jam operasional.

 

Apabila banyak karyawan yang libur pada hari raya Idulfitri, maka ada keterbatasan tenaga, mengurangi jam operasional merupakan salah satu pilihan masuk akal. Bisnis tetap dapat beroperasi dengan sedikit penyesuaian.

 

Pengurangan jam tersebut sebaiknya diberlakukan pada pagi hari. Misal kamu memiliki bisnis ritel yang beroperasi mulai dari jam 09.00 pagi. Khusus di hari Lebaran, gerai buka lebih siang, sekitar pukul 11.00 misalnya.

 

Membuka toko lebih lambat dari biasanya dapat menjadi salah satu bentuk penyesuaian

 

Cara ini adalah bagian dari upaya berempati kepada para karyawan yang ingin melaksanakan shalat Idulfitri terlebih dahulu. Mereka juga memiliki kesempatan untuk sekadar sarapan bersama keluarga terdekat di hari raya.

 

Sepintas mungkin terlihat merugikan bisnis, padahal sebetulnya tidak. Dengan cara tersebut kamu akan memiliki karyawan yang dapat tetap produktif dan fokus bekerja, dibandingkan jika bisnis tetap beroperasi dengan jam yang normal. Karyawan akan menganggap kamu pemilik bisnis yang tidak memiliki empati dan mereka akan memikirkan situasi Lebaran bersama keluarganya di rumah. Akhirnya, mereka tidak dapat bekerja dengan fokus.

 

Penerapan sistem kerja bergilir

Di samping pengurangan jam operasional, dapat juga menerapkan sistem kerja bergilir atau shift. Secara umum, jam beroperasi bisnis tetap, namun jam kerja karyawan berkurang.

 

Misal bisnis milikmu beroperasi mulai pukul 09.00 sampai pukul 17.00. Di hari raya, kamu tetap dapat beroperasi sesuai jadwal tersebut, namun karyawan dibagi ke dalam dua shift. Shift pertama antara pukul 09.00-13.00 dan berikutnya antara pukul 13.00-17.00. Sehingga karyawan hanya bekerja sekitar 4 jam di hari tersebut.

 

Periksa data karyawan sebelum menetapkan jadwal shift. Jika di antara karyawan ada yang non muslim, ada baiknya mereka ditempatkan pada shift pagi. Sehingga karyawan yang muslim berkesempatan menjalani ritual Idulfitri terlebih dahulu.

 

Dengan cara-cara tersebut, kamu dapat mengakomodasi kebutuhan karyawan, tanpa mengorbankan kepentingan bisnis. 

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
whatsapp logo