Bisnis barbershop tentu sudah tidak asing lagi. Sejak lama, bisnis yang satu ini sudah ada di Indonesia. Namun, belakangan ini memang banyak sekali bermunculan barbershop dengan konsep yang lebih modern.
Dengan konsep dan desain yang lebih modern, bisnis yang satu ini pun kini cukup banyak menarik minat para investor atau pebisnis muda.
Apakah peluang usaha barbershop ini terasa menarik juga untukmu? Jika demikian, simak terlebih dahulu artikel ini sebelum memutuskan membuka barbershop.
Barbershop adalah…
Hadir dengan gerai yang umumnya mungil, barbershop menyediakan layanan spesifik untuk perawatan diri laki-laki. Barbershop adalah usaha yang menyediakan jasa perawatan seperti jasa pangkas rambut dan cukur brewok atau kumis.
Baca juga: 5 Hal Penting dalam Mengelola Usaha Barbershop
Pada masa Romawi kuno, barbershop dikenal lebih dari sekadar tempat merawat diri, tetapi juga tempat bersosialisasi atau membangun network. Hal ini memang telah bergeser sekarang.
Meskipun begitu, bukan berarti peluang usaha barbershop menjadi kurang menjanjikan. Bahkan, di Amerika Serikat sebuah barbershop rata-rata bisa memperoleh keuntungan antara $35.000-$70.000 per tahun.
Lalu, untuk memperoleh keuntungan tersebut, sebetulnya berapa modal usaha barbershop? Mari kita lihat penjelasannya berikut ini.
Rincian modal usaha barbershop
Mari kita asumsikan, kamu akan membuka barbershop dengan tiga kursi barber. Kemudian barbershop ini tentu hadir dengan konsep modern serta mengutamakan kenyamanan pelanggan sehingga dalam rincian modal akan ada biaya tambahan seperti biaya air conditioner (AC).
Supaya kamu memperoleh gambaran yang jelas terkait modal usaha barbershop, yuk, langsung lihat rincian di bawah ini!
Jadi, estimasi modal yang perlu kamu siapkan untuk membuka usaha barbershop ialah Rp21.585.000. Akan tetapi, angka tersebut belum termasuk biaya sewa tempat.
Seperti yang kita ketahui, sewa tempat berbeda-beda tergantung lokasinya. Maka dari itu, sebaiknya kamu melakukan survei harga sewa secara langsung untuk mengetahui kebutuhan biaya sewa.
Selain itu, angka di atas juga belum mencakup gaji pegawai bila kamu mempekerjakan barber. Untuk usaha yang baru mulai, sebaiknya kamu memiliki cadangan dana gaji selama beberapa bulan.
Pasalnya, bisnis baru belum tentu akan langsung mendapatkan keuntungan sehingga kamu perlu memiliki buffer budget.
Baca juga: Cara Menghitung Modal Awal dan Rumusnya
Tips membuka usaha barbershop
Selanjutnya, kami sudah menyiapkan tips bagi kamu yang tertarik membuka bisnis barbershop.
1. Miliki konsep yang menarik
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, barbershop menjadi begitu diminati belakangan ini salah satunya berkat konsepnya yang menarik dan makin modern.
Karena itu, jika kamu ingin membuka barbershop, pastikan kamu juga menyiapkan konsep yang menarik. Dari sisi desain, pilihlah tema tertentu yang beresonansi dengan target pasarmu, misalnya tema retro.
Baca juga: Memahami Segmentasi Pasar Agar Bisnis Lebih Maju
Di samping itu, kamu juga bisa menghadirkan barbershop yang tergabung dengan bisnis lain supaya makin unik seperti barbershop dengan kafe.
2. Dapatkan lokasi yang strategis
Lokasi merupakan salah satu faktor penentu kemajuan barbershop. Semakin strategis lokasi yang kamu pilih, semakin besar juga peluang bagi barbershop milikmu untuk berkembang.
Apabila rumahmu di wilayah strategis, kamu bisa mengubah sebagian rumah menjadi barbershop. Jika tidak, kamu dapat mempertimbangkan opsi menyewa tempat.
Jangan lupa survei biaya sewa di lokasi yang kamu incar dan buat perhitungan modal usaha yang akurat.
3. Pekerjakan barber yang terampil
Apakah kamu memiliki keterampilan sebagai barber dan berencana terjun langsung melayani pelanggan? Kalau tidak, pastikan kamu mempekerjakan barber yang terampil.
Ada beberapa checklist yang perlu kamu cari dari calon barber. Pertama, tentu terampil dalam melakukan haircut dan shaving sesuai kebutuhan pelanggan. Lalu, sebaiknya kamu mempekerjakan barber yang menguasai potongan model rambut terkini.
Hal lain yang tidak kalah penting, barber perlu memiliki keterampilan komunikasi yang baik sebab akan berhadapan langsung dengan pelanggan. Pastikan kamu merekrut barber yang sopan, ramah, dan interaktif.
4. Siapkan ruangan nyaman dan peralatan lengkap
Ruangan nyaman merupakan faktor krusial lain yang menentukan barbershop milikmu akan ramai dikunjungi pelanggan atau tidak.
Saat pelanggan datang, barber kadang sedang melayani pelanggan lain sehingga pelanggan yang baru datang harus antre. Nah, dengan adanya ruangan yang nyaman, pelanggan tentu tak keberatan menunggu.
Untuk menciptakan kenyamanan, kamu bisa menyediakan kursi tunggu yang empuk, ruangan ber-AC, air mineral gratis, dan sebagainya. Silakan sesuaikan fasilitas yang kamu tawarkan dengan target pasarmu!
5. Rencanakan program promosi
Jangan lupa untuk merencanakan program promosi, terutama saat bisnismu baru buka atau grand opening.
Ada beragam program promosi yang bisa kamu buat, mulai dari potongan harga hingga layanan paket dengan harga khusus, misalnya kamu menawarkan harga spesial untuk paket creambath, potong rambut, dan cukur jenggot.
Baca juga: Pengertian, Fungsi, dan Manfaat Promosi yang Harus Dipahami
Bahkan, kamu bisa buat program promosi “Pay 1 for 2 Haircut”. Program ini akan mendorong pelanggan mengajak teman atau kerabatnya untuk sama-sama melakukan perawatan di barbershop milikmu.
6. Kelola operasional dengan optimal
Terakhir, tetapi tidak kalah penting, kamu perlu memastikan pengelolaan operasional berjalan optimal. Pastikan proses transaksi bisa berjalan cepat agar pelanggan merasa puas sebab tidak harus menunggu lama saat akan melakukan pembayaran.
Kemudian, pastikan juga setiap layanan atau produk yang dijual tercatat dengan baik.
Kamu mungkin akan merasa kesulitan bila seluruh proses operasional ini dilakukan secara manual. Namun, jika kamu memanfaatkan aplikasi POS, hal tersebut bukanlah hal sulit.
Dengan aplikasi POS, proses transaksi di kasir bisa lebih cepat serta terdokumentasi secara otomatis. Lebih dari itu, tersedia pula fitur absensi karyawan sehingga kamu tidak harus datang ke gerai barbershop setiap hari untuk memastikan karyawanmu hadir.
Kamu juga bisa menarik laporan penjualan dan laporan keuangan setiap bulannya. Jadi, kamu bisa selalu memantau perkembangan bisnis barbershop milikmu secara detail.
Data-data tersebut juga dapat kamu jadikan dasar dalam pengambilan keputusan bisnis. Dengan demikian, kamu bisa merencanakan strategi yang benar-benar tepat bagi perkembangan dan kemajuan bisnismu.