Sebenarnya istilah pain points memiliki banyak sekali makna, tergantung dari konteks ketika istilah tersebut digunakan. Namun, bagi mereka yang gemar melakukan pengembangan bisnis berdasarkan hasil riset produk, istilah yang satu ini tentu memiliki makna yang sudah sangat familier sekali.
Sebenarnya apa, sih, maksudnya? Tak perlu bingung, langsung saja kita bahas bersama-sama agar lebih paham!
Bagian dari Riset Produk untuk Pengembangan Bisnis
Untuk memperoleh keuntungan bisnis yang lebih besar, tak jarang pelaku usaha memutuskan untuk melakukan pengembangan bisnis. Pilihan yang baik, sebenarnya, karena dengan adanya ekspansi, tentu akan ada perbaikan kualitas yang akan membuat pelanggan semakin tertarik.
Di samping itu, pengembangan bisnis pun bisa mendatangkan pelanggan-pelanggan baru. Artinya, cakupan jangkauan pemasaran pun bisa diperluas melalui ekspansi ini, kan? Namun, tentu saja pengembangan yang dibutuhkan tersebut tak bisa dilakukan dengan asal-asalan, kan?
Agar arah pengembangan bisnis tetap memiliki arah yang jelas, umumnya dilakukan beragam riset untuk membantu menentukan arah tersebut. Mulai dari riset pasar, kompetitor, produk dan jasa, atau bahkan gabungan dari ketiganya. Dari riset-riset tersebut, biasanya pelaku usaha akan menemukan insight baru yang berguna bagi pengembangan bisnisnya.
Nah, dalam riset-riset tersebut, terutama yang berhubungan dengan pengembangan produk dan jasa, riset akan dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan apa yang perlu dihadirkan dalam bisnis. Bagaimana caranya? Mudah saja, yaitu dengan menemukan kesulitan apa yang dialami oleh pelanggan dan bisa diselesaikan dengan produk atau jasa yang ditawarkan, dengan kata lain, menemukan pain points.
Memastikan Arah Pengembangan Bisnis Selalu Terjaga
Seperti yang mungkin sudah banyak diketahui, melakukan pengembangan bisnis, terlebih yang sampai mengubah model bisnis, jelas bukan perkara yang mudah. Biaya yang dikeluarkan bisa jadi sangat besar sekali.
Jika sudah demikian, tentu sebagai pelaku usaha kamu tak ingin pengembangan bisnismu gagal atau tidak berjalan dengan benar, kan? Nah, karena itulah riset produk pun menjadi suatu keharusan untuk memastikan pengembangan bisnis tetap terjaga arahnya.
Temukan terlebih dahulu pains yang dirasakan oleh pelanggan saat berbelanja atau ketika mereka melakukan aktivitasnya sehari-hari, dengan demikian, kita pun bisa mengetahui kebutuhan seperti apa, sih, yang sebenarnya perlu untuk dipenuhi; dan apakah produk serta jasa yang kita tawarkan dapat menjawab pemenuhan kebutuhan tersebut.
Jangan menyepelekan riset-riset semacam ini ketika ingin melakukan pengembangan bisnis. Pasalnya, jika kita asal melakukan pengembangan tanpa tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh pelanggan maupun target pasar, tak ada jaminan pengembangan yang dilakukan tersebut berhasil melahirkan sumber pendapatan baru.
Kembangkan Bisnis sebagai Reliever dari Pains Pelanggan
Agar pengembangan bisnis yang dilakukan dapat diterima oleh pelanggan, pastikan bahwa tujuan pengembangan tersebut dapat menjawab kebutuhan yang dialami oleh pelanggan. Kenali titik-titik pains yang dialami oleh pelanggan, dan rumuskan produk atau jasa yang bisa menjawabnya.
Tidak perlu khawatir, setiap aktivitas memiliki tantangannya masing-masing. Selama jeli melihat peluang, kita bisa mengubah tantangan tersebut menjadi ide bisnis yang menarik. Misalnya saja, jika ingin membangun bisnis di kawasan perkantoran, kita bisa mencari tahu kesulitan apa, sih, yang dirasakan orang-orang di sana.
Misalnya saja, karena target pasar kita berada di kawasan perkantoran, mungkin mereka kesulitan mencari makanan ketika istirahat siang. Mengembangkan bisnis kuliner dengan sistem pesan antar mungkin bisa menjadi solusi yang menguntungkan dalam menjawab kebutuhan target pasar tersebut, kan?
Dengan mengenali kesulitan yang dialami oleh target pasar, pengembangan bisnis yang dilakukan pun tidak akan sia-sia karena mampu menjawab kebutuhan mereka. Jika perlu, selain riset produk, coba lakukan juga riset kompetitor untuk mengetahui bagaimana pelaku usaha lain menjawab masalah yang dihadapi oleh pelanggan mereka.
Ingat selalu bahwa pain points sebenarnya selalu terjadi, hanya saja dibutuhkan kejelian untuk melihatnya sebagai peluang bisnis. Dalam pengelolaan bisnis pun terkadang ada tantangan yang mengharuskan kita untuk menggunakan produk maupun jasa dari pelaku usaha lagi, misalnya saja dengan menggunakan aplikasi majoo yang sudah dilengkapi dengan berbagai fitur unggulan yang dapat mempermudah pengelolaan bisnis.
Dengan aplikasi majoo, setiap pelaku usaha dapat memantau bisnisnya secara tepat tanpa harus repot datang ke tempat usaha. Cukup dengan mengakses dasbor aplikasi majoo melalui handphone atau laptop, performa bisnis pun sudah bisa diketahui secara detail.
Menarik sekali, kan? Yuk, gunakan aplikasi majoo sekarang juga!